Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setyaningsih
Abstrak :
Penelitian ini berangkat dari fenomena yang banyak dialami oleh mahasiswa. Banyak mahasiswa yang mengalami stres, selain karena tugas-tugas sebagai mahasiswa, kurangnya keuangan, konflik dengan teman, lingkungan yang tidak nyaman, juga karena "budaya” yang berbeda. Hal tersebut mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri mahasiswa. Setiap perubahan memerlukan usaha-usaha penyesuaian diri, Penyesuaian diri dapat berupa penyesuaian mental (Palliative Coping). Keefektifan coping lebih banyak dipengaruhi oleh persepsi seseorang. Sebab coping sendiri merupakan proses yang dipengaruhi oleh penilaian kognitif seseorang, Maksudnya, setelah seorang mempersepsikan lingkungan, ada 2 (dua) kemungkinan yang terjadi : pertama, rangsang yang dipersepsikan berada dalam batas-batas optimal sehingga timbullah kondisi "Homeostasis". Kemungkinan kedua, bila rangsang itu berada diatas batas optimal mengakibatkan seseorang menjadi stres. Subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 120 mahasiswa yang berlatar belakang etnis Madura Latar belakang etnis Madura sengaja diambil karena selain jumlah mereka yang paling besar dibandingkan etnis lain yang ada di Surabaya juga karakteristik etnis Madura yang unik Karakteristik etnis Madura yang unik yaitu ekspresi spontan dan terbuka. Karena karakteristik seperti inilah masyarakat Madura sering mendapat stigma “kasar”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Berawal dari pengalaman langsung yang dialami subyek berkaitan dengan perasaan stres. Hal-hal yang membuat subyek stres diperoleh melalui angket Setelah dipa oleh hal-hal yang membuat subyek merasa stres kemudian dilakukan wawancara terbuka Tujuan wawancara adalah memperoleh gambaran mengenai cara-cara obyek mengatasi masalah atau stres. Setelah diperoleh informasi bagaimana subyek mengatasi masalah kemudian diidentifikasi berdasarkan teori dari Taylor. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, penerapan strategi perilaku coping yang dijelaskan oleh Taylor, juga berlaku pada mahasiswa dengan latar belakang etnis Madura. Gaya koping yang dilakukan oleh mahasiswa yang berlatar belakang etnis Madura tak terpisahkan dari 8 (delapan) strategi ; 3 (tiga) strategi yang terpusat pada masalah dalam bentuk, konformasi, mencari dukungan sosial, dan dalam merencanakan pemecahan masalah, sedangkau 5 (lima) stratégi lainnya yang berpusat pada emosi dalam bentuk kontrol diri, membuat jarak,penilaian kembali secara positif menerima tanggung jawab dan dalam bentuk lari atau menghindar. Kedua mahasiswa Madura yang masih tinggal di Madura maupun yang tinggal di Surabaya mempunyai kecenderungan menggunakan gaya koping yang berpusat pada emosi yaitu dengan cara lari atau menghindar. Sehubungan dengan coping yang dilakukan individu untuk mengatasi atau menangani berbagai problema kehidupan, coping bertujuan untuk mengembalikan fungsi psikologis (menstabilkan atau menetralisir kembali keadaan individu) seperti biasa. Apapun gaya coping yang diambil atau digunakan, tugas coping adalah tetap untuk mengurangi atau mengatasi situasi dan kondisi lingkungan yang membahayakan individu, bahkan juga untuk penyesuain diri individu dengan realitas sosial yang ada sehingga individu dapat mempertahankan diri dalam kondisi apapun.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Setyaningsih
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola produltivitas peneliti BATAN dalam disiplin ilmu hayat dan ilmu lingkungan tahun 1993-2002 dengan menggunakan hukum Lotka, dan menguji kesesuaian antara distribusi produktivitas peneliti disipiln ilmu hayat dan ilmu lingkungan dengan hukum Lotka. Pengambilan sampel penelitian dengan cara mengumpulkan data peneliti Batan dan memilahnya. Data yang diambil adalah peneliti dengan disiplin ilmu hayat dan ilmu lingkungan, sebagai penulis tunggal atau penulis pertama, dan hasil penelitiannya sudah dipublikasikan antara tahun 1993-2002. Hasil penelitian kemudian ditabulasi dengan program exell 2000. Selanjutnya dibuat tabel data pengamatan dan nilai teoritis Lotka. Hukum Lotka menggunakan rumus yx = Clx°.C adalah konstanta dan n adalah eksponen. Nilai C yang