Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siswantoro
"ABSTRAK
Menurut SKRT 1986, penyakit kardiovaskuler masih merupakan penyebab nomor 2 kematian di Indonesia. Diantara penyakit kardiovaskuler tersebut, penyakit jantung koroner adalah penyebab terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai berapa besar pengaruh faktor risiko hipertensi, hiperkolesterolemia, hiperglikemia, obesitas, merokok dan kurang olah raga serta seberapa besar manfaat pengendalian faktor risiko tersebut terhadap timbulnya penyakit jantung koroner.
Jenis penelitian adalah observasional dengan disain kasus kontrol, pada pengunjung Rumah Sakit Umum Kabupaten Dati II Tulungagung yang berumur 35 tahun keatas. Kasus adalah penderita penyakit jantung koroner bagian UPF Penyakit Dalam sedang kontrol adalah pengunjung lain dari UPF Bedah dan Unit Gawat Darurat.
Analisis statistik dengan regresi logistik multivariabel digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap faktor risiko yang diteliti dengan mengendalikan semua faktor lain yang mempengaruhi hubungan tersebut.
Dari 97 kasus dan 184 kontrol yang dianalisa dapat diketahui bahwa hipertensi dan hiperkolesterolemia berpengaruh bermakna terhadap timbulnya penyakit jantung koroner. Besarnya pengaruh hipertensi adalah 5.90 kali lebih besar dari normotensi. Sedang besar pengaruh hiperkolesterolemia adalah 1.99 kali lebih besar dibanding yang kolesterol normal. Umur merupakan variabel konfonding positip terhadap variabel hipertensi.
Pengendalian terhadap kedua faktor risiko tersebut diatas belum terbukti menurunkan pengaruhnya terhadap timbulnya penyakit jantung koroner. Disarankan pengkajian kembali terhadap pengendalian/pengobatan terhadap kedua faktor risiko diatas."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswantoro
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S27484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswantoro
"[ABSTRAK
Penulisan ini dibuat untuk mengetahui karier kriminal duta dari hal mendasar
yang bermula dari proses mempelajari tindak kejahatan yang biasa duta lakukan
seperti mencuri, menipu, serta membohongi korban dengan trik-trik yang telah
dipelajari kemudian menerapkan, selanjutnya memutuskan pilihan untuk tidak
melanjutkan profesi seperti duta. Analisis menggunakan sudut pandang teori
desistance serta teori career criminal dengan mengetahui alasan-alasan apa saja
yang melatarbelakangi duta berhenti untuk melakukan tindak kejahatan seperti
yang biasa duta lakukan. Penulisan ini menggunakan metode kajian kepustakaan
melalui penelusuran data sekunder yang berkaitan dengan fokus penulisan. Hasil
dari penulisan ini menyimpulkan bahwa alasan mendasar yang mengakibatkan
duta memilih untuk melakukan desistance berdasarkan alasan internal dan
eksternal dari dalam diri pelaku yang mengacu pada pemikiran dari Farrall &
Calverley dalam bukunya yang berjudul understanding desistance from crime.

ABSTRACT
This article is an effort to understand duta criminal career starting from basic
criminal learning process of a duta including theft, fraud, and scam the victims
using certain tricks and methods learned, then practicing those tricks and methods
to finally decide to withdraw from the path of becoming a duta. Within the
analysis, theory of desistance and criminal career is being used to understand and
reasoning behind the decision of desisting from criminal career as a duta. Current
study utilizes secondary data as literary method within the research focus. Result
of current study shows that the reasoning behind this phenomenon are based on
internal and external explanations within the subjects itself, as mentioned by
Farrall & Calverley within their book entitled Understanding Desistance From
Crime., This article is an effort to understand duta criminal career starting from basic
criminal learning process of a duta including theft, fraud, and scam the victims
using certain tricks and methods learned, then practicing those tricks and methods
to finally decide to withdraw from the path of becoming a duta. Within the
analysis, theory of desistance and criminal career is being used to understand and
reasoning behind the decision of desisting from criminal career as a duta. Current
study utilizes secondary data as literary method within the research focus. Result
of current study shows that the reasoning behind this phenomenon are based on
internal and external explanations within the subjects itself, as mentioned by
Farrall & Calverley within their book entitled Understanding Desistance From
Crime.]"
