Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumaryono
Abstrak :
Tesis ini berangkat dari adanya kejahatan kekerasan yakni penganiayaan berat yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Penganiayaan berat sebenarnya dilarang dalam norma hukum maupun norma agama, tetapi hal ini masih saja sering terjadi. Akibat dari penganiayaan berat adalah luka berat bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia. Telaah teoritis mengacu kepada teori pembunuhan dan penganiayaan berat sebagai transaksi yang di sengaja karya David F. Luckenbill sebagai kerangka pemikiran utama. Sedangkan Lonnie H. Athens dan Marvin E. Wolfgang sebagai teori penunjang. Metode penelitian yang digunakan untuk memahami obyek yang menjadi sasaran penelitian adalah metode studi kasus, dengan tipe penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Agar data dapat terkumpul sesuai yang diharapkan maka digunakan beberapa cara, antara lain dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sepuluh kasus pasangan korban dan pelaku penganiayaan berat yang sedang menjalani rumah tahanan negara di Polres Metro Jakarta Utara, diperoleh gambaran bahwa peristiwa penganiayaan berat itu merupakan akibat dari suatu perselisihan atau konflik antar pribadi yang kian memuncak di antara pelaku dengan korban. Interaksi sosial yang berakhir dengan penganiayaan berat ini umumnya berlangsung dalam enam tahapan menurut urutan waktunya. Temuan ini nampaknya relatif bersesuaian dengan kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini. Namun harus disadari bahwa tahapan interaksi seperti ini tidak berlaku untuk kasus-kasus penganiayaan karena kekerasan kolektif primitif, penganiayaan yang bermotif politik, penganiayaan karena motif bayaran dan penganiayaan karena pelakunya mengidap kelainan jiwa.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumaryono
Abstrak :
Baja tahan karat austenit tipe 316 banyak digunakan untuk pembuatan bejana tekan, tangki, pipa dan lain-lain yang memerlukan penyambungan dengan pengelasan. Akibat panas pengelasan tersebut baja tahan karat tersebut mudah mengalami sensitisasi, dimana ketahanan korosi baja menurun. Hal ini disebabkan karena pada daerah sambungan las khususnya di daerah pengaruh panas (HAZ) terbentuk karbida krom. Dalam penelitian ini telah dipelajari pengaruh proses pengelasan terhadap terjadinya sensitisasi. Proses pengelasan dilakukan dengan menggunakan teknik las busur listrik elektroda terbungkus (SMAW) arus searah dengan masukan panas konstan tetapi dengan variasi perlakuan. Perlakuan meliputi a. celup dalam air (3 buah sampel) b. pendinginan di udara (6 buah sampel) c. pemberian laku-pangs lanjut-PWHT sampai suhu 900 C selama 1 jam terhadap 3 buah sampel yang didinginkan di udara. Setelah pengelasan dan perlakuan maka dilakukan pengkorosian dengan direndam dalam larutan 50% H2SO4 + 2.5% Fez (SO4)3, boiling, suhu 85° C - 90° C selama 120 jam (Metode Streicher). Setelah pengkorosian dilakukan berbagai pengujian meliputi a. uji tarik b. uji kekerasan c. uji metalografi dan uji SEM + EDAX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi dalam bentuk sensitisasi meningkat setelah benda uji mendapatkan perlakuan. Benda uji yang dicelup dalam air tidak menunjukkan sensitisasi sementara yang didinginkan di udara menunjukkan terjadinya sensitisasi dan bahkan benda uji yang di PWHT menunjukkan sensitisasi lebih parch. Hal terakhir kemungkinan juga disebabkan adanya reaksi gabungan yaitu proses oksidasi suhu tinggi sewaktu di PWHT yang lebih mempercepat sensitisasi sewaktu dikorosikan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumaryono
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumaryono
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1996
R 427.97 SUM k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Sumaryono
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya mempertahankan gigi adalah suatu tindakan yang mengutamakan tindakan penambalan dari pada pencabutan, pada gigi yang terkena penyakit karies gigi.

