Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susilawati
Abstrak :
Persaingan usaha merupakan unsur esensial di dalam setiap kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bagi praktik bisnis, pemberian kesempatan usaha yang sama kepada segenap pelaku usaha, dan perlindungan terhadap konsumen. Praktik persaingan usaha di Indonesia dilandasai pada ketentuan Pasal 27 UUD 1945 yang telah diamandemen pada Tahun 2000 berikut peraturan di bawahnya antara lain berupa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Persaingan usaha dapat berlangsung di segenap bidang kegiatan usaha, termasuk di bidang pasar modal. Mekanisme persaingan di bidang pasar modal dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu persaingan sehat dan tidak sehat. Mekanisme persaingan sehat berupa stabilisasi harga, kebijakan dividen, tender offer, dan sebagainya. Sedangkan praktik persaingan tidak sehat di bidang pasar modal berlangsung dengan menggunakan mekanisme: manipulasi data, manipulasi pasar, transaksi semu, perdagangan orang dalam atau insider trading, dan take over. Alat persaingan usaha di bidang pasar modal dapat berupa penerapan prinsip keterbukaan, obyek perdagangan dan prospektus. Prospektus memiliki beberapa fungsi: merupakan fakta, dokumen formal penawaran umum, alat penjual efek, dan alat persaingan usaha. Substansi di dalam prospektus yang dapat digunakan sebagai alat persaingan meliputi: risisko usaha, prospek usaha, strategi bisnis, pemasaran, kebijakan dividen dan bunga obligasi, kegiatan atau bidang usaha emiten, kondisi keuangan, penggunaan dana hasil emisi, dan manajemen. Penyusunan prospektus harus dilakukan dengan mengindahkan prinsip keterbukaan, dan harus sesuai dengan fakta material agar dengan demikian akan menampakkan keadaan perusahaan emiten secara apa adanya.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T36493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Abstrak :
Kateterisasi jantung adalah tindakan diagnostik dan intervensi terhadap penyakit jantung koroner. Nyeri punggung merupakan keluhan yang banyak diungkapkan oleh pasien yang menjalani kateterisasi jantung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap nyeri punggung pada pasien post kateterisasi jantung. Desain penelitian adalah randomized controlled trials dengan single blind. Sebanyak 46 responden dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan metode randomisasi blok. Hasil penelitian menyimpulkan rerata nyeri punggung pada kelompok kontrol sesudah diberikan perlakuan lebih tinggi secara bermakna daripada kelompok intervensi (p value =0,01) dan selisih peningkatan nyeri punggung pada kelompok kontrol lebih tinggi daripada kelompok intervensi (p value =0,042). Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan nyeri punggung pada pasien yang diberikan mobilisasi dini lebih rendah dibandingkan peningkatan nyeri punggung pada pasien yang tidak diberikan mobilisasi dini. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan intervensi massage punggung untuk menurunkan ketegangan otot punggung. ......Cardiac catheterization is increasingly used in hospitals in Indonesia as diagnostic and interventional interventions against coronary heart disease. Back pain is a major complaint expressed by many patients who undergoing cardiac catheterization as prolonged bed rest period without any change in the position for more than 6 hours till tomorrow morning is commonly use. The purpose of this study were to determine the effect of early mobilization toward backpain in patients post cardiac catheterization. The study design was a randomized controlled trials with singleblinded. The sample size was 46 respondents which divided to two groups: control group and intervention group by using block randomization method. The result of this study showed that mean backpain's scale in control group was significantly higher than the intervention group (pvalue = 0.01) after the interventios were given, and the difference in mean backpain’s scale in the control group is higher than the intervention group (p value = 0.042). This study conclude that backpain’s scale elevated in patients whose given early mobilization is lower than the in backpain's scale in patients whose are not given early mobilization. Recommendations for further research is added another interventions to reduce tension of back muscles such as back massage.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Abstrak :
ABSTRAK
Mual muntah dan gangguan pengecapan merupakan efek samping kemoterapi yang dialami oleh pasien kanker yang berdampak terhadap gangguan nutrisi. Edukasi dengan metode dan media yang efektif dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan self care pasien untuk mengurangi mual muntah dan gangguan pengecapan. Tujuan: untuk mengetahui cost effectiveness edukasi berulang dan booklet dengan edukasi tunggal dalam mengurangi mual muntah dan gangguan pengecapan pasca kemoterapi. Metode: Desain penelitian quasi eksperimen dengan pre-post test design dan pengukuran dilakukan pada hari kedua setelah kemoterapi. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 pasien kanker ginekologi di RS. Kanker Dharmais Jakarta. Analisa data menggunakan wilcoxon test dan paired t test. Hasil: Penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p value < 0,05) setelah diberikan edukasi baik pada kelompok edukasi berulang dan booklet maupun kelompok edukasi tunggal dalam membantu meningkatkan kemampuan pasien untuk mengurangi keluhan mual muntah dan gangguan pengecapan. Rekomendasi : pemberian edukasi dengan frekuensi satu kali dengan menggunakan media penyuluhan lembar balik lebih efektif dibandingkan dengan pemberian edukasi berulang dan booklet. Perawat sebaiknya dapat memberikan edukasi dengan metode dan media yang tepat serta cost effectivenes dalam meningkatkan kemampuan perawatan diri pasien.
