Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukardi
Abstrak :
Thesis ini membahas masalah diskrepansi kepuasan yang dicari (GS) dan kepuasan yang diperoleh (GO) responden atas tayangan film hiburan di TVRI, RCTI, TPI, SCTV, ANTEVE, INDOSIAR terhadap pelajar SMA Negeri di Kodya Pekanbaru - Riau. Sebagai kerangka teori digunakan model uses and gratifications dengan pokok bahasan pada diskrepansi antara Gratification Sought (GS) dengan Gratification Obtained (GO), khususnya untuk aspek diversion (pengalihan) dan exictement (kesenangan). Yang dijadikan anggapan dasar dalam model uses and gratification adalah pemirsa sebagai individu berperan aktif dan bebas memilih media serta tayangan yang dianggap menguntungkan dan bersifat kepala batu. Persaingan dari stasiun televisi swasta dalam penayangan programnya juga mempengaruhi pemirsa untuk pemenuhan kepuasan,karena untuk publikasi programnya telah digunakan media cetak. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan GS sebelum menonton TV dan GO setalah menonton TV diantara responden, mencari diskrepansi GS dan GO dari sajian media televisi. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey,pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan daftar pertanyaan tertutup dan sebagaian kecil terbuka. Responden berjumlah 200, terdiri dari pria 71 dan wanita 123. Konsep khalayak secara individual memiliki kebebasan menentukan media televisi yang hendak ditonton dan berkepala batu dikalangan pelajar SMA Pekerbaru dapat diterima. Karena TVRI dan RCTI,SCTV,TPI,ANTV dan Indosiar sudah memupunyai spesifikasi penyiaran, sehingga khalayak dapat memilih tayangan yang menjadi kesenangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Film nasional lebih disenangi oleh responden.2). Saran responden, perlu peningkatan mutu film nasional dalam bidang tehnik pembuatan, thema cerita, bintang pemerannya. 3). GS responden lebih banyak pada aspek "untuk mengisi waktu luang", mengatasi kesepian, mencari hiburan, dan mencari kesenangan. 4). Media TV yang paling banyak digunakan untuk mencari kepuasan adalah RCTI, SCTV dan Indosiar. 5). Kepuasan yang diperoleh (GO) dapat diperoleh dari RCTI, SCTV untuk mengatasi kesepian,mengisi waktu luang, mengurangi ketegangan, memperoleh kesenangan, dan memperoleh hiburan. 6). Dari TVRI dan TPI responden kurang dapat memperoleh kepuasan, dan dari ANTV serta Indosiar hanya beberapa aspek kepuasan yang diperoleh. Perbedaan GS dan GO terjadi pada TVRI, TPI dan ANTV, sedangkan pada RCTI, SCTV dan Indosiar tidak terjadi perbedaan, dengan demikian harapan untuk memperoleh kepuasan dengan menonton film hiburan dapat terpenuhi pada RCTI,' SCTV dan Indosiar untuk semua aspek Diversion (Pengalihan) dan exictemen (kesenangan).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukardi
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas Pajanan Penanganan Bahan Kimia Berbahaya Beracun (B3) Benzene dan xylene pada Divisi Industrial Chemical Specialties PT Clariant Indonesia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pajanan Benzene dan xylene serta untuk mengetahui upaya pengendalian yang sudah dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan membagikan kuesioner terbuka dan melakukan pengukuran langsung dengan metode personal active sampling untuk mengetahui kadar Benzene dan xylene di tempat kerja . Hasil penelitian menyarankan bahwa karyawan perlu meningkatkan kesadaran dalam menggunakan alat pelindung diri pada saat bersinggungan dengan bahan kimia B3. Perusahaan perlu melakukan review terhadap PPE management khususnya respirator. Perusahaan juga perlu meningkatkan program preventive maintenance terhadap sarana dan prasarana yang terkait dengan penanganan bahan kimia Benzene dan xylene.
