Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumitro Sunityoso
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian laboratorium untuk mengetahui pengaruh pencekokan zat warna C.I. Food Yellow 4 terhadap gejala klinik dan perubahan struktur histologi organ ginjal mencit (Mus musculus L.). Pencekokan dilakukan terhadap 24 ekor mencit yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan dengan dosis : 0,00 (1 ); 5,25 (11); 7,25 (III) dan 9,25 (IV ) gram C.I. Food Yellow 4/kg berat badan mencit dengan pelarut aquabidestilata. Setelah perlakuan gejala klinik yang timbul diamati setiap hari, Pada hari ke-6 semua mencit dikorbankan dengan cara dislokasi serviks dan diambil organ ginjalnya untuk dibuat preparat Histologi. Hasil pengamatan terhadap gejala klinik memperlihatkan bahwa pada semua kelompok perlakuan terjadi diare dan perubahan berat badan yang tidak stabil. Hasil pengujian Kruskal - Wallis pada jurnlah rata-rata kerusakan glomerulus (α = 0,05) menunjukkan adanya perbedaan nyata pada kelompok kontrol dengan semua kelompok perlakuan. Hasil pemeriksaan mikroskopik organ ginjal mencit perlakuan kelompok (II ) tampak kerusakan ringan pada bagian glomerulus. Sedangkan pada kelompok mencit perlakuan ( III ) dan (IV ) terlihat kerusakan glomerulus semakin meningkat berupa lisisnya sel-sel lapis parietal dan viseral yang mangakibatkan terjadinya atropi dan pelebaran ruang antar Bowman. Kerusakan organ ginjal tampak jelas meningkat seiring dengan kenaikan dosis zat warna C.I. Food Yellow 4 yang dicekokan. ......A study of the effects. of a food color substance, C.I. Food Yellow 4, on clinical symptoms of mice (Mus musculus L.) and their kidneys were conducted in the laboratory. Each of four equal groups of six mice was individually fed with an artificial diet, impregnated with C.I. Food Yellow 4, at doses of 0.00, 5.25, 7.25, and 9.25 g I kg of body wieght on a daily basis. Clinical symptoms of mice were observed every day before scarifying the mice by using a cervix dislocation technique on 6 th day of the experiment. The results showed that all treated mice underwent diarrhea and their weights fluctuated. Kruskal - Wallis test indicated that there was a significant difference (a = 0.05) of glomerulus damage between control and treated mice. Histological examinations of kidney tissue of mice treated with 5.25 g of food color substance per kg of body weight showed that there was a slightly damage on glomeruli. Mice treated with 7.25 and 9.25 g 1 kg caused heavy damages in glomeruli. Such as parietal and visceral cells lyses which increased distance between two Bowman capsule walls. The level of kidney damage apparently increased with the increase of doses of C.I. Food Yellow 4 given.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro Sunityoso
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian laboratorium untuk melihat pengaruh pencekokan ekstrak daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) terhadap gejala klinik dan perubahan histologi organ hati dan ginjal mencit (Mus musculus L). Masing-masing kelompok mencit dicekoki pelet yang telah dicampur dengan ekstrak daun lamtoro pada dosis : 0 % (kontrol), 20 %, 40 % dan 60 % b/b setiap hari. Pengamatan harian menunjukkan tidak ditemukan adanya gejala klinik pada semua mencit kontrol dan yang diberi perlakuan ekstrak daun lamtoro. Semua mencit mengalami kenaikan berat badan yang hampir sama selama masa percobaan. Hasil uji ANAVA (a = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pencekokan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata diameter vena sentralis organ hati dan rata-rata kerusakan glomerulus organ ginjal antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 20% dan 40%, akan tetapi ada perbedaan nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok periakuan dosis 60%. Pengamatan mikroskopik terhadap organ hati dan ginjal mencit dilakukan pada hari ke 36 setelah perlakuan. Pemberian ekstrak daun lamtoro dengan dosis 20 % pada mencit memperlihatkan gambaran histologi organ hati dan ginjal yang tidak berbeda dengan kontrol. Sedangkan pada dosis 40 % mulai tampak kerusakan ringan, dan dengan dosis 60 % kerusakan yang terjadi semakin meningkat yaitu pada organ hati kerusakan berupa perluasan vena sentralis dan vena porta, perlemakan, piknosis serta nekrosis. Kemudian berlanjut dengan peradangan di daerah vena porta. Sedangkan organ ginjal menampakkan kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman. Kerusekan organ hati dan ginjal tampak jelas meningkat seiring dengan kenaikan dosis ekstrak daun lamtoro yang diberikan.