Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hendri Budi Satrio
Abstrak :
Program tanggung jawab sosial perusahaan swasta atau lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) merupakan suatu program yang masih penuh kontroversi. Ada pihak yang mendukung CSR dan menyadari pentingnya CSR dilakukan oleh perusahaan, namun ada yang tidak mendukung dengan beranggapan bahwa tidak mungkin program CSR dapat menguntungkan perusahaan di masa mendatang karena hanya membuang uang perusahaan. Penelitian ini mengambil kasus PT. Unilever Indonesia karena PT. Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia. Perusahaan ini sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1934. PT. Unilever Indonesia mengklaim dirinya sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang tidak terkena dampak krisis moneter. Selain itu PT. Unilever Indonesia sedang melakukan tiga program CSR yaitu SME Development, Forum Brantas Bersih dan Program ICD. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui sebab-sebab PT. Unilever Indonesia melakukan program CSR dan bagaimana CSR dijadikan alat komunikasi perusahaan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan model komunikasi yang digunakan adalah P-Proses. Dari penelitian ini diketahui bahwa PT Unilever Indonesia melaksanakan CSR karena program CSR sejalan dengan falsafah, tujuan dan keyakinan perusahaan. PT. Unilever Indonesia telah membuktikan keuntungan menjalankan program CSR. Perusahaan atau sektor swasta lainnya diharapkan dapat mengadopsi atau bahkan menciptakan program CSR karena selain sangat mudah dilakukan, CSR juga sangat menguntungkan perusahaan dan stake holdernya.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Satrio
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan suatu unit pelayanan di Rumah Sakit (RS) yang diperuntukkan untuk memberikan pelayanan kepada pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan cepat dan tepat, khususnya pada pasien dengan kondisi kritis yang memerlukan perawatan di ruang ICU. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum waktu tunggu pasien dengan kondisi kritis di IGD, faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pasien ICU, serta hubungan waktu tunggu pasien ICU dengan mortalitas pasien ICU, lama rawat di ICU, dan lama rawat di RS. Jenis penelitian merupakan cross sectional retrospektif dengan pendekatan kuantitatif. Data didapatkan dengan mengolah rekam medis pasien dengan kondisi kritis yang memerlukan ICU melalui IGD, laporan kekhadiran/absensi analis dan radiografer, serta biodata/isian singkat yang diberikan pada dokter-dokter di IGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunggu pasien ICU di IGD sebesar 140 menit. Sebagian variabel yang diteliti tidak ada hubungan bermakna dengan waktu tunggu. Variabel yang berhubungan adalah jumlah radiografer, status rujukan pasien, umur pasien, cara bayar dan jenis kelamin. Sedangkan faktor yang paling berhubungan adalah status rujukan. Disarankan untuk RS agar dapat meningkatkan mutu pelayanan secara keseluruhan dan memperpendek waktu tunggu pasien yang memerlukan ICU melalui IGD. Hal yang dapat dilakukan adalah membuat SOP khusus dalam penanganan pasien dengan kondisi kritis khususnya pada pasien dengan status non rujukan serta mengevaluasi manajemen SDM pada layanan-layanan penunjang medis. Selain itu juga pemerintah atau rumah sakit dapat memperbaiki sistem komunikasi dalam rujukan berjenjang sehingga mempercepat persiapan dan pemindahan pasien-pasien yang memerlukan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap. ......This research is motivated that the Emergency Care Unit/Emergency Room (ER) is a service unit at the Hospital that intended to provide services to patients with a life-threatening condition and requires prompt and appropriate treatment, especially in patients with critical conditions that require treatment in the ICU. The purpose of this study was to determine the general description of the waiting time of patients with critical conditions in the ER, the factors that influence the ICU patient waiting time, and the relationship of ICU patient waiting time with ICU mortality, length of stay in the ICU, and length of stay in hospital. The type of research was a cross-sectional retrospective study with a quantitative approach. Data obtained by processing the medical records of patients with critical conditions that require intensive care through the emergency room, reports attendance of laboratory analyst and