diberikan Lotka untuk produktivitas peneliti adalah 60% x jumlah peneliti dan n = 2. Distribusi pengamatan kemudian dihitung dengan hukum Lotka. Kesesuaian antara distribusi pengamatan dan nilai teoritis dilakukan dengan uji Kolmogorov Smimov goodness of fit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah peneliti Batan dengan disiplin ilmu hayat dan ilmu lingkungan pada tahun 1993-2002 adalah 67 orang. Hasil penelitian yang ditulis oleh orang pertama atau penulis tunggal dan sudah pernah dipublikasikan sebanyak 687 dokumen. Jumlah peneliti terbanyak adalah bidang biologi (22.39%), hasil penelitian terbanyak adalah bidang biologi (26.78%), tahun dengan jumlah peneliti terbanyak adalah tahun 1997 (14.99%), dan tahun dengan jumlah hasil penelitian terbanyak adalah tahun 1996 (74.63%). Berdasarkan perhitungan dengan hukum Lotka maka ditemukan bahwa C = 0.09718 dan n = 0.33286. Dengan demikian, pola produktivitas peneliti Batan dalam disiplin ilmu hayat dan ilmu lingkungan adalah y, = 0.09718/x0'33286. Artinya jumlah peneliti untuk setiap 1 hasil penelitian adalah 9.72%. Pada nilai kritis 0.01 = 0.199 dan Deviasi maksimun = 0.12179 maka terlihat bahwa Deviasi maksimum Iebih besar dari nilai kritis. Artinya hipotesa nol diterima, distribusi pengamatan sesuai dengan distribusi teoritis. Productivity Pattern of Researchers: Bibliometric Analysis by Using Lotka's Law At the Results of Research of Life And Environmental Sciences, BATAN's Researcher, 1993-2002 This research is intended to identify the productivity pattern of Batan?s researchers in life and environmental sciences in 1993-2002 by using the Lotka?s Law, and tests the compatibility between distribution of researcher's productivity of life and environmental science with the Lotka's Law. The research sampling is done by collecting the data of BATAN's researcher classify them. The data collected are of the data researchers of life and environmental science, as a sole author or first author, and his or her research have been published between 1993-2002. The result of then tabulated with excel 2000 program. Then the observation data and Lotka's law value table are made. The Lotka theoretical value use the formula of yx = C/x". C is a constant and n is exponent. The C value assigned to Lotka to productivity pattern of researchers is 60% x number of researchers and n = 2. The Lotka?s law counts the observation data. To identify the compatibility of observation data and theoretical value, the Kolmogorov Smirnov goodness of fit is used. The result indicates that number of researchers of Batan with the life and environmental sciences in 1993-2002 is 67 researchers and the research result of life and environmental sciences written by the first author or sole auth-'r and has been published is 687 documents. The biggest amount of researcher is in biology (22.39%) and the biggest amount of his or her research is in biology (26.78%) and the year with the biggest amount of researcher is on 1997 and the year with the biggest amount of his or her research is on 1996. Based on the calculation with Lotka's law, it is found that C = 0.09718 and n = 0.33286, the pattern of the researchers' productivity is yx = 0.09718/x"'"6 . It means that make a single contribution is 9.72%. With critical value at 0.01 = 0.199 and maximum deviation = 0.12179 it can be seen that the maximum deviation is greater than the critical value. It means that the null hypotesis is accepted which means that the observation data is compatible with the theoretical value.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Setyaningsih
Abstrak :