ABSTRACT
The focus of this study is the exposure assessment of handling Dangerous Goods benzene and xylene in Industrial Chemical Specialties Department at PT ABCIndonesia. The purpose of this study is to analyze the exposure of benzene and xylene also to evaluate the control programs of dangerous chemical exposure. This study is a qualitative research with descriptive interpretive. The data were collected by open questionnaires and environment monitoring by personal sampling method to ensure the level of air quality. From the results, the researcher suggests that workers need to increase awareness regarding personal protective equipment used especially when handling dangerous goods chemicals. Company also has to improve management of personal protective equipment which involved all workers who contact with dangerous chemicals. Company also has to improve preventive maintenance programs to equipments related with handling benzene and xylene
2016
T46248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukardi
Abstrak :
Pendapatan rata-rata masyarakat Hutan Desa Pattaneteang dan Hutan Desa Campaga masih belum ideal. Kondisi ini di duga menjadi pemicu masyarakat Hutan Desa Pattaneteang dan Hutan Desa Campaga untuk memanfaatkan lahan di dalam Hutan Desa yang berada pada kawasan hutan. Oleh karena itu, perlu diketahui pengaruh pendapatan masyarakat Hutan Desa Pattaneteang dan Hutan Desa Campaga dari luar dari dalam Hutan Desa pada lahan kelola masyarakat sebagai salah satu indikator kelestarian kawasan hutan lindung. Pendekatan kuantatif digunakan dalam riset ini dipergunakan untuk menganalisis data hasil lapangan dan data sekunder sebagai data pembanding. Hasil riset menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat Hutan Desa Pattaneteang lebih besar dari luar Hutan Desa Pattaneteang sebesar Rp. 14.060.500/KK/tahun sedangkan dari dalam Hutan Desa sebesar Rp. 3.338.000/KK/tahun. Pendapatan masyarakat Hutan Desa Campaga lebih besar dari luar Hutan Desa sebesar Rp. 14.567.000/KK/tahun sedangkan dari dalam Hutan Desa Campaga sebesar Rp. 7.682.750/KK/tahun. Pendapatan tersebut berpengaruh pada lahan kelola masyarakat sebagai indikator kondisi kelestarian kawasan hutan lindung di kedua desa. ......Average income of Pattaneteang and Campaga rural community aren rsquo t ideal. This condition is resulting land utilization of rural forest in preserved forest area to increase their income and threats the forest sustainability in both rural community. Therefore, it is necessary to note the influence from both rural community income either from inside nor outside the rural forest on community management land as one of the indicators of to preserved forest sustainability. The quantitative approach used in this research is used to analyze field and secondary data as comparative data. From the research it is know, the biggest Pattaneteang income is gain by using land outside the rural forest worth Rp. 14.060.500 Family Year, while using land inside rural forest only worth Rp. 3.338.000 Family Year. For the Campaga income is gain by using land outside the rural forest worth Rp. 14.567.000 Family Year, while using land inside rural forest only worth Rp. 7.682.750 Family Year. This income affects the community management land as an indicator of the condition of preservation of protected forest areas in both of the rural.Keyword rural community income, rural forest, income from outside rural forest, income from inside rural forest, and sustainability of preserved forest area.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukardi
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukardi
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji esensi dari prinsip keadilan restoratif sebagai pendekatan dalam penyelesaian kasus pidana, dan bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pembangunan prinsip keadilan restoratif dalam penegakan hukum pidana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip keadilan restoratif telah digunakan di berbagai pembelajaran dalam pemahaman sebagai metode penyelesaian kasus pidana alternatif, dengan cara posisi di luar sistem peradilan pidana. Ternyata dalam prakteknya, bagaimanapun, memiliki kelemahan tertentu, terutama mengingat aspek akuntabilitas dan legitimasi pendiriannya. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk proses penyelidikan ilmiah untuk tujuan menentukan status pihak yang terlibat dalam sebuah kasus, serta untuk posisi kasus yang bersangkutan. Berdasarkan pandangan tersebut, prinsip keadilan restoratif tampaknya merupakan pendekatan yang ideal untuk diterapkan dalam sistem peradilan pidana. ...... This research reviews the essence of the restorative justice principle as an approach in the settlement of criminal cases, and it aims to provide an overview of the construction of the restorative justice principle in criminal law enforcement. The outcomes of the research indicate that the restorative justice principle has been subject to frequent study in its understanding as an alternative criminal case settlement method, by way of positioning outside the criminal judiciary system. As it turns out in practice, however, it has certain weaknesses, particularly in view of the accountability and legitimacy aspects of its establishment. Therefore, there is a need for a scientific investigation process for the purpose of determining the status of parties involved in a case, as well as for positioning the case concerned. Based on such view, the restorative justice principle appears to be the ideal approach to be applied in the criminal judiciary system.
