Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiaji
Abstrak :
Proses penganggaran merupakan hal yang sangat penting, substansi anggaran dan bagaimana dampaknya bagi masyarakat sangat dipengaruhi oleh bagaimana proses penganggaran ini berlangsung. Kebijakan anggaran yang ditempuh akan sangat berimplikasi terhadap perkembangan daerah. Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya undarfinancing atau overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran yang pada akhirnya akan menyebabkan layanan publik dijalankan secara tidak efisien dan kurang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan publik, sementara dana yang pada dasamya merupakan dana publik habis dibelanjakan seluruhnya. Kondisi ini akan memperlemah peran pemerintah sebagai stimulator, fasilitator, koordinator dan dinamisator dalam proses pembangunan. Dalam usahanya menciptakan efisiensi alokasi, salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah mengunakan perencanaan strategik dan melakukan evaluasi terhadap program/kegiatan dalam prosedur penganggarannya. Perencanaan strategik dilakukan dalam upayanya melihat kedepan, apa yang ingin dikerjakan dan evaluasi dilakukan dengan melihat kebelakang untuk menilai hasil yang telah dicapai. Namun demikian, upaya tersebut masih sering menimbulkan kegagalan. Kegagalan terjadi dikarenakan usaha untuk meningkatkan efisiensi alokasi telah meningkatkan kebutuhan informasi, transaction cost, dan konflik politik. Kebutuhan informasi meningkat disebabkan adanya tuntutan terhadap tambahan informasi mengenai dampak program/kegiatan, sedangkan konflik politik meningkat disebabkan adanya upaya untuk mendistribusikan kembali anggaran belanja. Penelitian ini memberikan gambaran upaya-upaya peningkatan efisiensi alokasi, yaitu dengan memperbaiki ketentuan-ketentuan kelembagaan berupa aturan (rules), peranan (roles) dan informasi (information). Hal ini dilakukan dengan mengamati peranan yang diberikan oleh mereka yang menawarkan sumber daya, informasi yang ada pada mereka dan aturan organisasi yang ditugaskan kepada mereka. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa efisiensi alokasi di Propinsi DKI Jakarta belum memadai. Hal ini disebabkan belum sepenuhnya aturan, peranan dan informasi yang ada mendukung terlaksananya efisiensi alokasi. Atas dasar kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang disampaikan yaitu pertama, melakukan pendekatan pembelanjaan dalam jangka menengah; kedua, memperbaiki aturan mengenai pemberian punishment and reward, memperjelas kewenangan DPRD, dan penyesuaian aturan/ketetapan; ketiga, menguatkan proses usulan kegiatan (top down versus bottom-up); keempat peningkatan keputusan dalam pengalokasian Iintas sektoral; dan kelima, peningkatan penyampaian informasi mengenai dampak dan efektifitas kegiatan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiaji
Abstrak :
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau disingkat PHBS sebagai operasionalisasi dari program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat atau sekarang lebih dikenal dengan istilah Promosi Kesehatan telah dijalankan diseluruh Indonesia sejak tahun 1996. Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah panduan PUBS dari Direktorat Promosi Kesehatan dalam melaksanakan kegiatan PHBS. Dalam mengelola pelaksanaan kegiatan PHBS mengikuti 4 (empat) taliapan manajemen PHBS, dimulai dari tahap pengkajian, perencanaan, penggerakkan dan pelaksanaan serta pemantauan dan penilaian. Sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian menyangkut proses pelaksanaan kegiatan PHBS, padahal informasi mengenai hal ini sangat penting sekali khususnya bagi pengelola program PUBS sebagai masukkan dalam mengelola dan mengembangkan pelaksanaan kegiatan PHBS di masa yang akan datang. Tatanan dalam penelitian ini lebih difokuskan kepada tatanan rumah tangga mengingat selain adanya keterbatasan sumber daya juga karena rumah tangga merupakan tatanan yang paling spesifik dibandingkan dengan tatanan lainnya. Jenis penelitian dalam studi ini adalah kualitatif, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam menyangkut proses pelaksanaan kegiatan program PHBS di daerah panduan PHBS kabupaten Bekasi. Sedangkan metode yang digunakan adalah melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah serta analisa data sekunder terhadap hasil laporan kegiatan program PHBS. lnforman yang diambil adalah pengelola program PHBS tingkat puskesmas dan kabupaten, tokoh masyarakat dan masyarakat (ibu rumah tangga). Hasil dan kesimpulan dari penelitian dapat disampaikan sebagai berikut; Pengkajian sumber daya dilakukan tidak maksimal masih terbatas kepada lingkungan sendiri. Setiap tahunnya daerah pendataan PHBS terus mengalami perubahan kemudian ada beberapa hal yang tidak jelas maksudnya berkaitan dengan istilah, cara pengisian dan definisi operasional dari indikator. Sedangkan Cara mengklasifikasi PHBS sudah baik. Pengkajian PUBS secara kualitatif tidak dilakukan secara intensif setiap tahunnya. Pengkajian terhadap masalah kesehatan setempat sudah dilakukan. Dalam menentukari prioritas masalah PHBS dengan cara melihat prosentase terkecil dari masing-masing indikator PHBS kemudian berdasarkan sumber daya yang ada bare ditentukan prioritas masalah PHBSnya. Dalam merencanakan kegiatan PHBS, rumusan tujuan tidak realistis dan dalam merencanakan kegiatan intervensi PHBS kurang mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan. DaIam melaksanakan kegiatan PHBS masih banyak yang bersifat empowerment. Sebagian besar pengelola program PHBS tidak sadar akan pentingnya pecan mereka dalam menggerakkan kegiatan PHBS. Dalam memantau kegiatan PHBS cenderung dilakukan pada saat pelaksanaan PHBS saja sedangkan kegiatan penilaian tidak dilakukan karena setiap tahunnya daerah yang didata selalu berubah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada beberapa saran yang penulis sampaikan, yaitu dalam mengkaji sumber daya agar juga mengkaji sumber daya dari lintas sektoral. Daerah pendataan PHBS agar tidak berubah-rubah dan untuk mengambil sampel pendataan PHBS agar mengacu kepada rekomendasi WHO. Istilah, cara pengisian maupun definisi operasional berkaitan dengan indikator PHBS perlu lebih dijelaskan. Pengkajian PHBS secara kualitatif agar dilakukan intensif setiap tahun. kemudian rumusan tujuan dalam merencanakan kegiatan PHBS agar dibuat lebih realistis dan rencana kegiatan intervensi PHBS agar mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PHBS agar tidak hanya bersifat empowerment saja dan pengelolaan surnber daya manusia agar lebih ditingkatkan dalam upaya menggerakkan kegiatan PHBS. Pemantauan kegiatan PHBS selain pada saat pelaksanaan juga perlu dilakukan pada saat lain dalam rangka membahas kegiatan PHBS yang akan dan sedang berjalan. Daerah pendataan PHBS agar tidak berubah-rubah setiap tahunnya sehingga penilaian PHBS dapat dilakukan.
