Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Soraya Zahra
"Propolis dalam bentuk nanopartikel (nanopropolis) sangat baik digunakan sebagai bahan aktif sunscreen cream karena ukuran partikelnya <100nm sehingga memiliki kemampuan penetrasi ke dalam kulit yang maksimal. Untuk mendapatkan krim yang memiliki kestabilan yang baik penting sekali mengidentifikasi pengemulsi yang digunakan. Penelitan ini bertujuan untuk mendapatkan formula sunscreen cream berbahan aktif nanopropolis dengan penambahan emulsifier dan emollient yang optimum sesuai dengan uji organoleptis, uji stabilitas emulsi, dan uji iritasi. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan konsentrasi pengemulsi Span 60 dan pelembut Isopropyl Myristate yang optimum yaitu 5% w/w dan 4% w/w.
Propolis in nanoparticle form (nanopropolis) is very well used as sunscreen active ingredient cream because the particle size was less than 100 nm that has the capability of penetrating into skin of a maximum. To get the cream that has good stability it is important to identify the emulsifier is used. The aim of this research is to get the sunscreen cream formula with active nanopropolis with the addition of emulsifier and emollient in accordance with organoleptis test, stability of emulsion test, and irritation test. Based on the result of the research, obtained by the optimum concentration of emulsifier Span 60 and Isopropyl Myristate as emollient was 5%w/w and 4%w/w."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43180
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Soraya Zahra
"Korosi sering ditemukan pada pipa-pipa SPU-A lapangan Jatibarang. Salah satu cara penanggulangan masalah tersebut yaitu dengan penambahan inhibitor korosi dengan cara injeksi. Dosis inhibitor yang telah digunakan kurang efektif mengatasi masalah korosi tersebut sehingga diperlukan penambahan dosis inhibitor. Analisis masalah tersebut lebih rinci ditinjau dari air formasi yang terdapat pada lapangan tersebut. Adapun analisis yang dilakukan diantaranya analisis kupon korosi, analisis air formasi dan analisis kandungan Fe pada air formasi SPU-A.
Pada analisis kupon korosi dilakukan menggunakan inhibitor korosi Atcor 2626 PT Sasfindo. Variasi dosis yang telah diberikan ternyata dmenunjukkan hasil yaitu dosis yang efektif sebesar 1000 ppm. Hal tersebut dapat diketahui dari data laju korosi yang didapatkan paling kecil pada dosis tersebut. Sedangkan analisis air formasi dilakukan untuk mengetahui nilai SI (Solubility Indeks).
Menurut hasil yang diperoleh air formasi pada SPU-A cenderung menyebabkan korosi dibandingkan kerak. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai SI yang bertanda negatif. Analisis Fe dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan inhibitor korosi terhadap kandungan Fe pada air formasi SPU-A. Dari hasil yang diperoleh, penambahan inhibitor korosi Atcor 2626 dapat mengurangi kandungan Fe sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya korosi. Hasil akhir analisis laju korosi ini ternyata penambahan inhibitor korosi Atcor 2626 masih layak digunakan dengan syarat pemeliharaan dan pemantauan kualitas air formasi dan inhibitor korosi tersebut harus dilakukan secara berkala agar kualitas produksi tetap terjaga."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1368
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library