Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Nabila
"Rendahnya kesadaran melakukan deteksi dini kanker payudara dan serviks adalah penyebab tingginya angka pasien kanker yang datang dengan stadium parah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kesadaran melakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia subur. Studi survei-deskriptif kepada 400 perempuan usia subur berusia 26 sampai 50 tahun di Jakarta Timur secara online dengan menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner African Women Awareness of Cancer (AWACAN) breast and cervical cancer tool. Hasil penelitian dengan analisis univariat didapatkan pengetahuan yang baik, sikap yang positif, dan praktikyang baik dalam deteksi dini kanker payudara dan serviks. Diharapkan bahwa pemberi asuhan keperawatan melakukan program edukasi dan sosialisasi melibatkan suami, serta perempuan usia subur yang belum menikah untuk meningkatkan kesadaran melakukan praktik deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks.

The low awareness of early detection of breast and cervical cancer is the cause of the high number of cancer patients who come with a severe stage. This study aims to get a picture of awareness of early detection of breast cancer and cervical cancer in women of childbearing age. An online survey-descriptive study of 400 women of Fertile age aged 26 to 50 years in East Jakarta using a convenience sampling technique. The measuring instrument used was the African Women Awareness of Cancer (AWACAN) questionnaire, breast and cervical cancer tool. The results of the study with univariate analysis obtained good knowledge, positive attitudes, and good practice in early detection of breast and cervical cancer. It is hoped that nursing care providers carry out educational and socialization programs involving husbands and women of childbearing age who are not married to raise awareness of early detection practices for breast cancer and cervical cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Nabila
"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab kematian di dunia. Globalisasi pada masyarakat perkotaan dengan perubahan gaya hidup perkotaan meningkatkan faktor risiko hipertensi. Apabila hal tersebut dilanjutkan, akan terjadi peningkatan prevalensi dan prognosis hipertensi di wilayah perkotaan. Salah satu upaya nonfarmakologi penatalaksanaan hipertensi adalah manajemen stress dengan relaksasi otot progresif (ROP). Tujuan penelitian ini untuk menganalis keefektifan penerapan relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Metode praktik melakukan intervensi ROP sederhana selama 30 menit dilakukan 2 kali sehari dalam 5 hari. Intervensi dikombinasikan dengan pendidikan kesehatan, patuh minum obat, pengaturan diet dan peningkatan aktivitas. Setelah pemberian intervensi terjadi penurunan tekanan darah dari hipertensi derajat II menjadi I dengan rata-rata penurunan sistolik 3 mmHg dan diastolik 3,8 mmHg setelah ROP. ROP direkomendasikan dapat diaplikasikan secara mandiri di rumah dengan membuat media yang dapat disebarluaskan baik dalam bentuk poster ataupun leaflet melalui program KPLDH di wilayah DKI Jakarta.

Hypertension is a non-communicable disease which is one of the causes of death in the world. Globalization in urban communities with changes in urban lifestyles increases the risk factors for hypertension. If this is continued, there will be an increase in the prevalence and prognosis of hypertension in urban areas. One of the non-pharmacological efforts to manage hypertension is stress management with progressive muscle relaxation (ROP). The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the application of progressive muscle relaxation in reducing blood pressure in patients with hypertension. The practical method of conducting a simple ROP intervention for 30 minutes is done 2 times a day for 5 days. The intervention was combined with health education, adherence to medication, diet management and increased activity. After the intervention, there was a decrease in blood pressure from hypertension grade II to I with an average decrease in systolic of 3 mmHg and diastolic of 3.8 mmHg after ROP. It is recommended that ROP can be applied independently at home by making media that can be disseminated either in the form of posters or leaflets through the KPLDH program in the DKI Jakarta area. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library