Depok: Faculty of Law University of Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sukardi
Abstrak :
Tesis ini tentang Pengamanan di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Perhatian utama dari tesis ini adalah kegiatan Satpam dalam melakukan pengamanan aktifitas di Perkampungan Industri Kecil (PIK). Tujuan tesis ini adalah untuk menunjukkan kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh Satpam dalam mengamankan Perkampungan industri Kecil (PIK). Kegiatan pengamanan tersebut dapat dijadikan contoh dan pedoman oleh Satpam dalam melakukan pengamanan tempat-tempat industri di wilayah lain. Masalah penelitian dalam tesis ini adalah pengamanan di Perkampungan Industri Kecil (PIK), Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Dalam mengkaji pengamanan yang dilakukan oleh Satpam di Perkampungan Industri Kecil (PIK) digunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi etnografi yang dilakukan dengan cara pengamatan, pengamatan terlibat, wawancara dengan pedoman dan dokumentasi untuk mengungkapkan kegiatan Satpam dalam melakukan pengamanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perkampungan Industri Kecil dibangun berdasarkan Surat keputusan Gubernur DKI Jakarta nomer 532 tahun 1981, merupakan upaya pemerintah DKI Jakarta dalam rangka pembinaan dan pengembangan pengusaha kecil. Untuk mengelola Perkampungan Industri Kecil dibentuk badan yang dinamakan Badan Pengelolaan Lingkungan Industri dan Pemukiman (BPLIP) yang bertanggung jawab kepada Gubernur DKI Jakarta. Didalam mengelola Perkampungan industri Kecil Kepala BPLIP mengeluarkan Surat Keputusan nomer : 078.I/III/2000. tanggal 27 Maret 2000. tentang Penyempurnaan Seksi-seksi dan Petunjuk Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab pada Struktur Organisasi dan tata kerja BPLIP dan didalam Surat keputusan tersebut mengatur tugas, kedudukan maupun kewenangan Satpam. Didalam menjalankan tugas pengamanan, Satpam PIK melakukan hubungan, koordinasi dan kerjasama yang dilakukan baik secara vertikal, horizontal dan diagonal dengan Satpam perusahaan, Satpam SLTPN 236, Hansip RW X, Satgas Linmas, pihak Kepolisian dan Koramil Cakung. Kegiatan pengamanan dapat bejalan dengan baik, didukung adanya imbalan dari para pengusaha di wilayah Perkampungan Industri Kecil. Untuk menjaga kekompakan, memudahkan koordinasi dan kerjasama di bentuk suatu wadah dengan nama Persatuan Sosial Satuan Pengamanan (PSSP). Didalam melakukan pembinaan terhadap Satpam PIK, Kepala BPLIP mengeluarkan Surat Keputusan nomer 120.1/111/2002, tanggal 14 maret 2002, untuk menunjuk anggota Polri dari Polsek Cakung sebagai Tim Asistensi Permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat di areal Perkampungan industri Kecil. Didalam melaksanakan tugas Tim Asistensi tersebut mengadakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan terhadap Satpam di Perkampungan Industri Kecil. Implikasi dari tesis ini adalah pemberdayaan potensi masyarakat didalam melakukan kegiatan Kamtibmas Swakarsa, melalui pembinaan Satuan pengamanan. Keberhasilan melakukan pembinaan terhadap Satuan Pengamanan, dapat membantu tugas Polri dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya di lingkungan dimana Satuan Pengamanan tersebut bertugas. Tindakan yang dilakukan dalam pemberdayaan potensi masyarakat adalah dikembangkan kegiatan Pemolisian Masyarakat (Community Policing) dalam program pembinaan Kamtibmas, sehingga masyarakat dapat memahami dan merencanakan kebutuhannya dalam mengamankan diri sendiri, barang-barang maupun usahanya. Perlu disempurnakan dan dikembangkan suatu wadah yang dibentuk oleh pihak-pihak terkait dalam pengamanan Perkampungan Indutri kecil, berupa Persatuan Sosial Satuan Pengamanan (PSSP), untuk menjaga kekompakan, koordinasi dan kerjasama sehingga tugas pengamanan dapat berhasil. PSSP dapat dijadikan contoh dan pedoman bagi Satpam dalam melakukan pengamanan tempat-tempat industri diwilayah lain.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Irene Sukardi
