Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Su`udi
Abstrak :
Polisi Turjawali Polres Metro Jakarta Selatan adalah polisi yang bertugas melakukan pengaturan pengawalan dan penindakan terhadap pelanggaran lalulintas dalam rangka penegakan hukum lalu lintas dengan luas wilayah 145 73 km2 dengan anggota 84 personil yang bertugas dari jam 06 00 Wib hingga 22 00 Wib mereka harus berada di lapangan dalam kondisi apapun hingga jam dinas mereka selesai baik dalam keadaan cuaca dan lingkungan yang mendukung ataupun tidak Dengan keadaaan tersebut membuat mereka cenderung stres kerja Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stres kerja pada Polisi Turjawali Polres Metro Jakarta Selatan antara lain faktor internal dalam keanggotaan sepertituntutan fisik dan tuntutan tugas peran dalam organisasi pengembangan karir hubungan dalam keanggotaan struktur dan iklim organisasi Pada Polisi Turjawali Polres Metro Jakarta Selatan ditemukan adanya beban kerja yang berlebihan karena luasnya wilayah Polres Metro Jakarta Selatan dan Minimnya anggota Polisi Turjawali Selain hal tersebut ada juga faktor eksternal yaitu wilayah Polres Metro Jakarta selatan adalah tempat lalu lalangnya kendaraan bermotordari daerah Depok Bogor dan sekitarnya sehingga semakin menambah bebankerja yang dirasakan oleh Polisi Turjawali Polres Metro Jakarta Selatan Kondisi lapangan yang terkadang panas hujan bising berdebu semakin menambah beban mereka yang akhirnya cenderung membuat mereka stres kerja Hasil penelitian ini menunjukkan adanya beberapa faktor stres kerja pada polisi Turjawali yaitu beban kerja yang berlebihan karena luasnya wilayah danminimnya anggota. ...... Turjawali Police Metro South Jakarta District are on duty police who organizing and controlling a traffic violation in the framework of traffic law enforcement with total area 145 73 km2 Turjawali Police have 84 members of personnel on duty from 06 00 to 22 00 They should be ready in any condition regardless the weather conditions to complete their service hours This situation tends to cause ajob stress for them There are several factors that influence job stress on Turjawali Police Metro South Jakarta among others the internal factors such as the physical and task demands role in the organization career development relationships in the structure and organization In Turjawali Police Metro South Jakarta are found excessiveworkload due lack of the proper number of personnel in the large district of South Jakarta In addition there are also external factors namely that Jakarta Metro District in the southern Jakarta are the weeds of motor vehicles from the area of Depok Bogor and its surroundings so this added the workload felt by Turjawali Police Metro South Jakarta Field and weather conditions that are burning rainy noisy dusty increase their burden which eventually tend to cause them stress Results of this study showed the factors of job stress on Turjawali Police are caused the excessive workload due to the lack of proper number of personnel in the large district.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Su`udi
Abstrak :
Sejak tahun 2008, Pemerintah Kabupaten Tabalong memberikan subsidi pelayanan kesehatan gratis tingkat Puskesmas melalui program Jaminan Tabalong Sehat (JTS). Sasarannya seluruh penduduk Tabalong yang tidak tercakup oleh asuransi atau jaminan kesehatan. Namun pemanfaatan pelayanan kesehatan Puskesmas dan serapan dana yang telah dianggarkan masih rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemanfaatan subsidi pelayanan kesehatan gratis tingkat Puskesmas di Kabupaten Tabalong. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan disain cross sectional. Sampel sebanyak 405 rumah tangga, diambil secara acak sistematik dari klaster 15 desa/kelurahan yang berada di tiga wilayah Puskesmas terpilih. Analisis dilakukan menggunakan statistik regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan subsidi pelayanan kesehatan gratis belum optimal. Sebanyak 58% responden pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan Puskesmas, dalam setahun terakhir. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah pengetahuan, kemauan untuk membayar (WTP), adanya penyakit dan biaya transportasi. Rendahnya pemanfaatan pelayanan Puskemas yang sudah digratiskan terkait dengan kurang optimalnya kegiatan Puskesmas, kurangnya sosialisasi ke masyarakat dan sasaran masyarakat yang diberikan subsidi kurang tepat. Disarankan kepada jajaran kesehatan untuk lebih meningkatkan sosialisasi dan mendekatkan kegiatan program JTS pada masyarakat. Kepada Pemda Tabalong sebaiknya target sasaran subsidi pelayanan kesehatan gratis diprioritaskan pada masyarakat kurang mampu, dan dilakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif. ......Since 2008, Government of Tabalong District have been giving free health care subsidies at public health centre (PHC) through Tabalong Health Security (Jaminan Tabalong Sehat /JTS) program. Targetting of JTS program are all of Tabalong citizen that have not covered by health insurance or health security programs. But, rates of PHC utilization and budget reserved have been low. This research aim to know the factors that related with low utilization of free health care subsidies at PHC in Tabalong District. This research was analitycal study with cross sectional design. Sampels are 405 household that selected by systematic random from 15 villages cluster at three selected PHC areas. To provide relationship of variables used multiple logistic regression statistical analysis. Result of the study show that utilization of free health care subsidies were not optimize yet. Just 58% of respondent utilized health care at PHC in the last year. The factors that related with health care utilization at PHC are knowledge, willingness to pay (WTP), diseases avalaibility, and cost of transportation. The low rates utilization of free PHC were also caused by un-optimize of PHC?s activities, lack of promotion the JTS program, not matching of subsidies targetting. For health providers were recommended to increase promotion and enclose the implementation program to the community. For Government of Tabalong District were suggested to provide focussed targetting of JTS program due the poor and near poor citizen, and increasing the health care quality more comprehensive.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28439
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library