Manfaat tindakan penambalan gigi adalah (1) mencegah penjalaran penyakit karies, (2) mengembalikan bentuk anatomis gigi, (3) mengembalikan fungsi gigi yaitu untuk mastikasi, estetik dan fonetik, (4) mengurangi resiko hilangnya gigi asli oleh karena tindakan pencabutan, (5) mengurangi biaya untuk pemulihan kesehatan gigi (misalnya: biaya untuk pembuatan prothesa, bridge) sehingga dapat menekan ekonomi biaya tinggi pada masyarakat, (6) memberikan perasaan tenang dan hidup enak oleh karena tidak terganggu oleh sakit gigi sehingga dapat berkonsentrasi penuh dalam tugas sehari-hari, baik sebagai karyawan naupun pelajar dan sebagainya.

Pada pelayanan medik gigi di Puskesmas (1988) secara nasional tampak masih rendah, dimana didapatkan ratio Tambal : Cabut = 1 : 6 . Ratio Tambal : Cabut di DKI Jakarta {1988 /1989) dengan 5 Kodya-nya berkisar dari 1 : 1 s/d 1 : 3,6 dan didapat angka rata-rata = 1 : 2,5 per Kodya. Proporsi tambal di DKI Jaya adalah 1/3,5 = 28,57 = 29 2.

Target Pelita IV menurut Direktorat Kesehatan Gigi, ratio Tambal : Cabut = 1 : 1 , berarti Proporsi tambal = ½ = 0,50 = 50 % , dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Upaya mempertahankan gigi di DKI masih rendah dan masih perlu ditingkatkan lagi agar target Pelita IV dapat dicapai.

2. Perlu dilakukan penelitian upaya mempertahankan gigi untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya upaya mempertahankan gigi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh faktor: tenaga Dokter Gigi, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan penderita yang berobat gigi terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas.

Penelitian dilakukan di 6 Puskesmas DKI Jakarta dengan melibatkan 17 orang Dokter Gigi pada bulan Mel s/d Juni 1991 dengan 409 responden sebagai sample. Responden adalah penderita yang berobat gigi di Puskesmas. Pengendalian sampel dilakukan pada umur dan jumlah kunjungan, umur dibatasi minimal 8 tahun dan jumlah kunjungan adalah minimal kunjungan ke-dua.

Hasil penelitian upaya mempertahankan gigi dengan mempergunakan ukuran ?performed treatment need" yaitu dengan membandingkan. F/DMF-T, didapatkan hasil upaya mempertahankan gigi baik (0,50 - 1,00) = 20,8 % dan upaya mempertahankan gigi kurang baik (0,00 - 0,49) = 79,2 %.

Hasil analisis dengan uji statistik Chi Square dan analisis regresi dengan MLR (Multiple Logistic Regression) didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ditemukan adanya pengaruh faktor tenaga Dokter Gigi, khususnya peminatan spesialisasi kedokteran gigi terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI 1991.

2. Tidak ditemukan adanya pengaruh faktor ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan gigi, khususnya alat rontgen dan alat endodontik terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI1991.

3. Ditemukan adanya pengaruh faktor pada penderita yang berobat gigi di Puskesmas, khususnya status karies DHF-T, status ekonomi (kategori tinggi), status kebersihan mulut OHI-S (kategori sedang) terhadap upaya mempertahankan gigi di Puskesmas DKI, 1991.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E. Sumaryono
Jakarta: Kanisius, 2002
340.112 SUM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
E. Sumaryono
Yogyakarta: Kanisius, 1995
340.112 SUM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
E. Sumaryono
Yogyakarta: Kanisius, 1999
150 SUM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
E. Sumaryono
Yogyakarta: Kanisius, 1999
121.68 SUM h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library