Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tetra Mutiara Afifah
"Kualitas udara yang buruk sebagian besar disebabkan oleh emisi gas kendaraan bermotor telah menjadi permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan hidrokarbon (HC) menjadi komponen terbesar pada pencemaran udara. Jika terpapar lama oleh gas tersebut dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Hal inilah menjadi alasan utama untuk dilakukannya penelitian pembuatan karbon aktif untuk menjerap gas CO, CO2 dan HC. Cangkang kelapa sawit memiliki potensi yang besar dari segi jumlah dan komposisi. Kandung kabon yang dimiliki cangkang kelapa sawit sebesar 49,5% dan kadar ash-nya adalah 0,9%. Sementara, ketersediaannya sebanyak 2.205.970 ton pada tahun 2017. Cangkang kelapa sawit melalui tahap preparasi, karbonisasi, aktivasi, dan impregnasi. Setelah dikeringkan dan direduksi ukurannya, cangkang kelapa sawit direndam pada H3PO4 selama 24 jam dan dilanjutkan dengan karbonisasi pada suhu 350 ºC selama 30 menit. Lalu diaktivasi kimia oleh H3PO4 dengan adanya variasi rasio massa aktivator dan diaktivasi fisika oleh gas N2 pada suhu 600 ºC selama 1 jam di tubular furnace. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik dihasilkan oleh aktivasi kimia kedua kali dengan rasio massa 2:1. Bilangan iodin, luas permukaan, dan yield berturut-turt adalah 1164 mg/g, 1158 m2/g, dan 50,3%. Optimisasi penjerapan gas uji dilakukan dengan impregnasi dan memvariasikan persentase loading logam MgO sebesar 0,5%, 1%, dan 2%. Hasil adsorpsi gas uji terbaik ditunjukkan oleh variasi loading 1% dengan persentase adsorpsi CO, CO2, dan HC berturut-turut adalah 72,62%, 70,33%, dan 62,77%. Bilangan iodin dan luas permukaan dari karbon aktif 1% MgO ini adalah 933 mg/g dan 928 m2/g.

Poor air quality is largely due to motor vehicle emissions have become a problem in peoples lives. Carbon monoxide (CO), carbon dioxide (CO2) and hydrocarbon (HC) gases are the biggest components in air pollution. A high level of exposure to those gasses causes adverse effects on health. This is the main reason for researching the producing of activated carbon to adsorb CO, CO2, and HC gasses. Palm shells have great potential quantity and composition. Carbon content of palm kernel shell is 49.5% and the ash content is 0.9%. While its availability is 2,205,970 tons in 2017. Palm kernel shells through preparation, carbonization, activation, and impregnation. After being dried and reduced in size, the palm shell is immersed in H3PO4 for 24 hours and continued with carbonization at 350 ºC for 30 minutes. Then chemical activated by H3PO4 with activator mass variations and activated physics by N2 gas at 600 ºC for 1 hour in a tubular furnace. Activated carbon with the best characteristics is produced by second chemical activation with a mass ratio of 2:1. The iodine number, surface area, and yield are 1164 mg/g, 1158 m2/g, and 50.3%. Optimization of the gas adsorption is carried out by impregnation and varying the percentage of MgO metal loading by 0.5%, 1%, and 2%. The best gas trial results for variations containing 1% with the percentage of CO, CO2, and HC adsorption contributing to each other were 72.62%, 70.33%, and 62.77%. The iodine number and surface area of 1% MgO activated carbon are 933 mg/g and 928 m2/g"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetra Mutiara Afifah
"Indonesia memiliki potensi gas bumi yang besar dimana salah satu pemanfaatannya adalah pemenuhan kebutuhan listrik. Berdasarkan rasio elektrifikasinya, Nusa tenggara Timur memiliki nilai terendah se-indonesia, yaitu sebesar 88%. Sementara, Nusa Tenggara Barat memiliki rasio elektrifikasinya sebanyak 99% yang belum mencapai target rasio elektrifikasi 100%. Dalam rangka meningkatkan distribusi listrik ke Nusa Tenggara, pembangkit listrik berbahan bakar gas akan dibangun dimana gas bumi akan dikirim dalam bentuk LNG. Pengembangan LNG skala kecil digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas di Nusa tenggara dimana LNG akan dikirim dari kilang Tangguh atau Donggi-senoro menggunakan skema logistik milk-run ke 10 terminal penerima. Biaya transportasi paling rendah didapatkan dengan skenario logistik yang dibagi kedalam tiga klaster dengan masing-masing klaster dikirim menggunakan kapal 19.500 dari kilang Donggi. Harga jual LNG yang didapatkan adalah 13,6 USD/MMBTU dengan margin sebesar 2 USD/MMBTU. Skema ini juga dinilai layak untuk diinvestasikan dimana IRR, NPV, dan PBP adalah 19,59%, USD 149.459.736, dan 6 tahun.

Indonesia has a large natural gas potential where one of the uses is to fulfill electricity needs. Based on its electrification ratio, East Nusa Tenggara has the lowest electrification ratio in Indonesia, which is 88%. Meanwhile, West Nusa Tenggara has an electrification ratio of 99% which has not yet reached the 100% electrification ratio target. In order to increase electricity distribution, gas-fired power plants will be built where natural gas will be delivered in the form of LNG. The development of small-scale LNG will be used to fulfill gas demand in Nusa Tenggara where LNG will be sent from the Tangguh and Donggi refineries using a milk-run logistics scheme and CVRP method. The lowest transportation cost is obtained with a logistics scenario divided into three clusters which each cluster being shipped using a 19,500 vessel. The selling price of LNG obtained is 13.6 USD/MMBTU with a margin of 2 USD/MMBTU. This scheme is also considered feasible for investment where the IRR, NPV and PBP are 19.59%, USD 149,459,736, and 6 years, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library