Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Uli Artha Br
Abstrak :

Apoteker bertanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian di apotek,  termasuk dalam pelayanan resep. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian meliputi monitoring dan evaluasi resep untuk mencegah terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan obat hipertensi pada resep, aturan pakai obat hipertensi pada resep, dan interaksi obat hipertensi pada resep. Evaluasi dan monitoring dilakukan dengan dengan cara mengamati dan melakukan kegiatan pelayanan 5 resep di Apotek Kimia Farma No. 382, Depok, Jawa Barat. Hal-hal yang dikaji meliputi cara kerja obat berdasarkan golongan, aturan pakai dan interaksi obat. Hasil evaluasi dan monitoring menunjukkan pemakaian obat sudah tepat dengan memperhatikan golongan obat, aturan pakai dan juga interaksi obat.

 


Apothecary are responsible for pharmaceutical services in pharmacies, including prescription services. Therefore it is necessary to conduct an assessment including monitoring and evaluating prescriptions to prevent medication errors. This study aims to determine the class of hypertension drugs on prescription, the rules for using hypertension drugs on prescriptions, and the interactions of hypertension drugs on prescriptions. Evaluation and monitoring is carried out by observing and carrying out service activities for 5 recipes at Kimia Farma Pharmacy No. 382, Depok, West Java. The things studied include how drugs work by class, rules of use and drug interactions. The results of the evaluation and monitoring show that the use of the drug is appropriate by taking into account the drug class, the rules for use and also drug interactions

