Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supandi
"ABSTRAK
Telah dilakukan refinement struktur kristal zeolit Bayah dari data difraksi menggunakan program Rietan. Intensitas difraksi dari zeolit diukur dengan teknik difraksi sinar-x (XRD). Hasil terbaik dari pencocokan dan refinement pola difraksi, yang menunjukkan keberadaan dua fasa klinoptilolit dan mordenit, memberikan tingkat reliabilitas (Rwp) sebesar 11,37 % pada sampel 1 (lokasi 1) dan 10,34 % pada sampel 2 (lokasi 2). Tingginya harga ini disebabkan oleh rendahnya data statistik dan adanya puncak-puncak abnormal, yang mungkin ditimbulkan oleh proses pemurnian zeolit alam yang kurang sempurna atau tingginya mobilitas beberapa atom. Berhasil dikonfirmasikan bahwa zeolit alam berasal dari Bayah mempunyai dua fasa yaitu fasa klinoptilolit dan mordenit yang berturut-turut mempunyai simetri ruang C2/m dengan sistim kristal monoklinik dan simetri ruang Cmcm dengan sistim kristal ortorombik. Pada sampel I fraksi berat masing-masing sebesar 59,26 % untuk fasa klinoptilolit bentuk uni kation K dan 40,74 % untuk mordenit bentuk poli kation K-Na. dengan formula K6,06(A16Si30O72) 3,OH2O dan K3.10 Na5.12(Al8Si40O96). 3,04H2O. Sampel 2, fraksi berat berturutturut sebesar 33,13 % untuk fasa klinoptilolit bentuk poli kation K-Mg dan 66,87 % untuk mordenit bentuk poll kation Ca-Na dengan formula K517 Mg0,16(AI6S6O72).1,0 H2O dan Ca1,13 Na5,63 (Al8Si40096) 1,2H2O. Dominasi fasa klinoptilolit dan mordenit tiap lokasi ternyata berbeda. Adanya dua tipe gugus hydroxyl dalam struktur sangkar zeolit telah diidentifikasi dengan teknik Spektroskopi Infra Merah (FTIR). Morfologi permukaan zeolit telah diperiksa dengan Scanning Electron Miceoscope Energy Dispersive X-Ray Analyzer (SEM-EDAX). Penelitian ini dapat memberikan harapan bahwa zeolit alam Bayah dapat digunakan sebagai bahan dengan pemakaian dan pengembangan zeolit yang tepat guna.

ABSTRACT
The crystallographic structures of Bayah zeolite have been refined using RIETAN program from the x-ray diffraction intensity data. The best refinement gives residual factor (Rwp) of 11.37% in sample 1 (first location) and 10.34 % in sample 2 (second location) which comes from poor statistics and abnormal peaks in the data. The latter might be due to the purification problem in natural zeolite process or high mobility of same atoms. This refinement suggest that this Bayah zeolit (first sample) compound crystallizes in two phases of the clinoptilolite K-form (uni-cation) with chemical formula : K6.06 (AI6Si30O72),3.0H20 type monoclinic phase (space group C21m) and mordenite K-Na-form (poly-cation) with chemical formula K3,10 Na5.12(Al8Si40O96). 3.04H20 type orthorhombic phase (space group Cmcm) with mass fraction of 59.26 % and 40.74 % respectively. Second sample compound crystallizes also in two phases of the clinoptilolite K-Mg form (poly-cation) with chemical formula : KS.17 Mgo.16(A16Si30072).1.0 H2O type monoclinic phase (space group C21m) and mordenite Ca-Na-form (poly-cation) with chemical formula : Ca13 Na5.63(AI8Si40096).1.2 H2O type orthorhombic phase (space group Cmcm) with mass fraction of 33.13 % and 66.87 % respectively. Two types of hydroxyl group in framework were identified by using Fourier Transform Infra Red (FTIR). The surface morphology was probed with Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-Ray Analyzer (SEM-EDAX). The results of this investigation raise hope that the Bayah natural zeolit is able to be modified and to be used effectively.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supandi