Industri mempunyai pengaruh besar kepada lingkungan, karena mengubah sumber alam menjadi produk baru dan menghasilkan limbah produksi yang mencemari lingkungan. Limbah produksi bisa mencemarkan bahkan merusak lingkungan, baik untuk jangka waktu .yang pendek maupun untuk jangka waktu yang panjang. Karena itu, perlu diusahakan teknik dan cara produksi yang memperkecil bahkan meniadakan dampak negatif terhadap lingkungan dalam proses produksi yang menghasilkan produk sampingan. Untuk memudahkan pengendalian pencemaran industri, maka pemusatan industri pada kawasan industri akan sangat membantu. Air buangan bukanlah merupakan masalah yang baru di masa sekarang ini, tetapi meruapakan masalah yang telah ada sejak dulu. Namun, masih ada sebagian masyarakat yang belum atau tidak menyadari akan pengaruh negatif dari adanya pencemaran lingkungan. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya industri-industri dan perusahaan yang membuang air buangannya ke lingkungan sekitar dengan tidak memperhatikan akibat-akibat sampingan yang dapat ditimbulkan oleh air buangan tersebut. Limbah air yang berasal dari pabrik batik mengandung bahan buangan yang berupa zat warna yang berasal dari proses pencucian kain. Warna merupakan indikator pencemaran air yang sangat mudah terlihat. Pembuangan air limbah berwarna tidak hanya merusak estetika badan air penerima tapi juga meracuni biota air di badan air penerima. Di samping itu adanya warna yang pekat akan menghalangi tembusnya sinar matahari pada badan air, sehingga mempengaruhi proses fotosintesis di dalam air. Akibatnya oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis yang dibutuhkan untuk kehidupan- biota air akan berkurang. Hal ini akan mengancam-kehidupan makhluk hidup yang ada di badan air tersebut. Hampir sebagian besar industri batik saat ini membuang air limbahnya langsung ke badan air penerima. Hal ini disebabkan karena belum diketahuinya cara pengolahan limbah yang tepat dan murah dan juga kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan masih rendah. Dengan adanya relokasi industri batik yang berasal dari pindahan industri batik Karet Setiabudi ke daerah Kompleks Industri Kerajinan batik di desa Pasirbolang Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, maka diperlukan cara pengolahan limbah batik yang tepat dan murah. Dengan didapatkannya cara pengolahan yang tepat dan murah, pihak industri di samping merasa tidak dirugikan, juga limbah yang dikeluarkan sudah memenuhi baku mutu lingkungan. Untuk mendapatkan cara pengolahan limbah batik yang tepat dan murah, dilakukan percobaan laboratorium dengan mengambil sampel dari pabrik batik Gabatex di Palmerah. pengolahan limbah yang dipilih adalah dengan proses kimia dan fisik, hal ini karena tujuan utama dari pengolahan limbah batik adalah penghilangan warna dari limbah batik. Koagulan yang digunakan adalah FeSO4 dan Ca(OH)z. Dari percobaan yang dilakukan di laboratorium, didapat dosis optimum koagulan FeSO4 = 300 mg/1 dan Ca(OH)2 = 200 mg/l. Untuk nendapatkan pengolahan limbah yang paling tepat, dilakukan rangkaian percobaan pengolahan limbah : Koagulasi/flokulasi-sedimentasi, Koagulasi-flotasi, koagulasi/flokulasi-sedimentasi-adsorpsi dan proses adsorpsi Baja. Dari rangkaian percobaan tersebut, didapat hasil yang paling optimum adalah proses koagulasi/flokulasi-sedimentasi-adsorpsi, dengan persen pengurangan warna sebesar 100%. Untuk mengetahui jenis adsorben yang paling bagus, dilakukan percobaan secara batch terhadap jenis karbon aktif tempurung kelapa, karbon aktif sekam padi, karbon aktif batu bara lokal dan karbon aktif batu bara impor. Karbon aktif sekam padi dibuat sendiri di laboratorium, sedang jenis karbon aktif yang lain (tanpa merek dagang) didapat dari toko bahan kimia. Dalam percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap perubahan waktu kontak dan konsentrasi dari karbon yang digunakan. Pengurangan warna yang paling besar dicapai dengan menggunakan karbon aktif sekam padi yaitu sebesar 95,16%, sedangkan dengan tempurung kelapa hanya sebesar 75,81%. Untuk mendapatkan pembangunan unit pengolah limbah yang murah, dilakukan penbandingan antara sistem kelompok dan sistem individu. Dari perhitungan biaya pembuatan pengolahan limbah, didapat biaya yang paling murah, jika industri batik melakukan pengolahan secara berkelompok, yaitu didapat penghematan sebesar 24 juta. Angka ini didapat dari perhitungan total 4 pabrik bila melakukan pengolahan secara individu dan bila ke empat pabrik melakukan pengolahan secara berkelompok.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Setyaningsih
Abstrak :
