Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sanusi
"Ketahanan nasional merupakan integrasi seluruh aspek kehidupan (gatra), termasuk gatra politik. Peningkatan ketahanan nasional berarti juga meningkatkan ketahanan politik. Ada dua esensi ketahanan politik, yakni partisipasi politik dan kedewasaan politik. Pengembangan partisipasi dan kedewasaan politik dapat dilakukan melalui jalur pendidikan sekolah, termasuk di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana peran sekolah dasar bagi peningkatan ketahanan politik. Pendidikan politik di sekolah dasar dapat juga dijadikan wadah untuk menumbuhkan kesadaran dan kepadulian siswa terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Sekolah dasar memiliki peran penting dalam menanamkan sikap dan perilaku yang kondusif terhadap pengembangan partisipasi dan kedewasaan politik kendati partisipasi politik dalam arti yang nyata balum dapat dilakukan oleh siswa sekolah dasar, akan tetapi sikap dan perilaku yang kondusif bagi pengembangan partisipasi dan kedewasaan politik dapat diajarkan sejak dini termasuk pada jenjang sekolah dasar. Penyelidikan dilakukan terhadap 94 orang siswa kelas VI pada sekolah dasar negeri di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sikap dan perilaku partisipatif siswa sekolah dasar dapat dilakukan melalui empat proses, yakni : (1) membuka kesempatan yang luas bagi anak siswa untuk mampu dan berani mengemukakan pendapatnya di kelas maupun di luar kelas, (2) memotivasi perhatian siswa terhadap isu-isu politik (3) mendorong keikutsertaan siswa dalam
kegiatan ekstra kurikuler, dan (4) menjadikan pemilihan ketua kelas sebagai wadah latihan demokrasi. Sikap dan perilaku yang kondusif bagi kedewasaan politik di sekolah dasar dapat dikembangkan dengan cara : (1) memfasilitasi perbedaan pendapat di kalangan siswa sehingga mereka mampu menyelesaikan perbedaan pendapat (konflik) dengan menggunakan cara-cara yang positif (2) mendorong kesediaan siswa untuk mentaati peraturan sekolah, dan (3) menumbuhkan kesediaan siswa untuk hidup berdampingan kendati diantara mereka terdapat perbedaan suku, agama, ras, dan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.
Pendidikan politik di sekolah dasar tidak memerlukan mata pelajaran khusus. Partisipasi maupun kedewasaan politik dapat diaplikasikan dalam berbagai mata pelajaran. Kesediaan mentaati peraturan dan sportivitas misalnya dapat dikembangkan dalam kegiatan olah raga. Pendidikan politik juga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara. Materi pelajaran seperti ilmu bumi, sejarah, bahasa, Pancasila, dan agama dapat cukap efektif dalam menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bangsa dan negara. Media belajar seperti melalui gambar dinding yang memuat peta Indonesia, tempat-tempat bersejarah, gambar peristiwa penting, dan hal-hal yang terkait dengan perjalanan hidup bangsa cukup efektif dalam menumbuhkan kecintaan terhadap bangsa dan negara.
Dengan keterbatasannya, sekolah dasar memiliki peran penting bagi pendidikan politik siswa sekolah dasar. Analisis penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sikap dan perilaku siswa sekolah dasar sangat tergantung pada cara mendidik guru di sekolah dan orang tua di rumah. Dengan demikian peningkatan peran pendidikan politik di sekolah dasar tentu saja mempersyaratkan kompetensi guru sekolah dasar."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T 7998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanusi
"Persoalan klasik dalam filsafat sejarah adalah, adakah kausalitas dalam proses atau peristiwa sejarah dan adakah kebebasan buat manusia dalam sejarah itu? Dua hal ini sering dipandang sebagai berada pada dua ekstrem yang berseberangan. Mereka yang meyakini bahwa sejarah dilandasi oleh prinsip kausalitas menolak adanya kebebasan buat manusia, karena dengan berlakunya kausalitas berarti proses sejarah berlangsung secara determinatif. Pada kubu yang berseberangan, mereka yang mengedepankan kebebasan manusia, menolak adanya kausalitas dalam sejarah, dengan alasan bahwa kausalitas menyebabkan sejarah berlangsung secara determinatif dan menutup ruang buat kebebasan manusia. Kedua pandangan yang umum dianut tersebut tidaklah memuaskan, harus ada alternatif ketiga, dimana kausalitas melandasi sejarah dan kebebasan manusia bisa berjalan di dalamnya.