"Pengembalian kelebihan pembayaran pajak merupakan hak wajib pajak yang diatur dalam Undang-undang perpajakan. Pajak pertambahan nilai merupakan salah satu jenis pajak yang sering terjadi kelebihan pembayaran pajak terutama terhadap wajib pajak yang melakukan kegiatan tertentu yaitu wajib pajak yang melakukan kegiatan ekspor maupun yang melakukan penyerahan kepada pemungut pajak pertambahan nilai. Adanya fakta bahwa per tanggal 15 Agustus 2006 terdapat 7.111 berkas permohonan restitusi pajak pertambahan nilai dengan nilai nominal sebesar Rp. 10,02 triliun untuk periode 2001 s.d 2006 menunjukkan adanya kelemahan disisi kebijakan maupun pelaksanaan kebijakan tersebut. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-122/PJ./2006 tanggal 15 Agustus 2006 diterbitkan sebagai solusi untuk menyelesaikan tunggakan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai tersebut. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan PER- 122/PJ./2006 tanggal 15 Agustus 2006 di salah satu Kantor Pelayanan Pajak X di Jakarta. Kantor Pelayanan Pajak tersebut merupakan kantor yang pertama kali menerapkan sistem administrasi modern, di lain pihak wajib pajak yang terdaftar di kantor tersebut adalah wajib pajak yang sudah diseleksi dengan kriteria wajib pajak tersebut tergolong besar baik dari skala usaha maupun kontribusinya terhadap penerimanaan negara, relatif patuh terhadap peraturan perpajakan serta telah menjalankan administrasi dengan baik. Wajib pajak tersebut besar sehingga identik dengan transaksi banyak serta dokumen-dokumen yang harus disampaikan pada saat pengajuan restitusi PPN juga banyak, sedangkan kewajiban PPN disentralisasi di kantor pusat serta pelaporan PPN dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak X di Jakarta. Apakah kebijakan pengembalian kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai tersebut sesuai tujuan yang ingin dicapai yaitu menyangkut aspek kepastian hukum, pelayanan dan pengamanan penerimaan negara Metode penelitian yang digunakan di dalam penulisan tesis ini adalah metode deskriptif analisis, di dalam mengumpulkan data dan informasi digunakan teknik pengumpulan data berupa studi perpustakaan dan studi lapangan yaitu dengan melakukan wawancara kepada pihak yang kompeten Data yang dianalisis adalah data sekunder yaitu Laporan Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai yang terjadi di Kantor Pelayanan Pajak X tahun 2002 sampai dengan 2007. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-122/PJ./2006 tanggal 15 Agustus 2006, telah memberikan kepastian hukum (certainty) dan pengamanan penerimaan (revenue productivity), namun syarat pengajuan restitusi PPN yang banyak dan rigit tidak sesuai dengan asas kesederhanaan (simplicity) dan menambah beban perpajakan (cost of taxation) yang besar bagi wajib pajak juga terhadap kantor pajak sehingga tidak sesuai dengan asas economy. Kekurangan tersebut tidak sesuai dengan konsep dibentuknya kantor pajak modern yang mengedepankan pelayanan (client oriented). Model pengembalian pendahuluan kelebihan pajak adalah model yang cocok diterapkan di Kantor Pelayanan Pajak X. Berdasarkan analisis terhadap PER-122/PJ./2006 dikaitkan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, diperoleh kesimpulan bahwa ketentuan tersebut masih relevan meskipun cantolan hukumnya yaitu Pasal 17B ayat (1) UU Nomor 16 Tahun 2000 diubah materinya. Berdasarkan Pasal 17B ayat (1) UU Nomor 28 Tahun 2007, Wajib Pajak yang melakukan kegiatan tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 17B UU Nomor 16 Tahun 2000 dihilangkan, namun muncul Pasal 17D yang materinya berbeda."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24570
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supandi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S20790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Supandi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supandi
"ABSTRAK
Departemen Perhubungan adalah salah satu Departemen yang memiliki resiko krisis yang sangat tinggi karena membawahi empat moda transportasi yaitu Perhubungan darnt, Perhubungan Laut, Perhubungan Udara dan Perkeretaapian. Krisis terjadi ketika kecelakaan pesawat atau kapai lout atau moda lain dengan lrorban yang begitu banyak yang juga menarik perl!atian publik. Saat itu leljadi kepanikan, kesedihan, dan ketidakpastian me!anda stakeholder tennasuk para korban. Alur pencarian infurmasi menjadi sangat tinggi ketika para korban ingin mendapatkan infromasi tentang kecelakaan tersebut Krisis ini membawa dampak negatif bagi reputasi dan citra Departemen Perhubungan. Dalam situasi inilah kebcradaan humas sangat penting dalam menyampaikan infonnasl yang tepat kepada publik.
Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui komunikasi krisis yang dilakukan Puskom Publik Departemen Perbubunga.n pada saat kecelakaan tcJ:jadl; kedua, untuk mengetahui bagaimana Puskom PubUk menghadapi pemberitaan negatif dari media massa dan ketiga bagaiamana peran Puskom PubJik daiam menjaga citra lembaga. Konsep yang dipakai adalah gabungan teori dari beberapa pakar komunikasi terkait dtngan komunukasi krisis yang dielaborasi menjadi bcberapa aspek dan indikator. Metode yang digunakan adalah deskriptifkualitatif dengan strategi studi kasus tunggal dimana data didapat dari wawancara mendalam, penelusuran dokumen dan arsip terkail Temuan dari penelitian ini adalah bahwa komunikasi krisis yang dilakukan Puskom Publik belum optimai, masihjauh dari kondisi ideal. Namun demikian Puskom Pubiik sudah cukup baik dalam menangani pemberitaan negatif dari media massa. Begitu juga Puskom Publik melalui program-programnya sudah cukup dalam menjaga citra Departemen Perhubungan mcskipun masih harus ditingkatan.

Abstract
Ministry of Transportation is one of risky institution in which it hand!es four major transportation sectors namely land transport, sea transport, air transport and railways. Crisis happens when accident occurs with many victims and arouse public attention and curiosity. There are uncertainty~ panic, hatred and sadness among the stakeholder including the victim and the family. They need all information about the accidents quickly and accurately. In this bad circumstances then the presence of public relation is very significance.
The goals of this thesis are first to know how the crisis communication he!d by Public Communication Center (Puskom Publik) Ministry of Transportation; Secondly to know how Puskom Publik handles the bad news exposed by the press during the crisis and thirdly to know how the role of Puskom Publik in managing good image of institution in the crisis situation. The writer use concept of crisis communication elaborated from several experts in crisis communication into some aspects and indicators. The methodology to use in this thesis is descriptive qualitative with single case analysis. The data is collected from deep interview with info!TI1ant and key informant, document analysis and also from related archives. The results of the thesis show that the crisis communication held by Puskom Publik during the crisis is not good enough, there still some weaknesses. However in the crisis Puslrom Publik could manage the bad news exposed by press well and also Puskom Publik through the program is able in handling good image and reputation Ministry of Communication, especially the crisis situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32490
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supandi
"ABSTRAK
6-Merkaptopurin merupakan agen kemoterapi yang termasuk golongan antimetabolit analog purin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara simultan 6-merkaptopurin 6-MP ,6-metilmerkaptopurin 6-MMP , dan 6-tioguanosin-5 39;-monofosfat 6-TGMP pada sampel darah kering dengan menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi-tandem spektrometri massa KCKUT-SM/SM . Sebanyak 60 ? ? L darah utuh ditotolkan pada kertas DBS-CAMAG, ditambahkan baku dalam 5-fluorourasil 5-FU kemudian diekstraksi menggunakan metanol 90 v/v . Analisis dilakukan dengan kolom Waters Acquity UPLC BEH AMIDA 1,7 ? ? m 2,1 x 100 mm dengan fase gerak campuran 0,2 v/v asam format dalam air minus;0,1 v/v asam format dalam asetonitril-metanol, elusi secara gradien dan laju alir 0,2 mL/menit. Deteksi massa dilakukan menggunakan Waters Xevo TQD dengan ionisasi electrospray ESI positif untuk 6-MP, 6-MMP, 6-TGMP dan ESI negatif untuk 5-FU dengan mode multiple reaction monitoring. Deteksi 6-MP, 6-MMP, 6-TGMP, 5-FU masing-masing adalah m/z 153,09 > 119,09; 167,17 > 126,03; 380,16 > 168,00 ; 129,09 > 42,05. Metode ini linier dengan kisaran 25,5 ndash;1020 ng/mL untuk 6 MP, 6-MMP, dan 6-TGMP. Metode ini valid untuk analisis 6-MP, 6-MMP, dan 6-TGMP pada sampel darah kering secara simultan secara in vitro sesuai dengan pedoman European Medicines Agency

