Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arlinda Sari Wahyuni
"Kanker payudara (KPD) masih merupakan masalah kesehatan pada wanita baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia kanker payudara merupakan penyakit keganasan kedua terbanyak juga sering menyebabkan kematian. Selain itu, banyak penelitian di Indonesia yang menyatakan bahwa penderita kanker payudara mengobati penyakitnya ke rumah sakit atau ke dokter setelah penyakit masuk dalam stadium lanjut.
Keberhasilan pengobatan kanker payudara lazim digambarkan dengan ketahanan hidup 5 tahun (five year survival rate). Selain aspek pengobatan, banyak faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup 5 tahun penderita KPD seperti stadium, ukuran tumor, penyebaran tumor, aspek patologi, aspek sosial ekonomi, dan aspek lainnya. Sampai saat ini penelitian tentang ketahanan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara di RS Kanker Dharmais belum pemah dilakukan. Namun, jumlah penderita kanker payudara pertahunnya cukup banyak (menempati urutan 1 pada kasus rawat inap tahun 2000).
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker payudara serta faktor-faktor yang berhubungan dengan ketahanan hidup 5 tahun di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan rancangan studi longitudinal. Data yang dikumpulkan berasal dari data rekam medik penderita KPD tahun 1993 sampai tahun 1996. Sampel berjumlah 137 penderita. Cara pengumpulan data adalah dengan observasi data rekam medik serta media komunikasi via telepon atau surat untuk mengetahui ketahanan hidup 5 tahun penderita KPD.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa probabilitas ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker payudara sebesar 48% dan median ketahanan hidup 54 bulan. Probabilitas ketahanan hidup penderita kanker payudara pada stadium dini operable (I-IIIA) adalah 72% dan stadium lanjut (IIIB dan. IV) adalah 12%. Jika dibanding dengan stadium dini operabel, risiko untuk meninggal pada stadium lanjut sebesar 2,3 kali (95% CI: 1,228; 4,163). Probabilitas ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker payudara pada ukuran tumor < 5 cm adalah 81%, dan ukuran tumor lebih dari 5 cm adalah 24%. Jika dibanding dengan ukuran tumor < 5 cm risiko meninggal pada ukuran tumor > 5 cm adalah 3,7 kali (95% CI: 1,803; 7,770). Probabilitas ketahanan hidup 5 tahun dengan pengobatan lengkap adalah 69% dan pengobatan tidak lengkap adalah 13%. Risiko meninggal penderita dengan pengobatan tidak lengkap adalah 3,3 kali (95%CI: 1,950; 5,572) dibanding dengan pengobatan lengkap.
Berdasarkan hasil penelitian ini kepada tenaga medis diharapkan dapat meningkatkan penanganan kanker payudara dengan mengupayakan deteksi dini pada penderitanya. Selain itu perlu dorongan dari tenaga medis dan bantuan konseling agar penderita dapat mengikuti prosedur pengobatan dengan teratur dan lengkap. Kepada wanita terutama yang telah berumur di atas 20 tahun disarankan untuk melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRl) setiap bulannya sehingga dapat segera mengetahui kelainan yang timbul pada payudaranya. Kepada pemerintah perlu diupayakan peningkatan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) dengan penyebaran informasi lewat media massa tentang penyakit kanker payudara.

Breast cancer is still a health problem for women in developed countries and developing countries. In Indonesia, number of breast cancer cases is high, the second cause of deaths after cervical cancer. In the other hand many researches in Indonesia report that the breast cancer patients go to hospitals or doctors after late stage.
The successful breast cancer therapy was usually measured by using a five-year survival rate. Besides therapeutically aspects, many factors are involved in five-year survival rate namely: stage, tumor size, metastases, pathological aspects, socioeconomic aspects and etc. The annual number of the breast cancer patients is high (the first rank from all cancer type in 2000). However, until] now, no studies of five-year survival rate on RSKD have been done.
The goal of this research is to find the probability of 5 year survival of the breast cancer patients in Dharmais Cancer Hospital Jakarta and the relationship between some other factors and 5 year survival rate. The design of this research is longitudinal study. Data are collected from the medical record breast cancer patients on 1993 toI996. The sample is I37 persons. The method of data collecting is observing of the medical record and telephoning or posting to find out the survival of breast cancer patient.
