Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylva Asihtrisna Asmarawati Irnadiastputri
Abstrak :
[ABSTRAK
Perkembangan manusia menyebabkan krisis lingkungan dan memunculkan pemikiran pembangunan berkelanjutan sebagai upaya mengatasinya. Kota hijau merupakan sebuah metafora dari pencapaian tujuan- tujuan pembangunan perkotaan berkelanjutan. Kota hijau diwujudkan melalui pemenuhan 8 atribut, terdiri atas green planning and design, green community, green open space, green water, green waste, green building, green transportation, dan green energy. Salah satu atribut yang secara nyata dapat diukur dan telah menjadi masalah adalah green open space (ruang terbuka hijau). Isu kebutuhan akan ruang terbuka, terutama ruang terbuka hijau, muncul sebagai akibat perubahan lingkungan fisik yang terjadi di tingkat nasional dan internasional. Kota Depok sebagai kotamadya yang baru berusia 14 (empat belas) tahun, secara administratif berada di bawah kewenangan Provinsi Jawa Barat, tetapi perkembangannya sangat dipengaruhi oleh Provinsi DKI Jakarta. Kota Depok merupakan wilayah hunian tujuan masyarakat Jabodetabek dan wilayah dengan fasilitas pendidikan yang dituju oleh seluruh Indonesia. Kota Depok telah berkomitmen untuk berupaya mewujudkan kota hijau melalui penandatanganan Piagam Kota Hijau tanggal 8 November 2012. Kemampuan kota Depok mewujudkan kota hijau dapat dilihat berdasarkan daya dukung dan daya tampung, potensi sosial dan budaya serta penegakan hukum di kota tersebut.
ABSTRACT
Human development causes environmental crisis and bring sustainable development thinking to handle. Green city is a methaphor of achieving sustainable urban development goals. Green city realized through the fulfillment of 8 atributes, consist of green planning and design, green community, green open space, green water, green waste, green building, green transportation, and green energy. One of the atributes that can actually measured and has become a problem is green open space. The issue of open space necessity, especially green open space, appear as the result of physical environmental changes that occur at the national and international level. Depok City as a 14 years municipality, is administratively under the authority of West Java province, but its’ development is strongly influenced by DKI Jakarta. Depok is a residential area aimed by Jabodetabek society and have educational facility for Indonesia. Depok has committed for struggle create green city through the the signing of Green City Charter date 8th November 2012. The ability of Depok to make green city into realize can be seen by carrying capacity, social and cultural potential as well as law enforcement in the city., Human development causes environmental crisis and bring sustainable development thinking to handle. Green city is a methaphor of achieving sustainable urban development goals. Green city realized through the fulfillment of 8 atributes, consist of green planning and design, green community, green open space, green water, green waste, green building, green transportation, and green energy. One of the atributes that can actually measured and has become a problem is green open space. The issue of open space necessity, especially green open space, appear as the result of physical environmental changes that occur at the national and international level. Depok City as a 14 years municipality, is administratively under the authority of West Java province, but its’ development is strongly influenced by DKI Jakarta. Depok is a residential area aimed by Jabodetabek society and have educational facility for Indonesia. Depok has committed for struggle create green city through the the signing of Green City Charter date 8th November 2012. The ability of Depok to make green city into realize can be seen by carrying capacity, social and cultural potential as well as law enforcement in the city.]
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylva Asihtrisna Asmarawati Irnadiastputri
Abstrak :
Ruang terbuka hijau merupakan bagian perkotaan yang penting dalam menentukan kualitas lingkungan kota dan kehidupan masyarakatnya. Pemerintah, yang menyadari kepentingan tersebut, menerapkan ketentuan penyediaan ruang terbuka hijau dalam kota sebesar 30% yang terdiri atas ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. Penyediaan ruang terbuka hijau itu harus dilakukan semenjak tahap perencanaan kawasan, tidak hanya dalam kawasan kota tetapi juga lingkungan perumahan. Namun, implementasi penyediaan ruang terbuka hijau belum tentu sesuai dengan ketentuan tersebut. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk melihat implementasi ruang terbuka hijau pada lingkungan perumahan serta peran ruang terbuka hijau privat terhadap ruang terbuka hijau secara keseluruhan. Peralihan fungsi ruang terbuka hijau publik menjadi bangunan membuat penyediaan ruang terbuka hijau kota terhambat. Ruang terbuka hijau privat menjadi pilihan dalam pemenuhan ketentuan ruang terbuka hijau kota. Akan tetapi, walaupun memiliki potensi yang besar, ruang terbuka hijau privat tidak dapat sepenuhnya diandalkan karena sifat kepemilikannya. Keberadaan ruang terbuka hijau privat yang labil tidak dapat mendukung secara maksimal akan kebutuhan ruang terbuka hijau dalam kota. Ruang terbuka hijau publik harus tetap menjadi fokus utama dalam penyediaan ruang terbuka hijau kota. ......Green open space is an important part in determining cities environmental quality and society life. Realizing the importance of this fact, the government decided a regulation to prepare 30% green open space, consisting of public and private green open space, in a city. This regulation must be done since the planning phase of not only the city but also residential areas. But, green open space implementation is still not appropriate with this regulation. The purpose of this study is to find out the implementation of green open space at residential areas, and to determine how private green open space participates to the city green open space. The functional changes of public green open space make city green open space supply blocked. Private green open space becomes an option in fulfilling city green open space necessity. But, although it has big potential, private green open space cannot be relied on totally because of its ownership. The unstable private green open space existence can't maximally support city green open space necessity. Public green open space must become the main focus in preparing city green open space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51617
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library