Sejauh mana pentingnya pengelolaan keuangan bagi UKM sehubungan dengan akses pembiayaan dan kinerja usaha menjadi latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan adakah pengelolaan keuangan yang baik memiliki hubungan terhadap akses pembiayaan dan kinerja usaha. Penelitian dilakukan dengan cara mengkonstruksi faktor-faktor yang diperlukan bagi terselenggaranya pengelolaan keuangan dan faktor yang berhubungan dengan akses pembiayaan serta pengukuran kinerja usaha. Faktor yang terbentuk kemudian dilakukan uji korelasi untuk melihat adakah hubungan antar faktor, dan berapa besar tingkat hubungan yang ditimbulkannya. Penelitian menggunakan metoda survey, dan sampel diambil berdasarkan metoda convenience sampling. Responden yang berhasil dihimpun berjumlah 51, terdiri dari para peserta pameran produk ekspor di JCC dari peserta temu usaha di Jakarta pada bulan Mei 2005. Mereka adalah para pemilik atau pengelola UKM yang bergerak di berbagai jenis usaha. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara faktor manajemen keuangan dengan faktor kinerja usaha, hubungan positip antara faktor manajemen keuangan dengan faktor akses pembiayaan, dan hubungan negatif antara faktor akses pembiayaan dan faktor kinerja usaha.
How importance of financial management for SME relevant with financing access and business performance shall be the underlying background or reason why this research being conducted. The research is purportedly to verify whether appropriate financial management directly correlated to financial access and business performance. The research accomplished by means of constructing required factors for maintaining financial management and correlated factor with financing access and measurement of business performance. Subsequently established factor shall be examined with correlation test to seek for connection between relevant factor and the extent of implication perceived. The research conducted by using survey method and sample that acquired based on method of convenience sampling. Respondent number that effectively procured comprised of 51 people, consist of the participants of export product exhibition at JCC and attendance of business meeting in Jakarta on May 2005. They are the proprietor or manager of SME that involve in various kind of business activity. The research outcome indicates positive correlation between financial management factor and business performance factor, positive correlation between financial management factor and financing access factor, and negative correlation between financing access factor and business performance factor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmi Setyaningsih
Abstrak :
Di berbagai negara dan industri, manajemen manufakturing dari sudut strategi hanya memainkan peranan pembantu dibandingkan dengan fungsi pemasaran dan keuangan. Kebanyakan perusahaan tidak mempunyai strategi manufakturing formal dan tidak diarahkan sama sekali untuk mencapai sasaran perusahaan. Padahal tanpa strategi yang berarti, perusahaan dapat membuat keputusan jangka pendek yang bisa kontradiksi dengan tujuan jangka panjang, dengan hasil yang tidak sesuai antara aktivitas manufakturing dan strategi perusahaan. PT. X sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam industri farmasi juga tidak terlepas dari kebutuhannya untuk mengelola operasi manufakturingnya agar dapat mendukung strategi perusahaan untuk dapat bersaing dalam pasar farmasi. Penelitian ini menggambarkan bagaimana manajemen operasi di PT. X menggunakan pendekatan audit manufakturing sebagai elemen dalam formulasi strategi manufakturing yang sejalan dengan strategi perusahaan. Formulasi strategi manufakturing menggunakan model dari Menda (2004) dan dilakukan untuk produk obat A dan B yang diproduksi sendiri oleh PT. X. Alternatif strategi manufakturing yang diperoleh adalah strategi penekanan biaya dan variasi rasa produk untuk produk A, serta strategi penekanan biaya untuk produk B. Dari kedua alternatif strategi manufakturing produk A, kemudian dipilih strategi yang paling sesuai untuk kebutuhan perusahaan saat ini dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Kriteria kinerja yang digunakan meliputi biaya, kualitas, pengantaran, dan fleksibilitas. Strategi manufakturing yang dipilih adalah alternatif strategi yang mempunyai skor akhir paling besar, yaitu strategi variasi rasa produk baik untuk metode rata-rata responden dengan bobot yang berbeda maupun bobot yang sama.