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini hendak membuktikan apakah sensasi perabaan lidah dapat membantu mendeteksi adanya akumulasi plak pada permukaan gigi. Subyek penelitian terdiri dari : 36 wanita dan 24 pria, dan melibatkan 296 gigi indeks yang terdiri dari: 51 gigi indeks dengan skor plak 0; 72 gigi indeks dengan skor plak 1; 80 gigi indeks dengan skor plak 2 dan 93 gigi indeks dengan skor plak 3. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama subyek diminta untuk meraba permukaan gigi indeks dengan lidah, kemudian ditanyakan mengenai kesan perabaannya. Pernyataan subyek tentang sensasi perabaan lidah dicatat pada lembar pemeriksaan. Pada tahap kedua dilakukan pencatatan skor plak dari masing-masing gigi indeks tersebut. Untuk menguji hubungan antara skor plak gigi indeks pada pemeriksaan visual dengan sensasi perabaan lidah terhadap skor plak tersebut digunakan uji "CHI SQUARE". Untuk menguji eratnya derajat hubungan antar variabel tersebut diatas, digunakan uji Signifikansi Koefisien Kontigensi C. Hasil penelitian menunjukkan: ada perbedaan sangat bermakna (α<0,001) antara sensasi perabaan lidah subyek terhadap skor plak (0-1) dengan sensasi perabaan lidah subyek terhadap skor plak (2-3). Korelasi antara skor plak pada pemeriksaan visual dengan sensasi perabaan lidah terhadap skor plak tersebut adalah 0,586 (Koefisien Kontigensi C = 0,586). Berarti ada hubungan timbal balik yang sangat bermakna. Berhubung belum ditemukan publikasi ilmiah mengenai studi peran sensasi perabaan lidah dalam mendeteksi akumulasi plak pada permukaan gigi, maka penelitian ini belum dapat dibandingkan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan di masa mendatang.
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sukardi
Abstrak :
Pada tesis ini dikembangkan model optimasi penjadwalan sistem angkutan umum dengan memperhatikan kepentingan pengguna (meminimasi waktu tunggu) dan juga operator (meminimasi jumlah armada). Dalam pemrograman matematis dari user-operator based model yang dikembangkan memiliki fungsi tujuan keduanya (waktu tunggu dan jumlah armada). Fungsi tujuan ini dibatasi kendala kapasitas kendaraan serta beberapa konservasi yang berkaitan dengan waktu penjadwalan. Penelitian dikembangkan berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, dengan menghilangkan beberapa asumsi menjadi analisis model, seperti travel time antar halte, penumpang diperkenankan transfer dan dalam satu ruas jalan diperkenankan lebih dari 1 (satu) rute beroperasi sehingga penumpang mempunyai pilihan rute. Namun demikian ada beberapa asumsi yang digunakan dalam pemodelan ini seperti kapasitas kendaraan sama, waktu untuk menurunkan dan menaikkan penumpang bersifat konstan dan matriks probabilitas transisi diasumsikan konstan. Tahap pertama optimasi berdasarkan user oriented, solusi optimal diselesaikan dengan pemrograman dinamis, hingga didapatkan waktu keberangkatan kendaraan dan total waktu penumpang. Tahap kedua, merupakan pemodelan untuk mengoptimasi rangkaian perjalanan sesuai dengan skema yaitu skema turn around trips, interlining trips dan deadheading trips untuk mendapatkan jumlah armada yang minimum. Model diselesaikan dengan konsep maximum caridinality matching yang memanfaatkan representasi jaringan. Kedua tahap pemodelan berinteraksi untuk menghasilkan nilai minimal bagi fungsi tujuan dari user operator based model. Contoh kasus yang diberikan merupakan aplikasi model dalam optimasi penjadwalan, terdiri dari 2 kasus yaitu kasus sederhana dengan jaringan fiktif dan jaringan DKI Jakarta dengan perwakilan 35 rute angkutan bus besar. Untuk melihat perbandingan hasil model dilakukan untuk berbagai skema baik turn around trips, interlining maupun deadheading. Dari hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa skema interlining trips mempunyai jumlah kendaraan yang paling kecil. Karena fungsi objective dari pemodelan optimasi penjadwalan adalah meminimasi nilai Z, maka kondisi optimal dicapai apabila digunakan kondisi initial dengan skema serta penugasan armada dengan skema INL. Kondisi ini menghasilkan nilai Z sebesar 1322,009 dengan total waktu tunggu penumpang sebesar 37600,9 menit dan diperlukan armada sebesar 473 kendaraan. Dari hasil pengembangan model dan kasus yang dilakukan dapat diketahui bahwa sistem angkutan umum bus besar di DKI Jakarta tidak efisien, hal ini dapat diketahui dari banyaknya rute yang melewati satu titik (node) yang membuat proses perhitungan dalam program menjadi sangat lama.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufthi Ganna Sukardi
Abstrak :