Qualitative Study about Clean and Healthy Behavior (PUBS) Program on Family Setting Case Study: in PUBS Gulden Region Kabupaten Bekasi, West Java 2000Clean and Healthy Behavior Program or PUBS as operational of Public Health Education Program or now familiar as Health Promotion have been working in all region in Indonesia since 1996. Kabupaten Bekasi is one of the PHBS guiden from Health Promotion Directorate. In developing PUBS follows 4 (four) steps of management PHBS starting from prediction, planning, actuating, monitoring and evaluating. So far, there isn't research involving the process of PHBS accomplishment, although this information is very important especially for PHBS organizer as information to organize and to develop PUBS accomplishment in the nex future. This research focuses on family setting because we have limitation of the sources but also family setting as the specific part than others setting. Type of this research is qualitative, and the purpose is to get information about PHBS accomplisment in Kabupaten Bekasi. The method is using indepth interview and focus group discussion and also secondary analyze data of result PHBS report. The Informant is provider from Puskesmas and Kabupaten who manage PHBS program, society figur and community (house wife). Result and summary from this research can be informed like: the score prediction is not maximum and it is still limit to their own environment. Every years PHBS area always changing. There are unclear purpose in terminology, how to fill and operational definition from PHBS indicators. Instead of that how they classify PHBS already well. The PHBS prediction of qualitative did not running well every year. The site health problem prediction already running. In the priority of PHBS problem by using the smallest percentage from each PHBS indicator based on the available source than they can make the priority of PHBS problems. To plan PHBS activity, the purpose is not reality and in planning PHBS activity, it is not straight to the based purpose. In running PHBS activity still in empowerment. Most of the PHBS accomplisher did not realize how important they are in organize PHBS. In monitoring ORBS activity focuses only in PHBS activity even the evaluating is not doing every year in the region that have data always change. According to that statement, so the writer has few suggests, to predict source it is need also to predict from other sources. The PHBS data should not be changing and to take the PHBS data sample it is right to follow WHO rules. Terminology, how they fill and also operational definition connect with PHBS indicator should be more clearly. Qualitative PHBS prediction should be running every year. And then the purpose of planning PHBS activity should be more reality and planning PHBS activity should be following to the rules. Running PHBS activity not only empowerment and developing sources but also increase to organize PHBS activity. Monitoring PHBS activity instead of the process but also discuss the next PHBS activity and PHBS activity that still running. PHBS data region should not be change every year so the evaluating PHBS can be done.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Setiaji
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembahasan mengenai pertimbangan dan proses pengalihan aset Pusat Investasi Pemerintah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur Persero serta menganalisis kinerja keuangan, leverage keuangan dan risiko keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur Persero pasca pengalihan aset tersebut. Total nilai aset yang dialihkan sebesar Rp18,356 triliun yang terdiri dari aset kas Rp9,607 triliun dan aset non kas Rp8,749 triliun. Proses evaluasi menggunakan pendekatan rasio keuangan, tingkat kesehatan perusahaan, degree of financial leverage DFL , non performing loan NPL dan model Z-Score. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan profitabilitas, likuiditas, dan tingkat kesehatan keuangan perusahaan. ......This study aims to provide explanation of the consideration and transfer process of assets of the Government Investment Center to PT Sarana Multi Infrastruktur and also to analyze financial performance, financial leverage and financial risk of PT Sarana Multi Infrastruktur Persero after assets transfer. The total value of the asset transfer is IDR18,35 trillion consisting of IDR9,607 trillion of cash asset and IDR8,749 trillion of non cash asset. The evaluation process uses financial ratio approach, corporate health level, degree of financial leverage DFL , non performing loan NPL , and Z score model. The result shows that the company has improved their profitability, liquidity and corporate financial health level.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Setiaji
