Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukisno
"Puskesmas Pembantu merupakan unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah. Kinerja pimpinan Pustu, dapat dilihat dari hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh pimpinan Pustu terhadap kegiatan pokok Pustu. Menurut Gibson (1996), kinerja dipengaruhi oleh variabel individu, organisasi dan psikologis. Puskesmas Pembantu di Kabupaten Tanggamus mempunyai peranan yang strategis dalam pelayanan kesehatan, mengingat kondisi geografis dan luasnya wilayah kerja, dari 313 desa yang ada, 52% (163) desa adalah wilayah kerja Pustu yang merupakan tanggung jawabnya, kinerja Pustu untuk pencatatan dan pelaporan kurang baik (53%), hasil studi pendahuluan ditemukan dari 12 Pustu ternyata 7 Pustu (58,3%) hanya melaksanakan satu sampai lima program pokok Pustu, untuk itu maka diperlikan penelitian tentang gambaran kinerja pimpinan Pustu dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pimpinan Pustu di Kabupaten Tanggamus tahun 2002.
Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, dan menggunakan total populasi berjumlah 72 responden. Variabel yang diteliti adalah variabel independen yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, pengalaman, tempat tinggal, supervisi, kepemimpinan dan motivasi, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja pimpinan Pustu.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Dengan menggunakan uji statistik Chi-Square, regresi logistik ganda.
Hasil penelitian, menunjukan bahwa kinerja pimpinan Pustu yang baik 73,36% dan yang buruk 26,24%. Variabel umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, pengalaman, tempat tinggal dan kepemimpinan tidak berhubungan dengan kinerja pimpinan Pustu. Variabel supervisi dan motivasi berhubungan secara berrnakna dengan kinerja pimpinan Pustu, dimana pimpinan Pustu yang menilai supervisi pimpinan Puskesmas baik berpeluang mempunyai kinerja baik 18,3 kali dibandingkan pimpinan Pustu yang menilai supervisi pimpinan Puskesmas buruk (p= 0,007, OR=18,313, 95% CI 2,192-152,984). Disamping itu pimpinan Pustu yang mempunyai motivasi baik berpeluang memperoleh kinerja baik 3,1 kali dibandingkan dengan pimpinan Pustu yang motivasinya buruk (p= 0,039, OR=3,059, 95% CI 1,058-8,847), selain itu juga terbukti variabel supervisi dan motivasi tidak berinteraksi. Melihat basil penelitian ini, maka perlu dilakukan supervisi dengan baik dan benar, dilaksanakan secara kontinu oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial kabupaten Tanggamus. Untuk meningkatkan motivasi responder perlu dilakukan bimbingan yang intensif, peningkatan jenjang pendidikan, serta diberlakukannya standarisasi pendidikan untuk pimpinan Pustu, serta untuk meningkatkan kemapuan dalam jangka pendek perlunya dilakukan pendidikan dan latihan manajemen pengelolaan Pustu.

Complementary public health center (CPHC) is a simple unit of health service that functions to support and assist the carrying out the public health center's activities in a smaller scope and lower degree of sophistication. CPHC heads' work performance can be seen from the output of their activities in the main field of CPHC works. According to Gibson (1996), work performance is influenced by individual, organizational, and physiological variables. Complementary public health centers in Tenggamus Regency play strategic roles in health services. Due to the geographic condition and the area of field work, of 313 existing villages, 52% (163) villages are the work area of the CPHC, CPHCs' work performance of recording and reporting were Iess good (53%). The result of preliminary study it is found from 12 CPHCs, 7 CPHCs (58,3%) do only one until five main programs of CPHC, there fore, it is necessary to conduct a research on about the work performance of CPHC heads and factors related to the work performance of CPHC heads in Tenggamus Regency in 2002.
The design of the research was cross sectional. The total populations were 72 respondents. The variables observed were independent variables: age, sex, education, length of work, work experience, residence, supervision, leadership and motivation, while the dependent variables was the work performance of CPHC heads. The data analysis used were univariat, bivariat, and multivariate by using statistical test Chi Square, double logistic regression.
The result of the research shows that the good work performances of CPHC heads are 73,36% and the bad one are 26,24%. The variables of age, sex, education, length of work, work experience, residence and leadership are not related to the CPHC heads' work performances. Supervision and motivation variables are significantly related to the head's work performances. The head of CPHC that considers the supervision of Public Health Centers' heads are good have probability to perform good work 18,3 times than the bad one (p=0,007, OR=18,313, 95% Cl 2,192-152,984). Besides, the heads of CPHC with good motivation have probability to the good work performances 3,1 times than the bad one (p=0,039, OR=3,059, 95% Cl 1,058-8,847). Besides, it is proved that the variable of supervision are not interacted with motivation.