Berat badan berlebih adalah salah satu faktor risiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak, seperti penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, dan kencing manis. Dalam rangka memelihara sumber daya manusianya agar tetap dalam keadaan sehat dan bugar, pada tahun 2005 Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang menerapkan Gerakan Hidup Sehat berupa program Pengendalian Berat Badan Berlebih dalam bentuk olah raga senam aerobik teratur dan terukur. Program berlangsung selama lebih kurang tiga bulan dan terutama ditujukan kepada para pekerja dengan catatan Medical Check Up tahun 2004 menunjukkan kondisi berat badan berlebih. Program Pengendalian Berat Badan Berlebih sudah beberapa kali dijalankan di Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang, namun belum pernah dievaluasi secara formal penerapan dan tingkat keberhasilannya. Untuk mengetahui tingkat penerapan serta keberhasilan aspek masukan, aspek proses, dan aspek keluaran dalam pelaksanaan program tahun 2005, Penulis .melakukan penelitian dengan data sekunder tahun 2005 yang diklarifkasi melalui wawancara mendalam kepada Tim Manajemen dan pekerja Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang yang menjadi peserta Program Pengendalian Berat Badan Berlebih tahun 2005. Penelitian menunjukkan bahwa pencapaian aspek masukan cukup balk karena adanya dukungan sumber daya perusahaan yang memadai, meskipun komitmen dan keterlibatan manajemen masih kurang. Pencapaian aspek proses cukup balk dengan terlaksananya tahapan-tahapan program sesuai rencana, namun evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut perbaikan belum diterapkan. Aspek keluaran pencapaiannya balk karena kontinuitas pelaksanaan program terjaga dan didukung tingkat kehadiran peserta yang cukup balk. Analisis dengan uji T paired I T dependen mendapatkan hasil adanya perbedaan yang bermakna antara berat badan peserta sebelum dan sesudah mengikuti program. Disarankan agar manajemen Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang meningkatkan komitmennya terhadap kegiatan promosi kesehatan kerja, khususnya program pengendalian berat badan berlebih, dengan lebih aktif terlibat, menjalankan program sosialisasi, meningkatkan pemahaman dan motivasi pekerja, melaksanakan pemantauan dan pemeliharaan hasil, serta menerapkan program pola makan sehat. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dievaluasi untuk kemungkinan. perbaikan. Perlu dibuat kajian lebih lanjut untuk melihat pengaruh kegiatan promosi kesehatan terhadap produktivitas Perusahaan.
Overweight is one of the several risk factors which cause sedentary 'lifestyle-related diseases, such as coronary heart disease, stroke, hypertension and diabetes melitus. In order to maintain its workers in a healthy and fit condition, in 2005 Pertamina Marketing Unit IV Semarang conducted a Movement of Healthy Life in the form of Overweight Control Program through regular and measured aerobic sports. The program was carried out for three months and focused on overweight employees based on their 2004's Medical Check Up record. Overweight Control Programs have been carried out many times at Pertamina Marketing Unit IV Semarang, but has not been formally measured and evaluated. In evaluating the implementation and the success of the aspects of the program, such as input, process, and output in the year 2005, the author conducted a research using secondary data from the year 2005, which was then verified through a series of in-depth interviews with the management team and the employees of Pertamina Marketing Unit IV Semarang who took part in Overweight Control Program in 2005. Research shows that the input is goad enough with adequate resources provided by the company, although the commitment and involvement of the management are still less satisfactory. The process is also good enough as shown in the phases of the program that can be completed as planned. However, evaluation, recommendation and follow-ups for improvement have not yet been carried out. The output is good as the sustainability of the program can be maintained. This is also supported by the attendance data of the participants. Analysis through T pairedlT dependent test shows that there is a significant means difference between the participants' body weight before and after attended the Program. It is suggested for management of Pertamina Marketing Unit IV Semarang to improving their commitment to the health promotion program, especially overweight control program, by more actively involved, performing socialization program, improving employees' understanding and motivation, performing result monitoring and maintainance, and implementing healthy diet program. These activities must be evaluated for improvement posibilities. It is also recommended to perform advanced study to observe its influence on company's productivities.
2006
T19997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>