Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunardi
"Kotamadya Padang adalah merupakan salah satu Daerah Tingkat II yang terdapat di Propinsi Sumatera Barat, dimana fungsi kepemimpinan kesehatan tokoh masyarakat masih perlu mendapat perhatian, dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan fungsi kepemimpinan tokoh masyarakat dalam menghadapi kemandirian daerah tingkat II Kotamadya Padang sesuai dengan tuntutan Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, hal ini disebabkan saran dan prasarana kesehatan masyarakat yang ada belum berfungsi sebagaimana yang diharapkan dan cenderung menurun. Unit analisis adalah tokoh masyarakat yang selama ini telah ikut berpartisipasi dan berperan serta dalam meningkaikan pencapaian program kesehatan yang bertempat tinggal di daerah tingkat II Kotamadya Padang.
Metode pendekatan yang digunakan adalah study kuantitatif dengan jenis penelitian cross sectional, untuk melihat gambaran fungsi kepemimpinan kesehatan tokoh masyarakat di Kotamadya Padang, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan fungsi kepemimpinan kesehatan.
Hasil penelitian menunjukan gambaran fungsi kepemimpinan kesehatan tokoh masyarakat masih kurang berfungsi dengan baik sebanyak 57,1%. Kemudian dari 8 (delapan) faktor yang penulis rancang mempunyai hubungan dengan fungsi kepemimpinan kesehatan yaitu: Persepsi tokoh masyarakat terhadap pembinaan puskesmas melalui pelatihan, persepsi tokoh masyarakat terhadap pembinaan puskesmas melalui forum informal, umur responden, jenis kelamin responden, tingkat pendidikan, status perkawinan, jenis pekerjaan dan jabatan responden dengan fungsi kepemimpinan kesehatan. Empat diantaranya terbukti ada hubungan dengan fungsi kepemimpinan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Terbukti ada hubungan antara persepsi tokoh masyarakat terhadap pembinaan puskesmas melalui forum informal dengan fungsi kepemimpinan kesehatan (Nilai P 0,001).
2. Terbukti ada hubungan antara jenis kelamin tokoh masyarakat dengan fungsi kepemimpinan kesehatan (Nilai P 0,002).
3. Terbukti ada hubungan antara tingkat pendidikan tokoh masyarakat dengan fungsi kepemimpinan kesehatan (Nilai P 0,026).
4. Terbukti ada hubungan antara jabatan tokoh masyarakat dengan fungsi kepemimpinan kesehatan (Nilai P 0,0005).
Informasi ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengoptimalkan pencapaian program di daerah tingkat II Kotamadya Padang, sehingga dapat memberi dampak yang terbaik. Oleh sebab itu pertemuan yang bersifat informal masih perlu ditingkatkan mengingat tokoh masyarakat akan lebih berpartisispasi bila diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dibidang kesehatan.

Factors having relation with health leadership function of public figures at Second Level Region of Padang Municipality, West Sumatra Province, Years 2000Municipality of Padang lied on one of Second Level Regions at West Sumatra Province in which health leadership function of public figures still having attention, within framework of empowering large public by increasing of leadership functions of public figures in facing the autonomous of Second Level Region of Padang Municipality by virtue of Laws Number 22 Year 1999 on autonomous of region, it is caused the structure and infra structure of public health had not been functioned yet as wished and trend to down. The analysis unit is public figures, currently, they had played role and participated to increase health program target residing at Second Level Region of Padang Municipality.
Approach method to be used is quantitative study by cross sectional research in order to know the indication of health leadership function of public figures at Padang Municipality and other factors having relation with health leadership function.
Research result had indicated that health leadership function of public figures had not functioned in good is 57.1%. Then, from eight (8) factors the author design it has relation with building of center for public health (Puskesmas) through training, perception of public figures against Puskesmas building through informal forum, respondents gender, educational strata, marital status, occupational variety, and respondents title with health leadership function. Four of them had been proven having relation with health leadership function as follows :
1. Having relation among public figures and Puskesmas building through informal forum by health leadership function (P value is 0.001).