ABSTRACT
6-Mercaptopurine is a chemotherapeutic agent of the antimetabolite class. This study aims to analyze simultaneous validation of 6-mercaptopurine 6-MP , 6-methylmercaptopurine 6-MMP , and 6-thioguanosine-5 rsquo;-monophosphate 6-TGMP in dried blood spot DBS using ultra performance liquid chromatography-tandem mass spectrometry UPLC-MS/MS . An accurate volume of 60 ? ? ? ? ? ? ? ? L blood was spotted onto DBS-CAMAG paper and then extracted using methanol 90 v/v containing an internal standard of 5-fluorouracil 5-FU . Separation was performed using a Waters Acquity UPLC BEH AMIDA column 1.7 ? ? ? ? ? ? ? ? m 2.1 x 100 mm with a mobile phase mixture of 0.2 v/v formic acid in water minus;0.1 v/v formic acid in acetonitrile-methanol with gradient elution and flow rate of 0.2 mL/min. Mass detection was done using Waters Xevo TQD with positive electrospray ionization ESI for 6-MP, 6-MMP, 6-TGMP and negative ESI for 5-FU, in multiple reaction monitoring mode. Detection rates of 6-MP, 6-MMP, 6-TGMP and 5-FU were m/z 153.09 > 119.09; 167.17 > 126.03; 380.16 > 168.00 ; 129.09 > 42.05, respectively. This method is linear across the range 25.5 ndash;1020 ng/mL for 6-MP, 6-MMP and 6-TGMP. This method is valid for the in vitro simultaneous analysis of 6-MP, 6-MMP and 6-TGMP in DBS, based on European Medicine Agency guidelines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
D2494
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Supandi
"ABSTRAK
Dalam era pembangunan yang sedang berlangsung dewasa ini, terlihat adanya tuntutan tugas bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Di kalangan organisasi Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, semakin terasa perlunya penyelesaian tugas yang cepat, berdaya guna dan berhasil guna yang diorganisir secara rapi, implikasi terpenting dari semua itu adalah bahwa pimpinan suatu orrganisasi dituntut untuk meningkatkan kemampuannya, sehingga diharapkan bisa mengambil keputusan yang baik dalam arti cepat dan tepat Seirama dengan berkembangnya organisasi modern timbulah sesuatu yang baru dari proses manajemen dalam bentuk yang belum begitu mendapatkan perhatian sebelumnya. Hal yang baru itu adalah "Manajemen operasional", suatu kegiatan haruslah dikelola secara profesional agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya bisa dicapai secara efekfif dan efisien.
Salah satu kegiatan yang begitu strategis di bawah tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten adalah Penyehatan Air, yang aplikasi di lapangannya dalam bentuk pengawasan kualitas air bersih, perbaikan sarana dan pembinaan pada kelompok pemakai air (Pokmair ). Harus diakui bahwa Manajemen operasional penyehatan air dewasa ini, belum begitu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh terbukti dari tahapan tahapan kegiatan yang dilaksanakan belum bisa di pertanggung jawabkan baik secara teknis maupun administrasi karena adanya berbagai keterbatasan berupa tenaga, biaya dan perlengkapan.
Penelitian di lapangan menunjukan bahwa fungsi manajemen belum berjalan. secara baik, terbuktti perencanaan belum ditempuh melaluilangkah-langkah yang telah ditetapkan sebelumnya misal dimulai dari analisa situasi pengorganisasian juga tidak jauh berbeda, kemudian penggerakan yang merupakan inti dari manajemen yang sedang dilaksanakan ditempuh hanya secara formal saja, sedangkan pengawasan atau pengendalian yang merupakan bukti dan tanggung jawab seorang menejer ditempuh secara temporer dan terakhir penilaian merupakan fungsi manajemen yang merupakan dinar untuk memberikan rekomendasi agar hasil atau kegiatan yang sedang dilaksanakan bisa dilanjutkan atau sebabnya ternyata belum dibandingkan dengan standar baku yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan melihat gambaran di atas, sudah waktunya manajemen Operasional penyehatan air mendapatkan perhatian yang sungguh-snngguh dari para manajer di semua tingkatan, di samping harus dikembangkan pula suatu model manajemen operasional penyehatan air yang sederhana sesuai kebutuhan tapi mampu menjawab semua tantangan yang ada.