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Artha Br
Abstrak :
Product Quality Review (PQR) merupakan salah satu penerapan aspek manajemen mutu yang diatur dalam CPOB. Oleh karena itu perlu dilakukan secara berkala terhadap semua obat terdaftar, termasuk produk ekspor, dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan, produk, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap produk XXX pada periode review 2021 dan mengetahui rekomendasi yang diperlukan produk XXX untuk periode review berikutnya. Pembuatan PQR dilakukan dengan membuat trend data berdasarkan data harian, laporan hasil uji diluar spesifikasi dan membuat laporan PQR sesuai jadwal yang telah ditetapkan, kemudian diperiksa oleh kepala departemen QA, QC, Produksi, R&D, Registrasi, CMD, serta kepala departemen lain yang terkait, selanjutkan dimintakan persetujuan dari head of manufacturer. Hasil review menunjukkan produk XXX pada periode review 2021 telah menggunakan bahan awal yang sudah diperiksa dan disetujui oleh bagian Quality Control, memenuhi spesifikasi proses dan produk yang telah ditetapkan, dan telah dilakukan validasi proses, validasi metode, kualifikasi alat dan utilitas dan rekomendasi yang diperlukan produk XXX untuk periode review berikutnya yaitu melengkapi data secara digital. ......Product Quality Review (PQR) is an implementation of quality management aspects regulated in CPOB. Therefore it is necessary to carry out periodic inspections of all registered drugs, including export products, with the aim of proving process consistency, suitability of product and material specifications, to see trends and identify necessary improvements for products and processes. This study aims to conduct a review of XXX products in the 2021 review period and find out the recommendations needed for XXX products for the next review period. Making PQR is done by making trend data based on daily data, reporting out-of-spec test results and making PQR reports according to a predetermined schedule, then being checked by the heads of the QA, QC, Production, R&D, Registration, CMD departments, and heads of other related departments, then seek approval from the head of manufacturer. The results of the review show that XXX products in the 2021 review period have used starting materials that have been checked and approved by the Quality Control section, meet predetermined process and product specifications, and have carried out process validation, method validation, tool and utility qualifications and recommendations needed for the product XXX for the next review period, namely completing data digitally.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Artha Br
Abstrak :
Penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat di fasilitas distribusi harus mematuhi peraturan perundang-undangan. Kondisi penyimpanan untuk obat dan/atau bahan obat harus sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) merupakan masalah yang sangat kompleks. Produk Rantai Dingin atau Cold chain product (CCP) merupakan obat-obatan yang peka terhadap suhu adalah produk yang bersifat mudah rusak dan memerlukan pengawasan dan distribusi di lingkungan yang terkendali. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza dan CCP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) di KFTD Bogor dan evaluasi penyimpanan terhadap Produk Rantai Dingin/ Cold Chain Product (CCP) di KFTD Bogor. Hasil menunjukan penyimpanan napza dan CCP di KFTD Bogor dianggap telah memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam CDOB. ......Penyimpanan dan penanganan obat dan/atau bahan obat di fasilitas distribusi harus mematuhi peraturan perundang-undangan. Kondisi penyimpanan untuk obat dan/atau bahan obat harus sesuai dengan rekomendasi dari industri farmasi atau non-farmasi yang memproduksi bahan obat standar mutu farmasi. Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) merupakan masalah yang sangat kompleks. Produk Rantai Dingin atau Cold chain product (CCP) merupakan obat-obatan yang peka terhadap suhu adalah produk yang bersifat mudah rusak dan memerlukan pengawasan dan distribusi di lingkungan yang terkendali. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza dan CCP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi penyimpanan terhadap napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) di KFTD Bogor dan evaluasi penyimpanan terhadap Produk Rantai Dingin/ Cold Chain Product (CCP) di KFTD Bogor. Hasil menunjukan penyimpanan napza dan CCP di KFTD Bogor dianggap telah memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam CDOB
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Artha Br
Abstrak :
Pengendalian diperlukan untuk memastikan ketersediaan obat agar tidak terjadi kekosongan dan kelebihan obat di puskesmas. Namun, kegiatan ini memiliki permasalahan dalam mengelola stok obat yang akan kedaluwarsa. Oleh karena itu perlu dilakukan pencatatan stok obat yang belum menggunakan aplikasi pemrograman komputer. Google Spreedsheet dapat mempermudah suatu pekerjaan karena software ini menawarkan sebuah sistem yang oleh pengguna dapat melakukan sharing activities di sheet yang sama secara online kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan monitoring dan evaluasi pengelolaan sediaan injeksi dan supositoria Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur dan meminimalisasi waktu dan volume obat kedaluwarsa dalam pengelolaan sediaan injeksi dan supositoria di Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur. Pembuatan PQR dilakukan dengan mengolah data pada Google Sheet. Hasil menunjukan monitoring dan evaluasi pengelolaan sediaan injeksi dan supositoria Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur dapat dilakukan dengan menggunakan Google Spreadheet sehingga dapat diakses banyak pihak dan meminimalisasi waktu dan volume obat kedaluwarsa dalam pengelolaan sediaan injeksi dan supositoria di Puskesmas Pulogadung Jakarta Timur dapat dilakukan dengan menggunakan Google Spreadheet sehingga dapat mempermudah pemantauan kedaluwarsa obat ...... Control is needed to ensure the availability of drugs so that there are no vacancies and excess drugs at the puskesmas. However, this activity has problems in managing drug stocks that will expire. Therefore it is necessary to record drug stocks that have not used computer programming applications. Google Sheets can make work easier because this software offers a system where users can share activities on the same sheet online anytime, anywhere and with anyone. This study aims to facilitate monitoring and evaluation of the management of injection preparations and suppositories at the Pulogadung Health Center, East Jakarta and to minimize the time and volume of expired drugs in the management of injection and suppository preparations at the Pulogadung Health Center, East Jakarta. Making PQR is done by processing data on Google Sheets. The results show that monitoring and evaluation of the management of injection preparations and suppositories at Pulogadung Health Center, East Jakarta can be carried out using Google Spreadsheet so that it can be accessed by many parties and minimizes the time and volume of expired drugs in managing injection preparations and suppositories at Pulogadung Health Center, East Jakarta can be done using Google Spreadsheet can facilitate monitoring of drug expiration
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Artha Br
Abstrak :
Pasien sepsis yang mendapatkan terapi obat mempunyai risiko mengalami masalah terkait obat. Kompleksitas penyakit dan penggunaan obat, serta respons pasien yang sangat individual meningkatkan munculnya masalah terkait obat. Hal tersebut menyebabkan perlunya dilakukan Pemantauan Terapi Obat (PTO) dalam praktik profesi untuk mengoptimalkan efek terapi dan meminimalkan efek yang tidak dikehendaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemantauan Terapi Obat (PTO) pada pasien dengan penyakit sepsis di ruang rawat inap teratai RSUP Fatmawati dan mengidentifikasi masalah terkait obat menggunakan PCNE V9.0. Metode yang digunakan berdasarkan temuan/kasus permasalahan terkait obat diklasifikasikan berdasarkan PCNE V9.0 Kemudian direkomendasikan penyelesaian permasalahan berdasarkan literatur. Hasil menunjukan penatalaksanaan sepsis sudah dilakukan sesuai dengan panduan tatalaksana sepsis (Kemenkes) dan identifikasi Drug Related Problem (DRP) menggunakan PCNE V9.0 didapatkan tiga masalah yaitu C1. Pemilihan obat; C2. Bentuk obat; C3 Pemilihan dosis. ......Sepsis patients who receive drug therapy are at risk of experiencing drug-related problems. The complexity of the disease and the use of drugs, as well as the highly individualized patient responses increase the emergence of drug-related problems. This causes the need for Drug Therapy Monitoring (PTO) in professional practice to optimize therapeutic effects and minimize unwanted effects. This study aims to determine Drug Therapy Monitoring (PTO) in patients with sepsis in the lotus inpatient ward of Fatmawati Hospital and identify drug-related problems using PCNE V9.0. The method used is based on the findings/cases of drug-related problems classified according to PCNE V9.0 Then it is recommended to solve the problem based on the literature. The results showed that the management of sepsis had been carried out in accordance with the sepsis management guidelines (Ministry of Health) and the identification of Drug Related Problems (DRP) using PCNE V9.0, three problems were found, namely C1. drug selection; C2. medicinal form; C3 Dosage selection.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library