The result shows that 5 year survival rate on breast cancer patient is 48%, the median of the survival rate is 54 months. The 5 years survival rate on early operable stage is 72% and on the late stage is 12%. By using the early operable stage as a baseline comparison, the risk ratio of the deaths for the late stage is 2,3 (95% CI: 1,228; 4,163). Moreover the 5 year survival rate on the less than 5 cm is 81% and more than 5 cm is 24%. If compared to size < 5 cm, the risk ratio of the deaths on patients with tumor size 5 cm is 3,7 (95% CI: 1,803; 7,770). The 5 year survival rate on patients with a complete therapy is 69% and an incomplete therapy is 13%. The risk of the deaths on the patients with the incomplete therapy is 3,3 times (95% CI: 1,950; 5,572) compared to the complete therapy.
Based on this study, It is recommended that doctors/medicians be able to increase the ability to handle breast cancer cases by doing early detections to the suffers. Moreover the supports for medical professionals and counseling professional are needed so that the patients are able to follow the procedure of treatments regularly and completely. It is suggested that it is important to do SADARI monthly of women above 20. The government should increase to do EIC (Education, Information, and Communication) by spreading EIC materials through mass media about breast cancer."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sari Wahyuni
"Globalisasi dan perkembangan dunia bisnis yang kian pesat menuntut adanya sistem manajemen modern dan sistem informasi biaya produksi yang lebih relevan dan akurat bagi proses pengambilan keputusan. Activity Based Costing (ABC) system merupakan sistem informasi biaya baru yang menghilangkan distorsi pada sistem biaya tradisional dengan cara menganalisa dan menelusuri aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya. Sistem ABC ini perlu diperkenalkan dan dipelajari oleh perusahaan-perusahaan yang ingin mempertahankan dan memajukan perusahaannya dalam menghadapi pasar bebas di era globalisasi ini. Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyusun data dalam penyusunan skripsi ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data yang sifatnya teoritis mengenai sistem informasi biaya yang baru yaitu Activity Based Costing (ABC) system. Sedangkan studi lapangan dilakukan untuk mempelajari catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang mendukung penelitian serta mengadakan wawancara dengan pejabat dan karyawannya. Penelitian dilakukan terhadap penetapan harga pokok di PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari unit galangan kapal II, Tanjung Priok, dengan pokok bahasan perbaikan kapal "MT. Pertoka (P1) milik PT Bumi Perkasa Bah dan kapal "MT. Wasaka-r (P2) milik PT. Wasaka Sudarma Putra. Reparasi terhadap kapalkapal tersebut membutuhkan waktu yang berbeda-beda dan aktivitas yang beragam. Dan hasil penelitian penetapan harga pokok kedua kapal tersebut menunjukkan sistem biaya tradisional memberikan hasil perhitungan yang terdistorsi. Distorsi ini terjadi akibat adanya subsidi silang dari kapal P2 yang mempunyai waktu reparasi panjang terhadap kapal 131 yang mempunyai waktu reparasi pendek. Hal ini mengakibatkan penetapan harga kapal P2 menjadi overcosted, sedangkan kapal P1 menjadi undercosted. Sebagai kesimpulan, untuk menghadapi era globalisasi, perusahaan yang ingin tetap hidup dan menang dalam persaingan hams terus memperbaiki sistem manajemennya sejalan dengan perkembangan dan kemajuan lingkungan bisnis. Sistem informasi biaya merupakan salah satu bagian penting yang mendukung suksesnya perusahaan dalam persaingan. Activity Based Costing (ABC) system sebagai salah satu alat bantu dalam penetapan harga pokok perlu diperkenalkan dan dipopulerkan di kalangan bisnis modern. Sistem ABC harus didukung oleh sistem manajemen yang modern dan pengimplementasiannya membutuhkan fase waktu yang bertahap. Bagi PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari yang telah merintis penerapan sistem ABC ini, disarankan terus memperbaiki sistem manajemenya guna mendukung pengimplementasian sistem ABC di perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Wahyuni
Jakarta : Salemba Empat, 2014
330.95 SAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Wahyuni
Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2011
001.42 SAR q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Sari Wahyuni
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library