Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shabrina Alyani
Abstrak :
ABSTRAK Banyaknya literatur, perbincangan, kegiatan-kegiatan dan komunitas yang berfokus membahas mengenai masa lalu kawasan perkotaan mendorong masyarakat urban untuk mencari tahu lebih dalam dan mendapat kembali (retrieve) memori kolektif akan hal tersebut. Memori kolektif yang membentuk urban memory inilah yang nantinya menjadi salah satu unsur sangat berpengaruh pada pembentukan karakter sebuah ruang perkotaan. Bermula sejak terbentuknya Weltevreden pada awal abad ke-18 sebagai kawasan eksklusif untuk masyarakat Eropa, kemudian diberlakukannya sistem politik etnis oleh pemerintah kolonial Belanda yang membagi masyarakat etnis Tionghoa, pribumi, dan Eropa dengan fungsi tertentu turut mempengaruhi terbentuknya karakter ruang kota di Kawasan Pasar Baru. Isu-isu akulturasi budaya, segregasi ruang, atmosfer multietnis, modernisasi hingga sayembara dan penetapan bangunan cagar budaya merupakan citra urban memory dari Kawasan Pasar Baru Jakarta. Hal-hal tersebutlah yang menarik perhatian saya untuk mengajukan gagasan mengenai representasi urban memory dalam ranah perancangan ruang perkotaan. Tesis ini menggunakan metode berupa interpretasi sejarah dan penelusuran tipomorfologi untuk kemudian ditetapkan periodisasi tertentu sebagai batasan representasi. Melalui hal tersebut diharapkan Kawasan Pasar Baru dapat menjadi sebuah situs mnemonic bagi masyarakat urban khususnya generasi tua warga Jakarta yang terkait.
ABSTRACT The amount of literatures, conversations, communities, and activities that focus on discussing the past of urban area encourage urban people to find out more and retrieve its collective memory. Collective memory that build up urban memory is one of the very influential elements in shaping the character of an urban space. Starting since the formation of Weltevreden in the early 18th century as an exclusive area for the people of Europe, then the implementation of ethnic politics system by the Dutch colonial government that divides the ethnic Chinese community, indigenous, and Europe with specific functions also influence the character formation of the urban space in the Pasar Baru area. Issues of acculturation, segregation, multiethnic atmosphere, modernization, competition and the establishment of cultural heritage buildings are an image of urban memory in Pasar Baru Jakarta. The things is exactly what attracted me to put forward the idea of ​​the representation of urban memory in the realm of urban design. Through the interpretation of history and typomorphology analysis in particular periodization which is then reconstructed on its significance expected Pasar Baru as a mnemonic site for the urban community, especially the older concerned generation of Jakarta residents.
2016
T45296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Alyani
Abstrak :


ABSTRAK
Pembangunan perkotaan di Indonesia dan Jepang tumbuh dengan pesat, menyebabkan terjadinya urban sprawl yang meluas dan pembangunan perumahan yang penuh. Orang menginginkan privasi dalam kehidupan pribadi mereka dari kehidupan kota yang padat, tetapi tidak mengingkan kehidupan mereka terisolasi sepenuhnya dari lingkungan luar. Brian Edwards 2006 mengatakan bahwa rumah dengan courtyard merupakan lsquo;tipologi responsif terhadap perumahan perkotaan dengan kepadatan rendah rsquo; dan merupakan lsquo;bentuk perumahan yang sesuai dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan campuran kontemporer. rsquo; Ide dari mengaplikasikan courtyard tidak baru dalam arsitektur Indonesia dan Jepang. Melainkan, desain tersebut sudah ada sejak awal dari bangunan tempat tinggal sebagai strategi dalam memasukkan cahaya dan udara ke dalam bangunan. Sejak saat itu, courtyard dalam rumah Indonesia dan Jepang mengalami perubahan dari segi fungsi dan komposisi spasial sebagai efek dari pembangunan perkotaan. Skripsi ini bertujuan untuk mempelajari transformasi dari konsep courtyard dari arsitektur tradisional ke interpretasi modern dari courtyard dalam rumah kontemporer. Kontribusi nilai sosial dan budaya dalam terbentuknya konseptualisasi dalam ruang arsitektur juga didalami. Skripsi ini berisi diskusi mengenai courtyard ditinjau dari segi tipe, fungsi, dan keuntungan.
ABSTRAK
The urban development in Indonesia and Japan has been growing rapidly, resulting in the expansive urban sprawl and packed urban housings. People desire for their private life to be protected from the congested city life, but not completely shut out from the outside. Brian Edwards 2006 has asserted that courtyard housing has been believed to be ldquo a responsive typology to low rise high density urban housing rdquo and is an ldquo appropriate form of housing within contemporary mixed use sustainable urban development rdquo p. xvii . The idea of implementing a courtyard is not new to Indonesian and Japanese architecture. Rather, it has been there since the early design of its residential building as a strategy to draw natural light and air into the building. From that time, courtyard in the Indonesian and Japanese house has been evolving in terms of its utilization and spatial composition as the effect of urban development. This thesis aims to study the transformation of the concept of courtyard in traditional architecture to the modern interpretation of courtyard in contemporary house. Social and cultural values contribute in forming the conceptualization of an architectural space is also investigated. The study includes the discussion of courtyard in terms of its type, function, and benefits.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library