2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Siswantoro
"Pada Tesis ini dibahas proses industri yang disimulasikan ke dalam simulator otomasi mesin pelubang dengan pengendali PLC TSX 17-20 telemecanique. Baik dilakukan secara manual maupun automatis. Sistirn otomasi mesin pelubang dimodelkan dan diprogramkan pada komputer PC dengan teknik pemrograman Visual sehingga dapat mewakili kondisi kerja seperti realita di lapangan.
Pengendalian dilakukan dengan PLC TSX 17-20 telemecanique yang dimiliki Laboratorium Kendali dan Otomasi - Universitas Indonesia yang memiliki fasilitas pemrograman diagram fungsi dan diagram tangga. Untuk dapat menghubungkan perangkat simulasi dengan PLC , dibuat rangkaian antarmuka dengan memanfaatkan IC 8255 sebagai Programmable I/D.
Program Pengendalian ditulis dalam ladder diagram. Dari program yang dibuat dan diamati terdapat perbedaan proses secara manual dan otomatis. Hasil pengamatan menunjukkan pengerjaan dengan proses secara manual - otomatis tidak dapat dilakukan secara bersama dalam satu program PLC karena dibatasi oleh jumlah Output yang terbatas.
Panel Pengendali dirancang sesuai dengan kebutuhau operator di lapangan, beberapa fasilitas yang disediakan antara lain, Tombol start-stop, Emergency Stop dan otomatis Start I Manual Start. Pada Simulator ini juga disediakan fasilitas untuk mengetahui fault' di dalam sistim yang akan membunyikan alarm."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Siswantoro
"Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin berat, PT B sebagai industri manufaktur milik negara didalam kegiatan produksinya terus berupaya untuk tampil didepan, menjadi center of excellence yang memiliki pusat-pusat keunggulan dalam bidang alat berat, industri energi, industri agro, dan industri pengecoran, sehingga dapat menjadi tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan nasional.
Tatanan industri manufaktur yang bersifat job order, menghendaki adanya mekanisme perencanaan produksi, dan pengendalian yang ketat. Pada kondisi demikian, industri manufaktur job order diharapkan berpijak pada kepastian-kepastian aturan yang mendasari pelaksanaan proses produksinya.
Bergerak dari kelemahan-kelemahan industri manufaktur job order, maka prosedur-prosedur baku yang dibuat untuk menciptakan informasi produksi yang konsisten dan terkendali perlu diadakan. Maksud dari perlunya prosedur-prosedur baku tersebut adalah untuk menciptakan kondisi system yang lebih efektif, dengan terdapatnya kejelasan-kejelasan output, kejelasan input serta proses transformasinya. Dengan adanya kejelasan sasaran, diharapkan proses transformasi yang merupakan kegiatan produksi dapat dioptimalkan pelaksanaannya. Harapan yang lebih jauh dengan adanya prosedur adalah kepada tingkat kepercayaan pemesan dan pola produksi yang terkontrol.

By being up against the competition's market very difficult. PT B as state manufacturing industrial in act of its production owned usefully center throughout to do to present in front, became center of excellence and have been usefully centers in heavy equipment sector, energy of industrial, agro of industry and cemented industrial, so that they can be center in fluffiness national opportunity.
The structure of manufacturing industrial was possessive in job order want to the production plant mechanism, and controlling is tight. In those conditions a manufacturing industrial of job order hoped to hold on role certainty based on its process production implementation.
Act from poor of manufacturing industrial of job order, and so basic's procedures made to create a product information which was consistence and controlling that is existing. The meaning of be existing of basic's procedures are to create a condition system more effective, by finding output clearly, input clearly, and transformation process. By be existing object clearly, hoped transformation process as activities production can be optimalized its implementation. Prospecting is far by be existing of procedure to engagement trust level and production pattern controlled.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodik Siswantoro
"Monetary crisis, which leads to unstable economic condition, has caused a number of banks being liquidated. This research is conducted by using major accounting ratios in order to identify the characteristics of liquidated and restructured banks, of which are listed in Jakarta Stock Exchange. The growth of bank industry was highly related with Paket Oktober 1988. This condition is marked by increasing number of banks, from 40 companies in 1988 to 240 companies in 1994. This research is conducted based on a three period financial information, commencing 1994 to 1996. Proven hypothesis concludes that the number of restructured banks is greater than of liquidated banks. On the other hand, the hypothesis related to leverage and gain has failed to be proven. However, the big sample that can be analyzed through box plot may be the caused to this result."