2. Having relation among gender of public figures and health leadership function (P value is 0.002).
3. Having relation among educational strata of public figures and health leadership function (P value is 0.026).
4. Having relation among title of public figures and health leadership &action (P value is 0.0005).
Necessarily, this information should be implemented by further research of maximizing program target at Second Level Region of Padang Municipality, hence, it may give the best impact, However, the meeting in informal character should remain be increased in taking account of public figures will more participate if they are involved to make decision of health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T7729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Telah dilakukan penelitian tentang minimalisasi tegangan sisa dan peningkatkan sifat mampu bentuk Baja JTS G-3141 SPCC dengan proses anil. Sampel bahan uji adalah baja karbon sangat rendah produk PT. Krakatau Steel tebal 0,7 mm, hasil pengerolan dingin dari keluran rol panas tebal 2,25 mm. Proses anil dialiri gas argon secara kontinyu dan dilakukan dengan variasi temperatur ( 550, 600, 650, 670, 690, 710 dan 750) °C dan variasi waktu (15, 30, 45, 60 dan 75) menit. Hasil pengujian tarik menunjukkan adanya peningkatan indikasi mampu bentuk yaitu peningkatan nilai koefisien pengerasan regang (n), peningkatan nilai koefisien anisotropi (r), peningkatan nampak mulai optimum pada panas anil 710 °C, serta adanya peningkatan elongation.
Hasil uji kemampuan ubah mampu bentuk, yaitu uji penarikan rentang (streching), pada panas anil 710 °C dengan waktu 30 menit didapat hasil kedalaman streching sebesar 19,35 mm (kedalaman ini sudah optimum karena untuk pemanasan lebih tinggi peningkatannya tidak begitu beda). Pengujian tegangan sisa dengan teknik difraksi sinar-X, didapatkan adanya penurunan tegangan sisa, dimana tegangan sisa mulai minimum juga pada pemanasan anil 710 °C dengan waktu tahan 30 menit. Hasil uji metalografi memperkuat hasil uji tegangan sisa dimana pada temperatur 710 °C dengan waktu tahan 30 menit, butir-butir permukaan sudah mengindikasikan adanya bebas regangan, sedangkan pada waktu tahan 15 menit masih terdapat bentuk pipih memanjang (indikasi belum bebas regangan). Disamping kenaikan ubah bentuk dan turunnya tegangan sisa kenaikan panas anil juga diikuti turunnya kuat tarik, kuat luluh, dan kekerasan, penurunan optimum juga pada temperatur 710 °C.

An investigation on minimalization of residual stress and formability improvement of JIS G-3141 SPCC steel by annealing has been carried out. The samples are low carbon steel produced by PT. Krakatau Steel as thick as 0.7 mm. Cold rolling of the samples resulted from hot rolling produced a thickness of 2.25 mm. The annealing process was done at various temperatures, i.e. 550, 600, 650, 670, 690, 710 and 750 °C, and for a variety of time, i.e. 15, 30, 45, 60 and 75 minutes. The tensile test of the samples showed that there was an indication of formability improvement, e.g. strain hardening coefficient (n), unisotrophy coeficient (.r), and elongation improvement, the optimum values of which are reached at 710 °C.
The formability test was done by stretching, and the optimum stretching was at 710 °C for 30 minutes resulted in a stretch depth of 19.35 mm. The residual stress test was done by X-Ray diffraction technique and indicated residual stress decrease; the minimum residual stress was reached at the annealing temperature of 710 °C for 30 minutes. Metallographic examination of the samples also showed that there was an indication of strain free for the annealing stress decrease, the increasing annealing temperature also resulted in decrease in tensile strength, yield strength, and hardness, the lowest values of which was reached at the annealing temperature 710 °C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Negara Uni. Soviet yang beberapa waktu lalu bubar (anal 1992) dan sekarang sebagian besar telah bergabung di dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), memiliki penduduk yang terdiri dari 100 lebih kelompok etnis. Heterogenitas penduduk yang dimiliki negara tersebut, telah membentuk daerah-daerah otonom yang dikuasai oleh kelompok etnias tertentu. Usaha pembauran untuk menciptakan "nation building" tidak hanya dalam masa kepemimpinan Gorbachev, tetapi telah berjalan sejak di bawah kekuasaan Stalin dengan Cara migrasi kelompok-kelompok etnis. Proses pembauran itu dilakukan secara paksa atau disebut deportasi, dan dengan motivasi yang berbeda, yaitu selain pembauran dilakukan rusifikasi. Pelaksanaan yang kedua ini menimbulkan kesulitan bagi negara tersebut di kemudian hari.
