Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Synthia Andriani
Abstrak :
Bunuh diri menjadi penyebab kedua pada kematian remaja perempuan dan penyebab ketiga pada kematian remaja laki-laki di dunia. Remaja diperhadapkan dengan berbagai tantangan hidup baik dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya. Tantangan yang dihadapi, tidak semua remaja mampu untuk mengatasinya sendiri, akibatnya sering kali membawa masalah dengan solusi upaya bunuh diri. Keluarga mempunyai peran penting dalam merawat anggota keluarga dengan risiko bunuh diri dan pencegahan bunuh diri  . Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi keluarga dalam menangani remaja dengan percobaan bunuh diri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam kepada delapan partisipan yang berdomisili di Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan  dengan kriteria: inklusi bapak atau ibu yang memiliki remaja usia 15-18 tahun dengan percobaan bunuh diri, tinggal serumah, tidak memiliki hambatan verbal. Penelitian ini menggunakan analisis tematik dengan 6 langkah yaitu mengenal data, koding, menentukan tema, meninjau kembali tentang tema, memberi nama pada tema, menulis laporan. Hasil wawancara dan catatan lapangan dari partisipan mengidentifikasi lima  tema yaitu bunuh diri dilihat dari budaya   Toraja,   respons   keluarga,   tantangan   mendampingi   remaja   dengan percobaan bunuh diri, peran keluarga, dan kebutuhan keluarga. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar keluarga mendapatkan bantuan bimbingan dan dukungan informasi tentang remaja dengan percobaan bunuh diri yang didapatkan dari tenaga kesehatan yang professional. ......Suicide is the second leading cause of death for adolescent girls and the third leading cause of death for adolescent boys in the world . Adolescents are faced with various life challenges both from within themselves and from their environment. The challenges faced, not all adolescents are able to overcome on their own, as a result it often brings problems with the solution of suicide attempts. Families have an important role in caring for family members at risk of suicide and preventing future suicides. The purpose of this study was to explore families in dealing with adolescents with suicide attempts. This study used descriptive qualitative methods. Data were collected by in-depth interviews, participants in this study amounted to 8 people with the inclusion criteria of fathers or mothers who have adolescents aged 15-18 years with suicide attempts, live in the same house, do not have verbal barriers. This study uses thematic analysis with 6 steps, namely recognizing data, coding, determining themes, reviewing themes, giving names to themes, writing reports. The results of interviews and field notes from participants identified 5 themes namely suicide seen from Toraja culture, family response, challenges of accompanying adolescents with suicide attempts, family roles, and family needs. The results of this study recommend that families get guidance assistance and information support about adolescents with suicide attempts obtained from health professionals.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Synthia Andriani
Abstrak :
Promosi kesehatan jiwa merupakan bagian penting yang perlu untuk diberikan kepada anak prasekolah dalam membantu proses pekembangannya ketika menghadapi stressor sehingga meningkatkan kessehatan jiwa anak prasekolah. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik (TKT), psikoedukasi keluarga terhadap peningkatan kesehatan jiwa anak prasekolah. Desain penelitian riset operasional melibatkan 40 anak prasekolah. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan kesehatan jiwa anak prasekolah, tugas perkembangan anak prasekolah, aspek perkembangan anak prasekolah secara bermakna setelah terapi kelompok terapeutik anak usia sekolah, psikoedukasi keluarga, pendampingan dan latihan mandiri dibandingkan pada kelompok lain (p value < 0.05). Terapi kelompok terapeutik anak prasekolah, psikoedukasi keluarga, pendampingan, dan latihan mandiri direkomendasikan pada anak usia prasekolah untuk meningkatkan kesehatan jiwa, tugas dan aspek perkembangan anak prasekolah. ......Mental health promotion is an important part that needs to be given to preschool children in helping their development process when facing stressors so as to improve the mental health of preschool children. The final scientific work of the specialist aims to determine the effect of therapeutic group therapy (TKT), family psychoeducation on improving the mental health of preschool children. The research design was operational research involving 40 preschool children. The results showed that there was a significant improvement in preschool children's mental health, preschool children's developmental tasks, aspects of preschool children's development after therapeutic group therapy for school-age children, family psychoeducation, mentoring and independent training were significantly higher than in other groups (p value <0.05). Therapeutic group therapy for preschool children, family psychoeducation, mentoring, and self-practice are recommended for preschool children to improve mental health, tasks and developmental aspects of preschool children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library