From the result of this research, it is necessary to conduct continuously good supervision by the public health center, and Health Authority and Social Welfare of Tanggamus Regency. To increase the respondents' motivation, it is necessary to carry out intensive guidance, level of education development, and to effect the education standardization for CPHC heads. In order to increase the ability, in short term, it is necessary to conduct the management of CPHC organization.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sukisno
"Salah satu tujuan Ante Natal Care (ANC) ialah mempersiapkan ibu hamil (bumil) sebaik baiknya dengan menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri dalam menyongsong kelahiran anaknya secara fisiologis.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil tentang senam hamil dan diperolehnya masukan dan saran untuk meningkatkan minat ibu hamil ikut senam hamil.
Penelitian menggunakan metode kualitatif, pengumpulkan data 38 orang bumil menggunakan cara diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam, pengumpulan data 3 orang bidan pelatih senam hamil menggunakan cara wawancara mendalam. Analisa data menggunakan Content Analysis, dibantu dengan matrik data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan bumil tentang senam hamil yang ikut senam hamil sudah baik dan memadai yang dibuktikan dengan menjawab pertanyaan tentang senam hamil dengan benar, lancar dan penuh keyakinan, pengetahuan ini diperoleh dan berbagai sumber misalnya buku, TV, majalah, dokter, bidan, orang tua, saudara, teman. Pengetahuan ibu tentang senam hamil yang tidak ikut senam hamil juga cukup baik dan memadai bahwa manfaat senam hamil untuk melancarkan kelahiran. Sikap bumil terhadap senam hamil untuk menghadapi persalinan yang fisiologis sudah cukup baik dan positif dimana bumil mempunyai kecenderungan merawat kehamilannya yaitu mempersiapkan mental dan fisik dengan baik dengan praktek dan perilakunya yang positif yaitu mengikuti senam hamil, sedangkan yang tidak ikut senam hamil mereka juga cenderung merawat kehamilannya dengan baik dengan mempersiapkan berdasarkan anjuran dan pengalaman dari orang tua dengan melakukan aktifitas kegiatan sehari-hari antara lain dengan jalan pagi, membersihkan lantai dengan posisi jongkok ( ngepel ) dan sujud yang lama dengan posisi nungging dan lain sebagainya.
Saran untuk meningkatkan minat bumil ikut senam hamil yaitu tempat pelayanan kesehatan dan tempat praktek dokter untuk dipasang informasi tentang senam hamil, dokter berperan aktif mendorong senam hamil, tempat untuk senam hamil tidak jauh dari pemukiman atau di Puskesmas, ruangan senam hamil harus khusus dan senam hamil berkelompok. Hendaknya diperbanyak adanya pendidikan kursus senam hamil karena tenaga terampil guru senam hamil sangat sedikit sekali di Jakarta.

Knowledge, Attitude and Behavior of Pregnant Mothers On Pregnancy Gymnastics In 3 Hospital in Jakarta 1998This research is purposed to know about knowledge, attitude and behaviour of pregnant mother on pregnancy gymnastics and to obtain inputs and suggestion in enhancing pregnant mother's interest to practice pregnancy gymnasium.
This research uses qualitative method, data gathering of 38 pregnant mothers through directed group discussions and through interview, data gathering of 3 pregnancy gymnastic instructor midwives by using thorough interview method. Data analyzed by using content analysis, supported with qualitative data matrices.
Research results show that pregnant mother's knowledge on pregnancy gymnastic is good and adequate in case of those who participate in a gymnasium, proven from their ability to answer questions regarding pregnancy gymnastic correctly, smoothly and confidently. This knowledge is obtained from various sources, such as books, TV, magazines, doctors, nurses, parents, family and friends. Knowledge of pregnant mothers on pregnancy gymnastic who do not participate in gymnasium is also sufficiently good and adequate with regard to advantages of pregnancy gymnastic to facilitate in giving birth smoothly. Attitudes of pregnant mothers to pregnancy gymnastic for facing physiological delivery is sufficiently good and positive where pregnant mothers tend to care their pregnancy better, i.e.,to prepare well their mental and physic through their positive attitude and behavior, namely by participating in pregnancy gymnastic, whereas those who do not participate in a pregnancy gymnastic also tend to care their pregnancy appropriately by preparing them selves based on advices and experiences of their parents by carrying out daily activities including walking - around in morning, cleaning floor up in squat down position (to mop) and prolonged sujud ( kneel and bow the head) in upside down position, etc.
As a suggestion in order to enhance interest of pregnant mothers to participate in a pregnancy gymnastic is placement information on pregnancy gymnastic in health care centers and physician?s practicing places, where physicians ( doctors ) play actively roles in encouraging pregnancy gym, pregnancy gymnasium location shall be near by settlement or in puskesmas, pregnancy gym room must be specialized, and pregnancy gymnastic shall be in group. Training and education in pregnancy gymnastic shall be increased in number, due to the fact that skilled pregnancy gymnastic instructors are very lack in number in Jakarta.
References 30 (1957 -1997)"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library