Migrasi berkembang setelah Uni Soviet mengalami perubahan politik dan ekonomi yang drastis di bawah kekuasaan Gorbachev. Perkembangan itu didasari oleh dua faktor penyebab, yaitu alasan ekonomi dan alasan politik atau alasan kedua-duanya. Secara umum banyak beralasan ekonomi, tetapi tidak kurang pula faktor politiknya. Dua faktor tersebut berperan sekali, apalagi keadaan politik dan ekonomi Uni Soviet di bawah Gorbachev hingga terbentuk CIS di bawah Yeltsin sangat labil pula. Masalah-masalah politik yang ada seperti perebutan kekuasaan antar elitepolitik, birokrasi yang rumit dan kebijaksanaan etnis yang tidak dapat dicarikan jalan keluar hingga bubarnya Uni Soviet. Sedangkan masalah ekonomi yang sangat mencolok adalah perubahan sistim ekonomi yang menuju ekonomi babas. Hal ini menimbulkan masalah sendiri, seperti birokrasi yang tidak siap, timbulnya pasar gelap, membumbungnya harga-harga, sulitnya mendapatkan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat dan lain-lain.
Distabilitas politik dan ekonomi di Uni Soviet itu memancing kelompok-kelompok etnis untuk menampilkan eksistensi masing-masing secara politik maupun ekonomi. Bentuknya mulai dari otonomi kekuasaan hingga perbaikan taraf hidup bersama. Migrasi menjadi semacam alternatif yang paling dapat diandalkan untuk memenuhi semua itu. Migrasi yang terjadi tanpa ada koordinasi yang jelas dari pemerintah. Laju migrasi yang tinggi itu berkaitan dalam wujud intra wilayah maupun keluar negeri. Pada kenyataannya migrasi yang diharapkan itu menemui banyak kendala ditempat tujuannya, baik social, ekonomi maupun budaya. Keadaan seperti ini menumbuhkan beberapa alternatif sehagai jalan keluar menanggulangi eksodus migrasi tersebut, akan tetapi kenyataan politik dan ekonomi di CIS menempatkan masalah migrasi terpaksa diambangkan oleh rezim yang berkuasa."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"INTISARI
Sampel polietilena dan polipropilena yang berupa slab diperiksa dengan XRD (x-ray diffraction). Dari data sudut difraksi (2θ) diperoleh bahwa sistem kristal polietilena ternyata orthorombik dengan konstanta kisi untuk PELL0209SR adalah a=7,515 Å, b=4,913 Å dan c=2,495 Å dan untuk PEFID5710AA a=7,438 Å, b=4,914 A dan c = 2,485 A, sedangkan sistem kristal polipropilena berupa monoklinik dengan konstanta kisi baik untuk PPF600 maupun PPJ600 berharga sama, yaitu: a=6,652 Å, b = 20,964 Å, c = 6,499 Å. dan ß= 99,20°. Fungsi Patterson untuk kedua kristal ini diperoleh dari data intensitas yang telah dikoreksi. Dari hal ini kontur fungsi Patterson dapat dikonstruksi dan kemudian gambar susunan atom-atom Carbon dalam tiga dimensi dapat dibuat-Jarak antar atom C, sudut tekuk dan jarak antar serat (milar) dapat diperoleh. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria, yang hidup di saluran dan kelenjar geiah bening (sistem linafatik) dan dapat menyebabkan gejala klinis dan/atau kronis yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, Dad basil survei darah jari pada tahun 2001 prevalensi (Mf rate) di Sulawesi Tengah 4,1 %. Survei darah jari yang dilakukan di 4 desa yang ada di Kecamatan Ampibabo pada tahun 2005 oleh Dinas Kesehatan Parigi Moutong di dapat Microfilaria rate tertinggi desa Ampibabo yaitu 32,3%, terendah di desa Lemo yaitu 16,3%. Sementara desa Sidole 22 % dan desa Tolole 26 %.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor demografi (umur,jenis kelamin, jenis pekerjaan, pendidikan), faktor pengetahuan dan perilaku (kebiasaan pemakaian kelambu, kebiasaan bermalam di kebun pada waktu panen, kebiasaan memakai pakaian saat pergi ke kebun, pemakaian obat anti nyamuk dan kebiasaan keluar malam) dan faktor lingkungan (tempat perindukan dan konstruksi dinding rumah) dengan kej adian Filariasis Malayi.
