Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tatang Mitra Setia
"ABSTRAK
Penelitian ini di lakukan di Pusat Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara dari bulan November 1988 hingga Oktober 1991 dan dilanjutkan lagi bulan Januari-Februari 1993 dan bulan Juni-Juli 1993. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana hirarki pada orangutan jantan dewasa serta pengaruhnya terhadap perilaku betina dewasa dan mengetahui bagaimana tanggapan orangutan jantan dan betina dewasa setelah mendengar suara seruan panjang dari jantan dewasa lain. Orangutan yang diamati terdiri dari 6 ekor jantan dewasa dan 5 ekor betina dewasa. Pencatatan data secara focal animal instantaneous per menit dan ad libitum. Hirarki dan peringkat ditentukan berdasarkan kalah dan menang setelah terjadi pengejaran dan perkelahian. Perilaku betina yang diamati adalah: inisiatif betina mendekati jantan; jumlah betina di sekitar jantan dan lamanya betina bersama jantan. Data seruan panjang yang diamati adalah laju seruan panjang orangutan jantan dewasa dan tanggapan orangutan terhadap seruan panjang berupa arah pergerakan individu setelah 30 menit mendengar seruan panjang. Hasil menyimpulkan ada hirarki dominansi non-linier di antara jantan dewasa dan hanya ada satu jantan dewasa dominan dengan peringkat paling atas. Orangutan betina dewasa: lebih berinisiatif mendekati; lebih banyak di sekitar; dan lebih lama menggunakan waktunya bersama orangutan jantan dewasa peringkat atas. Orangutan jantan dewasa peringkat atas lebih sering mengeluarkan seruan panjang. Orangutan jantan dewasa pada umumnya menjauhi sumber seruan panjang sedangkan orangutan betina dewasa akan mendekati sumber seruan panjang."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Mitra Setia
"Komunikasi suara memainkan peran penting dalam sistem sosial primata. Dalam kehidupan sosial, orangutan berkomunikasi jarak jauh dengan individu lain melalui seruan panjang (long call). Kemampuan mengeluarkan seruan panjang yang dapat terdengar jauh ini terbatas hanya pada orangutan jantan berpipi. Studi jangka panjang telah dilakukan sejak tahun 1988 di Stasiun Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara mengenai seruan panjang ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Pertama, mengidentifikasi interaksi antara orangutan jantan berpipi dan antara orangutan jantan berpipi dengan betina.
Kedua, menentukan fungsi seruan panjang bagi asosiasi jangkauan suara (earshot association).
Ketiga, menentukan pola seruan panjang orangutan jantan, apakah mengeluarkan seruan panjang di lokasi tertentu misalnya pohon Ficus spp., pohon nonFicus spp., dan pohon sarang.
Asosiasi jangkauan suara yang digunakan oleh jantan berpipi adalah suatu strategi jantan untuk menjaga jarak dekat dengan betina dan menolak kehadiran jantan lain yang berada di sekitarnya. Meskipun strategi seperti ini pernah diamati oleh para peneliti sebelumnya, kejadiannya di lapangan belum pernah secara kuantitatif diverifikasi. Data dikumpulkan dengan mengikuti individu target menggunakan metode Ad Libitum untuk merekam interaksi yang terjadi.
Berdasarkan studi jangka panjang ini, telah dikonfirmasi ada hirarki non-linier antara jantan berpipi dan ada satu jantan dominan. Selain itu, status sosial yang tinggi dari orangutan jantan berpipi adalah tidak permanen. Selanjutnya, betina dewasa diketahui paling sering ditemukan di sekitar jantan berpipi yang dominan, sehingga membentuk asosiasi di sekitar jantan yang dominan. Respon jelajah jantan terhadap seruan panjang saling menjauhi, sebaliknya respon jelajah betinan terhadap seruan panjang saling mendekati.
Penelitian yang juga menunjukkan bahwa, asosiasi bergerak mengikuti di sekitar lokasi dan posisi seruan panjang yang dikeluarkan oleh jantan yang dominan telah membuktikan ada asosiasi jangkauan suara (earshot association). Seruan panjang lebih sering dipancarkan di tepi studi area dan juga di pohon sarang tidur. Hasil ini menyimpulkan bahwa seruan panjang berfungsi menjaga dan memandu betina yang tinggal dalam radius jangkauan suara terdengar.

Vocal communication plays an importan role in primate social system. In a social life, orangutans communicate with other individual through long calls. However, this behavior is limited to the flanged males orangutan. The long-term studies were conducted since 1988 in Ketambe Research Station, Gunung Leuser National Park, Southeast Aceh regarding this behavior; nonetheless, the reasons of long calls are still unclear.
Therefore, the purposes of the study are:
First, identify the interactions of males and females orangutan while long-calls are emitted.
Second, determine the function of long-calls as a guidance to keep earshot association.
Third, determine the pattern of male orangutans long call at a specific locations e.g. fig tree, non-fig tree, and nest tree.
Earshot association is a spacing strategy employed by the flanged males to keep close distance to females, while repelling other males orangutan. Although this strategie has been observed by previous researchers, its existence in the field has never been quantitatively verified before. Data were collected by following the individual target using Ad Libitum method to record their interaction.
Based on this long-term study, a non-linear hierarchy between flanged males and a dominant flanged male is confirmed. In addition, the high social status of flanged males orangutan is not permanent. Furthermore, adult females are most frequently found around the dominant flanged male, thus forming associations around the dominant male.
This study also shows the association is moving around to follow the location and position of long call emitted by the dominant male confirming earshot association. Long calls act as a guidance to keep the association between flanged male and other individuals. When the long-calls emitted by a dominant male, other flanged males are generally keep their distance whereas females are approaching the long-calls? source. The dominant male spend a long time in the fig trees than other males. In addition, males spend their time in the middle of the study area in which overlapped with adult females. Based on the rate of long calls, flanged males more frequently emitted the long calls on the edge of study area and also in the nest tree. These results conclude the long-calls could maintain the association with adult females who live in the similar range with the flanged male (earshot association).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
D2113
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library