Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Immanuel
Abstrak :
Dalam aktivitasnya manusia tidak terlepas dari aktivitas berjalan kaki. Berjalan kaki merupakan moda transportasi yang cukup ringan dan dapat dirasakan. Jalur pedestrian merupakan sebuah jawaban bagi manusia pengguna moda jalan kaki tersebut. Dalam kenyataannya, jalur pedestrian dapat menarik manusia untuk melakukan aktivitas disana dan tidak tertutup kemungkinan terjadi interaksi antara pejalan kaki, dan juga antara pejalan kaki dengan lingkungannya. Berkembangnya jalur pedestrian dapat menjadikan para pejalan kaki semakin banyak melalui jalur tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan aktivitas dan interaksi di sekitar lokasi jalur pedestrian tersebut. Namun, lama-kelamaan aktivitas maupun interaksi yang terjadi disana menjadi berdampak terhadap kualitas jalur pedestrian itu sendiri. Para pengguna jalur pedestrian dan aktor sekitarnya menjadi mengesampingkan tujuan utama dari jalur pedestrian tersebut dan lebih mengutamakan kepentingan individu, sehingga kualitas pedestrian menjadi kearah yang buruk. ...... Human activity can not be separated from the activity of walking. Walking is a simple transportation system which is commonly done by human activity. Pedestrian path is the right answer for that kind of this activity. In fact, pedestrian path can attract people to do activities, and it possibly happens to pedestrian to have interaction among them, and also between a pedestrian and their environment. The development of pedestrian paths can make pedestrian more and more through the pathways. It can be utilized to improve the activity and interaction around the pedestrian path. However, the activities and interactions will have an impact for the quality of the pedestrian itself. Pedestrian will be more individual and ignore the important thing of pedestrian path. Therefore, the quality of pedestrian goes into a bad situation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Immanuel
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai tepat atau tidaknya pertimbangan Majelis Hakim pada Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 03/KPPU/2008/PN.Jkt.Pst yang membatalkan Putusan KPPU No. 26/KPPU-L/2007 mengenai perjanjian penetapan harga SMS off net berdasarkan ketentuan di dalam Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999, serta akibat hukum yang ditimbulkan atas terlampauinya batas waktu dikeluarkannya putusan oleh Majelis Hakim. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan menggunakan tipologi penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada Putusan No. 03/KPPU/2008/PN.Jkt.Pst tidak sesuai dengan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999, karena semua unsur pada Pasal 5 ini telah dibuktikan oleh KPPU di dalam putusannya, serta tidak terdapat konsekuensi hukum atas keterlambatan Majelis Hakim dalam mengeluarkan putusan. Penulis menyarankan agar Majelis Hakim harus memahami keterkaitan antara unsur-unsur di dalam pasal pada UU No. 5 Tahun 1999 sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kekeliruan dalam memutus perkara keberatan yang diajukan atas putusan KPPU. ......The focus of this study is the Judge‟s decision making on Verdict No. 03/KPPU/2008/PN.Jkt.Pst, that annuled KPPU‟s Verdict No. 26/KPPU-L/2007 about Off Net SMS price fixing prior to Article 5 Regulation Number 5 Year 1999, also about the cosequences of Judge‟s tardiness on settling this case. The research type of this study is literature research, hence the typology of this research is normative juridical. This study shows that Judge‟s decision on Verdict No. 03/KPPU/2008/PN.Jkt.Pst is incorrect because all elements on Article 5 Regulation Number 5 Year 1999 have been proven by KPPU on its verdict, also there is no consequences of Judge‟s tardiness on settling this case. The researcher suggest that Judge has to understood the connectivity between elements on Articles on Regulation Number 5 Year 1999.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Immanuel
Abstrak :
Pertumbuhan proyek di berbagai provinsi di Indonesia ditandai dengan meningkatnya nilai kosntruksi setiap tahunnya. Seiring dengan pertumbuhan konstruksi yang pesat, biaya konstruksi juga ikut terus meningkat. Hal ini tentunya akan membuat persaingan antar pelaku dunia kosntruksi di Indonesia semakin ketat sehingga mendorong konstruktor untuk melakukan optimasi terhadap biaya dan kualitas proyek yang dihasilkan. Optimasi dilakukan untuk memperoleh hasil terbaik dari kondisi yang diberikan sebagai suatu batasan atau masalah. Pada bidang kosntruksi,terutama pekerjaan pondasi dimana memiliki banyak variabel ketidakpastiaan (uncertainty) yang tinggi, optimasi sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dari kondisi yang telah ditentukan. Dalam mendesain pondasi, terdapat tiga persyaratan dasar yang harus dipenuhi yaitu ultimate limit state (ULS), serviceability limit state (SLS), dan ekonomis. Dimana pada pengaplikasiannya hanya berfokus terhadap aspek ULS dan SLS, sedangkan aspek ekonomis ditinjau setelahnya. Sehingga diperlukan adanya proses optimasi khususnya dalam mendasi pondasi tiang pancang, sehingga didapatkan desain pondasi tiang pancang yang memiliki biaya konstruksi minimum namun tetap memenuhi persyaratan dasar.
The growth of industrial construction in every province Indonesia is marked by the enhancement of total construction cost every year. Along with the rapid growth of construction, construction cost has also been increasing. The matters will make competition between constructor increasingly stringent, so it will certainly encourage the perpretators in construction sector to optimize the cost and quality of the project produced. Optimiziation is performed to obtain the best result from given conditios as a limitation or a probelem.In construction sector, especially foundation work where there are many high uncertainty variables, optimization is needed to get the best results for predetermined conditions. In geotechnical foundation, there are three basic requirements that should be addresss, which is Ultimate Limit State (ULS), Serviceability Limit State (SLS), and economics. Where are the application approach focuses on  ULS and SLS optimization, while the economics aspect are evaluated afterwards. There is a need for an optimization process, especially in designing pile foundations, so that the pile foundation design can be obtained in which has the the minimum construction cost but still meets the basic requirements.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library