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol. Sampel penelitian diambil dari hasil pemeriksaan survei darah jari. Jumlah kasus sebanyak 116 orang dan jumlah kontrol sebanyak 116 orang.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian Filarisis malayi adalah pengetahuan dengan nilai OR 4,8 (95% CI: 1,535 - 15,419), Pemakaian kelambu dengan OR 9,4 (95% CI: 2,969-29,926), kelengkapan pakaian saat pergi kekebun dengan OR 3,3 (95% CI: 1,069-10,343) dan kebiasaan keluar rumah pada malam hari dengan OR 26,2 (95% CI: 7,247-95,170). Dan faktor risiko yang paling dominan adalah kebiasaan keluar rumah pada malam hari.
Dari hasil penelitian ini disarankan perlu dilaksanakan penyuluhan yang intensif dengan melibatkan semua kelompok potensial yang ada di masyarakat. Masyarakat disarankan berperilaku sehat seperti memakai kelambu pada waktu tidur di malam hari, dan menggunakan pakaian lengan panjang celana panjang pada waktu-ke kebun dan pada waktu keluar rumah dimalam hari. Dan perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah setcmpat dalarn program pemberantasan penyakit Filariasis malayi.

Filariasis (Elephantiasis) is chronic contagion which because of worm of filaria, which is life in lymph gland and channel (system of lymphatic) and can cause symptom of clinical and or contagious chronic by various mosquito type. From result of survey finger blood in the year 2001 prevalence (Mf Rate) in Central Sulawesi 4,1%. Blood finger survey in 4 countryside exist in District of Ampibabo in the year 2005 by Public Health Service of Parigi Moutong in earning Mikrofilaria countryside highest rate of Ampibabo that is 32,3%, is lowered in countryside of Lemo that is 16,3%. For a while countryside of Sidole 22 % and countryside of Tolole 26 %.
Target of this research to know demography factor relation (sex, age, work type, education), knowledge factor and behavior factor (habit of usage of mosquito net, habit spend the night in garden when crop, habit wear moment clothes go to garden, usage of drug anti mosquito and habit of night exit and environmental factor (breeding place and house wall construction) with occurence of Filariasis Malayi.
This research use case control study. Research Sample taken away from result of inspection of finger blood survey. Amount of case counted 116 amount and people control counted 116 people.
From result of research of showed that Factor determinant related to occurence of Filarisis malayi is knowledge with value of OR 4,8 (95% CI: 1,535 - 15,419), Usage of mosquito net with OR 9,4 (95% CI: 2,969-29,926), equipment of moment clothes go to garden with OR 3,3 (95% CI: 1,069-10,343) and habit of nocturnal house exit with OR 26,2 (95% CI: 7,247-95,170). And most dominant risk factor is habit of nocturnal house exit.
From result of this research is suggested require to be executed by intensive counseling by entangling all potential group exist in society. Society suggested by behavior of healthy me like wearing mosquito net when sleep between two lights, and use long arm clothes of long pants when to garden and when nighttime house exit. And need the existence of support of Iocal government in program eradication of disease of Filariasis malayi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>