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembahasan mengenai pertimbangan dan proses pengalihan aset Pusat Investasi Pemerintah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) serta menganalisis kinerja keuangan, leverage keuangan dan risiko keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pasca pengalihan aset tersebut. Total nilai aset yang dialihkan sebesar Rp18,356 triliun yang terdiri dari aset kas Rp9,607 triliun dan aset non kas Rp8,749 triliun. Proses evaluasi menggunakan pendekatan rasio keuangan, tingkat kesehatan perusahaan, degree of financial leverage (DFL), non performing loan (NPL) dan model Z-Score. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan profitabilitas, likuiditas, dan tingkat kesehatan keuangan perusahaan. ......This study aims to provide explanation of the consideration and transfer process of assets of the Government Investment Center to PT Sarana Multi Infrastruktur and also to analyze financial performance, financial leverage and financial risk of PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) after assets transfer. The total value of the asset transfer is IDR18,35 trillion consisting of IDR9,607 trillion of cash asset and IDR8,749 trillion of non-cash asset. The evaluation process uses financial ratio approach, corporate health level, degree of financial leverage (DFL), non performing loan (NPL), and Z-score model. The result shows that the company has improved their profitability, liquidity and corporate financial health level.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fajar Setiaji
Abstrak :
Sebagai lapangan non-konvensional, lapangan Coalbed Methane CBM memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan lapangannya, yaitu berupa nilai permeabilitas reservoir relatif kecil dan laju alir gas yang relatif rendah. Penelitian ini difokuskan untuk menemukan desain hydraulic fracturing yang paling efektif untuk meningkatkan produksi gas pada lapangan CBM. Proppant jenis silica sand SS dan resin coated sand RCS dengan berbagai variasi ukuran dijadikan variabel utama beserta laju pemompaannya. Rancangan simulasi hydraulic fracturing dilakukan dengan menggunakan model pseudo-three dimensional P3D untuk mendapatkan distribusi tinggi, lebar dan panjang rekahan pada lapisan reservoir. Permeabilitas reservoir setelah proses hydraulic fracturing menunjukkan peningkatan dari 4mD menjadi 14 mD, yang menghasilkan kenaikan laju produksi gas hingga 178.3 BSCF/tahun atau 3 kali dari laju produksi sebelum dilakukan stimulasi. Kondisi ini dicapai menggunakan laju pemompaan 6.5 BPM dengan tipe Proppant resin coated sand pada ukuran 16/30, dan mengikuti jadwal pengeboran moderate. Selama pemompaan Proppant ke dalam sumur, konsentrasi Proppant dinaikkan secara gradual dimulai dari 6 PPA hingga 11 PPA. Dari hasil analisis keekonomian, diketahui bahwa pengembangan lapangan CBM akan menguntungkan secara komersil apabila dilakukan stimulasi hydraulic fracturing sejak awal produksi dimana nilai IRR lapangan menunjukkan angka 18.40 dengan waktu pengembalian modal selama 15 tahun.
As an unconventional reservoir, coalbed methane CBM field has its own challenges in the field management, where the dewatering process takes a long time before commercial gas rates are achieved. This condition take place due to the permeability of the reservoir is low, and gas flow rate as well. To increase field productivity and accelerating the dewatering process, the Hydraulic Fracturing technology in CBM field is analyzed. This study will be focus to find the optimum Proppant design of fracturing at CBM field where silica sand SS and resin coated sand RCS in various size are the main variable. The stimulation design is using pseudo three dimensional P3D model to get fracture height, width and length distribution in reservoir layer, then the result will be used to calculate production gain after fracturing process. The reservoir permeability after fracturing is compared with initial permeability and shows an increasement from 4mD to 14 mD, which result in gas rate increase to 178.3 BSCF annum or 3 times higher from initial gas production rate. This condition are achieve by using 6.5 bpm of pumping rate with RCS 16 30 as a main Proppant and following moderate drilling schedule. During stimulation process, proppant concentration was increase gradually start from 6 PPA to 11 PPA. The economic analysis result shows that hydraulic fracturing stimulation is important to do after drilling operation to get maximum profit from field development. The IRR value after hydraulic fracturing stimulation is 18.40 with pay out time 15 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiaji
Abstrak :
ABSTRAK
Pada perusahaan baterai asam timbal, material utama dari bahan timbal memiliki masa simpan yang terbatas. Penelitian ini menggunakan kasus pada perusahaan baterai asam timbal di Indonesia, peramalan jaringan saraf tiruan digunakan untuk mengakomodir permintaan yang tidak menentu pada perusahaan baterai asam timbal XYZ. Model continuous review digunakan untuk menentukan persediaan minimum dan waktu antar pesanan. Model continuous review yang digunakan diharapkan dapat menghemat total biaya persediaan dibandingkan dengan model kebijakan perusahaan. Ada banyak penelitian mengenai pengendalian persediaan dalam rantai pasokan, tetapi hampir semua penelitian mengasumsikan produk tahan lama. Penelitian ini menggunakan metode jaringan saraf tiruan untuk meminimalkan kesalahan peramalan permintaan dan kemudian pendekatan continuous review digunakan untuk meminimalkan total biaya persediaan dengan mempertimbangkan masa pakai material karena pertimbangan kualitas. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil peramalan terbaik pada baterai tipe N50ZL dengan MAPE 5,44%. Pendekatan dengan metode continuous review dapat menekan total biaya persediaan sebesar 12,76%.