Alternatif ketiga ini bukan sesuatu yang mustahil, bahkan merupakan konsep yang paling ideal. Kausalitas adalah prinsip yang tidak dapat ditolak keberadaannya, karena hanya melalui berlakunya prinsip ini kepastian maujud atau eksistensi segala sesuatu dapat terjamin. Tanpa berlakunya prinsip kausalitas maka proses sejarah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipahami, tidak dapat diprediksikan dan sekaligus juga segenap perencanaan dan program sosial menjadi tidak ada artinya. Tanpa berlakunya prinsip ini juga mengakibatkan kajian intelektual tidak mungkin di jalankan atas sejarah. Karena itu prinsip kausalitas ini harus diterima keberadaannya secara apriori, karena dari sanalah kegiatan intelektual dan pembangunan sosial dimungkinkan. Di sisi lain, adanya kebebasan manusia juga harus diakui secara apriori, karena hanya dengan penerimaan prinsip ini segenap tindakan atau historisitas manusia menjadi bermakna.
Permasalahan kepaduan antara kausalitas dan kebebasan dalam sejarah dapat dipecahkan, mengingat bahwa dalam proses kausal manusia menghadapi banyak sebab atau kondisi, sehingga ada alternatif pilihan untuk mewujudkan sebagian sebab atau kondisi yang dikehendaki. Yang tidak dapat dicegah oleh manusia adalah akibat apabila sebab telah terpenuhi, namun sebelum sebab tertentu terpenuhi manusia dapat mencegahnya atau merekaya sebab guna mencapai akibat yang dikehendakinya. Lebih jauh, justru dengan adanya kausalitas inilah kebebasan dimungkinkan. Tanpa ada kausalitas tidak ada kepastian bahwa sesuatu dapat terjadi meskipun kondisinya sudah sedemikian rupa. Kepastian wujud hanya dapat ditegakkan oleh kausalitas dan karena itu kebebasan hanya mungkin dalam poses kausal itu. Kausalitas menjadi wadah buat kebebasan. Dengan demikian sejarah merupakan proses yang dilandasi oleh kausalitas dan manusia dapat menjalankan tindakan bebasnya untuk mengarahkan sejarah.
Namun begitu, kausalitas historis itu beragam bentuknya, sehingga tingkat kebebasan manusia dalam sejarah juga variatif tergantung berhadapan dengan jenis proses atau peristiwa yang dilandasi oleh jenis hukum kausal yang mana. Adakalanya manusia sangat bebas, kurang bebas, dan ada situasi di mana manusia tidak punya kebebasan untuk bertindak, kecuali hanya menerima kenyataan dengan sukarela."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanusi
"Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk menggali potensi penerimaan pajak, karena di sana aterdapat beberapa sumber penerimaan pajak, antara lain dari Pajak Penghasilan atas transaksi saham. Besarnya Pajak Penghasilan ini dipengaruhi oleh besarnya transaksi saham yang terjadi di Bursa Efek, sedangkan besarnya transaksi saham dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain dengan melakukan analisis fundamental, yaitu suatu analisis yang dilakukan berdasarkan faktor fundamental perusahaan seperti earning per share, pembagian deviden, price earning ratio, rasio likwiditas, rasio rentabilitas dan lain-lain.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara earning per share terhadap PPh Final atas transaksi saham di Bursa Efek Jakarta. Pengaruh price earning ratio terhadap PPh Final atas transaksi saham di Bursa Efek Jakarta. Pengaruh divident payout ratio terhadap Pajak Penghasilan Final atas transaksi saham di Bursa Efek Jakarta.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Jakarta. Data yang diambil dari Laporan Keuangan Perusahaan sebanyak 35 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sample. Sedangkan untuk analisis data digunakan program SPSS Windows untuk mengetahui hubungan earning per share, price earning ratio dan deviden payout ratio terhadap PPh Final atas transaksi saham di Bursa Efek Jakarta.
Hasil penelitian dari ansalisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda menunjukan bahwa ketiga variabel indpenden yang digunakan mempunyai pengaruh yang positif terhadap Pajak Penghasilan Final atas transaksi saham. Berdasarkan uji t diketahui bahwa dari ketiga variabel independen yang digunakan hanya divident payout ratio saja yang berhubungan signifikan dengan PPh Final atas transaksi saham, sedangkan kedua variabel lainnya yakni earning per share dan price earning ratio tidak signifikan. Berdasarkan uji f diketahui bahwa secara bersama-sama ketiga variable independent tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PPh Final atas transaksi saham.
Dari hasil penelitian ini, penulis memberi rekomendasi kepada perusahaan-perusahaan agar setiap tahunnya membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya. Kepada pemerintah melalui Bapepam agar lebih mendorong perusahaan untuk membagi deviden setiap tahunnya, sehingga setiap tahunnya akan meningkatkan jumlah transaksi sahamnya di Bursa Efek dan penerimaan PPh Final akan meningkat.

Capital market is an employable alternative option to explore the potential incoming tax, since it is containing some tax incoming source, such as Income Tax on stock transactions. The sum of this tax was influenced by the stock transaction which took place at Jakarta Stock Exchange. To observe the influencing factors, we should perform a thorough analysis based on company?s fundamental factors such as earning per share, dividend share, price earning ratio, ratio of liquidity, and ratio of rentability. The purpose of this research is to find whether there is connection between earning per share and the Final Income Tax toward the stock transaction at Jakarta Stock Exchange. The connection between price earning ratio and the Final Income Tax toward the stock transaction at Jakarta Stock Exchange. The connection beween dividend payout ratio and the Final Income Tax toward the stock transactions at Jakarta Stock Exchange.