In many countries and industries, manufacturing management is still subordinate in strategy making to the marketing and financial functions. Many firms have no formal manufacturing strategy and manufacturing is simply not geared to a business's corporate strategy. Without a meaningful strategy, firms often make short-term decisions that are in conflict with their long-term goals, which invariably results in a poor match between manufacturing activities and the firm's overall strategy. PT. X as a pharmaceutical company also has the need to manage their manufacturing operations in line with corporate strategy to leverage their competitive advantage in pharmaceutical market. This research describes how operation management in PT. X using manufacturing audit approach as key element to formulate manufacturing strategy that fit the corporate strategy. The formulation of manufacturing strategy proposed by Menda (2004) has applied in PT. X. The formulation is particularly used for medicine product A and B. Manufacturing strategy alternatives adopted include production cost reduction and variations of flavor for product A. For product B, manufacturing strategy adopted is only production cost reduction. From both manufacturing strategy alternatives of product A, the most suitable strategy for current condition of the company is selected using Analytic Network Process (ANP) method. Performance criteria used include cost, quality, delivery, and flexibility. The selected manufacturing strategy is variations of flavor that has the highest final score, for different or same weighted average of respondents? methods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Ratnasari Setyaningsih
Abstrak :
Penelitian ini merupakan upaya untuk menganalisis reliabilitas dan validitas alat ukur penilaian kinerja karyawan (PK2) yang digunakan oleh organisasi "UT'. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kasus, karena bertujuan mendeskripsikan karakteristik suatu alat ukur PK2 yang telah dilakukan pada suatu organisasi, yang hasilnya dapat digeneralisasikan sebatas populasi di organisasi "U3". Dalam penelitian ini digunakan tiga perangkat program, yaitu ITEMAN, SPSS 11.5 for Windows, dan Lisrel 8.54. Berdasarkan uji statistik, ketiga perangkat program ini menghasilkan nilai reliabilitas yang sama besarnya dan sama baiknya untuk ketiga kategori pada PK2. Nilai reliabilitas masing-masing kategori - Akademik, Non-Akademik, dan Struktural - adalah 0.874, 0.897, dan 0.861. Hasil perhitungan ini didukung oleh Standard Error of Measurement yang bernilai baik, yaitu 0.127, 0.122, dan 0.119. Lebih lanjut, berdasarkan T-value pada ketiga kategori PK2, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat validitas yang baik pada ketiga kategori PK2: T -value seluruhnya > 2. Melalui uji kecocokan model ditemukan bahwa PK2 Akademik merupakan alat ukur yang baik karena setiap indikator pada PK2 Akademik memberikan bobot sumbangan yang relatif sama bagi pengukuran konstruk PK2 kategori ini. Namun, karena P-value-nya 0.00 dan nilai RMSEA-nya 0.138, PK2 Akademik, sebagai alat ukur, dapat dikatakan tidak sesuai dengan data atau menunjukkan kecocokan yang kurang mencukupi. Oleh karena itu, sebenarnya item-item pada kategori ini perlu diteliti lebih lanjut. Sebaliknya, uji kecocokan model pada PK2 Non-Akademik dan Struktural memperlihatkan bahwa seluruh nilai pada umurnnya masuk kategori sesuai dengan data; tingkat kecocokannya dapat diterima. Diagram path pada kedua kategori ini juga memperlihatkan factor loading yang seluruhnya signifikan. Dengan demikian, seluruh indikator pada kedua kategori ini memberikan bobot sumbangan yang relatif seimbang bagi pengukuran kedua konstruk PK2 ini. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa ketiga kategori PK2 tersebut secara statistik telah terbukti relibel dan valid. Namun, karena tingkat kecocokannya, khususnya pada kategori Akademik, tidak sesuai dengan data (GOF rata-rata tidak berada pada good-fit), definisi operasional dan indikator kisi-kisi pada item-item yang nilai standardized-nya s 0.50 perlu ditinjau dan diperbaiki agar Iebih terfokus.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Setyaningsih
