Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarah
"Analisis perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi perkembangan TIK dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi TIK di berbagai bidang. Pada tugas
akhir ini akan dicari faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan
TIK pada bidang rumah tangga, pendidikan, dan bisnis di Jakarta Selatan.
Pada awal analisis, dilakukan analisis cluster berdasarkan sejumlah variabel
pada availability of infrastructure to use ICTs. Dan analisis regresi logistik
dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
TIK di tiap-tiap bidang, dan diperoleh faktor yang mempengaruhi
perkembangan TIK di bidang rumah tangga adalah jumlah pendapatan, di
bidang pendidikan adalah uang bangunan, sedangkan di bidang bisnis
adalah jumlah infrastruktur TIK. Dan terakhir, dilakukan penggambaran
kondisi perkembangan TIK di tiap-tiap kecamatan di Jakarta Selatan
berdasarkan tiap-tiap bidang dengan menggunakan metode Geographic
Information Systems (GIS).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S27710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatia Syarah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang proses pembentukan konsep diri pada anak usia SD melalui komunikasi antarpribadi dengan guru. Dengan berlandaskan paradigma konstruktivis, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana konsep diri anak usia SD terbentuk dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Melalui teori interaksionisme simbolik, 4 tahapan pembentukan konsep diri, konsep The Johari Window, peneliti berusaha menjelaskan bagaimana self seseorang terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, khususnya dengan significant others-nya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kaitan yang erat antara komunikasi antarpribadi yang dilakukan guru terhadap konsep diri yang terbentuk pada diri anak. Peneliti merekomendasikan agar penelitian ini bisa terus dikembangkan dengan melihat faktor lain yang mempengaruhi konsep diri seorang anak, seperti media, lingkungan, dll.

ABSTRACT
This thesis studies about self concept establishment process during elementary school ages through interpersonal communication with their teachers. Based on constructivism paradigm, this research aims to discover how the process of self concept establishes, and what influences it. Through Symbolic Interacsionism Theory, 4 stages in establishing the self concept, and The Johari Window, the researcher tried to explain how the self established by interacting with others, especially with his significant others. The result of this research shows a tight relationship between teacher?s interpersonal communication and the Elementary School student?s self concept. The researcher recommends that this research still can be developed by looking at other factors that influence children?s self concept, such as media, environtment, and etc."
2012
T30734
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afni Mai Syarah
"ABSTRAK
Menurut laporan yang diterbitkan Departemen Pertanian (2000-2003), sub-sektor peternakan selama kurun waktu 2002 telah mampu menyelesaikan dan lulus dari proses recovery pembangunan nasional. Gambaran ini ditunjukkan dari tingkat pertumbuhannya paling tinggi di antara sub-sektor lainnya di bidang pertanian yaitu tumbuh 9,4%. Namun rendahnya tingkat konsumsi daging penduduk Indonesia, hanya 7, I 0 kilogram per kapita per tahun, jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara seperti Malaysia atau Thailand yang masing-masing telah mencapai 39 kilogram per kapita per tahun 16,6 kilogram. Artinya, industri peternakan Iokal masih sangat potensial untuk digarap.
Bisnis perunggasan adalah salah satu bisnis yang paling berprospek diantara berbagai jenis industri petemakan. Karena kontribusi terbesar konsumsi daging penduduk berasal daging ayam sebanyak 3,8 kilogram. Sejak Indonesia mengalami krisis, umumnya yang mampu bertahan dalam bisnis ayam potong adalah petemak menengah sampai besar dan petemak plasma yang mempunyai modal kuat. Hal ini disebabkan karena meningkatnya harga sapronak (sarana produksi temak) tidak diiringi dengan peningkatan harga ayam hidup sehingga banyak petemak mengalami kerugian. Dibandingkan petemak plasma, petemak mandiri menderita kerugian terbesar karena harus membeli pakan dan bibit sendiri dari pemasok. Sedangkan petemakan pola kemitraan, karena inti petemak plasma adalah produsen pakan dan bibit, jumlah kerugiannya tidak terlalu banyak. Dengan kata lain perusahaan integrasi adalah kompetitor sekaligus sebagai pemasok bagi petemak mandiri. Keadaan ini menyebabkan struktur pasar ayam potong bersifat monopolistik karena perusahaan integrasi mempunyai kekuatan dalam menentukan harga bibit, pakan, obat-obatan sampai harga panen.
Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum industry peternakan ayam potong yang mencakup pola distribusi dan pemasarannya. Selanjutnya melakukan identifikasi keunggulan bersaing peternak ayam potong mandiri untuk dapat merumuskan strategi bersaing terbaik dengan mengenali faktor internal dan ekstemalnya. Faktor internal meliputi faktor-faktor yang ada dalam organisasi seperti kondisi keuangan, kemampuan sumber daya, sistim produksi dan operasi, serta cara distribusi dan pemasarannya. Sedangkan faktor eksternal dengan mengenali karakteristik industri petemakan broiler seperti pesaing, rintangan masuk, produk substitusi, serta kekuatan pembeli dan pemasok.
Data-data penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh dari kelompok peternak mandiri melalui wawancara secara langsung kepada ketua kelompok. Kemudian wawancara dengan beberapa tekni.si lapangan dan pemerhati masalah perunggasan. Selain itu dipakai data skunder yang merupakan kumpulan data yang diperoleh dan diolah dari laporan internal kelompok petemak mandiri, data dari PINSAR (Pusat lnformasi Harga Perunggasan Nasional), studi pustaka dan berbagai dokumen yang mendukung penelitian ini.
Berdasarkan cluster pemilihan alternatif strategi, petemak mandiri berada pada kuadran II, dengan perkembangan pasar yang cepat namun posisi bersaingnya lemah dibandingkan kompetitor utamanya petemak kemitraan dari perusahaan yang terintegrasi. altematif strategi yang paling tepat bagi petemak mandiri menghadapi persaingan dengan kompetitor yang lebih kuat posisinya adalah strategi pertumbuhan terkonsentrasi, yaitu strategi yang mengarahkan pemanfaatan sumber daya untuk mencapai pertumbuhan yang menguntungkan hanya pada satu pasar. Ada 3 altematif yang dapat dilakukan untuk membuat peternak tetap fokus pada bidang usahanya, yaitu dengan mendirikan pabrik pakan sendiri, mempunyai breeder farm sendiri atau dengan mempunyai rumah potong sendiri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya May Syarah
"Indonesia merupakan negara kelima dalam jumlah insidens TB. Penelitian ini menggunakan teori ACSM (McKee 1992), model multitrack (Tufte dan Mefalopulos 2009) untuk menganalisis masalah struktural dan sosial, dan health belief model (Rosenstock et al. 1988) untuk menjelaskan perilaku kesehatan pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (ACSM) program pengendalian TB di wilayah miskin dengan Community TB Care ?Aisyiyah KPT Jakarta Barat di Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat. Sebanyak 18 informan sebagai sumber data, diperoleh dengan teknik snowball. Hasilnya menunjukkan Community TB Care ?Aisyiyah KPT Jakarta Barat berhasil memperoleh dukungan pemimpin politik dan sosial di kota, kecamatan ataupun desa. Dukungan tersebut menjadi dasar mobilisasi sosial yang menghasilkan partisipasi warga kelompok untuk menyumbangkan pengobatan kepada penderita dari kalangan miskin. Intervensi komunikasi, menggunakan kombinasi komunikasi monologis dan dialogis. Melalui dua moda komunikasi tersebut di tingkat komunitas kader dan PMO yang mengikuti pelatihan dapat menyampaikan informasi tentang penyakit dan pengobatan TB, tetapi juga dengan ketulusan kader dan PMO sebagai anggota keluarga memberikan dukungan kepada penderita. Hal ini terbukti bahwa banyak keberhasilan TB community bergantung pada komunikasi interpersonal dan partisipasi relawan, tokoh masyarakat dan pengamat minum obat (PMO).