ABSTRACT
Nausea, vomiting and disturbance of taste is a chemotherapy side effect which is experienced by cancer patients that lead to nutritional deficiencies. Education with effective methods and media can help to improve patient’s knowledge and selfcare to relieve nausea, vomiting and taste disturbance. Purpose: to determine the cost effectiveness recurrent education and booklet with single education in relieving nausea, vomiting and taste disturbance after chemotherapy. Methods: The study design quasi-experimental with pre-post test design and the measurement is performed on the second day after chemotherapy. Sampling test taken by using Consecutive sampling with 38 cancer gynaecology patients at Dharmais Cancer Hospital Jakarta. Data analysis uses Wilcoxon Test and Paired T Test. Results: The results showed significant differences (p value <0.05) after being given education both in recurrent education group and booklet also single education group in helping to improve the patient's ability to relieve complaints of nausea, vomiting and tasting disturbance. Recommendation: Education Provision with one frequency by using flipchart media counceling is more effective than recurrent education and booklets. Nurses should be able to provide education with appropriate methods and cost effectivenes in improving patient’s self care ability.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Abstrak :
ABSTRAK
Rendahnya motivasi belajar mahasiswa terutama pada partisipasi dalam perkuliahan banyak diyakini dipengaruhi oleh kompetensi komunikasi dosen dan iklim komunikasi perkuliahan. Seberapa besar pengaruh kompetensi komunikasi dosen dan iklim komunikasi terhadap motivasi belajar, belum diperoleh gambaran yang jelas. Dengan alasan tersebut, penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh kompetensi komunikasi dosen dan iklim komunikasi suportif terhadap motivasi belajar mahasiswa. Kompetensi komunikasi dosen dapat dilihat dari pengetahuan, motivasi, dan keterampilan yang dimilikinya dalam berkomunikasi. Sedangkan iklim komunikasi suportif dapat terbentuk melalui interaksi antara pimpinan dan anggota dimana pimpinan mampu menempatkan diri sejajar dengan anggota, bicara terbuka dan spontan, menciptakan kenyamanan dalam berkomunikasi, dan empatik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif, dengan metode survei, yaitu menyebarkan kuesioner dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling, dan dianalisis dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi komunikasi dosen memberikan kontribusi yang lebih besar dibanding iklim komunikasi suportif terhadap motivasi belajar. Namun, motivasi belajar juga dipengaruhi oleh faktor lain diluar kompetensi komunikasi dosen dan iklim komunikasi, antara cita-cita, keinginan belajar, keinginan berprestasi, penghargaan, dan lingkungan.
ABSTRAK
The low students’ learning motivation, especially on participation in lecturing widely believed to be influenced by communication competence of lecturers and communication climate. How much influence of communication competence of lecturers and communication climate on students’ learning motivation, has not obtained a clear description. For these reasons, this study was designed to determine the effect of communication competence of lecturers and supportive communication climate of students’ learning motivation. Communication competence of lecturers can be seen from the knowledge, motivation, and skills they have in communicating. While supportive communication climate can be formed with the support of leaders who are able to put themselves in line with members, open and spontaneous speech, creating convenience in communication, and empathic. This study uses a quantitative approach that is explanative, the survey method, which is disseminating questionnaires using proportional stratified random sampling technique, and analyzed by linear regression. The results showed that the communication competence of lecturers provide a greater contribution than the supportive communication climate of students’ learning motivation. However, learning motivation is also influenced by other factors beyond the communication competence and communication climate, that are the goals, the desire to learn, the desire of achievement, awards, and the environment
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Abstrak :
Penelitian mengenai penyajian Surapati sebagai roman sejarah dan Surapati sebagai cerita anak. Tujuannya adalah mendeskripsikan sejauh mana penyajian Surapati sebagai roman sejarah dan sebagai cerita anak atas dasar sasaran pembaca yang dituju. Penelitian ini menggunakan dua buah karya sastra, yaitu roman sejarah Surapati karya Abdoel Moeis terbitan Balai Pustaka 1992 cetakan ketujuh, dan cerita anak Untung Surapati karya Daddy Armand terbitan Pustaka Kartini 1987 cetakan kedua. Setelah melakukan penelitian, maka hasil yang diperoleh adalah penyajaian penyajian cerita, baik isi maupun cerita, atas dasar sasaran pembaca yang dituju kedua karya tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Abstrak :