Abstrak :
Sektor ekonomi dijadikan motor penggerak pada setiap negara untuk mengangkat harkat kehidupan bangsa ke arah modernisasi, oleh karena itu, sebagian besar kegiatan transaksi masyarakat banyak membutuhkan jasa bank, jadi tidak mengherankan jika sektor perbankan mempunyai tempat yang penting dalam suatu bangsa. Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha dan perdagangan pada zaman mutakhir ini menyebabkan orangorang menginginkan segala sesuatunya bersifat praktis dan aman khususnya dalam lalu lintas pembayaran. Cara penyelesaian kewajiban pembayaran lain yang dapat digunakan didasari pada kesepakatan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Sepanjang cara yang dipilih oleh pihak-pihak yang bertransaksi untuk penyelesaian suatu kewajiban pembayaran tersebut melalui penggunaan suatu warkat yang berkaitan dengan lembaga perbankan, maka salah satu yang dikenal dalam masyarakat adalah dengan jasa bilyet giro. Pada penulisan tesis ini, Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan data yang diperoleh dianalisa dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan maka dapat dianalisa beberapa pokok permasalahan dalam pelaksanaan jasa bilyet giro, yaitu Pertama, dalam hal pengaturan pelaksanaan jasa bilyet giro. Pelaksanaan jasa bilyet giro mulai efektif sejak dikeluarkannya SK DIR BI No.28/32/KEP/DIR dan SEBI No.28/32/UPG Tentang Bilyet Giro, sebelumnya pelaksanaan transaksi pembayaran dengan bilyet giro ternyata terdapat banyak penyimpangan karena ketentuan sebelumnya dirasakan masih kurang menjamin kepastian hukum. Kedua, mengenai bentuk perjanjian standar/klausula baku dalam perjanjian pembukaan rekening giro - yang dalam hal ini sangat berkaitan dengan penggunaan warkat bilyet giro- apakah sudah sesuai dengan ketentuan Undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999. Ketiga, yaitu bagaimana praktek perlindungan konsumen pada Bank "X", yaitu salah satu Bank Umum di Indonesia yang menyelenggarakan jasa bilyet giro. Diharapkan dengan pembahasan ini, bank sebagai suatu lembaga keuangan yang mempunyai peran yang penting dalam masyarakat, dapat meningkatkan pelayanan terhadap nasabahnya sesuai dengan UUPK khususnya dalam penyelenggaraan jasa bilyet giro sehingga nasabah tidak lagi menjadi pihak yang dirugikan dan secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian di negara kita.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T37776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Yunita Setyaningsih
Abstrak :
Gedung - gedung sekolah dasar banyak mengalami kerusakan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data tahun 2004 dari 17.402 Sekolah Dasar/Sekolah Luar Biasa 35 % mengalami kerusakan. Untuk Kabupaten Bantul akibat terjadinya gempa pada tanggal 26 Mei 2006 hampir sebagian besar sekolah mengalami kerusakan. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan TK dan SD memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK). DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Daerah tertentu adalah daerah yang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Penelitian ini dilakukan untuk tahun anggaran 2006 di Kabupaten Bantul. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor paling sering terjadi Pada proyek bantuan Dana Alokasi Khusus sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas mutu bangunan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bantul. Faktor - faktor resiko tersebut sangat berdampak terhadap penurunan kualitas terutama di Kabupaten Bantul. Dalam penelitian menggunakan Analisa data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan faktor resiko yang paling sering terjadi dan dilanjutkan dengan analisis Korelasi terhadap kinerja mutu bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kualitas juga masih sering terjadi ini akibat ketidaktahuan Tim Pelaksana mengenai bangunan, dan tidak melaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang