Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutarno
Abstrak :
Dengan terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia, salah satu akibat yang serius adalah di derita oleh dunia penerbangan sipil komersial. Salah satu sebabnya yaitu perbedaan yang makin tajam nilai tukar antara mata uang (kurs) rupiah dengan mata uang asing khususnya US$ (Dollar Amerika Serikat). Oleh karena sebagian besar investasi dan biaya operasional penerbangan menggunakan mata uang US$, sedangkan penerimaannya sebagian besar adalah dalam bentuk rupiah. Sedangkan secara teoritis atau secara konseptual, penerbangan nasional atau penerbangan sipil komersial mempunyai peran yang sangat penting dalam menyatukan bangsa sebagai perwujudan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Dengan transportasi udara atau penerbangan sipil komersial bisa memberikan komunikasi dan sirkulasi barang, manusia, ideologi (ide-ide), ilmu pengetahuan dan teknologi ke seluruh wilayah tanah air. Penerbangan nasional di masa damai mempunyai fungsi sebagai media transportasi (vehicle) yang mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan transportasi lain, juga dimasa yang lain misalnya dimasa perang bisa diubah menjadi kendaraan untuk mendukung fungsi hankam. Tesis ini meneliti secara sistematis faktor-faktor atau variabel yang diduga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap sistem penerbangan nasional. Dan tesis ini diberi judul Analisis Sistem Penerbangan Nasional Dalam Perspektif Ketahanan Nasional (Studi Kasus Penerbangan Angkutan Udara). Obyek penelitian adalah Perusahaan Penerbangan Sipil Komersial atau Nasional yang berjadwal (scheduled), dan dilakukan di wilayah DKI Jakarta. Dari penelitian di lapangan telah dapat dibuktikan bahwa Variabel-variabel bebas (Independent Variable) yaitu Peluang Pasar Angkutan Udara (X1), Kekuatan Armada Penerbangan Nasional (X2), Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang Penerbangan (X3), Prasarana Penunjang Penerbangan Nasional (X4),Permodalan (X5) dan Peraturan di Bidang Penerbangan (X6) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap terhadap Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu Kinerja Perusahaan Penerbangan Nasional (Y). Dalam penelitian ini digunakan pengujian hipotesis secara statistik, yaitu dengan Analisis Regresi Majemuk (Multiple Regression Analysis). Dan untuk penyelesaian dan penghitungannya digunakan bantuan komputer dengan perhitungan S P S S (Statistical Programme for Social Science). Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa regresi majemuk dari enam variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat adalah sebesar 0,8830. Dan intercept constanta sebesar 0,5910. Untuk mengetahui tingkat signifikansinya dilalakukan dengan F test.Hasil pengolahan data dalam penelitian membuktikan bahwa perhitungan F test sebesar 13,5643 adalah lebih besar dibanding dengan harga kritik pada Tabel Precentiles of the F Distribution atau Fib pada tingkat kepercayaan 95 % sebesar 2,42. Ramalan penelitian yang dilakukan ini adalah cermat atau baik karena dalam uji Analisis Kecermatan Ramalan (Accurate of Prediction Analysis) membuktikan bahwa Standart Deviasi terhadap regresi Y (SY) sebesar 0,7222 lebih besar dari pada Standart Error dari Estimasi (5%) yang besarnya 0,5410.
2001
T7715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
Abstrak :
[Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain. PT. XYZ merupakan kontraktor pembangunan gedung ABC yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, namun masih terdapat kasus kecelakaan. Berdasarkan data analisa kecelakaan PT. XYZ, penyebabnya sebagian besar adalah perilaku tidak aman pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pekerja konstruksi pada proyek pembangunan gedung ABC Jakarta. Desain penelitian cross sectional, menggunakan kuesioner, analisis data mengunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan pengetahuan, persepsi, motivasi dan dukungan teman kerja dengan perilaku tidak aman pekerja, sedangkan pengawasan dan ketersediaan sarana prasarana tidak ada hubungan dengan perilaku tidak aman. Berdasarkan analisa regresi logistik ganda, variabel persepsi mempunyai nilai OR paling besar yaitu 4,328 sehingga persepsi merupakan faktor paling dominan mempengaruhi terjadinya perilaku tidak aman. Disarankan bagi PT. XYZ untuk mengembangkan pendekatan yang sistematis dan aplikatif dalam rangka pencegahan perilaku tidak aman, salah satunya dengan program Behaviour Base Safety (BBS); melaksanakan pelatihan berkala untuk meningkatkan pengetahuan, persepsi dan motivasi sehingga menumbuhkan kepedulian pekerja terhadap keselamatan kerja; meningkatkan keterlibatan mandor dalam mengawasi pekerja berorientasi keselamatan pekerja.