Pada periode pasca kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1946 terjadi gejolak di Bandung. Peningkatan perjuangan terjadi akibat kedatangan pasukan Sekutu ke kota Bandung. Suhu politik di kota Bandung semakin memanas karena ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris. Puncak kejadian tersebut adalah peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa perang kemerdekaan yang terbesar di Jawa Barat, karena semua instansi pemerintahan baik sipil maupun militer harus keluar dari kota Bandung. Peristiwa pembumihangusan kota Bandung oleh pemuda dan laskar rakyat mengakibatkan perpindahan Pemerintahan Propinsi Jawa Barat ke Tasikmalaya. Pemilihan wilayah Tasikmalaya berdasarkan tiga faktor pendukung yaitu letak geografis yang strategis, stabilitas keamanan yang mendukung, dan dinamika masyarakat Tasikmalaya yang dinamis. Pemerintahan Propinsi Jawa Barat akhirnya dijalankan dari Tasikmalaya dengan beberapa kali pergantian Gubernur. Jalannya roda pemerintahan lebih dititikberatkan pada perjuangan kemerdekaan, walau pun bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan tetap mendapat perhatian. Namun porsi untuk ketiga bidang tersebut belum dilaksanakan secara optimal. Dampak yang terjadi bagi Tasikmalaya dengan adanya Pemerintahan Propinsi Jawa Barat adalah pembentukan Negara Pasundan dan peningkatan perjuangan di wilayah Tasikmalaya. Pembentukan Negara Pasundan tak lepas dari peran Van Moak dalam rangka menciptakan negara-negara serikat yang ada di Indonesia. Sementara itu pengerahan pasukan Belanda ke Tasikmalaya semakin gencar dilakukan oleh pasukan Belanda dengan tujuan menjepit kekuatan Pemerintahan Propinsi Jawa Barat di Tasikmalaya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Abstrak :
Penggunaan biomassa alga hijau merupakan suatu alternatif pemecahan masalah pencemaran lingkungan akibat logam berat, karena memiliki situs aktif dan pori-pori pada permukaannya seningga mendukung proses adsorpsi, dapat diregenerasi, ramah lingkungan dan keberadaannya pun cukup melimpah. Namun, kemampuan biomassa alga untuk mengadsorpsi logam berat memiliki keterbatasan dalam beberapa hal seperti: ukurannya kecil, berat jenisnya yang rendah dan mudah rusak karena degradasi oleh mikroorganisme lain. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka dilakukan berbagai upaya, diantaranya dengan metode imobilisasi hasil fari penelitian ini, penyerapan maksimum ion logam Cd (ll) olen biomassa alga hijau non imobilisasi dan alga hijau yang diimobilisasi pada silika gel terjadi pada pH 8 sebesar 99,848 % dan 62,304 %. Waktu kontak maksimum pacla 120 menit. Alga hijau yang diimobilisasi pada silika gel memiliki ketahanan kimiawi (ternadap asam) yang lebih baik dibandingkan dengan alga hijau non imobilisasi Dalam waktu 180 menit alga hijau yang diimobilisasi pada silika gel clan alga nijau non imobilisasi mampu menyerap ion logam Cd (ll) masing-masing sebesar 89,55 % dan 85,59 %.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30496
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Abstrak :
ABSTRAK
Pisang merupakan komoditas buah tropika unggulan Indonesia yang pengembangannya didukung oleh pemerintah Indonesia. Pisang Ampyang merupakan salah satu pisang yang banyak digemari dan dikonsumsi. Ketersediaan bibit berkualitas merupakan salah satu tantangan bagi petani pisang Ampyang dalam pemenuhan permintaan pasar. Perbanyakan pisang Ampyang secara in vitro menjadikan salah satu alternatif menjanjikan untuk ketersediaan bibit dipasaran. Namun pertumbuhan pisang Ampyang yang relatif cepat menjadi kendala di dalam kultur in vitro yang berdampak pada seringnya periode subkultur. Paclobutrazol adalah salah satu senyawa yang memiliki aktifitas dapat menghambat sintesis giberelin pada tanaman dan mampu mengurangi pertumbuhan vegetatif pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah pemberian berbagai konsentrasi paclobutrazol (2,5 ppm; 5 ppm; 7,5 ppm) terhadap kultur in vitro pisang Ampyang pada fase planlet untuk menekan pertumbuhan planlet pisang Ampyang. Pengamatan dilakukan mulai 2-10 minggu setelah tanam (MST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jumlah daun tidak terdapat perbedaan yang nyata antar konsentrasi peclobutrazol yang diberikan selama 10 MST. Pada peubah pengamatan jumlah akar baru terendah terdapat pada konsentrasi 2,5 ppm pada 4 MST hingga 8 MST. Panjang akar menunjukkan akar terpendek terdapat pada 7,5 ppm dari 4 MST hingga 8 MST. Tinggi tanaman terendah terdapat pada pemberian paclobutrazol pada konsentrasi 5 ppm.