2004
JAKI-1-2-Des2004-45
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Siswantoro
"Dalam menghadapi era globalisasi perdagangan bebas, issue mengenai kemandirian daerah dalam mengelola pembangunan harus segera mendapat perhatian. Di era globalisasi pembangunan suatu bangsa tidak akan cepat dan merata apabila pembangunan di daerah selalu ditentukan pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus memiliki kemandirian dan inisiatif bagi kemampuan pembangunan daerahnya. Oleh karena itu, pembangunan daerah di DKI Jakarta merupakan bagian dari pembangunan nasional, Pembangunan yang sudah dilaksanakan selama ini semakin beragam dan semakin komplek. Tetapi harus disadari pula bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam pembiayaan pembangunan yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Oleh karenanya, sumber pembiayaan pembangunan harus di.evaluasi setiap akhir tahun atau setiap periode tertentu termasuk jenis/proyek yang akan dibiayainya. Kewenangan Pemerintah Daerah untuk rnelakukan penerbitan Obligasi Daerah terlebih dahuiu mendapat persetujuan DPRD maupun pemerintah pusat dan penerbitan obligasi daerah tersebut hanya digunakan untuk membiayai proyek-proyek investasi yang bersifat income generated.
Beranjak dari hal tersebut, perlu ditakukan kajian dan atau analisis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Obligasi Daerah yang akan diterbtikan Pemerintah DK Jakarta sebagai implementasi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004. Pada dasarnya ketentuan mengenai pinjaman daerah sebagaimana diamanatkan dalam kedua undang-undang tersebut akan diterbitkan Peraturan Pemerintah namun hingga saat ini, ketentuan tersebut belum direalisasi atau masih dalam taraf pembahasan lebih lanjut oleh pemerintah.
Berbagai masalah yang perlu diketahui apabila Pemerintah Daerah DKI Jakarta menerbitkan obligasi Daerah untuk membiayai investasi seperti monorel kereta api, yakni:
1. Apakah obligasi dapat dijadikan salah satu sumber keuangan dalam pengadaan monorel di DKI Jakarta?
2. Bagaimana kesiapan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam menerbitkan Obligasi Daerah?"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deot Siswantoro
"Sistem informasi saat ini menjadi suatu hal yang sangat diperlukan dalam suatu perusahaan untuk beroperasi dalam upaya melayani pelanggan serta memenangkan kompetisi dengan para pesaing. Sudah menjadi rahasia umum jika sistem informasi dijadikan competitive advantage suatu perusahaan. Investasi yang besar baik dalam bentuk penyediaan perangkat dan penyiapan sumber daya manusia menjadi suatu hal yang harus dilakukan dalam upaya membentuk budaya informasi yang baik di dalam perusahaan.
Terkait dengan operasional harian perusahaan dalam menggunakan sistem informasi, tentunya tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi seperti gangguan, kerusakan, bahkan yang paling ditakuti adalah kehilangan baik itu akses, perangkat (lunak maupun keras) sampai kepada data informasi itu sendiri. Untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu maka dibentuklah suatu unit yaitu unit HelpDesk yang bertujuan memberikan solusi yang end-to-end kepada pengguna sistem informasi yang membutuhkannya. Dalam mendukung tujuan ini, diperlukan mekanisme pelayanan dan standar pelayanan yang solid, sehingga diharapkan penanganan permasalahan dapat terkendali, terukur dan termonitor.
Sistem pengukuran kinerja petugas layanan HelpDesk sudah dilakukan, hal ini terkait dengan pengukuran yang dilakukan sistem informasi layanan HelpDesk. Namun pengukuran ini hanya sebatas kepada angka-angka jumlah laporan gangguan yang masuk dari pengguna, jumlah pekerjaan yang berhasil diselesaikan olch petugas, lamanya waktu respon, dan lamanya perbaikan dilakukan, yang semuanya diukur dari sisi petugas HelpDesk. Penulis dalam hal ini bermaksud melakukan pengukuran layanan HelpDesk yang dilihat dari sisi pengguna. Sudahkah kebutuhan pengguna terpenuhi oleh petugas layanan HelpDesk dan apa saja yang bclum dipenuhi oleh petugas HelpDesk, menjadi suatu yang menarik untuk dibahas. Hasil kuesioner yang disebarkan kepada pengguna untuk area Jakarta ini kemudian dibandingkan dengan hasil laporan petugas HelpDesk yang menjadi laporan rutin untuk konsumsi manajemen Information System Center. Beberapa pendekatan dan uji statistik dilakukan untuk melihat validitas clan reliabilitas dari data yang ada, sehingga dapat dilakukan analisa untuk memecahkan beberapa masalah dalam pelayanan HelpDesk kepada pengguna. Hasil yang diperoleh kemudian dipetakan dengan desain layanan HelpDesk yang selama ini telah diterapkan, kemudian dilakukan usulan-usulan perbaikan baik perbaikan cara melayani dari para petugas maupun usulan untuk perbaikan dari sistem informasi layanan HelpDesk yang ada.