The data that were used in this study is secondary data, qualitatively and quantitatively which were obtained from literatures and field research at Capital Market Reference Center of Jakarta Stock Exchange. This study also included Company?s Financial Reports from 35 companies with purposive sampling method. SPSS Window was used to analyze the correlation of earning per share, price earning ratio and dividend payout ratio and the Final Income Tax toward the stock transactions at Jakarta Stock Exchange.
The result of simple analysis of regression and paired analysis of regression has shown that the variables have some positive effects on Final Tax Income or stock transactions.The t test suggest that from three independent variables, only dividend payout ratio which has a significant correlation with Final Income Tax toward stock transactions compared to earning per share and price earning ratio variables.The f test suggested that all the independent variables have no impact in Final Income Tax toward stock transactions.
From this study, the author recommended the companies to share their dividend to their share holders. The author also emphasized the government through the Bapepam to encourage the companies to share their dividend, so that subsequently will result in increasing stock transactions at Jakarta Stock Exchange and to increase the Final Income Tax."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007.
T19500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bachrawi Sanusi
Jakarta: UI-Press, [date of publication no identified]
665.5 BAC h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bachrawi Sanusi
Jakarta: Rineka Cipta, 2004
338.9 BAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bachrawi Sanusi
Jakarta : Rineka Cipta , 2004
339.33 BAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bachrawi Sanusi
Jakarta : Rineka Cipta , 2004
923.3 BAC t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harsinen Sanusi
"Up to this moment, there urn various oral anti-hypergly-cemic (OAH) known, such ax the insulin secretagogue group of drugs, which in essence aims to increase insulin secretion by (J pancreatic culls, and the group of drags thai increases tissue sensitivity to insulin. Administration of a single drug from one of these two groups will eventually fail to achieve euglycemic control level. Instead, a combination of two kinds of OAH with different mechanism of action has been proven to significantly achieve glycemic control compared to administration of a .single agent. In addition to reducing side effects, administration of a combination nj two kinds of OAH can also postpone, the need for insulin, which is generally disliked by patients. Sulphonilurea and metformin art; among the most common drugs to be combined, but other combinations could also produce the same satisfactory effect. Combination of sulphonilurea and troghiatone does not produce expected euglycemic effect, even though ii can reduce the Hh Ah-level.
Administration of 3 types of OAH is not advisable, since generally, a combination of 2 kinds oj drugs at maximum dose could no longer achieve glycemic control, even with the addition of another OAH. In addition to more side effects and higher cost, such treatment is not practical, and insulin secretion bv beta cells generally can no longer be increased Patients that fail lo demonstrate satisfactory results with a combination of 2 types of 0.4 fix are advised to be treated wilh moderate-acting insulin at night ax an additional treatment, with a dose titered to achieve euglycemic control Patients receiving single treatment that could not achieve euglycemic control may receive combined treatment before reaching the maximum dose, since at maximum dose, there is generally more side-effects.
"
2002
AMIN-XXXIV-1-JanMar2002-37
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arsyad Sanusi
Jakarta: Dian Ariesta, 2004
381.142 ARS t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djuanda Sanusi
"Pada saat ini pasar te!ah terbuka bagi semua pelaku bisnis. Baik pelaku bisnis yang menggunakan bidang bisnis pengolahan limbah sebagai tambahan bidang usaha rnaupun yang memang sebagai bisnis utama. Karena itu, persaingan akan semakin sengit dan harga menjadi faktor penentu dalam menjual jasa ini.
PT. XYZ, adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah industri, yaitu pengolahan limbah baik cair mapun padat (kecuali bahan radjoaktif) yang memiliki fasilitas yang paling lengkap di Indonesia. Tetapi karena adanya perusahaan-perusahaan produsen semen dan penyedia alat pengolahan limbah cair yang mulai bergerak masuk ke dalam pasar, maka PT XYZ harus memangkas harga agar dapat bersaing pada segmen market tertentu. Oleh karena itu, PT XYZ perlu melakukan peningkatan sistem informasi harga pokoknya agar dapat bersaing.
Saat ini kita mengetahui Time-Driven Activity-Based Costing System adalah metode yang diyakini mampu melakukan perhitungan biaya yang lebih akurat dan mampu memberikan informasi biaya yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan Convensional A Activity-Based Costing System dan tradisional accounting system. Dengan penerapan Time-Driven ABC System, dapat membantu operasional perusahaan dalam menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Misalkan dalam menentukan harga jual, memberikan masukan kepada perusahaan mengenai tingkat keuntungan yang didapat dari pelanggan (customer profitability), tingkat penggunaan kapasitas produksi, dan lain sebagainya."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27048
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>