radiographer, as well as bio / short answer given to the doctors in the ER. The results showed that the average ICU patients waiting time in the ER was 140 minutes. Variables showed significant relationship with the waiting time was the number of radiographers, patient referral status, age of the patient, patient paying way and gender. While most related factor is the status of the referral. In order to improve the overall service quality and shorten the waiting time of patients who require ICU through IGD, it is recommended for hospital to make a specific SOP in handling patients with critical conditions particularly in patients with a non referral status, also evaluates the human resources management in medical support services. Besides that, government or hospital can improve communication in referral tiered system to expedite the preparation and transfer of those patients requiring referral to hospital with better amenities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Satrio
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan diantara tiga kelompok generasi yang saat ini berada pada angkatan kerja yakni generasi baby boomers, generasi X dan generasi Y pada nilai kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasional, serta mengetahui pengaruh person-organisation values fit terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non-eksperimental menggunakan cross-sectional study yang dilaksanakan di PT PLN DISJAYA dengan jumlah responden 330 orang pegawai terdiri dari generasi baby boomers dengan rentang usia 51-56, generasi X usia 36-50 tahun, dan generasi Y usia 19-35 tahun. Hasil pada penelitian ini adalah kelompok generasi yang lebih muda memiliki hubungan yang lebih baik dengan sesama rekan kerja dibanding dengan generasi yang paling tua. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa person-organisation values fit berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional di PT PLN DISJAYA, dimana generasi turut berpengaruh signifikan terhadap komitmen pegawai di perusahaan tersebut. Kata kunci: Person-organisation values fit, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional, Kelompok Umur
ABSTRACT
Abstract The purpose of this study was to determine the differences among the three groups of generations currently in the workforce which is the generation of baby boomers, generation X and generation Y value on work, job satisfaction and organizational commitment, and to know the effect of person organization values fit against complacency work and organizational commitment. This research is a quantitative non experimental research design using a cross sectional study conducted at PT PLN Disjaya by the number of respondents 330 employees comprised of baby boomers aged 51 56, 36 50 years of age generation X and generation Y aged 19 35 years. The results of this research are a group of the younger generation has a better relationship with coworkers than with the older generation. Based on the research results, obtained that person organization values fit significant effect on job satisfaction and organizational commitment at PT PLN Disjaya, where each generation group had significant differences in organizational commitment. Keywords Person organization values fit, Job Satisfaction, Organizational Commitment, Age Group
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujo Satrio
Abstrak :
ABSTRAK
Kecelakaan jet flame sering terjadi pada kecelakaan kebakaran dengan dampak bahaya radiasi termal yang dihasilkan. Penelitian ini menyajikan studi pengaruh sudut pancaran nosel pada radiasi termal dari nyala api difusi jet flame. Analisis ini dibatasi pada variasi sudut pancaran nosel, jarak dan tinggi pengukuran fluks kalor, dan diameter nosel. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan sudut pancaran nosel yang berbeda yaitu 0o, 45o dan 90o, tiga jarak pengukuran 10 cm, 15 cm dan 20 cm, enam ketinggian 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm dan 60 cm, dan dua nosel berbeda dengan diameter 17 mm dan 11 mm. Metode perhitungan line source model digunakan untuk memprediksi radiasi termal yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan data eksperimen. Penelitian ini juga mancakup analisis pengaruh bentuk api terhadap radiasi termal. Perbandingan model perhitungan dan data eksperimen menunjukkan hasil yang relatif baik terhadap validasi model. Hasil dari analisis bentuk api menunjukkan tren yang baik jika dibandingkan dengan nilai fluks kalor yang dihasilkan.