ABSTRACT
At lead acid battery companies, the main material from lead has a limited shelf life. This study uses a case in the lead acid battery company in Indonesia, artificial neural networks forecasting is used to accommodate erratic demand for XYZ lead acid battery companies. The continuous review model is used to determine the minimum inventory and time between orders. The continuous review model is expected to have less total inventory costs compared to the company policy model. There is a lot of research on inventory control in the supply chain, but almost all research assumes durable products. This study uses an artificial neural network method to minimize demand forecasting errors and then the continuous review approach is used to minimize the total inventory cost by considering material life due to quality considerations. The results of the research that has been done obtained the best forecasting results on N50ZL type batteries with MAPE 5.44%. The approach with the continuous review method can reduce the total inventory cost by 12.76%.
2020
T55334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Rahadian Setiaji
Abstrak :
PT. Dirgantara Indonesia merupakan industri kedirgantaraan terbesar di Indonesia sekaligus Perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara yang dikembangkan sejak zaman Orde Baru dan berganti nama menjadi PT.DI yang berkecimpung dalam industri penerbangan. Peneliti mencoba berfokus pada aspek dampak dari Covid-19 terhadap kinerja perusahaan PT. DI guna mencari tahu celah kelemahan serta dapat menjadi acuan peneliti dalam menganalisis terkait perumusan kebijakan yang dilakukan oleh jajaran direksi PT. DI dalam menghadapi pandemi Covid-19 terkait produksi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk pengumpulan data terdiri dari primer dan sekunder, data primer diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui hasil kepustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang terjadi pada produksi selama pandemi Covid-19. pesawat pada PT. DI dan terkait kebijakan apa yang diambil oleh PT. DI dalam mengurangi dampak dari COVID-19 terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini menunjukakan bahwa dampak pandemi bagi produksi di PT. DI mengalami penghambatan di sektor produksi dan distribusi, maupun pemasaran yang tidak berjalan akibat pandemi Covid-19, dan juga terjadi penurunan penjualan sehingga mengurangi pendapatan, dan kurang permodalan. ......PT. Dirgantara Indonesia is the largest aerospace industry in Indonesia as well as a company from a State-Owned Enterprise which was developed since the New Order era and changed its name to PT.DI which is involved in the aviation industry. Researchers try to focus on aspects of the impact of Covid-19 on the performance of the PT. DI company in order to find out the weaknesses and can be used as a reference for researchers in analyzing the policy formulation carried out by the PT. DI board of directors in dealing with the Covid-19 pandemic related to production. This study used descriptive qualitative method. For data collection consists of primary and secondary, primary data obtained by means of observation, interviews and documentation. While secondary data obtained through the results of the literature. This study aims to determine the impact that occurs on production during the Covid-19 pandemic. aircraft at PT. DI and related to what policies were taken by PT. DI in reducing the impact of COVID-19 on company performance. Based on the results obtained from this study, it shows that the impact of the pandemic on production at PT. DI experienced bottlenecks in the production and distribution sectors, as well as marketing that did not work due to the Covid-19 pandemic, and there was also a decline in sales resulting in reduced income and lack of capital.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Agung Setiaji
Abstrak :
Sampah plastik multilayer terus bertambah banyak karena semakin meningkatnya gaya konsumsi masyarakat, dan salah satu sampah yang sulit didaur ulang karena sifatnya. Akumulasi dan pembuangan sampah sembarangan dapat menimbulkan potensi risiko masalah lingkungan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah mencampurkannya dengan bitumen untuk pembuatan aspal. Bitumen modifikasi polimer sebenarnya bukanlah hal baru. Akan tetapi masih banyak hal yang bisa diteliti untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Salah satunya ialah dengan memberikan perlakuan plasma pada sampah plastik multilayer untuk mengubah sifat hidrofobik menjadi hidrofilik. Digunakan berbagai variable waktu perlakuan untuk menemukan hasil yang optimal. 