Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syaifulloh
Abstrak :
Pengukuran dalam radioterapi untuk perhitungan dosis seperti percentage depth dose (PDD) dilakukan dalam fantom air yang memiliki densitas homogen, dengan densitas hampir sama densitas otot (1 g/cm3). Pada perlakuan radioterapi seperti pada kanker paru, berkas radiasi melewati material yang tidak homogen yaitu otot, tulang dan paru itu sendiri yang berakibat pada perubahan PDD, sehingga perlu pengukuran pada medium inhomogen seperti pada fantom rando. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur distribusi dosis pada paru dengan simulasi perlakuan radioterapi pasien kanker paru dengan fantom rando kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan TPS. Pengukuran distribusi dosis menggunakan TLD dan film Gafchromic. Untuk memperoleh distribusi dosis pada paru TLD diletakkan pada titik - titik yang berada pada bidang utama berkas dalam fantom rando. Pengukuran distribusi dosis dengan film dilakukan dengan meletakkan film Gafchromic diantara 2 irisan fantom rando. Pengukuran dilakukan untuk 3 lapangan, 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2, dan 15 x 15 cm2. Hasil pengukuran dengan film dan TLD kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan TPS. Hasil penelitian menunjukkan persentase dosis pada berbagai kedalaman antara hasil pengukuran film Gafchromic dengan perhitungan TPS berbeda secara signifikan, dan semakin besar lapangan semakin besar deviasi. Hasil pengukuran dengan film gafchromic mendapatkan nilai deviasi persen dosis hingga 6 % untuk lapangan 5 x 5 cm2, 16 % untuk lapangan 10 x 10 cm2, dan 17% untuk lapangan 15 x 15 cm2. Untuk pengukuran dengan TLD deviasi persen dosis hingga 8% untuk lapangan 5 x 5 cm2, 11% untuk lapangan 10 x 10 cm2, 12% untuk lapangan 15 x 15 cm2 masing ? masing pada kedalaman 15 cm. ...... Measurements in radiotherapy for dose calculation as percentage depth dose (PDD) are done in a water phantom with homogeneous density (1 g/cm3). In the radiotherapy treatment such as lung cancer, the radiation beam passes through inhomogeneous materials i.e. muscle, bone and lung itself, which resulted change in PDD, so necessary measurements on inhomogeneous medium like the rando phantom. The purpose of this study was to measure dose distribution in the lung with simulated radiotherapy treatment of lung cancer patients with a rando phantom and compared with the TPS calculation. Measurement of dose distributions is using TLD and gafchromic films. To obtain the dose distribution in the lung, TLD placed at the points located on the main field of the beam in the rando phantom. Field measurements were made for 3 field sizes, 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2, and 15 x 15 cm2. The results were then compared with the TPS calculation. The results show the percentage dose at various depths between the measurement and TPS calculation differ significantly, and the larger the field the greater the deviation. Measurement using gafchromic film resulting in deviation in dose percentage reaching up to 6 % for 5 x 5 cm2 field size, 16 % for 10 x 10 cm2, and 17 % for the 15 x 15 cm2. For TLD measurement, deviation is up to 8% for 5 x 5 cm2 field size, 11% for 10 x 10 cm2, and 12% for 15 x 15 cm2 at 15 cm depth respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Reza Syaifulloh
Abstrak :
Skripsi ini membahas hubungan antara kekuatan bata terhadap waktu dari bata yang menggunakan serabut kelapa dan tanpa serabut kelapa. Serabut kelapa yang tidak mendapat perlakuan khusus dan yang mendapat perlakuan khusus dengan panjang 2,5 cm yang dapat menguatkan bata campuran kapur dan tanah. Pengaruh dari perkuatan serabut 2,5 cm persentase 4% dengan perlakuan khusus dibandingkan pengaruh dari perkuatan serabut 4% tanpa perlakuan khusus, menjadi dasar acuan kadar 4% serabut untuk campuran bata dengan serabut kombinasi panjang 1 cm, 2.5 cm dan 4cm. Penyerapan air pada batu bata juga dievaluasi. Penelitian eksperimental mengungkapkan bahwa untuk semua jenis batu bata, hingga pada umur 90 hari kuat tekan terjadi sedikit penurunan tetapi kuat lentur mengalami penurunan yang tinggi seiring bertambahnya umur. Hasil ini menunjukkan bahwa batu bata tidak dibakar yang ditambah dengan serabut kelapa perlakuan khusus menghasilkan nilai kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengan batu bata yang ditambah dengan serabut kelapa tanpa perlakuan khusus dan batu bata tanpa serabut kelapa. ...... This undergraduate thesis discusses strength-time relation of unfired bricks reinforced with and without natural fibers. Untreated and treated coconut fibers with lengths 2.5 cm were prepared for soil lime bricks reinforcements. The effects of 4% uniform 2.5 cm fiber reinforcement was compared to the effects of 4% nonuniform fiber reinforcement, and its become the basic percentage 4 % fiber for brick mixed design with combination of fiber length 1 cm, 2,5 cm and 4 cm. Absorption of brick was also evaluated. Experimental investigations reveal that for all type of bricks, up to 90 days compressive strengths decrease a little but bending strengths rapidly decrease with time. The results show that unfired bricks added with uniform treated fiber resulted in better strength performances compared to those added with untreated, and also to those without fibers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library