Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sovian Aritonang
Abstrak :
Dunia penerbangan, baik sipil maupun militer, adalah zona baru yang rentan terkena serangan laser. Jumlah peningkatan angka kejadian yang dilaporkan, menunjukkan ancaman serius terhadap keselamatan penerbangan. Serangan laser pada ketinggian rendah dapat menyebabkan gangguan pengelihatan yang menyilaukan hingga kebutaan mendadak kepada pilot pada fase kritis sebuah penerbangan, seperti saat mendarat atau tinggal landas. Sinar laser yang terlihat maupun yang tidak terlihat juga dapat menyebabkan kerusakan pada mata manusia. Studi literatur ini menyajikan diskusi dan kesimpulan dari sebuah literatur tentang teknologi baru untuk melindungi mata manusia dari ancaman serangan laser.
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sovian Aritonang
Abstrak :
ABSTRACT
Jumlah cadangan pasir besi sebagian besar tersebar di wilayah pesisir perairan Indonesia,dari pesisir sebelah barat Sumatera, pesisir pantai selatan Jawa juga Bali, pesisir Sulawesi, pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT), serta pesisir Papua. Jumlah cadangan keseluruhan untuk bijih sebanyak 173.810.612 ton dan logam sebanyak 25.412.652,62 ton. Tetapi pemanfaatannya belum optimal,karena PT. Krakatau Steel, dan PT. Krakatau Posco baru memproduksi plat baja sebanyak 24.000 sampai dengan 36.000 ton per tahun. Sedangkan kebutuhan plat baja untuk industri perkapalan tiap tahunnya dibutuhkan 900.000 ton per tahun. Dengan kebutuhan bahan baku plat baja berupa besi spons dengan Fe ≥ 60%, PT. Krakatau Steel masih mengimpor dari luar negeri. Buktinya, PT. Krakatau Steel sebelum dan selama tahun 2000-an masih mengimpor Pellet Bijih Besi dari negara Swedia, Chilli, dan Brazil sebesar 3.500.000 ton per tahun. Kondisi ini merupakan penyebab industri baja nasional tidak bisa bersaing dengan industri baja luar negeri, karena bahan baku yang diimpor dikenakan bea masuk. Ini peluang untuk membangun perusahaan bahan baku baja, karena selama ini industri bahan baku baja di Indonesia hanya ada dua perusahaan. Kondisi ini mendorong dilakukannya pembuatan besi spons, dengan proses pembuatan besi spons dengan teknologi yang disesuaikan dengan kapasitas produksi terpasang. Penelitian ini menganalisis pembuatan besi spons dengan menggunakan pasir besi Cipatujah, sebagai bahan baku untuk pembuatan besi spons, dengan hasil yang didapat berupa besi spons dengan kadar tertingginya Fe ≥60,44%. Ini dapat dipakai untuk keperluan bahan baku pembuatan baja PT. Krakatau Steel (PT. KS), karena selama ini PT. KS mengklaim bahwa produk besi spons lokal Fe<60%. Ini dapat mendorong kemandirian bahan baku baja, yang dampak pada kemandirian industri pertahanan. Tetapi pemerintah juga harus melakukan proteksi dan memprioritaskan bahan baku baja produksi nasional untuk produksi baja nasional. Dengan jalan industri baja nasional milik pemerintah membina konsorsium vendor pemasok bahan baku (besi spoin) agar kualitas dan pasokan besi spons berkesinambungan.