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro Sunityoso
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCI 2 terhadap perkembangan fetus serta gambaran histologi organ hati dan ginjal induk mencit (Mus muscukus L) strain CBR. Penyuntikan dilakukan secara intraperitoneal pada hari ke-7 kehamilan terhadap 30 ekor induk mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I penyuntikan 0 mg CdCI 21kg b.b. (plasebo); kelompok II penyuntikan 2,5 mg CdCl 21kg b.b. dan kelompok III penyuntikan 3,5 mg CdCI 21kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari ke -18 kehamilan induk mencit dikorbankan dengan cara dislokasi serviks, kondisi intrauterin dicatat, fetus dikeluarkan dan difiksasi dengan larutan Bouin. Organ hati dan ginjalnya juga dikeluarkan untuk dibuat sediaan histologi. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan morfologi luar fetus perlakuan dengan plasebo. Hasil uji Kruskal-Wallis (o: = 0,05 ) terhadap presentase kegagalan berimplantasi, berat dan panjang badan fetus tidak berbeda nyata. Hasil uji Jonckheere-Terpstra ( a = 0,05 ) menunjukkan kematian pasca implantasi dan malformasi morfologi luar cenderung meningkat seiiring kenaikkan dosis. Deviasi morfologi yang ditemukan yaitu hematoma, fusi plasenta dan retardasi pertumbuhan. Hasil uji Kruskal-Wallis terhadap malformasi polidaktili ekstremitas depan berbeda nyata pada seluruh kelompok penyuntikan, namun tidak berbeda terhadap malformasi eksensefali. Hasil pemeriksaan mikroskopik gambaran histologi hati terdapat kerusakan berupa diatasi dan pembendungan di versa sentralis, sel-sel hati terjadi lisis dan perlemakan. Sedangkan gambaran histologi ginjal terdapat kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan terjadi pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman Tingkat kerusakan organ hati maupun ginjal terlihat cenderung meningkat seiring kenaikan dosis penyuntikan CdCI 2.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro Sunityoso
Abstrak :
Telah di lakukan penelitian laboratorium untuk melihat pengaruh pencekokan ekstrak daun lamtoro (Leucaena leucocephala) terhadap gejala klinik dan perubahan histologi organ ginjal mencit (Mus musculus L>). Masing-masing kelompok mencit dicekoki pelet yang telah dicampur dengan ekstrak daun lamtoro pada dosis:0 % (kontrol) 20 %, 40 % dan 60 %b/b setiap hari. Pengamatan harian menunjukkan tidak ditemukan adanya gejala klinik pada semua mencit kontrol dan yang diberi perlakuan ektrak daun lamtoro.Sema mencit mengalami kenaikan berat badan yang hampir sama selama masa percobaan. Hasil uji ANAVA (a=0.05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pencekokan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata kerusakan glomerulus organ ginjal antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 60 %. Pengamatan mikroskopik terhadap organ ginjal mencit dilakukan pada hari ke-36 setelah perlakuan.Pemberian ekstrak daun lamtoro dengan dosis 20 % pada mencit memperlihatkan gambaran histologi organ ginjal yang tidak berbeda dengan kontrol. Sedangkan pada dosis 40 % mulai tampak kerusakan ringan ,dan dengan dosis 60 % kerusakan yang terjadi semakin meningkat yaitu pada organ ginjal kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman.Kerusakan organ ginjal tampak jelas meningkat seiring dengan kenaikan dosis ekstrak lamtoro yang di berikan.
1997
SAIN-II-2-Mei1997-37
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library