Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suciati
Abstrak :
ABSTRAK
Pembelajaran digital merupakan modus pendidikan masa kini yang dipengaruhi oleh perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi pada era Industrial Revolution 4.0. Modus ini mempunyai potensi untuk mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik bukan saja dalam hal pengetahuan tetapi juga dalam life skills, khususnya dalam hal kreativitas inovatif yang menjadi modal penting dalam kehidupan era Abad 21. Artikel ini membahas tentang pengertian pembelajaran digital serta kesiapan untuk menggunakan, dan perannya dalam pengembangan kreativitas inovatif mahasiswa.
Tangerang: LPPM Universitas Terbuka, 2018
370 JPE 19:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suciati
Abstrak :
Penelitian ini merupakan studi eksploratori, bertujuan untuk mengkaji persepsi mahasiswa terhadap sistem ujian akhir 'buka buku', dan kemungkinan memberikan kebebasan kepada mahasiswa mengakses informasi online selama tujuan. Responden penelitian sebanyak 92 mahasiswa magister, berusia 22 - 60 tahun, 67% berusia antara 28 sampai dengan umur 50 tahun. Instrumen berupa kuesioner yang terdiri atas 14 pernyataan tertutup tentang sistem ujian 'buka buku' menggunakan skala Likert 1-5, dan pertanyaan terbuka tentang kebebasan menggunakan internet dalam ujian 'buka buku'. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umumnya (86,8%) mahasiswa mempunyai persepsi yang positif terhadap sistem ini dan sebagian besar (77%) lebih menyukai sistem ujian 'buka buku' daripada 'tutup buku'. Sistem ini lebih sesuai untuk jenjang pendidikan pascasarjana yang sejalan dengan prinsip pendidikan yang baik karena tidak mengandalkan hafalan, mengurangi kecemasan mahasiswa dalam ujian, dan membuat mahasiswa lebih serius mempersiapkan diri. Penggunaan internet secara bebas dalam ujian 'buka buku' dinilai baik karena mahasiswa dapat melengkapi jawabanya dengan analisis materi internet yang diakses. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mahasiswa mempunyai persepsi yang positif terhadap sistem ujian 'buka buku' dan penggunaan internet dalam sistem ini, baik kerena pertimbangan akademik dan psikologis. Oleh sebab itu, sistem ujian ini dapat lebih luas digunakan pada berbagai jenjang pendidikan sebagai alternatif sistem ujian. Pada saat yang sama, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai pengaruh sistem ini pada mahasiwa, serta berbagai strategi untuk menjadikan sistem ujian ini efektif.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2016
370 JPK 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Suciati
Abstrak :
Kepala ruangan pada unit rawat map rumah sakit adalah pemimpin pelayanan keperawatan pada lini pertama, bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan keperawatan berdasarkan standar dan etika profesi untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan tersebut sangat tergantung dengan kemampuan kepala ruangan memotivasi perawat pelaksana untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai analisis hubungan antara kompetensi kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSU Kabupaten Belitung. Tujuannya adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara karakteristik kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Penelitian dilakukan di 7 ruang rawat inap, UGD, dan OK Rumah Sakit Umum Kabupaten Selitung, terhadap 68 orang perawat pelaksana sebagai responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional, dengan tujuan mengetahui hubungan antara variabel kompetensi kepemimpinan kepala ruangan dengan variabel motivasi kerja perawat pelaksana. Dilakukan analisis univariat, bivariat dengan uji Pearson korelasi dan uji t, dan analisis multivariat dengan uji regresi linier ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai motivasi kerja perawat perlaksana rata-rata 2,98. Terdapat hubungan yang bermakana antara kompetensi kepemimpinan kepala ruangan {kemampuan mengenai diri sendiri, kemampuan berkomunikasi, kemampuan memiliki energi, kemampuan menyusun tujuan, dan kemampuan melaksanakan tindakan) dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Dari hasil multivariat dengan uji regresi liner ganda diketahui dua variabel independen yang berhubungan bermakna dengan motivasi kerja perawat pelaksana, yaitu variabel kemampuan kepala ruangan berkomunikasi dan variabel kemampuan kepala ruangan melaksanakan tindakan. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kemampuan melaksanakan tindakan. Disarankan kepada direktur untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi kepemimpinan kepala ruangan dan motivasi kerja perawat pelaksana melalui perbaikan beberapa sistem antara lain sistem rekrutmen, sistem reward, sistem penilaian, sistem peningkatan karir, juga sistem penggajian dan insentif perawat. Daftar pustaka 56 (1983 -- 2001)