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2019
343.01 JPBN 9:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sovian Aritonang
Abstrak :
ABSTRACT
Besi merupakan bahan dasar yang banyak dipergunakan sebagai bahan logam di dunia yang mencakup hampir sebagian besar peruntukannya adalah memenuhi kebutuhan umat manusia. Hal ini bisa terlihat antara lain dapat digunakan untuk pembuatan mobil, kapal, mesin, serta komponen struktur bangunan dan lain-lainnya, akan tetapi apabila dilihat dari segi pembiayaan untuk pembuatannya tersebut sangatlah murah namun mempunyai kekuatan yang sangat kuat. Tapi besi jenis ini masih dianggap sangat lemah serta lunak apabila dipakai sebagai bahan dasar pembuatan baja, sehingga perlu adanya proses pencampuran dengan bahan-bahan unsur paduan yang ada yang akan mengubah semuanya, dari awalnya sebuah besi murni yang bersifat lunak maka akan menjadikanya semakin lebih kuat. Alloy atau panca logam ini merupakan unsur yang tergabung dalam bentuk senyawa cair atau pejal yang sama serta berasal dari dua atau lebih unsur, yang mana salah satu dari unsur tersebut merupakan bahan dasar yang berasal dari logam, dan alloy atau panca logam ini memiliki sifat julat lebur yang merupakan bahan campuran dari pepejal serta cair. Untuk membuat alloy biasanya dibuat berdasarkan fungsi dan kegunaannya yang disesuaikan dengan pemakaiannya alloy itu dibuat. Dalam penelitian ini tujuan alloy dibuat yaitu untuk digunakan untuk lapisan sistem kekerasan perlindungan kendaraan lapis baja. Material untuk alloy yang digunakan sebagai sistem perlindungan kendaraan lapis baja yaitu untuk kekerasan bisa menambahkan unsur karbon, yang terdapat dari batubara, dan boron akan meningkatkan nilai konduktivitas untuk meredam energi apabila terjadi bentuaran pada plat baja kendara lapis baja. Selain pencampuran unsur boron Besi baja paduan merupakan baja yang banyak mengandung unsur-unsur yang ada selain Besi (Fe) dan Carbon (C), campuran besi ini biasanya mengandung unsur-unsur yang lain seperti Nikel (Ni), Chrom (Cr), Mohliben (Mo), Titanium (Ti), Mangan (Mn) dan lain sebagainya. Sedangkan tujuan adanya penambahan pada unsur-unsur tersebut adalah untuk dapat meningkatkan kekauatan dan mengubah sifat dengan tujuan dapat menambah kekuatan pada kendaraan lapis baja.
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2019
345 JPBN 9:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sovian Aritonang
Abstrak :
The number of iron sand reserves is mostly spread in the coastal waters of Indonesia, from the coast of Sumatra, the southern of Java to Bali, the beaches of Sulawesi, beaches in East Nusa Tenggara (NTT), and the northern coast of Papua. Total reserves for ore are 173,810,612 tons and metal as much as 25,412,652.62 tons. But its utilization was not optimal because PT. Krakatau Steel, and PT. Krakatau Posco has produced steel plates only 24,000 to 36,000 tons per year. While the need for steel plates for the shipping industry each year requires 900,000 tons per year. With the need for raw material for steel plates in the form of iron sponges with Fe ≥ 60%, PT. Krakatau Steel is still imported from abroad. The proof is PT. Krakatau Steel before and during the year 2000 still imported Iron Ore Pellets from the countries of Sweden, Chille and Brazil for 3,500,000 tons per year. This condition is the cause of the national steel industry unable to compete with the foreign steel industry because imported raw materials are subject to import duties. This is an opportunity to build a steel raw material company because all this time the steel raw material industry in Indonesia has only two companies. This condition encourages the manufacture of iron sponges, with the process of making iron sponges with technology adapted to installed production capacity. This study analysed the manufacture of iron sponges using Cipatujah iron sand, as raw material for the manufacture of iron sponges, with the results obtained in the form of iron sponges with the highest levels of Fe ≥60.44%. This can be used for the purposes of raw materials for steel making PT. Krakatau Steel (PT. KS), because so far PT. KS claims that Fe <60% local sponge iron products. This can encourage the independence of steel raw materials, which impacts on the independence of the defence industry. But the government must also protect and prioritize steel raw materials for national production for national steel production. With the national government steel industry, the consortium of vendors supplying raw material (iron sponge) to maintain the quality and supply of continuous sponge iron.
Bogor: Indonesia Defense University, 2019
355 JDSD 9:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sovian Aritonang
Abstrak :
Aviation, commercial and military are new area that is suffering from laser threats. With increasing incidents being reported, laser attack present a significant threat to laser safety. Bright visible laser light at low altitude causes a distraction and/or flash blindness to the pilot, during a critical phase of flight like landing or takeoff. It is also possible, that a visible or invisible beam could cause permanent damage to a pilot’s eye. This literature study presents discussion and conclusion of a literature about novel technology for protection of the human eye againstlaser threats in visible range.
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library