Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sumaryati
"Indonesia meraih skorIndeks Persepsi Korupsi40dari maksimal 100 dan berada pada urutan ke-85dari 180 negara yang disurveipada tahun 2019. Salah satu upaya meningkatkanskor indeks tersebutadalah dengan melakukan pencegahan korupsi, antara lain melaluiPendidikan Antikorupsi(PAK). Pendidikan Anti korupsi memiliki peranstrategis dalam pencegahan korupsi, sehingga perlu dilakukan upaya penguatannya. Artikel ini mengkajipenguatan Pendidikan Antikorupsidari perspektif esensialisme, yaitu peninjauan materi secara berkalaoleh semua pemangku kepentingan, penguatan konsep dan metodologi,perumusan hierarkhi nilai-nilai, penguatan sinergi catur pusat pendidikan, perumusan bidang keilmuan, dan reformasi budaya masyarakat. Kesimpulannya adalah KPK bersama stakeholder harus melakukan kajian materi Pendidikan Antikorupsi secara berkala; merekomendasikan keilmuannyakepada Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Indonesia sebagai implementasinyadi Perguruan Tinggi; dan setiap lembaga pendidikan memperkuat dengan Gerakan Literasi Antikorupsi dan/atau pembentukan ekstrakurikuler Komunitas Pelajar Antikorupsi"
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2020
364 INTG 6:1 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Titik Sumaryati
"Pergolakan yang terjadi di Suriah hingga belakangan ini merupakan salah satu pergolakan di era Arab Spring. Pergolakan yang terjadi karena adanya tuntutan kesejahteraan ekonomi dari rakyatnya, berujung pada munculnya konflik vertikal, yaitu perlawanan rakyat Suria pada Pemerintah pimpinan Bashar Assad. Dalam perkembangannya, konflik internal ini meluas hingga menjadi konflik internasional dan dampaknya pun juga dirasakan oleh negara-negara lain selain Suriah. Turki menjadi salah satu negara yang mendapatkan dampak langsung dari konflik di Suria dengan kedatangan para pengungsi Suria ke Turki, baik untuk menetap dan mendapatkan perlindungan dari Pemerintah Turki maupun menjadikan Turki sebagai tempat transit dengan tujuan menuju negara-negara di wilayah Eropa Barat. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pergolakan di Suriah bisa terjadi dan bagaimana Turki sebagai negara yang berbatasan langsung dalam menyikapi imbasnya. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan mengumpulkan dan menganalisis sumber-sumber jurnal dan surat kabar yang membahas persoalan Suriah tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebijakan Turki terhadap pengungsi Suriah dipengaruhi dua faktor, yaitu: politik dan ideologi.
The turbulence in Syria until recently was one of the upheaval in the Arab Spring era. The turbulence which was caused by the demands of economic welfare of the people, led to the emergence of vertical conflict, the government run by Bashar Assad and the opposing Syrian people. But in its development, this turbulence extends to international conflicts and the impact is also felt by other countries besides Syria. Turkey becomes one of the directly affected country as refugees fled to the country either for residing and getting protection from the Turkish Government or making the country as a transit before moving to Western European countries. This article aims to explain how the turbulence in Syria happened and how Turkey as a country that borders directly, responses to the impact. The method used is the bibliography method by collecting and analyzing sources from journals and newspaper which discuss the issues obtained by the author. The result of the analysis shows that Turkish policy is influenced by two factors in dealing with the Syian refugess: politics and ideology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library