Analysis of Correlation between the Leadership Competencies of Head Nurse that is Perceived by Staff Nurse and this Working Motivation at Public Hospital Kabupaten BelitungHead nurses as leader in the first level of nursing services, in the ward have responsibility for achieving good nursing services in accordance to the profession standards and ethics to obtain the gaols of organization. The achievement depends on the head nurses capability in motivating her/his staff nurses to reach the goals of organization. Based on the statement above the researcher would like to explore the analysis of correlation between the leadership competencies of head nurses which was perceived by staff nurses and their working motivation at Public Hospital Kabupaten Belitung. The purpose was to explore the correlation between the leadership characteristics of head nurses and working motivation of staff nurse. The research was conducted in 7 general wards, emergency department, and theatre room in Public Hospital Kabupaten Belitung, on 68 staff nurses as respondents. The research used a quantitative method specifically correlation description with cross sectional design. The purpose of the research is to seek univariate, bivariate with correlation Pearson's and West analysis, and multivariate analysis with double linear regression test are done in this research where applied to analysis the data obtained The results showed that the average of the staff nurses' motivation was 2,98. There was a significant correlation between the head nurse's leadership competencies (save awareness, communication, energy, goals, action) and the staff nurse's working motivation. There were two independent variables of the competencies of head nurses, providing direct care and professional's communication the staff nurses working motivation to influence. However, providing nursing cares was the most significant independent variable in motivating the staff nurses. It was suggested to director of hospital, to maintain and improve the head nurse's competencies and staff nurses' working motivation through the improvement the system such as recruitment, reward, evaluation, carrier enhancement, and remuneration system Bibliography 56 (1983-2001)
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 8245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Suciati
Abstrak :
Dalam tesis ini disusun representasi multiresolusi berbasis wavelets untuk kurva B-spline kubik yang menginterpolasi titik-titik ujung yang mendukung beberapa tipe pengeditan kurva, yaitu penghalusan kurva dengan tingkat resolusi kontinyu untuk menghilangkan detail-detail kurva yang tidak diinginkan, pengeditan bentuk keseluruhan kurva dengan tetap mempertahankan detail-detailnya, perubahan detail-detail kurva tanpa mempengaruhi bentuk keseluruhannya, dan pengeditan satu bagian tertentu dari kurva melalui manipulasi secara langsung terhadap titik-titik kontrolnya. Untuk menguji kemampuan representasi multiresolusi dalam mendukung empat tipe manipulasi kurva tersebut, disusun program pengeditan kurva dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual C++ pada komputer Pentium 133 MHz, memori 16 Mbyte, sistem operasi Windows 95, lingkungan pengembangan Microsoft Development Studio 97 dan pustaka Microsoft Foundation Class. Dari hasil uji coba program diketahui bahwa representasi multiresolusi memberikan dukungan yang sangat baik terhadap tipe-tipe pengeditan seperti yang disebutkan di atas. Representasi multiresolusi tidak membutuhkan memori penyimpan ekstra selain dari yang digunakan untuk menyimpan titik kontrol. Dui basil uji coba program menggunakan ratusan titik kontrol, algoritma beijalan cuki p cepat dan mernadai berkaitan dengan tuntutan komunikasi interaktif antara user dan program.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Suciati
Abstrak :
ABSTRAK Pembiayaan kesehatan terus mengalami peningkatan. Beberapa faktor menyebabkan terjadinya peningkatan tersebut. Dampak negatif dari meningkatnya pembiayaan kesehatan adalah menekan kemampuan pemberi dana atau perusahaan untuk menyediakan biaya pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan karakteristik peserta dengan angka kunjungan dan biaya penyakit katastropik pada peserta ASO PT. GAMI tahun 2011 ? 2012. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan disain penelitian cross sectional. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa karakteristik peserta yang paling berhubungan dengan angka kunjungan dan biaya penyakit katastropik adalah usia. Klasifikasi benefit as charge dengan limit tahunan mempunyai hubungan yang signifikan dengan biaya penyakit katastropik. Penelitian selanjutnya, bisa lebih menggali variabel periode kepesertaan.