60 detik merupakan waktu yang paling baik untuk perlakuan plasma dingin selama penelitian ini. Hasilnya ialah memberikan sifat hidrofilik yang baik tanpa mengubah sifat kimia dan sifat termal pada sampel. Ditambah lagi dengan penambahan plastik ke bitumen akan memberikan kekerasan yang lebih baik. Nilai optimal yang didapatkan ialah dengan campuran palstik sebanyak 5%. Penambahan kekerasan yang diimbangi dengan keuletan dari bitumen ini dapat mengurangi penggunaan agregat pada pembuatan aspal dan hal ini dapat menjadikan produksi aspal akan lebih murah. ......Multilayer plastic waste continues to increase due to the increasing consumption style of society, and is one of the most difficult types of waste to recycle due to its nature. The accumulation and indiscriminate disposal of waste can pose a potential risk of environmental problems. One solution that can be done is to mix it with bitumen for the manufacture of asphalt. Polymer modified bitumen is actually not new. However, there are still many things that can be researched to get more optimal results. One of them is by giving plasma treatment to multilayer plastic waste to change its hydrophobic to hydrophilic properties. Various treatment time variables were used to find optimal results. 60 seconds is the best time for cold plasma treatment during this study. The result is to provide good hydrophilic properties without changing the chemical and thermal properties of the sample. Coupled with the addition of plastic to bitumen will provide better hardness. The optimal value obtained is with a plastic mixture of 5%. The addition of hardness that is balanced with the ductility of this bitumen can reduce the use of aggregate in the manufacture of asphalt and this can make asphalt production cheaper.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Setiaji
Abstrak :
In the globalization era, the application of internet services in all business activities is a requirement that can not be abandoned. The application of internet services is useful in supporting export activities in developing countries including Indonesia. The application of the Internet service consists of 3 main functions: the function of providing and disseminating information, promotional functions, and facilitation function. In connection with the application of Internet services to support export activities, NAFED has been providing Internet service which aimed to improve the ability of Indonesian exporters, which in turn to increase Indonesia?s exports. The purpose of this study are, the first is to see the influence of the application of internet services to the export performance of 31 developing countries including Indonesia using the cross section data : Internet users per country, imports of each country, and the population of each country. The second objective is to know what kinds of information and promotion is needed by the exporter Indonesia and its impact on their business performance. The third objective is to find out the perception of Indonesian exporters on NAFED websites. The results of the study showed that the application of internet services have a positive effect on developing countries exports including Indonesia. Furthermore, a lot of information needed by the Indonesian exporters are information on : exchange rate, information on competitor, information on buyer, market taste, and information on trade show agenda. Promotion activities that often carried out are: promotion through the company website, email promotion, and promotions through the e-commerce website. This study also found that the level of user satisfaction on the websites provided by NAFED relatively still low.
Dalam era kemajuan globalisasi, penggunaan layanan internet dalam semua aktifitas bisnis merupakan suatu kebutuhan wajib. Penggunaan layanan internet mendukung aktifitas bisnis khususnya ekspor negara berkembang termasuk Indonesia. Penggunaan layanan internet terdiri dari 3 fungsi utama yaitu : fungsi penyediaan dan penyebaran informasi, fungsi promosi, dan fungsi fasilitasi. Sehubungan dengan pemanfaatan layanan internet untuk menunjang aktifitas ekspor, BPEN telah menyediakan layanan internet yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan eksportir Indonesia yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan ekspor Indonesia. Tujuan dari study ini adalah yang pertama mencoba melihat pengaruh penggunaan layanan internet terhadap kinerja ekspor 31 negara berkembang termasuk di dalamnya Indonesia dengan menggunakan data : cross section pengguna internet tiap Negara, impor tiap Negara, dan populasi tiap negara. Tujuan kedua adalah mengetahui jenis informasi dan promosi yang dibutuhkan oleh exporter Indonesia serta pengaruhnya terhadap kinerja bisnis mereka. Sedangkan tujuan ketiga adalah mengetahui persepsi eksportir Indonesia terhadap layanan website BPEN. Hasil studi menunjukan bahwa penggunaan layanan internet berpengaruh positif terhadap ekspor Negara berkembang termasuk Indonesia. Selanjutnya, informasi banyak dibutuhkan oleh eksportir Indonesia adalah informasi mengenai : nilai tukar rupiah, informasi pesaing, informasi pembeli, informasi selera pasar, dan informasi pameran dagang. Promosi yang banyak dilakukan oleh eksportir Indonesia adalah : promosi melalui website perusahaan, promosi lewat email, dan promosi melalui layanan website ecommerce. Studi ini juga menemukan bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap website yang disediakan oleh BPEN relative masih kurang.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28758
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>