ada. Hal ini juga terjadi kurangnya pengawasan dari Dinas Kabupaten ke sekolah-sekolah dan keterbatasan konsultan disetiap kabupaten. Setelah analisa korelasi terdapat tiga variabel yang sangat berpengaruh yaitu tim pelaksana tidak paham akan perhitungan biaya bangunan, tim pelaksana tidak mengetahui mutu bangunan yang sesuai dengan rencana kerja struktur, kenaikan harga alat dan material. ......There is many ewlementary School Building become damaged. It inplicit based on data year 2004 from 17.402 Elementary / Exraordanary School exist there is 35 % damaged. Especially for Bantul regency almost building damaged because of earthquake in May 26, 2006. That natural disaster Kindergarten have Elementary Direktorat. Take the inisiative ti Allocate Special Donator ( Dana Alokasi Khusus). Special donator source from APBN which is allocated for to help donator with natural priority. This special area is the area with special qualification. This research to know the most other factor on special donatour yhat impact desending quality of building. This reasearch on Bantul regency on Budget year 2006. Analysis data in this research use Analytic Hierarchy Process (AHP) method to produce result what is the most often risk factor and extende with correlate analysis on quality building. The result of this rescend show that descend quality is often happined because lack of knowledges executor team about the building do not work apporoprate desrre specificator. This hapnned because lack of control aofravall quality to the building and limitedness consultan an every regency. After analysis corellated can it three variable very influence that is executor tim not understand with caculated cost building, excutor tim not quality building of fit planning work structur. Up cost tool and material.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Setyaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Kim dkk (2010) membuktikan bahwa self-enhancement pada domain kinerja berdampak buruk terhadap subjective well-being (SWB). Penelitian ini akan menguji apakah self-enhancement pada trait juga akan menunjukkan hasil yang sama. Penelitian ini juga bertujuan menguji apakah emosi terima kasih memoderasi hubungan antara meninggikan atau merendahkan diri dengan SWB. 137 partisipan diberi umpan balik palsu dan manipulasi terima kasih, kemudian mengisi kuesioner SWB. Hasilnya, hanya terima kasih yang terbukti signifikan dalam memprediksi tingkat kepuasan hidup, positif afek dan SWB secara keseluruhan. Dugaan bahwa terima kasih memoderasi hubungan antara self- enhancement atau self-effacement tidak terbukti.
ABSTRACT
Kim et al. (2010) proved that the self-enhancement in the performance domain had negative impact on well-being (SWB). This study will test whether self- enhancement on the trait will show the same results as Kim et al (2010). The study also aims to examine whether gratitude emotion moderate the relationship between self-enhancement or self-effacement with SWB. 137 participants were given false feedback and gratitude manipulation, then fill out a SWB?s questionnaire. As a result, only gratitude that proved significant in predicting the level of life satisfaction, positive affect and overall SWB. Prediction that gratitude moderate the relationship between self-enhancement or self-effacement to SWB is not proven.
2013
T32712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prapti Setyaningsih
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian dengan judul Fire Load kamar asrama Y di Jakarta merupakan penelitian deskriptif komparatif. Penelitian ini menggambarkan nilai fire load yang berasal dari bahan perlengkapan di dalam ruangan (kamar) baik yang bersifat fixed seperti kusen dan pintu maupun yang bersifat movable seperti kursi, tempat tidur dan lainnya. Perlengkapan kamar kemudian dikategorikan menurut tipe pertumbuhan api, yaitu ultrafast, fast, medium dan slow. Waktu perkiraan evakuasi dihitung dengan menggunakan model matematis sederhana berdasarkan gambaran komponen sarana evakuasi gedung.