ABSTRACT Health financing continues to increase. Several factors led to this increase. The negative impact of rising health care financing is pressing lenders or companies ability to provide health care costs for employees and employee families. This study aims to look at how the characteristics of the participants relationship with the number of visits and the cost of catastrophic illness on ASO participants PT. GAMI years 2011-2012. Research is a quantitative approach with a crosssectional study design. The final conclusion is that the characteristics of the participants are most related to the number of visits and the cost of catastrophic illness is the age. Benefit classification as a charge to annual limit has a significant connection with catastrophic illness costs. For further research could further explore variable period of membership.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Suciati
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan berbagai parameter posturografi pada risiko jatuh derajat ringan dan sedang. Metode: Dilakukan studi potong lintang pada 163 usila yang mampu ambulasi mandiri, terdiri dari 108 subjek dengan risiko jatuh ringan dan 55 subjek dengan risiko jatuh sedang yang datang ke poli geriatri terpadu dan poli Departemen Rehabilitasi Medik RSCM. Parameter posturografi statik (Gravicorder GS-Anima 3000, Tokyo-Japan) adalah panjang ayun tubuh (PA), kecepatan ayun tubuh (KA), Luas area (LA), Romberg quotient (RQ) dan deviasi Centre of Pressure (COP). Penilaian posturografi dilakukan dalam 4 kondisi yaitu keadaan mata terbuka dan tertutup serta dengan atau tanpa busa. Risiko jatuh dinilai dengan Berg Balance Scale (BBS). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nilai PA, KA, LA dan RQ antara kedua kelompok risiko jatuh, namun hanya nilai LA yang bermakna secara statistik. Terdapat kecenderungan deviasi COP ke arah antero-posterior (AP) dibandingkan ke arah medio-lateral (ML) pada kedua kelompok risiko jatuh. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara panjang ayun tubuh, kecepatan ayun tubuh serta Romberg quotient pada kelompok usila dengan risiko jatuh ringan dan risiko jatuh sedang. Terdapat perbedaan yang bermakna luas area ayun tubuh pada kelompok usila dengan risiko jatuh ringan dan risiko jatuh sedang. Kata kunci: usila, risiko jatuh, posturografi statik, Berg Balance Scale
ABSTRACT
Study purpose: To evaluate different parameters of static posturography in elderly with mild and moderate risk of falls that lives in community. Methods: A cross sectional study was conducted in 163 elderly who can ambulate independently without assistive device in Poliklinik Geriatri Terpadu, PM&R department and Neuro-Otology division ENT department RSCM. There were 108 subjects with mild risk of falls and 55 subjects with moderate risk of falls. Static posturography (Gravicorder GS-Anima 3000, Tokyo-Japan) parameters were length of body sway (LNG), velocity of body sway (LNG/TIME), Envelope Area (ENV), Romberg quotient (RQ) and Centre of Pressure (COP) deviation. Posturography measurement was taken in four conditions, with eyes open (EO) and closed (EC) and also with and without rubber foam (R). Risk of falls measurement was using Berg Balance Scale (BBS). Results: There were different values in length of body sway (LNG), velocity of body sway (LNG/TIME) and Romberg quotient (RQ). Envelope Area (ENV) has statistically significant value between mild and moderate risk of falls. The COP was tended to deviate more in antero-posterior (AP) than in medio-lateral (ML) direction. Conclusion: The values of length of body sway (LNG), velocity of body sway (LNG/TIME) and Romberg quotient (RQ) has not statistically significant. Envelope Area (ENV) has statistically significant value between mild and moderate risk of falls
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T58679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari studi Maglio, Trope, dan Liberman (2013b) mengenai pengaruh jarak spasial dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial (studi 5). Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor emosi yang diatribusikan pada jarak sosial yang jauh dapat memengaruhi efek jarak spasial terhadap jarak sosial, mengingat penilaian jarak sosial pasti melibatkan emosi yang dirasakan individu terhadap objek penilaian. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang melibatkan 186 mahasiswa S1 psikologi UI sebagai partisipan. Studi pertama yang merupakan replikasi dari studi 5 Maglio, dkk (2013b) menunjukkan hasil serupa dengan penelitian acuan, yaitu kelompok dengan manipulasi jarak spasial jauh merasakan jarak sosial yang lebih dekat dibandingkan kelompok partisipan dengan manipulasi jarak spasial dekat, F(1, 59,6)= 5,12, p=0,04, η2= 0,06. Studi kedua mengungkap bahwa terdapat interaksi antara jarak spasial dengan emosi, ΔR2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. Secara lebih detail, pemberian manipulasi emosi negatif pada jarak sosial jauh dapat menguatkan pengaruh jarak spasial terhadap jarak sosial, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 jika dibandingkan dengan kelompok tanpa manipulasi emosi, b= -11357,81,t= -2,17, p= 0,03. Sebaliknya, pemberian manipulasi emosi positif pada jarak sosial jauh membuat manipulasi jarak spasial tidak signifikan dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. Oleh karena itu, emosi dapat menjadi moderator antara pengaruh jarak spasil terhadap jarak sosial. ......This research is the continuation of Maglio, Trope and Liberman (2013b) study about the influence of spatial distance in reducing sensitivity of social distance (study 5). This continuation study was conducted to discover how emotional factors that are attributed toward social distance can influence the effect of spatial distance toward social distance, considering how social distance perception must involves emotion felt by individual concerning perceived object. This research involves two studies with 186 undergraduate psychology UI students as the participants. The first study is a replication from Maglio, et al.(2013b) study 5, which resulted on similar result with the original study, whereas the group with far spatial distance manipulation perceive closer social distance compared to the group with near spatial distance manipulation, F(1,59,6)= 5,12, p= 0,04, η2= 0,06. The second study reveal that there is an interaction between spatial distance and emotion, ΔR2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p=0,03. On more specific note, negative emotion manipulation on far social distance can enhance the influence of spatial distance toward social distance, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 compared to the group with no emotional manipulation, b= -11357,81, t= -2,17, p= 0,03. In contrast, positive emotion manipulation on social distance makes spatial distance manipulation insignificant in reducing sensitivity toward social distance, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. In summary, emotion can be a moderator between the influence of spatial distance toward social distance.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swesti Sari Suciati
Abstrak :
Integrated Care Pathway merupakan suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu berdasarkan standar pelayanan medis berbasis bukti bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. ICP Apendiktomi dibentuk tahun 2013 di RS Awal Bros Batam. Namun belum terdapat analisa ICP terhadap Patient Outcomes dan lama rawat. Penelitian ini melalui pendekatan kuantitatif dilengkapi kualitatif berdasarkan 7 kriteria Malcolm Baldrige. Hasil penelitian ini adalah kepatuhan pelaksanaan ICP menurunkan lama rawat. Namun kepatuhan ICP tidak memiliki hubungan dengan patient outcomes. Hasil analisis berdasarkan kriteria Baldrige menyarankan adanya indikator pencapaian untuk efektifitas pelaksanaan ICP.
Integrated Care Pathway is a planning concept of integrated services based on standards of evidence based medical services aimed at improving quality of service. Apendictomy ICP was formed in 2013 at the Awal Bros Batam. Unfortunately there has been no analysis of ICP on patient outcomes and length of stay. This was a quantitative study which continued by qualitative study using Malcolm Baldrige Criteria. The results showed that the compliance of ICP lowering patient rsquo s length of stay. Meanwhile, the compliance of ICP has no relationship with patient outcomes. The analysis based on the Baldrige criteria suggested to develop performance indicators for effectiveness of ICP implementation.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari studi Maglio, Trope, dan Liberman (2013b) mengenai pengaruh jarak spasial dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial (studi 5). Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor emosi yang diatribusikan pada jarak sosial yang jauh dapat memengaruhi efek jarak spasial terhadap jarak sosial, mengingat penilaian jarak sosial pasti melibatkan emosi yang dirasakan individu terhadap objek penilaian. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang melibatkan 186 mahasiswa S1 psikologi UI sebagai partisipan. Studi pertama yang merupakan replikasi dari studi 5 Maglio, dkk (2013b) menunjukkan hasil serupa dengan penelitian acuan, yaitu kelompok dengan manipulasi jarak spasial jauh merasakan jarak sosial yang lebih dekat dibandingkan kelompok partisipan dengan manipulasi jarak spasial dekat, F(1, 59,6)= 5,12, p=0,04, ?2= 0,06. Studi kedua mengungkap bahwa terdapat interaksi antara jarak spasial dengan emosi, ?R2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. Secara lebih detail, pemberian manipulasi emosi negatif pada jarak sosial jauh dapat menguatkan pengaruh jarak spasial terhadap jarak sosial, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 jika dibandingkan dengan kelompok tanpa manipulasi emosi, b= -11357,81,t= -2,17, p= 0,03. Sebaliknya, pemberian