Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Syarifah Lubbna
"Masa batita adalah masa emas dan kritis yang perlu dioptimalkan dalam melakukan stimulasi perkembangan agar keterlambatan perkembangan dapat dicegah, terutama oleh ibu yang secara emosional lebih dekat dengan anak. Fenomena keterlambatan perkembangan anak di Indonesia masih terjadi karena kurangnya stimulasi saat usia batita, terutama anak di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stimulasi perkembangan batita oleh ibu. Desain penelitian ini deskriptif sederhana dengan metode consecutive sampling terhadap 92 ibu di Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun, Cirebon. Hasilnya, lebih banyak ibu yang sering melakukan stimulasi perkembangan pada aspek bicara dan bahasa serta sosialisasi kemandirian (51,1 % dan 51,1 %) daripada aspek motorik kasar dan motorik halus (43,5 % dan 44,6 %), dan berdasarkan keseluruhan aspek perkembangan, lebih banyak ibu yang jarang melakukan stimulasi (51,1 %) dibandingkan ibu yang sering melakukan stimulasi (48,9 %). Disarankan bagi tenaga kesehatan terutama perawat anak agar mengoptimalkan edukasi mengenai stimulasi perkembangan anak pada ibu-ibu di pedesaan.
Toddler period was golden and critical age which needed to be optimized by parents to stimulate their child developments so that developmental delay could be prevented, especially by mother who has closer emotional bound with children. Children developmental delay phenomena in Indonesia, especially in rural area, was still exist caused by lack of development stimulation when they were in toddler age. The aim of this descriptive study is to describe development stimulation of toddler age children by mother. This study with consecutive sampling method is included 92 mothers in Jungjang Village, Arjawinangun, Cirebon. The results were mothers who often give stimulation of talking, language, socialization and autonomy aspects (51,1 % and 51,1 %) were more than gross motoric and fine motoric aspects (43,5 % and 44,6 %), and according to whole aspects of development, mothers who rarely give stimulation (51,1 %) is more than mothers who often give stimulation (48,9 %). It’s recommended for health services and pediatric nurses, especially in rural area, to educate the mothers about the importance of stimulating their children in toddler age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46590
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syarifah Lubbna
"Karsinoma kolorektal adalah salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di daerah perkotaan, karena masyarakat perkotaan cenderung beresiko lebih besar untuk mengalami karsinoma kolorektal yang berhubungan dengan usia, diet, dan gaya hidup modern. Jenis karsinoma yang paling sering dialami adalah adenokarsinoma rekti. Klien dengan adenokarsinoma rekti membutuhkan tindakan pembedahan kolostomi karena perlunya dibuat stoma sebagai pengganti fungsi anus. Klien dengan stoma beresiko mengalami komplikasi jika tidak dilakukan perawatan stoma dan perisromal dengan baik.
Salah satu cara terbaik untuk pencegahan dini komplikasi adalah memberikan edukasi yang tepat pada klien dan keluarga mengenai perawatan stoma. Dengan demikian, tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai edukasi perawatan stoma dalam mencegah komplikasi gangguan integritas kulit peristomal.
Hasil dari pemberian edukasi perawatan stoma pada pasien ini terbukti efektif dalam mencegah terjadinya komplikasi. Rekomendasi penulisan ini adalah agar perawat sangat perlu memberikan edukasi perawatan stoma sebagai upaya pencegahan dini komplikasi pasca pembedahan kolostomi.
Colorectal carcinoma is one of the health problems that often occur in urban areas, because urban societies tend to be at greater risk for experiencing colorectal carcinoma associated with age, diet, and modern lifestyle. The most often experienced type of colorectal carcinoma is rectal adenocarcinoma. Clients with rectal adenocarcinoma require colostomy to create stoma that will be functioned like anus. Clients with a stoma have a risk of complications if the stoma or peristomal skin is not treated properly. One of the best ways for early prevention of complications is to provide appropriate stoma care education to clients and their relatives. Thus, the purpose of this paper is to analyze the evidence based on stoma care education in preventing peristomal skin complications. The result of stoma care education is effective in preventing the occurrence of complications. Then, recommendation of this paper is that it is necessary for nurses to educate clients about their stoma care as early prevention of post surgical complications colostomy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library