ABSTRACT
Jet flame are often reported to occur in fire accident with lots of hazardous thermal radiation. This paper presents studies on the influence of the nozzle tilt angle on the on the Thermal Radiation generated by diffusion jet flame. Analysis was limited to the nozzle tilt angle, distance and height of the heat flux measurement, and nozzle diameter. The studies were conducted for three different nozzle tilt angles of 0o, 45o and 90o, three different distances 10 cm, 15 cm and 20 cm, six different heights 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm and 60 cm, and two different nozzle diameters 17 mm and 11 mm. A line source model is evaluated through testing against experimental data. The studies also included investigation of flame shapes influence on the thermal radiation. Comparison of model predictions against experimental data shows encouraging results relative to the validity of model. Based on flame shapes analysis, flame shape is in good agreement with measured heat flux
2017
T48899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Satrio
Abstrak :
Dalam sebuah perencanaan proyek, Work Breakdown Structure WBS telah didefinisikan sebagai representasi total pekerjaan atau tahapan, termasuk dari awal sampai akhir proyek sehingga memiliki peran dalam kesuksesan sebuah proyek. Pada kenyataannya, proyek konstruksi jembatan di Indonesia banyak yang tidak sesuai dengan perencanaan dalam segi keselamatan kerja, oleh karena itu penting pengembangan WBS khususnya proyek konstruksi jembatan berbasis risiko. Hasil penelitian pengembangan WBS diharapkan menjadi acuan dalam proyek konstruksi jembatan khususnya jembatan cable stayed. Metode penelitian menggunakan metode survey kepada pakar jembatan untuk mengetahui standar WBS jembatan. Untuk mengetahui risiko dominan dilakukan dengan menggunakan analisis pareto berdasarkan Bill of Quantity dari 22 jembatan di Indonesia. Setelah melakukan analisis risiko, terdapat 9 risiko dominan yang mempengaruhi keselamatan kerja pekerjaan Jembatan Cable Stayed. Penelitian ini memberikan 5 rekomendasi standarisasi WBS jembatan cable stayed berbasis risiko. ......In a project plan, the Work Breakdown Structure WBS has been defined as the total representation of work or stages, including from the beginning to the end of the project so as to have a role in the success of a project. In fact, many bridge construction projects in Indonesia are not in accordance with the planning in terms of safety, therefore it is important to develop WBS especially risk based bridge construction projects. The result of WBS development is expected to be a reference in bridge construction project especially cable stayed bridge. The research method used survey method to the bridge expert to know the standard of WBS bridge. To know the dominant risk is done by using pareto analysis based on Bill of Quantity from 22 bridges in Indonesia. After performing risk analysis, there are 9 dominant risks that affect the working safety of Bridge Cable Stayed. This study provides 5 recommendations for WBS standardization of risk based stay bridge.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Satrio
Abstrak :
Lunturnya karakter nasionalis yang ada di dalam diri pemuda Indonesia merupakan masalah kepemudaan yang banyak kita dapati belakangan ini. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemendikbud tengah melakukan Program Penguatan Karakter (PPK), yang menanamkan karakter religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong. Organisasi remaja masjid menjadi organisasi yang cukup strategis untuk membantu pemerintah melaksanakan program ini. Al Azhar Youth Leader Institute atau AYLI, merupakan salah satu organisasi remaja masjid yang memiliki fokus dalam penguatan karakter nasionalis pemuda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa karakter nasionalis yang ditanamkan oleh AYLI kepada para anggotanya, dan apakah karakter tersebut sejalan dengan yang dimaksud oleh pemerintah. Selain itu, peneliti juga ingin melihat faktor-faktor apa yang menentukan karakter nasionalis dalam program yang dilaksanakan oleh AYLI serta menganalisa strategi apa yang dilakukan oleh AYLI dalam melakukan penguatan karakter nasionalis pemuda. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan analisis faktor serta analisis SWOT. Peneliti mengumpulkan data dengan memberikan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan anggota AYLI. Sejalan dengan pemerintah, karakter religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong merupakan karakter yang ditanamkan oleh AYLI kepada para anggotanya. Selain itu, faktor-faktor yang menetukan karakter tersebut dijelaskan sebagai berikut : karakter mandiri dikuatkan melalui pemberian materi komunikasi, konsepsi diri, dan kepemimpinan; karakter nasionalis dikuatkan melalui momentum mencium bendera, kewajiban membaca buku biografi tokoh nasional, kewajiban membaca buku sejarah Indonesia, materi konsepsi diri, dan materi kepemimpinan; karakter religius yang mengarah kepada akhlak dikuatkan melalui kegiatan membaca Al Quran dan terjemahnya, hadis, dan shirah nabawiyah; karakter gotong royong dikuatkan melalui upacara bendera, materi sejarah Indonesia, pencak silat, dan materi manajemen strategis; karakter religius yang mengarah kepada ibadah dikuatkan melalui sholat sunnah, tadarrus, dan dzikir; dan karakter integritas dikuatkan melalui materi kepemimpinan dan konsepsi diri. Dari hasil analisa SWOT juga didapatkan bahwa strategi AYLI saat ini masih berada di kwadran III, yang berarti harus melakukan strategi yang bersifat defensif. Strategi ini dilakukan dengan menjaga konsistensi pelaksanaan program yang telah berjalan agar eksistensi organisasi tetap terjaga.
