Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiati S.
Abstrak :
In this paper, fasting refers to the Muslim fast, defined as refraining from eating and drinking and all other activities that annul the fast from sunrise to sunset (approximately 14 hours). Fasting can be performed at any time in the year, but is usually performed during certain the compulsory month or recommended days. The fasting of the month of Ramadan is an activity that is health-wise quite difficult, since the person has to refrain from eating and drinking from sunset to sunrise (approximately 13 to 14 days per day) for 29-30 consecutive days.
2003
AMIN-XXXV-4-OktDes2003-201
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Setiati
Abstrak :
Hipotensi ortostatik adalah turunnya tekanan darah sistolik (TDS) 20 mmHg atau turunnya tekanan darah diastolik (TDS) 10 mmHg pada saat perubahan posisi, dari posisi tidur ke posisi tegak. Berbagai faktor yang berhubungan dengan hipotensi ortostatik, seperti usia, obat anti hipertensi, hipertensi, strok dan diabetes melitus masih diperdebatkan. Sampai saat ini belum ada data mengenai prevalensi hipotensi ortostatik di Indonesia. Belum diketahui pula faktor prediktor hipotensi ortostatik. Sebagian besar penelitian hipotensi ortostatik yang ada di luar negeri dilakukan pada subjek berusia lanjut, Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan prevalensi hipotensi ortostatik di Indonesia dan faktor prediktor terjadinya hipotensi ortostatik pada orang berusia 40 tahun ke atas di Indonesia. Penelitian ini merupakan bagian penelitian survei epidemiology hipertensi di Indonesia. Empat ribu empat ratus tiga puluh enam subjek berusia 40-94 tahun didapatkan secara random dari berbagai praktek dokter di berbagai kabupaten di Indonesia. Data dikumpulkan dengan melakukan serangkaian anamnesis (riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan strok serta penggunaan obat anti hipertensi) dan pemeriksaan tekanan darah pada posisi tidur dan duduk setelah 1-3 menit. Regresi logistik ganda dilakukan untuk mendapatkan faktor prediktor hipotensi ortostatik yang paling bermakna. Subjek yang mengalami hipotensi ortostatik sebesar 561 subjek (12,65%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa riwayat diabetes melitus, riwayat strok, tekanan darah sistolik tinggi dan tekanan darah diastolik tinggi mempengaruhi terjadinya hipotensi ortostatik. Usia dan penggunaan obat anti hipertensi tidak mempengaruhi terjadinya hipotensi ortostatik. Obat agonis alfa-2 sentral dan kerja sentral lain merupakan satu-satunya obat anti hipertensi yang mempengaruhi terjadinya hipotensi ortostatik. Hasil analisis multivariat mendapatkan tekanan darah sistolik tinggi dan tekanan darah diastolik tinggi sebagai prediktor hipotensi ortostatik. Sedangkan riwayat diabetes melitus dan riwayat strok tidak mempengaruhi terjadinya hipotensi ortostatik. Penggunaan obat anti hipertensi merupakan faktor protektif terjadinya hipotensi ortostatik. Penelitian ini memastikan bahwa usia bukan merupakan prediktor terjadinya hipotensi ortostatik. Adanya komorbiditas seperti hipertensi (tekanan darah sistolik atau diastolik tinggi) merupakan prediktor terjadinya hipotensi ortostatik. Sedangkan obat anti hipertensi merupakan faktor protektif terjadinya hipotensi ortostatik. Penatalaksanaan hipertensi yang baik dan pemilihan obat anti hipertensi yang tepat amat diperlukan untuk mencegah terjadinya hipotensi ortostatik. Daftar bacaan : 32 (1978 - 2001)
The Prevalence And Predictor Of Orthostatic Hypotension Among 40 Years And Above Adult Population In Indonesia.Various factors associated with orthostatic hypotension such as age, drug induced hypotension, hypertension and diabetes mellitus have still been questioned and debatable with one another. No big scale population study done in this matter. Furthermore, most of previous studies were conducted in subjects 65 years or older, only a few were done in subjects from younger to older adults. The purpose of this study is to find the prevalence and predictor of orthostatic hypotension among 40 years and above adult population in Indonesia. This study is a part of Indonesian hypertension epidemiologic survey. A random sample of 4436 subjects aged 40-94 years was obtain from various municipilities in every big island in Indonesia. Orthostatic testing, as well as assesment of history of medical conditions (diabetes mellitus, stroke, and hypertension), blood pressure measurement and use of anti-hypertensive medications were performed. Blood pressure measurements were obtained by trained doctors with the subjects in supine position and after they had been seated for 1-3 minute. A stepwise logistic regression was used to determine significant predictor of orthostatic hypotension. A total of 561 persons (12.6%) experienced orthostatic hypotension. Bivariate analysis showed that orthostatic hypotension was influenced by history of diabetes mellitus, history of stroke, high systolic and diastolic blood pressure. Orthostatic hypotension was not influenced by age and the use of anti hypertension medicine. Central ccz-agonist and other centrally acting drug is the only anti hypertension medicine which influences orthostatic hypotension. Multivariate analysis showed that high systolic and diastolic blood pressure were predictor factors of ortostatic hypotension, while history of diabetes mellitus and stroke were not. The use of anti-hypertensive medicine was protective factor for orthostatic hypotension . This study confirms the conclusion that age by itself is not a predictor for orthostatic hypotension. In fact, the existence of comorbidities in the subjects such as hypertension (high systolic and diastolic blood pressure) is a predictor factor, while the use of anti-hypertensive medication is a protective factor. Proper management of hypertension and preference of anti hypertension medicine is a must to prevent orthostatic hypotension. References : 32 (1978 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Setiati
