Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Sri Haryanti
"Jumlah perokok pada remaja menunjukkan angka yang mernprihatinkan. Global Youth Tobacco Survey (GYTS) World Health Organizations (WHO) pada tahun 2006 menunjukkan bahwa 31,3 anak-anak usia 13 sampai 15 tahun di Indonesia sudah merokok. Pada tahun 2007 dalam GYTS, jumlah perokok usia 13 sampai 18 tahun di Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja di SMK Mandiri Depok. Metode yang digunakan adalah deskriptif sederhana yang diambil secara quota sampling. Penelitian dilakukan di SMK Mandiri Depok.
Penelitian menggambarkan bahwa faktor yang paling berkontribusi terhadap perilaku merokok pada remaja adalah faktor orang tua. Hal ini terlihat 76,5% responden menyatakan orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku merokok.

Number of smokers on adolescent have reached a concerning level. In 2006, Global Youth Tobacco Survey (GYTS) World Health Organizations (WHO) indicated that 37.3% of I3 to 15 years old children in indonesia had smoked. In 2007, GYTS indicated that young smoker in Indonesia had occupied first rank in Asia.
The purpose of this research is to lcnow about the factors that related to smoking behavior of students on SMI( Maudiri Depok with simple descriptive method. The respondent were taken by quota sampling.
The result of this research shows that the parents are the most influential factor in smoking behavior on adolescent. This can be seen from the percentages of students, which is 76.5%, were stated that parents have a really big influence to smoking behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5761
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Sri Haryanti
"Sebagian besar industri otomotif masih menggunakan thinner yang mengandung VOC (terdiri dari benzene, toluene, xylene dan lain-lain). Efek kesehatan dari VOC diantaranya adalah iritasi pada hidung dan tenggorokan dan serta kerusakan paru-paru (Ismail, 2011). Pajanan thinner kepada pekerja secara terus menerus dapat mengakibatkan iritasi saluran napas dan gangguan fungsi paru pada pekerja. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pajanan thinner dengan gangguan fungsi paru-paru setelah dikontrol variabel confounding pada pekerja bagian painting di industri otomotif. Setelah dikontrol dengan penggunaan APD, perilaku merokok dan terpajan sedikit thinner dan zat kimia lain diketahui bahwa risiko pekerja yang terpajan sebagian thinner untuk mengalami gangguan fungsi paru adalah 1,87 (95% CI = 0,74-4,71). Pada pekerja yang terpajan thinner penuh memiliki resiko untuk mengalami gangguan fungsi paru sebesar 3,23 (95% CI = 1,36-7,59). Semakin besar pajanan terhadap thinner maka semakin tinggi resiko untuk terkena gangguan fungsi paru. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan agar perusahaan melakukan upaya promosi kesehatan untuk meminimalkan risiko terjadinya gangguan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil.

Most of the auto industry still use paint thinner containing VOCs (consisting of benzene, toluene, xylene, etc.). Health effects of VOCs include irritation of the nose and throat and impaired lung function (Ismail, 2011). Exposure paint thinner to workers continuously can cause respiratory irritation and lung function impairment in workers. This study is a cross-sectional study aimed to determine the relationship between exposure of thinner with impaired lung function after controlled confounding variable on painting workers in the automotive industry. After controlled by using mask variable, smoking behavior and exposure to a little thinner plus other chemicals, known that the risk for the paired exposed of thinner to suffer lung problems was 1.87 (95% CI = 0.74 to 4.71). In workers exposed to thinner at risk for developing impaired lung function of 3.23 (95% CI = 1.36 to 7.59). Greater and greater exposure to paint thinner, the risk for developing lung problems is higher. Based on the findings, it is recommended that companies conduct health promotion efforts to minimize the risk of impaired lung function in painting workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sri Haryanti
"ABSTRAK
Peralatan bermain anak-anak dapat menimbulkan risiko kecelakaan jika tidak
dirancang atau dipelihara dengan hati-hati. Perilaku merupakan suatu respon
individu yang dilakukan akibat adanya pengaruh sebelumnya. Perilaku individu
dapat terbentuk akibat adanya penyebab yang melatar belakanginya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor ? Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Penggunaan Sarana Bermain di RPTRA DKI Jakarta Tahun 2016.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dan
sampel penelitian ini adalah pengunjung RPTRA usia minimal > 17 tahun yang
dipilih dengan metode accidental sampling di RPTRA Cililitan, Meruya, Sunter,
Saharjo, dan Amir Hamzah. Hasil penelitian menunjukan responden yang
mendominasi pada variabel perilaku adalah kemampuan pengunjung untuk dapat
berperilaku baik dalam menggunakan sarana bermain sebanyak 88 orang (58.7%).
Sementara itu responden yang berperilaku buruk dalam menggunakan sarana
bermain sebanyak 62 orang (41,3%). Hasil analisis hubungan menunjukan bahwa
persepsi (pVal 0.312) penggunaan sarana bermain di RPTRA Jakarta dan faktor
pendorong (pVal 0.541) yang mempengaruhi perilaku tidak memiliki hubungan
yang signifikan dengan perilaku penggunaan sarana bermain di RPTRA Jakarta.
Hasil analisis hubungan menunjukan bahwa faktor predisposisi dan faktor
pendukung akan mempengaruhi (ada hubungan) terhadap perilaku pengunjung
dalam penggunaan sarana bermain di RPTRA Jakarta (pVal 0.000).

