Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Setia Hani Megasari
"Kontrol diri sebagai suatu kemampuan membimbing tingkah laku yang impulsif dalam penggunaan media sosial sehingga mencegah gangguan psikososial seperti terjadinya perilaku Fear of Missing Out (FoMO). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan perilaku FoMO pada remaja pengguna media sosial di Kuningan Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 413 remaja SMA dengan rentang usia 15-18 tahun di empat sekolah di Kota Kuningan, Jawa Barat. Metode pengambilan sampel probability sampling dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Brief Self-Control Scale(BSCS) 10 item dan kuesioner Fear of Missing Out Scale (FoMOS) 12 item. Hasil penelitian yang dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Chi-square menunjukkan ada hubungan antara kontrol diri dengan perilaku FoMO pada remaja pengguna media sosial (=0,001; ±<0,05). Penelitian ini merekomendasikan sekolah untuk merencanakan sosialisasi tentang kontrol diri dan meningkatkan produktivitas di kalangan remaja. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel seperti manajemen waktu, kecanduan media sosial, dan pengaruh lingkungan.
Self-control as an ability to guide impulsive behaviour in the use of social media thus preventing psychosocial disorders such as the occurrence of Fear of Missing Out (FoMO) behaviour. This study was conducted to determine the relationship between self-control and FoMO behaviour in adolescent social media users in Kuningan, West Java. This research is a quantitative study with a cross sectional approach. The research sample amounted to 413 high school adolescents with an age range of 15-18 years in four schools in Kuningan City, West Java. The sampling method was probability sampling with simple random sampling technique. This study used a 10-item Brief Self-Control Scale (BSCS) questionnaire and a 12-item Fear of Missing Out Scale (FoMOS) questionnaire. The results of the study analysed using the Chi-square correlation test showed that there is a relationship between self-control and FoMO behaviour in adolescent social media users (Ï=0.001; ±<0.05). This study recommends schools to plan socialisation about self-control and increase productivity among adolescents. Future research can add variables such as time management, social media addiction, and environmental influences."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Setia Hani Megasari
"Tirah baring dan imobilisasi berkepanjangan pada pasien fraktur dengan riwayat stroke meningkatkan risiko komplikasi muskuloskeletal dan disfungsi neurologis yang dapat menghambat proses pemulihan. Salah satu intervensi keperawatan yang efektif untuk mencegah komplikasi akibat tirah baring pada pasien fraktur dengan riwayat stroke adalah rehabilitasi mobilisasi dini. Penelitian ini menganalisis seorang laki-laki berusia 71 tahun dengan fraktur intertrochanteric femur dextra dengan dan hemiparesis akibat stroke, setelah menjalani prosedur bipolar hemiarthroplasty long stem cemented. Untuk mengurangi risiko komplikasi pasca pembedahan fraktur, seperti penurunan massa otot, kontraktur sendi, trombosis vena dalam (DVT), pneumonia, cedera tekanan, intervensi mobilisasi dini dapat diterapkan. Pola mobilisasi dini yang digunakan mencakup range of motion (ROM) pasif pada sisi tubuh yang sehat dengan mempertahankan imobilisasi pada sisi fraktur, yang didokumentasikan oleh perawat selama pemberian asuhan. Intervensi dilaksanakan selama 6 hari, dimulai dari pasien pindah rawat inap setelah step down (ICU) hingga pasien pulang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam kekuatan otot secara keseluruhan dalam waktu yang singkat. Tanda vital pasien tetap stabil, tetapi pemantauan terhadap tanda-tanda kelelahan dan peningkatan nyeri tetap diperlukan selama pelaksanaan mobilisasi dini. Berdasarkan temuan, penerapan ROM pasif secara bertahap pada pasien fraktur dengan riwayat stroke dapat meningkatkan mobilisasi sendi dan fleksibilitas otot, meskipun memerlukan waktu yang cukup lama.
Bed rest and prolonged immobilization in fracture patients with a history of stroke increase the risk of musculoskeletal complications and neurological dysfunction that can hinder the recovery process. One effective nursing intervention to prevent complications due to bed rest in fracture patients with a history of stroke is early mobility rehabilitation. This study analyses a 71-year-old man with an intertrochanteric fracture of the dextra femur with hemiparesis due to stroke, after undergoing a long stem cemented bipolar hemiarthroplasty procedure. To reduce the risk of complications after fracture surgery, such as decreased muscle mass, joint contracture, deep vein thrombosis (DVT), pneumonia, pressure injury, early mobilization interventions can be applied. The early mobilization pattern used included passive range of motion (ROM) on the healthy side of the body while maintaining immobilization on the fracture side, which was documented by the nurse during care delivery. The intervention was implemented for 6 days, starting from the patient's inpatient transfer after step down (ICU) until the patient was discharged. The evaluation results showed that there was no significant change in overall muscle strength in a short period of time. The patient's vital signs remained stable, but monitoring for signs of fatigue and increased pain was required during the implementation of early mobilization. Based on the findings, the gradual application of passive ROM in patients with fractures of the lower extremity is recommended. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library