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
600 JMSTUT 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, mendapatkan gambaran, dan pemahaman untuk selanjutkan menarik kesimpulan mengenai ukuran kinerja pengimplemetasian penganggaran berbasis kinerja pada dua kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Capaian akhir dari penelitian ini adalah Problem Mapping yang akan dijadikan dasar pendesainan model/system alternatif. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data didapat melalui penyebaran kuisioner dan wawancara terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pengimplementasian sistem anggaran berbasis kinerja Pemko Medan diterapkan dalam sistem E-Planning mulai tahun 2018 masih terdapat kendala, antara lain penyelesaian tahapan penganggaran yang belum tepat waktu, adanya program yang tidak sesuai skala prioritas, kurang inovatifnya SKPD-SKPD yang ada di Pemko Medan dalam menyusun program sesuai kebutuhan masyarakat dan kurangnya pengawasan DPRD dalam pelaksanaan program yang sudah disetujui. Di Pemkab Karo, E-Planning akan diterapkan pada tahun 2019. Permasalahan dalam pengimplementasian penganggaran berbasis kinerja di Pemkab Karo antara lain, pergantian program yang telah tertuang pada RKPD, usulan program yang tidak rinci, penyelesaian tahapan penganggaran yang belum tepat waktu, kurang mampunya SDM dalam melaksanakan sistem penganggaran serta kurang inovatifnya program yang diusulkan oleh SKPD-SKPD yang ada di Pemkab Karo.
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2020
338 PLMD 23:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herlia Susilawati
Abstrak :
Farmasi rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakarta dari tahun ke tahun semakin meningkat kedatangan resepnya, namun masih ada pasien yang tidak membeli obat pada farmasi rawat jalan RSHJ yang salah satu kemungkinan penyebabnya adalah waktu tunggu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu tunggu seorang pasien dalam membeli obat, faktor-faktor yang menyebabkannya dan mengembangkan model yang lebih baik yang dapat mempersingkat waktu tunggu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional atau penelitian operasional dengan analisa kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh lembar resep yang datang ke farmasi rawat jalan RSHJ pada pukul 08.00 - 14.00 mulai tanggal 27 Mei sampai dengan 1 Juni 2002. Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kedatangan resep per jam selama seminggu adalah sebesar 30 lembar per jam. Rata-rata tingkat kedatangan pada saat waktu sibuk sekitar dua kali lebih besar dibandingkan rata-rata tingkat kedatangan pada saat tidak sibuk. Pola pelayanan obat jadi lebih singkat daripada pola pelayanan obat racikan, khususnya pada tahap penyiapan obat. Sedangkan lama waktu tunggu dalam sistem pada tahap penyiapan obat jadi selama 22 menit 27 detik, dan lama waktu tunggu pada tahap penyiapan obat racikan selama 41 menit 3 detik. Untuk mengurangi lamanya waktu tunggu dibuatlah model antrian M/G/2/I/I pada tahap penyiapan obat jadi dan tahap penulisan etiket dan pengemasan obat. Hasil simulasi dari model tersebut menunjukkan bahwa lama waktu dalam sistem dapat berkurang selama lebih kurang 2.5 menit.
Development of the Prescription's Queuing System Model in the Outpatient's Pharmacy of RSHJ in 2002The prescriptions of out patients in RSHJ have increased from year to year. Some of the outpatient do not buy drug in RSHJ pharmacy. One of the reasons, probably, is the waiting time of the service. The aim of this study was to know the waiting time in buying drug, of the outpatient the contribution factors, and how to develop a better model for shorten the waiting time. The research uses the cross sectional or operational research by using quantitative analysis. The sample has taken from the whole prescriptions in outpatient's pharmacy in RSHJ from 08.00 AM until 02.00 PM, from May 27 th up to June 1 st, 2002. The result from analysis by using computer. Has revealed that the average of the prescriptions per hour during one week was 30 prescriptions. The average of arrival rate at peak hours was about twice longer than the average of arrival rate at UN peak hours. The non-dispensed medicine prescription has shortened than the dispensed medicine prescriptions, especially in the prepared time. The result show the waiting time for non-dispensed medicine prescriptions is 22 minutes 27 seconds, and for the dispensed medicine prescriptions is 41 minutes 3 seconds. The queuing model M/G/2/I/I, has use as a model in this study to analysis how to shorten the waiting time in preparing the non-dispensed medicine prescriptions, descriptions etiquette drugs, and drug's packaging. The simulation of this model show the waiting time can be shorten for about 2,5 minutes.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 8321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>