ABSTRACT
Children's play equipment can pose a risk of accidents if not designed or
maintained with care. Behavior is an individual response to do due to the
influence earlier. The behavior of individuals can be formed by the causes behind
it. The purpose of this study was to determine Factors Influencing the Utilization
Behavior RPTRA Playing in Jakarta Year 2016. This study used cross sectional
design. Population and sample of this research was the visitors RPTRA minimum
age > 17 years were selected by accidental sampling method in RPTRA Cililitan,
Meruya, Sunter, Saharjo, and Amir Hamzah. The results showed respondents
dominate the behavioral variables is the ability of visitors to be able to behave
well in using the means of playing as many as 88 people (58.7%). Meanwhile
respondents who behave badly in using the means of playing as many as 62
people (41.3%). Results of the analysis showed that the perception of the
relationship (pVal 0.312) use RPTRA play facilities in Jakarta and factors (pVal
0.541) that influence the behavior does not have a significant association with
usage behavior RPTRA play facilities in Jakarta. Results of the analysis showed
that factors predisposing relationship and supporting factors will affect for visitor
behavior in the use of means playing in RPTRA Jakarta (pVal 0.000)."
2016
S63965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryanti
"Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah kompleks dan menyebabkan timbulnya masalah kesehatan dan sosial lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kerja sama komunitas untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga dengan menjabarkan program kemitraan BNN dengan PKK serta proses pencegahan berbasis komunitas di Kecamatan Kalideres. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan BNN dengan PKK secara langsung menghasilkan pembentukan kader pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga. Proses pencegahan dilaksanakan berbasis komunitas melalui PKK dan kader PKK sebagai agen perubahan sosial. Kerja sama komunitas untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba dilakukan 'oleh dan untuk masyarakat'.

Drug abuse is a complex issue and causes other health and social problems. This study to understand the community 39 s cooperation to family based drug abuse prevention by describing BNN partnership program with PKK and community based prevention process in Kalideres Subdistrict. The method used was qualitative with descriptive analysis technique.
The results showed that BNN 39 s partnership with PKK directly resulted the forming of special cadres of family based drug abuse prevention. The prevention process is community based through PKK and PKK cadres as agents of social change. Community cooperation for the prevention of drug abuse is done ldquo by and for community .
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryanti
"ABSTRAK
Dengan dilatarbelakangi oleh massifnya penggunaan media sosial sebagai media komunikasi eksternal Humas sektor publik di era digital government. Penelitian ini berupaya mengkaji unsur-unsur yang menjadi daya tarik media sosial dan mengikat sektor publik untuk terus menggunakannya sebagai salah satu media komunikasi resmi, bahkan ketika diakui bahwa adopsi media sosial memiliki risiko tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini mengacu pada teori yang berfokus pada aspek-aspek penarik yang dimiliki oleh media sosial, salah satunya adalah teori logika media sosial Van Dijck dan Thomas Poell. Permasalahan penelitian yang diajukan adalah bagaimana determinisme elemen logika media sosial, yaitu abilitas program, popularitas, konektivitas, dan datafikasi melekat pada mediatisasi sektor publik melalui media sosial oleh Humas Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi terhadap aktivitas komunikasi dan interaksi dalam akun media sosial, serta wawancara mendalam terhadap para admin pengelola akun tersebut, ditemukan bahwa elemen logika media sosial Van Dijck dan Thomas Poell telah menjadi elemen online sebagai unsur penarik dalam adopsi media sosial sektor publik. Temuan menunjukkan bahwa elemen abilitas program dan konektivitas merupakan dua elemen yang paling penting dan paling banyak terlibat dalam komunikasi publik di era digital government. Peneliti mengajukan tiga argumen terkait dengan adanya elemen offline yang ditemuan dari penelitian ini. Pertama, pengguna media sosial sektor publik terperangkap dalam trend masyarakat akan platform dan kecenderungan selera massa terhadap konten, atau dengan kata lain sektor publik menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat. Kedua, kecenderungan pola komunikasi dan interaksi dalam media sosial secara langsung didorong oleh trend masyarakat dan secara tidak langsung didorong oleh popularitas platform. Argumen yang ketiga terkait dengan elemen popularitas, elemen yang paling penting dalam popularitas bagi pemilik platform sebenarnya adalah popularitas platform itu sendiri.

ABSTRACT
With the background of its massive use of social media as a public sector public relations external communication medium in the era of digital government. This research seeks to examine the elements of the allure of social media and bind the public sector to continue using it as one of the official communication media, even when it is recognized that the adoption of social media has its own risks. Therefore, this study refers to a theory that focuses on aspects of attraction possessed by social media, one of which is the theory of social media logic of Van Dijck and Thomas Poell. The research question posed is how determinism of social media logic element, ie program abilities, popularity, connectivity, and datafication are attached to public sector mediatization through social media by Public Relations of Ministry of Education and culture. Using a qualitative descriptive approach through observation of communication activities and interactions in social media accounts, and also conduct in-depth interviews with these account administrators, it was found that the elements of social media logic Van Dijck and Thomas Poell have become an online element as a puller element in the social media adoption as the public-sector official communication medium. The findings show that the elements of program abilities and connectivity are the two most important and most involved elements of public communication in the digital government era. The researcher proposed three arguments related to the offline element found in this study. First, public-sector social media users are caught in the community's trend of platforms and the trend of mass taste toward content, in the other word the public sector adjusts to the development of society. Second, the tendency of communication patterns and interactions in social media is directly driven by community trends and indirectly driven by the popularity of the platform. The third argument is concerning with the popularity element, the most important element in popularity for the owner of the platform is actually the popularity of the platform itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library