Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suci Nopitri
"Remaja merupakan masa yang paling tepat untuk memperkenalkan semua kebiasaan dan perilaku yang positif, terutama cara pandang/persepsi yang positif terhadap dirinya. Persepsi citra tubuh yang terbentuk pada remaja akan mempengaruhi perilaku makan yang yang dimiliki seperti emotional eating, restrain eating, dan eksternal eating. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi citra tubuh terhadap perilaku makan remaja Sekolah Menengah Atas di Purwakarta. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 148 orang dengan menggunakan metode nonrandom sampling dan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri usia 15 hingga 17 tahun, IMT ≥ 21, Bersedia untuk menandatangani informed consent. Desain penelitian yang digunakan adalah studi analitik cross sectional. Pengumpulan data tentang persepsi citra tubuh menggunakan kuesioner Multidimentional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ). Sedangkan untuk perilaku makan menggunakan kuesioner Dutch Eating Behaviour Questionnaire. Teknik Analisa data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan menggunakan bantuan program aplikasi statistik dalam pengolahannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan emosional eating (p = 0.003; r = 0.243), ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan restrain eating (p =0.000; r= -0.400), dan ada hubungan persepsi citra tubuh dengan perilaku makan eksternal eating (p=0.000; r=0.435).

Teenagers are the most appropriate time to introduce all positive habits and behaviors, especially the perspective/positive perception of him. Perceptions of body image that are formed in adolescents will affect eating behaviors such as emotional eating, restrain eating, and external eating. The purpose of this study was to determine the relationship between body image perception and eating behavior of high school adolescents in Purwakarta. The research sample used was 148 people using nonrandom sampling methods and purposive sampling techniques.The inclusion criteria in this study were young women aged 15 to 17 years, BMI ≥ 21, Willing to sign informed consent. The research design used was a cross sectional analytic study. Collecting data about body image perception using the Multidimentional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ) questionnaire. Whereas for eating behavior using the Dutch Eating Behavior Questionnaire questionnaire. The data analysis technique used is Pearson correlation using the help of a statistical application program in its processing. The results of this study indicate that there is a relationship between body image perception with emotional eating behavior (p = 0.003; r = 0.243), there is a relationship between body image perception and restrain eating behavior (p = 0.000; r = -0.400), and there is a perception relationship body image with external eating behavior (p = 0.000; r = 0.435).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nopitri
"Lansia dengan infeksi COVID-19 menunjukkan manifestasi klinis dan psikologis yang saling berpengaruh terhadap prognosis perkembangan penyakit pada lansia. Laporan kasus ini ditulis menggunakan studi kasus dengan tujuan memberikan studi deskriptif untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi klinis dan psikologis lansia penderita COVID-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit. Manifestasi klinis yang muncul pada keempat pasien lansia yang terinfeksi COVID-19 yang dikelola selama berdinas di IGD secara klinis ditemukan kesulitan bernapas, terdapat penggunaan otot bantu napas, pergerakan dada simetris, suara paru sonor, terdengar suara ronchi pada pemeriksaan auskultasi, peningkatan frekuensi napas, peningkatan nadi, penurunan saturasi oksigen dalan darah, hasil analisa gas darah yang menunjukan adanya asidosis respiratorik dan gambaran rontgen torak yang menunjukkan adanya gambaran pneumonia. Kondisi psikologis yang muncul pada lansia antara lain kecemasan, tidak tenang, perasaan kesepian, ketakutan yang berlebihan sehingga tidak mau mengikuti prosedur tindakan yang diberikan dan ungkapan ketidaktahuan tentang kondisi penyakitnya saat ini. Manifestasi psikologis yang muncul pada keempat pasien lansia dengan COVID-19 dapat mempengaruhi perubahan tanda-tanda vital pada pasien lansia tersebut diantaranya peningkatan nadi dan peningkatan frekuensi pernapasan. Tenaga kesehatan mempunyai peranan penting untuk memberikan dukungan semangat agar lansia lebih tenang dan mau mengikuti program pengobatan yang diberikan dengan lebih sering berada dekat lansia dan memberikan penjelasan terkait kondisi yang sedang dialami lansia tersebut. Tatalaksana untuk mengatasi gejala klinis yang muncul dengan pemberian terapi oksigen, monitoring hemodinamik pasien lansia dengan COVID-19. Kehadiran tenaga kesehatan di samping pasien lansia dan pemberian informasi dan edukasi terkait kondisi penyakit yang dialami lansia saat ini merupakan bagian penting dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental dari lansia yang mengalami infeksi COVID-19 sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada lansia.

The elderly with COVID-19 infection show clinical and psychological manifestations that mutually influence the prognosis of disease progression in the elderly. This case report was written using a case study with the aim of providing a descriptive study to identify and describe the clinical and psychological conditions of the elderly with COVID-19 undergoing treatment at the hospital. Clinical manifestations that appeared in the four elderly patients infected with COVID-19 who were managed during service in the ER were clinically found to have difficulty breathing, there was use of accessory muscles for breathing, symmetrical chest movement, resonant lung sounds, crackles on auscultation, increased respiratory rate, increased pulse, decreased oxygen saturation in the blood, results of blood gas analysis which showed respiratory acidosis and chest X-ray showing pneumonia. Psychological conditions that arise in the elderly include anxiety, restlessness, feelings of loneliness, excessive fear so that they do not want to follow the given action procedures and expressions of ignorance about their current disease condition. Psychological manifestations that appear in the four elderly patients with COVID-19 can affect changes in vital signs in these elderly patients, including an increase in pulse and an increase in respiratory rate. Health workers have an important role to provide encouragement so that the elderly are calmer and willing to follow the treatment program provided by being near the elderly more often and providing explanations regarding the conditions that the elderly are experiencing. Management to overcome clinical symptoms that arise by giving oxygen therapy, hemodynamic monitoring of elderly patients with COVID-19. The presence of health workers in addition to elderly patients and the provision of information and education related to disease conditions experienced by the elderly are currently an important part in improving the physical and mental health of the elderly who experience COVID-19 infection so as to improve the quality of life in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library