Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Sarah Fauzia
Abstrak :
Health Care-Associated Infections (HCAI) menjadi masalah kesehatan yang sangat diperhatikan baik di negara berkembang dan negara maju. Infeksi-infeksi ini berkontribusi terhadap peningkatan mordibitas, mortalitas dan biaya perawatan kesehatan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kebersihan tangan merupakan garda terdepan dalam pencegahan HCAI. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku kebersihan tangan pada pengunjung rumah sakit. Desain penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan Cross-sectional dengan 107 responden yang akan diambil tidak secara acak dengan menggunakan metode Quota sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang dirumuskan peneliti dan form observasi kepatuhan kebersihan tangan dari WHO (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah pengunjung rumah sakit memiliki pengetahuan rendah (48%) dan perilaku buruk (47%) tentang kebersihan tangan. Pemberian informasi terkait kebersihan tangan kepada pengunjung rumah sakit perlu ditingkatkan untuk memperluas pengetahuan dan perilaku kebersihan tangan pengunjung rumah sakit.
Health Care-Associated Infections (HCAI) has becoming a health problem that considerable concerned in both developing countries and developed countries. These infections contributes in the increment of morbidity, mortality and health care costs. Several research had concluded that hand hygiene is the frontline in the prevention of HCAI. This study was conducted to reveal the hand hygiene knowledge and behavior among hospital visitors. This study used Cross-sectional with 107 participants using Quota sampling. The researcher is using questionnaire which is formulated by herself and hand hygiene compliance observation form from WHO (2009). Result showed that nearly half of visitors have a low hand hygiene knowledge (48%) and bad hand hygiene behavior (47%). The provision of hand hygiene information to the hospitals visitor needs to be improved to increase the hand hygiene knowledge and behavior of hospital visitors.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Fauzia
Abstrak :
S. mutans dan S. sobrinus di dalam rongga mulut merupakan dua bakteri yang amat sering dikaitkan dengan terjadinya karies. Untuk mencegah karies perlu menjaga kebersihan mulut, salah satunya yakni dengan cara sikat gigi. Tujuan: Mengetahui pengaruh penyikatan gigi menggunakan pasta gigi triklosan terhadap jumlah S. mutans dan S. sobrinus. Metode: Plak dan saliva subjek diambil sebelum (sebagai baseline), sesudah, 3 jam setelah, dan 9 jam setelah menyikat gigi dengan pasta gigi triklosan. Pengambilan sampel kontrol juga dilakukan pada subjek yang sama, yaitu setelah sikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi. Sampel kemudian diekstraksi DNA dan dikuantifikasi dengan real time PCR. Hasil: Rata-rata jumlah Streptococcus mutans setelah sikat gigi dengan pasta gigi triklosan sudah kembali seperti nilai baseline setelah 3 jam pada sampel plak, dan pada sampel saliva terus menurun hingga jam ke 9. Sedangkan rata-rata jumlah Streptococcus sobrinus pada plak tidak menurun setelah penyikatan gigi, namun pada saliva terus menurun. Untuk semua sampel, rata-rata kenaikan jumlah bakteri lebih sedikit dibandingkan kontrol. Kesimpulan: Terdapat perbedaan jumlah Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus dalam plak dan saliva setelah penyikatan gigi menggunakan pasta gigi triklosan, namun perbedaan ini tidak signifikan secara statistik. ...... S. mutans and S. sobrinus have been strongly associated to caries. In order to prevent caries the oral hygiene must be maintained, and one way to do so is by using a dentifrice. Objectives: Identifying the effect of using a triclosan dentifrice to the quantities of S. mutans and S. sobrinus. Methods: The dental plaque and saliva is collected before, right after, 3 hours after, and 9 hours after brushing with the triclosan dentifrice. A control sample is also collected from subjects brushing the teeth without any dentifrice. The samples DNA are then extracted and quantified by real time PCR. Results: In the dental plaque, the mean quantity of S. mutans has already reached baseline after 3 hours while in the saliva, the mean amount continues to decrease up until 9 hours. No decrease of S. sobrinus was found in the dental plaque, unlike in the saliva, which continues to show decrease. For all samples, the mean increase of Streptococcus mutans bacteria is lower than the control group. Conclusion: Quantitative differences of S. mutans and S. sobrinus after treatment with triclosan can be seen, but none showed any statistically significant difference.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library