The fading of nationalist character in Indonesian youth is a youth problem that we have encountered a lot lately. Therefore, the government through the Ministry of Education and Culture is conducting a Character Strengthening Program (PPK), which instills religious, nationalist, integrity, independence and mutual cooperation. Youth mosque organizations are a strategic organization to help the government implement this program. Al Azhar Youth Leader Institute or AYLI, is one of the youth mosque organizations that has a focus on strengthening the nationalist character of youth. This study aims to identify and analyze the nationalist character instilled by the AYLI to its members, and whether the character is in line with what is intended by the government. In addition, the researcher also wants to see what factors determine the nationalist character in the program implemented by AYLI and analyze what strategies are carried out by AYLI in strengthening the nationalist character of the youth. This research uses quantitative methods by carrying out factor analysis and SWOT analysis. The researcher collected data by giving questionnaires to 100 respondents who were members of AYLI. In line with the government, religious, nationalist, integrity, independent and teamwork are the characters instilled by the AYLI to its members. In addition, the factors that determine the character are explained as follows: independent character is strengthened through the provision of communication class, self- conception, and leadership; nationalist character is strengthened through the momentum of kissing the flag, the obligation to read biographies of national figures, the obligation to read Indonesian history books, self-conception class, and leadership class; religious character that leads to morals is strengthened through reading the Quran and its translations, hadiths, and the history of prophet; the character of teamwork is strengthened through flag ceremonies, Indonesian historical class, pencak silat, and strategic management class; religious character that leads to worship is strengthened through sunnah prayer, reciting the Quran, and dzikir; and the character of integrity is strengthened through leadership and self- conception class. From the results of the SWOT analysis it was also found that the AYLI strategy is currently still in quadrant III, which means that it must carry out a defensive strategy. This strategy is carried out by maintaining the consistency of the implementation of programs that have been running so that the existence of the organization is maintained.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dame Satrio
Abstrak :
Perkembangan industri beton pracetak di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, tercermin dari peningkatan kapasitas produksi hingga mencapai 42 juta ton per tahun pada tahun 2019. Permintaan yang terus meningkat, dengan target mencapai 50% pangsa pasar, telah mendorong masuknya perusahaan beton pracetak asing ke dalam pasar domestik. Persaingan yang ketat menuntut perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan budaya inovasi mereka, yang telah mengalami penurunan dua peringkat menurut Global Innovation Index (GII) 2021.Studi ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi perencanaan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan Lean Six Sigma untuk membangun budaya inovasi di perusahaan beton pracetak Indonesia. Melalui penggunaan metode kuesioner Likert scale dan analisis Structural Equation Model (SEM), penelitian ini melibatkan perusahaan beton pracetak di Indonesia serta validasi hasil pengujian dengan melibatkan ahli atau pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga elemen pada perencanaan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan delapan elemen Lean Six Sigma yang berhubungan dengan budaya inovasi. Dengan demikian, rekomendasi perencanaan sistem manajemen inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan budaya inovasi pada perusahaan beton pracetak di Indonesia, membantu mereka bersaing secara global, dan memperkuat posisi pasar industri beton pracetak. ......The precast concrete industry in Indonesia has experienced a significant growth, evident from the increased production capacity reaching 42 million tons per year in 2019. The continued demand, targeting a 50% market share, has led to the entry of foreign precast concrete companies into the domestic market. Intense competition necessitates Indonesian companies to enhance their culture of innovation, which has seen a decline by two ranks according to the Global Innovation Index (GII) 2021.This study aims to provide recommendations for planning an innovation management system based on ISO 56002:2019 integrated with Lean Six Sigma to foster innovation culture in Indonesian precast concrete companies. Utilizing Likert scale questionnaires and Structural Equation Model (SEM) analysis, the research engages precast concrete companies in Indonesia and validates test results through expert input.Research findings reveal three elements in the planning of an innovation management system based on ISO 56002:2019, integrated with the eight elements of Lean Six Sigma, that are correlated with innovation culture. Thus, the recommended innovation management system planning is expected to enhance the innovation culture in Indonesian precast concrete companies, aiding them in global competitiveness and strengthening their position in the precast concrete industry.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Agung Satrio