Dari hasil penelitian terhadap 13 kamar asrama di asrama Y diketahui rata-rata nilai Fire Load adalah 356.0 MJ/m2. Hasil tersebut melebihi survey yang dilakukan oleh puslitkim PU pada tahun 1997. Menurut tipe pertumbuhan apinya 66.6 % perlengkapan asrama memiliki sifat pertumbuhan api medium, 26.9 % perlengkapan memiliki pertumbuhan api sifat fast namun 6.5% perlengkapan asrama memiliki sifat pertumbuhan api ultra fast (waktu tumbuh 75 detik). Hasil perhitungan waktu evakuasi tanpa hambatan adalah 15 menit 48 detik pada siang hari dan 13 menit 31 detik pada malam hari
ABSTRACT
The fire load room estimations value of Y dormitory in Jakarta and fire evacuation is a descriptive and comparative research. This research calculated fire load derived from room facilities material either fixed fire load (siils, door etc) and movable Fire Load( chair, bed, etc). The material then categorized based on fire growth type,e g ultrafast, fast, medium and slow. The evacuation time has calculated using simple mathematics method based on evacuation means.

From 13 room in Y boardinghouse, the mean of fire load is 356.0 MJ/m2. This result is higher than fire load that calculated by PU in 1997. Refer to fire growth type, 66.6 % equipment have medium fire growth, 26.9 % equipment have fast fire growth and 6.5% have ultra fast fire growth (fire growth 75 s). Evacuation time is 15 minute 48 second in afternoon dan 13 minute 31 second at night.;The fire load room estimations value of Y dormitory in Jakarta and fire evacuation is a descriptive and comparative research. This research calculated fire load derived from room facilities material either fixed fire load (siils, door etc) and movable Fire Load( chair, bed, etc). The material then categorized based on fire growth type,e g ultrafast, fast, medium and slow. The evacuation time has calculated using simple mathematics method based on evacuation means. From 13 room in Y boardinghouse, the mean of fire load is 356.0 MJ/m2. This result is higher than fire load that calculated by PU in 1997. Refer to fire growth type, 66.6 % equipment have medium fire growth, 26.9 % equipment have fast fire growth and 6.5% have ultra fast fire growth (fire growth 75 s). Evacuation time is 15 minute 48 second in afternoon dan 13 minute 31 second at night.;The fire load room estimations value of Y dormitory in Jakarta and fire evacuation is a descriptive and comparative research. This research calculated fire load derived from room facilities material either fixed fire load (siils, door etc) and movable Fire Load( chair, bed, etc). The material then categorized based on fire growth type,e g ultrafast, fast, medium and slow. The evacuation time has calculated using simple mathematics method based on evacuation means. From 13 room in Y boardinghouse, the mean of fire load is 356.0 MJ/m2. This result is higher than fire load that calculated by PU in 1997. Refer to fire growth type, 66.6 % equipment have medium fire growth, 26.9 % equipment have fast fire growth and 6.5% have ultra fast fire growth (fire growth 75 s). Evacuation time is 15 minute 48 second in afternoon dan 13 minute 31 second at night., The fire load room estimations value of Y dormitory in Jakarta and fire evacuation is a descriptive and comparative research. This research calculated fire load derived from room facilities material either fixed fire load (siils, door etc) and movable Fire Load( chair, bed, etc). The material then categorized based on fire growth type,e g ultrafast, fast, medium and slow. The evacuation time has calculated using simple mathematics method based on evacuation means. From 13 room in Y boardinghouse, the mean of fire load is 356.0 MJ/m2. This result is higher than fire load that calculated by PU in 1997. Refer to fire growth type, 66.6 % equipment have medium fire growth, 26.9 % equipment have fast fire growth and 6.5% have ultra fast fire growth (fire growth 75 s). Evacuation time is 15 minute 48 second in afternoon dan 13 minute 31 second at night.]
2015
T42952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>