The construction industry is one of the industries that has high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. XYZ is a building contractor of ABC project who has implemented occupational safety and health management system, but cases of accidents are still there. Based on the PT. XYZ accident data analysis, the accidents are mostly caused by unsafe behavior of the workers. This study wants to determine the factors that were associated with unsafe behavior of construction workers on the ABC building project in Jakarta. The study uses a cross-sectional study design and questionnaire. Chi square test and multiple logistic regressions were used to analyze data. The chi square test showed correlations between knowledge, perception, motivation and co-workers support and unsafe behavior of workers, while supervision and the availability of facilities were not associated with unsafe behavior. Based on the multiple logistic regressions analysis, the perception variable has the biggest OR value (4.328). It means that the perception is the most dominant variable influencing the occurrence of unsafe behavior. PT. XYZ is suggested to develop systematic and applied approaches in order to prevent unsafe behavior. Some of the approaches are Behavior Based Safety (BBS) program and regular training program to increase the worker?s knowledge, perception and motivation so that the safety concerns of the workers can be raised. Additional program is to increase the involvement of foreman in overseeing the workers? by safety-oriented workers., The construction industry is one of the industries that has high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. XYZ is a building contractor of ABC project who has implemented occupational safety and health management system, but cases of accidents are still there. Based on the PT. XYZ accident data analysis, the accidents are mostly caused by unsafe behavior of the workers. This study wants to determine the factors that were associated with unsafe behavior of construction workers on the ABC building project in Jakarta. The study uses a cross-sectional study design and questionnaire. Chi square test and multiple logistic regressions were used to analyze data. The chi square test showed correlations between knowledge, perception, motivation and co-workers support and unsafe behavior of workers, while supervision and the availability of facilities were not associated with unsafe behavior. Based on the multiple logistic regressions analysis, the perception variable has the biggest OR value (4.328). It means that the perception is the most dominant variable influencing the occurrence of unsafe behavior. PT. XYZ is suggested to develop systematic and applied approaches in order to prevent unsafe behavior. Some of the approaches are Behavior Based Safety (BBS) program and regular training program to increase the worker’s knowledge, perception and motivation so that the safety concerns of the workers can be raised. Additional program is to increase the involvement of foreman in overseeing the workers’ by safety-oriented workers.]
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
Bandung: Alfabeta, 2005
332.7 SUT a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
Malang: Setara press, 2014
344.04 SUT h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
Jakarta: Dewan Gereja-Gereja di Indonesia, 1971
362.82 SUT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
Jakarta: Sagung Seto, 2008
808.042 SUT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjijanti Sutarno
Abstrak :
ABSTRAK
Hubungan antar kelompok etnik ini kemudian berkembang ke arah pembentukan satu kebudayaan campuran - artinya seluruh anggota masyarakat dari berbagai kelompok etnik meleburkan kebudayaan lamanya dan membentuk satu kebudayaan baru, kebudayaan 'Amerika'. Masyarakat Amerika dengan kebudayaan campuran dari berbagai kelompok etnik ini disebut the Melting Pot (pola kedua). Bentuk pembauran ini bisa terjadi di kota-kota besar (Gordon, 1964: 115-121). Pada kenyataannya, penyebaran penduduk di negara ini, termasuk para imigran yang berdiam di daerah barunya yang luas dan asing ini, dipengaruhi oleh usaha mereka untuk hidup bersama dengan orang yang mempunyai kesamaan, misalnya dalam hal agama (Protestan, Katolik, Yahudi), tanah asal (racial groups), dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah kelompok-kelompok atau 'pots' yang tersebar di seluruh negara. Gordon menyebut masyarakat demikian sebagai "a multiple melting pot". Dari sini timbul masyarakat pluralistik (Gordon, 1964: 130-131). Sehubungan dengan itu maka pembauran kelompok-kelompok etnik minoritas dengan mayoritas dalam kenyataannya tidak dapat seperti yang diharapkan dalam pola Anglo-con formity mengikuti kebudayaan Anglo-Saxon, mau pun the Melting pot karena tidak melebur dalam satu kebudayaan baru. Tiap kelompok etnik berusaha menyesuaikan diri dengan masyarakat yang telah mapan di sana tetapi mereka juga masih mempertahankan nilai, tradisi dan kebiasaan mereka yang tertentu. Dengan begitu tiap kelompok etnik ini tetap memiliki beberapa ciri khas mereka.. Maka dari itu masyarakat Amerika ini dapat dikatakan berpola Cultural pluralism.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Sutarno
Abstrak :
Kekuatan besi tuang nodular (FCD) dipengaruhi oleh bentuk dari grafit yang membentuknya. Untuk menunjang pembentukan grafit tetsebut dipertukan suatu proses yang dinamakan magnesium treatment. yaitu membubuhkan paduan magnesium pada cairnn togam FCD" Berdasarkan standar JIS G 5502 talmn 1985 standar kekuatan tarik FCD 500 adalah minimal 490 N/mm2 dan kekernsan antara 170- 241 HE. Untuk mencapai kondisi tersebut, besi tuang nodular harus memiliki kandungan magnesium 0.03- 0"065 % sehingga menghasilkan tingkat pembulatan grafit minimal 85 %" Pada area tersebut kekuatan tarik dan kekerasan pada FCD 500 akan berada pada titik optimal. Proses magnesium treafment dengan metode .sandwich menggunakan nodular agent FeS1Mg5 sebanyak 2%. Pada kondisi tersebut, fading time yang optimum adaiab antara 10- 20 menit. Hal tersebut bertujuan agar kandungan magnesium tetap terjaga antara 0.03 - 0.065%
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.S. Sutarno
Jakarta: Balai Aksara, 1984
332.1 SUT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>