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara penerapan akuntansi berbasis akrual dan kinerja dengan dengan menggunakan perspektif teori institusional. Pada penelitian ini membagi kinerja menjadi dua aspek yaitu kinerja operasional dan keuangan menggunakan data dari 3.252 observasi dari Pemerintah Daerah di Indonesia mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2017. Hasil penelitian menunjukkan penerapan akuntansi berbasis akrual berhubungan positif dengan kinerja baik ketika diukur menggunakan parameter operasional maupun keuangan. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah Indonesia mengadaptasi akuntansi berbasis akrual dari International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) secara substansial dan tidak hanya secara simbolik untuk mendapatkan legitimasi dunia internasional. Hasil penelitian ini berkaitan dengan usaha pemerintah untuk mewujudkan reformasi di bidang keuangan negara. Untuk peningkatan kinerja, pemerintah dapat mengandalkan informasi yang berasal dari laporan keuangan berbasis akrual. Hal ini dikarenakan akuntansi berbasis akrual mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas sehingga dapat menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerja. ......This paper aims to study the relationship between the implementation of accrualbased accounting and performance by using the perspective of institutional theory. This study distinguishes amongst operational and financial performance using data from 3,252 observations from local governments in Indonesia from 2011 to 2017. The results showed that implementation of accrual-based accounting has a positive relationship with performance both when measured using operational and financial parameters. This indicates that the Indonesian government is adapting accrual-based accounting from the International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) substantially and not only symbolically to gain international legitimacy. The results of this study are related to the government's efforts to realize reforms in the state finance management. In order to increase the quality of performance, the government can rely on information derived from accrual-based financial reports. This is because accrual-based accounting can increase transparency and accountability so that it can produce relevant information for decision making so that can improve performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Satrio
Abstrak :
Fenomena konflik internal yang muncul pada masa Perang Dingin, membuka kesempatan PBB untuk berperan lebih besar dalam upaya memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Operasi perdamaian PBB yang berkembang dengan pesat pasca Perang Dingin merupakan salah satu bentuk respon dari tantangan-tantangan yang muncul pada saat ini. Operasi perdamaian PBB yang dilakukan pasca Perang Dingin merupakan operasi multidimensi yang meliputi aktivitas peacekeeping dan peacebuilding. Kompleksitas konflik internal yang terjadi di Sierra Leone, yang diakibatkan oleh faktor pemerintahan yang buruk dan faktor eksploitasi berlian secara illegal, menimbulkan jatuhnya korban sipil dalam jumlah yang sangat besar, dan juga menimbulkan berbagai masalah lainnya, seperti meningkatnya kemiskinan dan pengangguran serta meningkatnya jumlah pengungsi. Melihat ketidakberdayaan pemerintah Sierra Leone dalam mengatasi konflik tersebut, maka menarik PBB, dalam kaitannya sebagai organisasi internasional, untuk ikut campur tangan dalam memulihkan dan mencapai perdamaian di negara tersebut. Dalam tesis ini, penulis mencoba menganalisa tentang peran yang dilakukan Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam proses penyelesaian konflik internal Sierra Leone pada periode tahun 1994-2005, melalui usaha-usahanya sebagai mediator bagi pihak-pihak yang bertikai dan juga mengirimkan pasukan operasi perdamaian di negara tersebut.
The internal conflict phenomenon that emerged in Cold War time, opened the United Nations opportunity to play a bigger role in an effort to maintain international peace and security. The United Nations peace operation that developed fast post-Cold War, was one of the forms as the response from challenges that emerged at the moment. The United Nations peace operation that was carried out post-Cold War was the multidimensional operation that covered the peacekeeping and peacebuilding activity. Because of the bad governance and illegally diamond exploitation?s factor, the internal conflict complexity in Sierra Leone caused the fall of civil casualties in the very big number, and also caused various other problems, like the increase in poverty and the unemployment as well as the increase of the number of refugees. Saw the powerlessness of the Sierra Leonean government in overcoming this conflict, then attracted the United Nations, as an international organization, to take part in the interference in restoring and achieving peace in this country. In this thesis, I'm trying to analyzed about the role that was carried out by the United Nations Peacekeeping Operation Forces in the process of the internal Sierra Leonean conflict resolution in the period 1994-2005 , through their efforts as the mediator among dispute parties and also sent troops of the peace operation in this country.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25115
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>