Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
T. Robertus
"Indonesia merupakan negara dengan tingkat resistensi antibiotik yang tinggi. Tingkat resistensi yang tinggi ini terutama didapatkan pada bakteri batang Gramnegatif famili Enterobacteriaceae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi dan karakteristik Enterobacteriaceae patogen penghasil AmpC di Unit Perawatan Intensif RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Spesimen berasal dari pasien dewasa yang didiagnosis mengalami infeksi organ atau sistem tertentu. Spesimen berupa darah, sekret saluran pernafasan bawah, urin, swab dasar luka, aspirat abses, dan jaringan luka operasi. Identifikasi dilakukan menggunakan VITEK® 2. Pola kepekaan ditentukan dengan VITEK® 2 dan metode difusi cakram sesuai kriteria CLSI tahun 2014. Deteksi AmpC dan ESBL dilakukan menggunakan metode double disc synergy test. Famili gen pengkode AmpC ditentukan dengan metode PCR multipleks. Enterobacteriaceae patogen yang berhasil dikumpulkan berjumlah 45 isolat, terdiri dari Klebsiella pneumoniae (n=32), Escherichia coli (n=6), Enterobacter cloacae (n=5), dan Enterobacter aerogenes (n=2). Proporsi Enterobacteriaceae penghasil AmpC adalah 9 isolat di antara 45 isolat, terdiri dari 4 isolat penghasil AmpC dan 5 isolat penghasil AmpC dan ESBL. Gen pengkode AmpC ditemukan pada 7 isolat, yang terbanyak adalah DHA (n=4) diikuti EBC (n=2) dan CIT (n=1). Secara in vitro, Enterobacteriaceae penghasil AmpC menunjukkan kepekaan yang baik terhadap gentamisin, tobramisin, amikasin, sefepim, meropenem, siprofloksasin, levofloksasin, tetrasiklin, dan kotrimoksasol sementara penghasil AmpC dan ESBL hanya terhadap amikasin.

Antibiotic resistance has become a problem in Indonesia, in which the high resistance has been found mainly in Gram-negative bacilli Enterobacteriaceae. This study aimed to find out the proportion and characteristics of pathogenic AmpC-producing Enterobacteriaceae in the ICU of Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. Spesimens collected were blood, lower respiratory tract secretions, urine, wound swab, abscess aspirate, and soft tissue taken from adult patients with infection. Identification were conducted using VITEK® 2. Susceptibility tests were conducted using VITEK® 2 and diffusion technique according to CLSI 2014 guidelines. Double disc synergy test method were employed to detect AmpC activity. The presence of ampC genes were detected using multiplex PCR. Forty five isolates were collected. Klebsiella pneumoniae was predominant, followed by Escherichia coli, Enterobacter cloacae, and Enterobacter aerogenes. AmpC activity was detectable in nine isolates. Five of the 9 isolates produced both AmpC and ESBL. In vitro, AmpC-producing Enterobacteriaceae showed good susceptibility to gentamicin, tobramycin, amikacin, cefepime, meropenem, ciprofloxacin, levofloxacin, tetracycline, and cotrimoxazole. While the AmpC and ESBL-producing only to amikacin. ampC genes were detected in seven isolates and the most prevalent gene family was DHA (n=4) followed by EBC (n=2) and CIT (n=1).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Robertus
"Dalam iklim dunia usaha yang makin kompetitif saat ini, tidaklah mudah untuk memperoleh margin yang berlebihan atas barang atau jasa yang ditawarkan. Salah satu pihak yang merasakan hal tersebut adalah kontraktor. Seringkali dalam operasinya, mereka dihadapkan pada pelaksanaan proyek dengan harga minim. Konsekuensinya adalah perolehan dana dari laba operasi menjadi terbatas. Bila dikaitkan dengan masalah tersebut (pelaporan laba) dan jenis usaha yang memiliki karakteristik khusus, masalah pengakuan pendapatan untuk sektor jasa konstruksi menjadi penting untuk dibahas. Pada prinsipnya, metode penoakuan pendapatan yang diterapkan ada dua yaitu metode kontrak selesai (completed method) dan metode persentase penyelesaian kontrak (percentage completed method). Masing-masing metode tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh Karena itu para praktisi cenderung untuk menerapkan metode yang lebih menguntungkan buat mereka.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robet, Robertus
"Pandemi telah mengubah praktik spasial masyarakat secara substansial. Pembatasan sosial berskala besar, lockdown, dan kewajiban memakai masker telah mengubah cara manusia membangun relasi intim maupun relasi kewargaan dan demokrasi. Artikel ini membahas tentang bagaimana pandemi mengubah ruang kewargaan (civic space) perempuan aktivis dan bagaimana mereka mempertahankan dan menciptakan ruang kewargaan ditengah pandemi dan regresi demokrasi. Sumber data artikel adalah survei elektronik 20 perempuan aktivis dan wawancara mendalam melalui medium daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi masyarakat sipil (civil society organization) di Indonesia mengalami tekanan yang semakin berat. Bagi organisasi masyarakat sipil, ruang gerak mereka dibatasi oleh berbagai peraturan hukum dan pelbagai kekerasan dan stigma yang ditujukan kepada aktivis civil society. Lebih dari itu, bagi perempuan aktivis, pandemi juga memberikan beban tambahan domestik yang membuat ruang gerak perempuan aktivis semakin terbatas. Ditengah hambatan-hambatan tersebut, penelitian kami menunjukkan bahwa perempuan aktivis dan civil society tidak mengurangi intensitas mereka dalam mempertahankan ruang kewargaan."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2020
305 JP 25:4 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library