Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Chasanah Boechari
Abstrak :
Tugas utama perpustakaan ialah melayani para pembaca dengan literatur yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini memerlukan adanya pengetahuan mengenai penggunaan literatur yang akan menjadi pedoman, balk untuk perencanaan penyediaan literatur, maupun untuk perencanaan penyiangan kaleksi. Selekei dan penyiangan literatur dapat dijalankan berdasarkan berbagai cara. Salah satu cara yang dianggap obyektif adalah dengan meneliti penggunaan literatur berdasarkan studi sitasi. Tujuan skripsi adalah meneliti penggunaan literature para ahli antropologi dengan studi sitasi. Hasil dari stu_di diharapkan akan dapat berguna bagi perpustakaan di In_donesia. Dalam bab-bab beriknt akan diuraikan mengenai bahan_bahan yang digunakan dalam studi ini, metode penelitiannya, serta, akan diakhiri dengan pembahasan data yang diperoleh dari studi ini.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S15733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chasanah Boechari
Abstrak :
Teori 'Verstehen' Dilthey diilhami oleh Schleiermacher. Istilah tehnis ini mengandung arti ter tentu, yaitu memahami suatu gagasan, suatu tujuan, suatu perasaan yang diekspresikan secara empiris sehagai kata-kata atau gerak isyarat. Apa yang kita pahami dari suatu ekspresi ialah makna dari ekspresi itu yang dipersepsi oleh manusia, makna dari kehidupan manusia menghayati hidup ini sehagai bermakna dan manusia cenderung untuk mengekspresikan makna itu. Ekspresi ini dapat dipahami menurut prinsip-prinsip epistemologi Dilthey yang mendasari metodologi studi-studi kemanusiaan, atau menurut Dilthey, Geisteswissenschaften. Pertama, kita harus kenal akrab dengan proses-proses mental. Dengan proses-proses mental itu kita menghayrati dan mengekspresikan makna kehidupan. Bila kita tidak mengetahui perasaan suka atau duka, maka kita tidak akan dapat memahami perasaan itu, makna kehidupan itu. Karena kita sebagai manusia dan ekspresi-ekspresi itu bera-sal dari kegiatan-kegistan individu, maka syarat keakraban telah terpenuhi. Kedua, memahami ekspresi membutuhkan pengetahuan akan konteks di mana ekspresi itu di utarakan, membutuhkan penjajagan sistematis akan konteks di mana ekspresi itu diutarakan. Ketiga, memahami ekspresi membutuhkan pengetahuan akan sistem kultural dan sosial yang menentukan sifat ekspresi itu tadi. Untuk memahami sebuah kalimat orang harus mengenal bahasanya. Di sini terlibatlah kita dalam lingkaran teoretis, karena mengenal bahasa harus lebih dahulu mengenal kata-katanya yang membangun bahasa itu, Dari kata-kata tumbuhlah pemahaman akan hahasa itu dan pada gilirannya kita kenali kata-katanya dengan lebih baik. Persoalan 'Verstehen' ini diambil Dilthey dari Schleiermacher dengan guna praktisnya untuk penafsiran, sedang gunanya yang utama untuk mempertahankan keabsahan penafsiran terhadap romantisme dan subyektivisme dan memberikan pembenaran bagi keabsahan itu agar menjadi dasar kepastian bagi pengetahuan sejarah; juga menjadi pelengkap bagi pendasaran Geisteswissenschaften. Karena 'Verstehen' diangkat oleh Dilthey ke dalam sistem epistemologi dan metodologi. Geisteswissenschaften, maka perlu dituliskan sebuah bab tentang Geisteswissenschaften, yaitu tentang sejarah perkembangannya, tentang ciri-ciri khasnya, tentang obyeknya dan tujuannya. Geisteswissenschaften menjadi kelompok ilmu pengetahuan yang mandiri terkat usaha a.1. Dilthey yang meletakkan dasar-dasar epistemologisnya, hingga mendapatkan statusnya herdampingan dengan Naturwissenschaften. Suatu introduksi tentang situasi ilmu-ilmu pengetahuan abad 18-19 serta perkemtangan dan permasalahan ilmuilmu pengetahuan itu yang dipersersi oleh Dilthey, mendahului uraian tentang Geisteswissenschaften.
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library