Nowadays information system had become the most important thing in a company in order to operate to serve the customers and to be the winner within competitive as well. We know already that the information system as such a competitive advantage in the company. The big investment in term of supplied of hardware and software and also empowering human resources were a must to do in order to create the good culture of information in a company. In daily operation of a company in using the information system, there are the problems that can be happened, such as damage equipment, and even the worst things were losing of access, hardware and also software till the information of data itself. To anticipate the things that can be happened as mention before, Telkom had build a Helpdesk unit in order to give the end to end solution to information system users when they need it. In supporting this purpose, it needs a service mechanism and a good standard of service, then expected the problem can be controlled, measured and monitored.
The measurement system of Helpdesk service performance had already done, impacting from the implementation of Helpdesk Information System. Since the beginning of implementation, measurement has taken from the agent point of view such as how many tickets that solved per days or per weeks, how much time that needed to response the user's problem or how much time in repairing the problem. But the essence of service such as user satisfaction had never been touched in reporting for management consumption. In order to minimize the lack of that information, creating a questionnaire for information system users had a good choice in knowing what the true expected in using Helpdesk service. The questionnaire had been developed for Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi users and the result of the questionnaire had been compared to the result from the Helpdesk agents. Statistic test approached had been used in order to see the validity and reliability of the data, and then analyze them with the service blueprint model to solve the problems.
"
2006
T18327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Siswantoro
"Tanah kritis adalah tanah yang mulanya subur menjadi tanah yang kehilangan kesuburannya. Dengan menyempitnya usahausaha kegiatan manusia mengakibatkan usaha pertanian berpindah ke arah tanah marjinal, di mana dalam pengolahan sumber alam di daerah ini sering kali menimbulkan berbagai masalah akibat dari pengelolaan yang tidak tepat berupa kerusakan fisik tanah.
Sehubungan dengan latar belakang tesebut di atas, maka yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah : Di mana saja terdapat adanya tanah kritis pada wilayah daerah aliran kali Serayu ? Mengapa didapati di sana ? Dan Kemana saja kemungkinan arah perluasannya ?
Untuk bisa menjawab permasalahan tersebut diperlukan adanya beberapa faktor yaitu : Ketinggian, lereng, jenis tanah, curah hujan, kepadatan petani serta status tanahnya.
Dari hasil pembahasan tersebut dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : Tanah kritis pada daerah aliran kali Serayu penyebarannya dijumpai pada lereng 15 - 40 %, ketinggian 500 - 1000 meter dari permukaan laut, dengan jenis tanah Latosol dan pada curah hujan di atas 3.000 mm per tahun. Timbulnya tanah kritis pada daerah aliran kali Serayu disebabkan oleh adanya kepadatan petani yang tinggi. Tanah pertanian dan sistim pertaniannya adalah berupa usaha pertanian tanah kering atau tegalan. Kemungkinan arah perluasan tanah kritis di daerah aliran kali Serayu terdapat di : Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodik Siswantoro
"In this thesis will explain about implementing accounting standards which must be modified according to its characteristics. Bank Islam Malaysia Berhad mainly adopted from International Accounting Standards, and Accounting Standards for Islamic Financial Institutions. There are some adjustments from both standards. It can create its own accounting system characteristics. The important things are the users of financial statement can understand and know how to use them. Bank Islam Malaysia Berhad was introduced to practice banking and financing activities based on the Shari'ah Islarni'ah principles derived mainly from Al-Quran and AI-Sunnah. The problem of this study, as showed some relevance of Accounting Standards for Islamic Financial Institutions for Islamic Banks, The Case of Bank Islam Malaysia Berhad. This study will show how ASIFI adopted. There are some adjustment regarding its own environment. Scope of writing will be included accounting standards for Islamic Banks, which support by International Accounting Standards and Accounting Standards for Islamic Financial Institution. There are some similarities and differences from both standards. It is also investigate Islamic Banking System in Malaysia; it is called Interest Free Banking Systems that regulate transaction with other Islamic bank and central bank. However, in its application, some scholars give some critical argument about BIMB operations. Those critics are connected with Islamic laws that some of them might be ignored."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>