Abstrak :
Warga negara Indonesia yang bermigrasi untuk bekerja telah lama dinamai dengan penamaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun, karena banyak stigma negative terkait dengan istilah TKI, pada tahun 2017 Pemerintah telah mengubah istilah penamaan tersebut menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Studi ini meneliti dimensi daya Tarik dari penamaan pekerjaan dan bagaimana mereka mempengaruhi niat untuk melamar pekerjaan tersebut. Selanjutnya, penelitian ini juga membandingkan persepsi calon pekerja pada penamaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kami menggunakan penelitian kuantitatif dengan mendistribusikan survei kuesioner untuk menyelidiki persepsi calon pekerja, dan data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling. Hasil dari semua 221 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini mendukung bahwa semua dimensi Daya Tarik Penamaan Pekerjaan (WTA), memiliki dampak signifikan pada Niat untuk Memasukkan Aplikasi Pekerjaan (IS), dengan Nilai Ekonomi (EV) memberikan hubungan negative. Lebih khusus pada PMI, Nilai Pengembangan (DV), Nilai Ketertarikan (VI) dan Nilai Kerjasama (VC) memberikan dampak positif dalam urutan tersebut. Penelitian ini berkontribusi untuk mengevaluasi efektivitas penggantian nama Pekerja Migran Indonesia (daya tarik penamaan) dan memberikan saran kepada pemerintah Indonesia tentang pesan yang perlu disampaikan untuk menarik lebih banyak pelamar (membangun pencitraan dari penamaan). ......Indonesia migrant workers has long been named with the work title of Tenaga Kerja Indonesia (TKI). However, due to many negative stigmas related to the term TKI, in 2017 the Government has changed the term into Pekerja Migran Indonesia (PMI). This study examines the dimensions of work title attractiveness and how they influence the intention to apply. Furthermore, this study also comparing the perception of potential workers on the work title Tenaga Kerja Indonesia (TKI) with Pekerja Migran Indonesia (PMI). We used a quantitative study by distributing a questionnaire survey to investigate the perceptions of future workers, and the data is analyzed using Structural Equation Modelling. The results from all 221 respondents who participated in the study support all dimensions of Work Title Attractiveness (WTA) has a significant impact on Intention to Submit Job Application (IS), with Economic Value (EV) deliver negative relation. More specifically on PMI, the Development Value (DV), Value of Interest (VI), and Value of Cooperation (VC) give a positive impact in that particular order. This study contributes to evaluate the effectiveness on renaming Pekerja Migran Indonesia (brand attractiveness) and give suggestion to Indonesia's government on messages need to be conveyed to attract more applicants (employer brand building).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rukmini Tri Setiati
Abstrak :
Strategi front persatuan merupakan strategi yang diguna_kan pemimpin RRC untuk menggalang kerjasama dengan kelom_pok non komunis demi tercapainya tujuan kebijakan dalam negeri dan luar negerinya. Di dalam negeri keefektifan front persatuan telah dibuktikan dengan keberhasilan PKC merebut kekuasaan dari Guomindang dan mendirikan Republik Rakyat Cina. Strategi front persatuan yang dijalankan RRC terhadap RI pada tahun 1960-an merupakan bagian dari strategi luar negeri global RRC untuk membentuk kerjasama dengan pemerintah non komunis yang anti imperialis terutama di negara-negara Asia, Afrika dan Amerika Latin. Tujuannya adalah agar RRC mendapat dukungan politik untuk bisa keluar dari politik pembendungan Amerika Serikat dan untuk menghadapi pertikaian dengan Uni Soviet. Pada awalnya, strategi front persatuan RRC terhadap RI berja_lan baik sampai terbentuknya poros Jakarta-Hanoi-Phnom Penh-Beijing-Pyongyang pada tahun 1965. Pecahnya pembe rontakan Partai Komunis di Indonesia tahun 1965 merupakan titik balik keberhasilan kebijakan politik luar negeri RRC terhadap RI. Sejak saat itu hubungan kedua Negara mulai memburuk. Kegagalan tersebut menunjukkan bahwa faktor-faktor dalam negeri suatu Negara, terutama negara yang berbeda ideologi juga menentukan efektif tidaknya pelaksanaan front persatuan RRC di luar negeri.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S12959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Setiati
Abstrak :
Penyalian Roman. Roman, sebagai salah satu bentuk karya sastra, memiliki dua aspek penting, yakni aspek cerita dari aspek penceritaan. Namun, pendapat orang mengenai nilai kedua aspek tersebut tidak selalu sama. Forster, seorang ahli sastra dari Inggris, misalnya, mengatakan bahwa baginya aspek cerita merupakan segi yang paling penting dalam sebuah roman. Tanpa cerita tidak mungkin roman terwujud (Forster, 1974:41). Pendapat itu bertentangan dengan pendapat beberapa tokoh sastra yang muncul kemudian, misalnya, pendapat Jean Ricardou, ahli sastra dari Prancis. Guyon mengutip pendapat Ricardou yang menyatakan bahwa pada masa sekarang ini sebuah roman lebih merupakan petualangan penulisan daripada penulisan sebuah pe-tualangan (Guyon, 1972:403). Pendapat tersebut sesuai dengan kenyataan yang dijumpai dalam dunia kesusastraan Modern. Petualangan di bidang penulisan roman memang semakin mening-kat dan menghasilkan karya-karya yang mempunyai tehnik penya-jian yang khas, yaitu karya-karya yang penyajiannya menyim_pang dari konvensi. Karena itu, tidak mengherankan bila akhir-_akhir ini, khazanah kesusastraan, khususnya di Prancis, menja_di lebih kaya dengan karya-karya semacam itu, yang sebagian besar merupakan hasil kegiatan kelompok penulis nouveau roman, seperti Michel Butor, Robbe Grillet, dan Nathalie Sarraute...