manipulasi emosi positif pada jarak sosial jauh membuat manipulasi jarak spasial tidak signifikan dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. Oleh karena itu, emosi dapat menjadi moderator antara pengaruh jarak spasil terhadap jarak sosial. ......This research is the continuation of Maglio, Trope and Liberman (2013b) study about the influence of spatial distance in reducing sensitivity of social distance (study 5). This continuation study was conducted to discover how emotional factors that are attributed toward social distance can influence the effect of spatial distance toward social distance, considering how social distance perception must involves emotion felt by individual concerning perceived object. This research involves two studies with 186 undergraduate psychology UI students as the participants. The first study is a replication from Maglio, et al.(2013b) study 5, which resulted on similar result with the original study, whereas the group with far spatial distance manipulation perceive closer social distance compared to the group with near spatial distance manipulation, F(1,59,6)= 5,12, p= 0,04, ?2= 0,06. The second study reveal that there is an interaction between spatial distance and emotion, ?R2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. On more specific note, negative emotion manipulation on far social distance can enhance the influence of spatial distance toward social distance, b=-13122,58, t= - 2,46, p= 0,01 compared to the group with no emotional manipulation, b= -11357,81, t= -2,17, p= 0,03. In contrast, positive emotion manipulation on social distance makes spatial distance manipulation insignificant in reducing sensitivity toward social distance, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. In summary, emotion can be a moderator between the influence of spatial distance toward social distance.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Suciati
Abstrak :
Ulasan dapat mempengaruhi orang-orang dalam mengambil keputusan karena orang-orang dapat mengetahui ulasan yang diberikan merupakan ulasan positif atau negatif. Namun, sentimen positif, negatif, atau netral, tanpa mempertimbangkan emosi yang ada dianggap kurang, karena emosi dapat memperkuat hasil sentimen. Tesis ini membahas perbandingan antara machine learning dan deep learning dalam mengklasifikasikan sentimen dan emosi pada ulasan dengan metode klasifikasi multi-label. Pada perbandingan machine learning, digunakan metode transformasi masalah Label Powerset (LP), Binary Relevance (BR), dan Classifier Chain (CC), serta algoritma Support Vector Machine (SVM), Decision Tree (DT), Random Forest (RF), dan Extra Tree Classifier (ET). Fitur yang dibandingkan yaitu n-gram language model (unigram, bigram, unigram-bigram). Untuk deep learning, algoritma yang dibandingkan yaitu Gated Recurrent Unit (GRU) dan Bidirectional Long Short-Term Memory (BiLSTM), menggunakan word embedding yang dibangun sendiri. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa RF unggul dengan nilai F1-score 88.4% dan 89.54% dengan metode CC untuk aspek makanan, dan LP untuk harga. Untuk aspek pelayanan dan suasana, ET memimpin dengan 92.65% dan 87.1% dengan metode LP dan CC berturut-turut. Sedangkan pada perbandingan deep learning, GRU dan BiLSTM mendapatkan nilai F1-score yang sama untuk aspek makanan, 88.16%. Pada aspek harga, GRU memimpin dengan 83.01%. Namun untuk pelayanan, dan suasana, BiLSTM mendapatkan nilai lebih tinggi dengan F1-score. ......Review can affect the decision making from people because people can know whether the review is positive, or negative. However, the sentimen positive, neagtive, and neutral, without considering the emotion is considered not enough because emotion can strenghten the sentimen result. This thesis explaining about the comparison of machine learning and deep learning in sentiment as well as emotion classification with multi-label classification. In machine learning comparion, the problem transformation that were used are Label Powerset (LP), Binary Relevance (BR), and Classifier Chain (CC), with Support Vector Machine (SVM), Decision Tree (DT), Random Forest (RF), and Extra Tree Classifier (ET) as algorithms. The features that compared are yaitu n-gram language model (unigram, bigram, unigram-bigram). For deep learning, algorithms that were compared are Gated Recurrent Unit (GRU) and Bidirectional Long Short-Term Memory (BiLSTM), using self-developed word embedding. The comparion results RF dominates with F1-score 88.4% and 89.54% with CC method for food aspect, and LP for price. For service and ambience aspect, ET leads with 92.65% and 87.1% with LP and CC methods, respectively. On the other hand, in deep learning comparison, GRU and BiLSTM obtained similar F1- score for food aspect, 88.16%. On price aspect, GRU leads 83.01%. However, for service and ambience BiLSTM obtained higher F1-score 89.03% and 84.78%
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>