Daftar bacaan : 34 (1464 - 2000 )

ABSTRACT
The Analysis Operational Management of Health Community Central about the Healthy Water at Sukabumi Regency in 2000In the new era development that is continuing in this time, it is seen tobe available the duty accusment for all of persons that is in volved inside, in the goverment organiziation as the central level or coonty level, it is felt to need the finalizing duty quickly and the use fulthing is organized tidely the important implication from all of those is the leader of organiziation tobe accused for rising up the ability so far as it is hoped tobe able to take a decision well it's meant quick and accurate it's the same with developing the modern organiziation to emerge new some thing from the management process in from that is not getting attention before the new thing that is " The operational management, the activity mush be able tobe frocessed profesionally so that the intention that is getting exactly before tobe able tobe reached effectively and effesienly.
Some activities is so strategie in subordination with the responsibility the health service of regency and the healthy water, that is aplication at field in form the dear water quality super wising, the improvement place and guidance to the user water group must be recognized that the operational management the healthy water in this time not yet toget the real atention is proofed from steping activity is done to be able tobe responsiblized yet as technic or administration because there is the rarious limition such like power, maint ainance and tool.
The discovery in field shows that the management function not to do well yet, it's proof the planning not tobe done yet through the steps is exactly before for example : tobe begun from the analysis situation, org&niziation is not far different and then the movement that is the real management tobe done just formal, even supervising and handling is Troop and responsiblity as a manager tobe done temporerly and the last evaluation as the management function that is aor activity is being done tobe able tobe continued or the contrary it's real not tobe compared yet by the material standard tobe placed before.
By seeing the imagination in above mentioned down, it's the time of operational management for the dear water toget attention religiously from all of managers in all levels be side it must be developed also as the operational management of the clear water simply suitable with need but it's able to answer all of the exist challenges.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Supandi
"Saat ini proses pembuatan sabun dengan pemasakan terus-menerus (Continous Saponification), untuk mentransfer material caustic soda (NaOH) masih mengunakan pompa lube. Kapasitas pompa untuk mentransfer material liquid tersebut, kadangkala tidak sesuai dengan kapasitas yang diinginkan. Oleh sebab itu, untuk mengendalikan dosing NaOH akan di desain dengan merubah pompa lube ke pompa sentrifugal dengan pengendalian flow, dimana pengaturan flow menggunakan control valve. Pengendalian menggunakan kontrol PI dan Fuzzy Logic Control (FLC) dengan 3 perbedaan fungsi keanggotaan. Perbedaan tersebut yaitu dengan dua fungsi keanggotaan, tiga fungsi keanggotaan atau tujuh fungsi keanggotaan. Dalam hasilnya , dari simulasi menggunakan MATLAB 6.5. Pengendali Fuzzy Logic Control diperlihatkan hasil dan perpormansi yang lebih baik dari pengendali PI. Fuzzy Logic Control dengan tujuh fungsi keanggotaan memperlihatkan hasil dan performansi yang lebih baik dibandingkan dengan dua atau tiga fungsi keanggotaan. Untuk eksperimen respon transien, dengan set-point flow 0.58 liter/detik memperlihatkan hasil settling time 4.9 detik, maximum overshoot 1.72%, rise time 2 detik, error steady state 0.01 liter/detik dan peak amplitude dibandingka Fuzzy Logic Control dengan dua atau tiga fungsi keanggotaan. Perbandingan yang sama pada pengendali PI, Fuzzy Logic Control mempunyai perpormansi yang lebih baik dibandingkan dengan pengendali PI.

Until now the process for soap production with continous saponification, with caustic soda material (NaOH) the transfer is still using lube pump. The capacity of the pump for liquid material transfer some time didn t match with the capacity we need. Because of this problem, a controller for caustic soda dosing (NaOH) will be design by changing the lube pump to centrifugal pump with a flow controller. The flow control using control valve. The controller will be using PI control and Fuzzy Logic Control (FLC) with 3 different membership function. Is it with two membership function or seven membership fungcion. On the whole, from simulation using MATLAB 6/5/ The Fuzzy Logic Control shows a better result and performance compare to the PI controller. Fuzzy Logic Control with seven membership function shows a better result and performance compare to Fuzzy Logic Control with two or three membership function. For transien respon experiment, with flow set-point of 0.58 liter/second it shows result with settling time 4.9 second, maximum overshoot 1.72%, rise time 2 second, steady state error 0.01 liter/second and peak amplitude 0.592 liter/second. For transien respon of system with cahnging load, Fuzzy Logic Controller with seven membership function shows better performance with settling time, maximum overshoot, steady state error and peak amplitude than the Fuzzy Logic Controller with two or three membership function. The same comparison with PI controller, The Fuzzy Logic Controller have better performance than the PI controller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yang Wi Supandi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>