Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stephanie Zabrina
Abstrak :
Pemanfaatan sumber daya alam Indonesia seperti ikan teri jengki (Stolephorus insularis), yang mengandung konsentrasi fluor tinggi (CaF2), perlu dikembangkan untuk fluoridasi topikal. Penelitian eksperimental laboratorik in vivo menggunakan 14 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi menjadi kelompok baseline, kontrol negatif pakan, kontrol negatif pengolesan, perlakuan pemberian pakan, dan perlakuan pengolesan larutan teri. Setelah 15 hari, gigi dipotong dan dianalisa dengan EDX. Terdapat peningkatan kadar retensi fluor pada email gigi kelompok perlakuan dibandingkan kontrol negatif (p<0.05). Tidak terdapat perbedaan retensi fluor antar kelompok perlakuan (p>0.05). Maka pemberian substrat ikan teri jengki, baik lewat pengunyahan maupun pengolesan, meningkatkan retensi fluor pada email.
Usage of Indonesian resource like anchovy (Stolephorus insularis), which contains high fluoride concentration (CaF2), needs to be pursued as of topical fluoridative agent. This experimental laboratory in vivo research used 14 Sprague dawley rats which were divided into baseline, experimental (feeding and smearing), and their negative control groups. After 15 days, teeth were extracted and analyzed using EDX. There were increased fluoride retention on enamel of experimental groups compared to negative control groups (p<0.05). Fluoride retention levels in both experimental groups were not different (p>0.05). Thus, anchovy substrate application, either by chewing or smearing, increases fluoride retention on tooth enamel.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Zabrina
Abstrak :
Tujuan: (1) Untuk menganalisis perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara model plaster, digital, dan 3D-printed dengan berbagai derajat keparahan crowding, (2) untuk mengetahui hubungan antara derajat keparahan crowding dengan perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara ketiga jenis model studi. Metode penelitian: 30 model studi dibagi menjadi tiga kelompok: crowding ringan (0-4 mm, n=10), sedang (4.01-8 mm, n=10), dan berat (≥8.01 mm, n=10). Model studi plaster direplikasi menjadi model digital melalui pemindaian dengan intraoral scanner Trios3. Data digital dicetak menjadi model 3D-printed berbahan resin dengan 3D-printer Formlabs2. Pengukuran dilakukan pada bidang mesiodistal, bukolingual, servikoinsisal, dan besaran crowding (selisih antara required space dibandingkan available space) pada 12 gigi di setiap model studi. Hasil: Uji statistik komparatif numerik menunjukkan perbedaan ukuran linier mesiodistal, bukolingual, servikoinsisal, dan besaran crowding yang bermakna secara statistik antara ketiga jenis model studi, baik pada kondisi crowding ringan, sedang, dan berat. Perbedaan signifikan ditemukan antara model plaster-digital dan plaster-3D-printed. Analisis Bland-Altman menunjukkan level of agreement yang tinggi antara ketiga jenis model studi terlepas dari keparahan crowding. Hasil pengukuran model digital dan 3D-printed memiliki tendensi lebih besar dibandingkan dengan model plaster, namun perbedaan pengukuran antar model studi relatif kecil (<0.5 mm). Kesimpulan: Terdapat perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara model plaster, digital, dan 3D-printed yang siginifikan secara statistik namun tidak relevan secara klinis, terlepas dari keparahan crowding. Derajat keparahan crowding tidak mempengaruhi besar perbedaan pengukuran gigi pada ketiga jenis model studi. ......Objectives: (1) To analyze tooth size and crowding measurement differences between plaster, digital, and 3D-printed models with different degrees of crowding, (2) to find the association between severity of crowding with tooth size and crowding measurement differences on three types of study models. Methods: 30 models were divided into three groups; mild crowding (0-4 mm; n=10), moderate crowding (4.01-8 mm, n=10), and severe crowding (≥8.01 mm, n=10). Plaster models were scanned with Trios3 intraoral scanner into digital models. .STL data were then produced into resin models with Formlabs2 3D-printer. Mesiodistal, buccolingual, servicoincisal, and crowding were measured on 12 teeth in each model. Results: Comparative statistical test found significant tooth size and crowding measurement differences between three types of study models in all category of crowding. Post-hoc tests showed significant differences between plaster-digital models and plaster-3D-printed models. Bland-Altman plots displayed high level of agreement between three types of study models regardless of severity of crowding. Digital and 3D-printed model measurements were found likely to be larger than plaster model, although the differences in four measured parameters were relatively small (<0.5 mm). Conclusions: Differences of linier tooth size and crowding measurements on plaster, digital, and 3D-printed models were found to be statistically significant, although clinically irrelevant, irrespective of degrees of crowding. No association was established between severity of crowding and measurement differences between three types of study models.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library