Depok: Universitas Indonesia, 1984
S14269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Setiati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatiwi Setiati
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pengaruh sari air buncis (Phaseolus vulgaris Linn) terhadap kadar glukosa darah tikus putih Wistar, dengan metoda tes toleransi glukosa oral. Sari air buncis diberikan secara oral dengan dosis 0,4 gr/100 gr BB, 4 gr/100 gr BB dan 40 gr/100 gr BB. Toleransi glukosa tikus normal yang diberi sari air buncis dengan ketiga dosis tersebut dibandingkan dengan toleransi glukosa tikus normal yang hanya diberi glukosa dan air sebagai kontrol; Hasilnya menunjukkan bahwa sari air buncis dengan dosis 0,4 gr/100 gr BB, dan 4 gr/100 gr BB dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus pada 1 jam setelah perlakuan, walaupun secara statistik tidak bermakna. Sedangkan sari air buncis dengan dosis 40 gr./100.gr BB menurunkan kadar glukosa darah tikus yang bermakna secara statistik (p < 0,01 dan p < 0,0). ABSTRACT
The experiment has been done to know the effect of Juice of green bean (Phaseolus vulgaris Linn) to the blood glucose level of the Wistar rat. Using oral glucose tolerance test method, the Juice of green bean were given orally at doses of 0,4 g,/100. g body weight, 4 g/100 g body weight, and 40 g/100 g body weight respectively were compared with the oral glucose tolerance test of normal rat were given glucose and water as control. The result is the Juice of green bean with doses 0,4 g/100 g body weight and 4 g/100 g body weight show the effect of declining of the blood glucose level, one hour after treatment although there were no significant difference, but dose of 40 g/100g body weight show a significant difference (p < 0.01 and p < 0.05).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Setiati
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Setiati
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di rumah sakit meliputi pelayanan rawat jalan, rawat-inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan pelayanan non medik. Berdasarkan bentuk pe1ayanannya rumah sakit dapat dibedakan: 1. Rumah Sakit Umum (RSU): yaitu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dan yang bersifat dasar sampai dengan sub spesialistik. 2. Rumah Sakit Khusus (RSK): yaitu Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan jenis penyakit tertentu atau disiplin ilmu. Untuk meningkatkan tujuan pelayanan masyarakat yang dimaksudkan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Lestari, diperlukan pengembangan disegala bidang untuk dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini dapat didapal dengan pengimplementasian manajemen strategi.

Manajemen strategi meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dengan melakukan analisa eksternal dan internal. Visi, misi dan tujuan harus ditentukan dahulu untuk dapat membuat strategi, sebab misi merupakan pedoman strategi yang akan dibentuk guna mencapai tujuan perusahaan sedangkan visi merupakan gambaran ideal yang ingin dicapai perusahaan dimasa yang akan datang.

Pada tugas akhir ini peneliti menganalisa Iingkungan ekstemal dan internal dari data-data yang diperoleh dari kuesioner pihak Rumah Sakit lbu dan Anak Lestari dan sumber-sumber Iain. Dari analisa Iingkungan tersebut didapat faktor-faktor utama yang menjadi peluang dan ancaman (Iingkungan eksternal), faktor-faktor utama kekuatan dan kelemahan (Iingkungan internal) yang dimiliki oleh Rumah Sakit lbu dan Anak Lestari. Dengan teknik analisa Iingkungan Matriks EFE (Iingkungan eksternal) dan Matriks IFE (Iingkungan internal) akan diperoleh faktor- faktor yang paling berpengaruh dengan menentukan bobot dan peringkatnya.
2001
S49927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habsari Dwiretno Setiati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
S7128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>