Indonesia is the fifth country in the world's related TB cases. This study used the theory of ACSM (McKee 1992), a multitrack model (Tufte and Mefalopulos 2009) to analyze structural and social issues, and Health Believe Model (Rosenstock et al. 1988) to explain the behavior of the patient-level health. The research used qualitative approach with case study method of advovacy, communication and social mobilization (ACSM) of TB control program in the poor region by community TB Care 'Aisyiyah KPT West Jakarta in Kelurahan Kalianyar, Tambora, West Jakarta. A total of 18 informants as the source of data, was obtained by the snowball technique. The result shows Community TB Care 'Aisyiyah successfully gained political and social leadership acceptance in the city, district or village level that became the basis of social mobilization that generates participation by donating the treatment of citizens or economically disadvantaged groups to the poor. Credibility of cadres and treatments supporter not only shaped by good knowledge about the disease and treatment of tuberculosis acquired through training, but also the sincerity of cadres and treatment supporter as family members. It is evident that much of its claimed success has depended on interpersonal communication and the participation of volunteers, community leaders and TB drugs observer (PMO)."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maya May Syarah
"Indonesia merupakan negara kelima dalam jumlah insidens TB. Penelitian ini menggunakan teori ACSM (McKee
1992), model multitrack (Tufte dan Mefalopulos 2009) untuk menganalisis masalah struktural dan sosial, dan health
belief model (Rosenstock et al. 1988) untuk menjelaskan perilaku kesehatan pasien. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (ACSM) program
pengendalian TB di wilayah miskin dengan Community TB Care ‘Aisyiyah KPT Jakarta Barat di Kelurahan Kalianyar,
Tambora, Jakarta Barat. Sebanyak 18 informan sebagai sumber data, diperoleh dengan teknik snowball. Hasilnya
menunjukkan Community TB Care ‘Aisyiyah KPT Jakarta Barat berhasil memperoleh dukungan pemimpin politik dan
sosial di kota, kecamatan ataupun desa. Dukungan tersebut menjadi dasar mobilisasi sosial yang menghasilkan
partisipasi warga kelompok untuk menyumbangkan pengobatan kepada penderita dari kalangan miskin. Intervensi
komunikasi, menggunakan kombinasi komunikasi monologis dan dialogis. Melalui dua moda komunikasi tersebut di
tingkat komunitas kader dan PMO yang mengikuti pelatihan dapat menyampaikan informasi tentang penyakit dan
pengobatan TB, tetapi juga dengan ketulusan kader dan PMO sebagai anggota keluarga memberikan dukungan kepada
penderita. Hal ini terbukti bahwa banyak keberhasilan TB community bergantung pada komunikasi interpersonal dan
partisipasi relawan, tokoh masyarakat dan pengamat minum obat (PMO).
Indonesia is the fifth country in the world's related TB cases. This study used the theory of ACSM (McKee 1992), a
multitrack model (Tufte and Mefalopulos 2009) to analyze structural and social issues, and Health Believe Model
(Rosenstock et al. 1988) to explain the behavior of the patient-level health. The research used qualitative approach with
case study method of advovacy, communication and social mobilization (ACSM) of TB control program in the poor
region by community TB Care 'Aisyiyah KPT West Jakarta in Kelurahan Kalianyar, Tambora, West Jakarta. A total of
18 informants as the source of data, was obtained by the snowball technique. The result shows Community TB Care
'Aisyiyah successfully gained political and social leadership acceptance in the city, district or village level that became
the basis of social mobilization that generates participation by donating the treatment of citizens or economically
disadvantaged groups to the poor. Credibility of cadres and treatments supporter not only shaped by good knowledge
about the disease and treatment of tuberculosis acquired through training, but also the sincerity of cadres and treatment
supporter as family members. It is evident that much of its claimed success has depended on interpersonal communication
and the participation of volunteers, community leaders and TB drugs observer (PMO)."
Institut Pertanian Bogor. Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library