Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saiful Amri
"Tahun 2017 Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok memiliki tingkat pengumpulan dan tingkat pengangkutan sampah yang belum terlayani secara merata atau baru sebesar 47% yang terlayani. Riset ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan, dan tingkat pengangkutan menggunakan permodelan spasial. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari instansi pemerintah, wawancara, dan survey lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan salah satu model spasial yaitu analisis jaringan dengan metode travelling salesman problem untuk pengoptimalan rute pengangkutan sampah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Sukmajaya memiliki 4 tipe pelayanan pengangkutan, yaitu TPS fisik, TPS non fisik, door to door, dan perdagangan jasa. Tingkat pelayanan pengangkutan dan pengumpulan sampah pada tahun 2019 adalah sebesar 57%. Rute truk yang menghasilkan emisi terbanyak adalah adalah rute truk 11. Jauhnya jarak antara 1 lokasi pengangkutan dengan lokasi lain, serta melayani 3 perumahan dengan sistem door to door yang memperbesar jarak perjalanan sehingga emisi ikut meningkat. Pengoptimalan pada skenario 1 mampu meningkatkan tingkat pengangkutan menjadi 61,64% dan mengurangi jarak tempuh kendaraan, produksi emisi gas karbon dan penggunaan solar rata-rata sebesar 3,63%. Pada skenario 2 mampu meningkatkan tingkat pengumpulan menjadi 100%.

In 2017 Sukmajaya District, Depok City has a level of waste collection and transport rates only 47% are served. This research aims to increase the level of waste collection and waste transport using spatial modeling. Data collection in this study was carried out using secondary data from government agencies, interviews, and field surveys. This research was conducted using one of the spatial models namely network analysis with the traveling salesman problem method for optimizing waste transportation routes. The results showed that Sukmajaya District had 4 types of transportation services, namely physical TPS, non-physical TPS, door to door, and trade in services. The level of waste transportation and collection services is 57%. Truck routes that produce the most emissions are truck routes 11. The distance between 1 transportation location and other locations, as well as serving 3 housing with a door to door system that increases the travel distance so that emissions also increase. Optimization with first scenario carried out were able to increase waste transport to 61,64% and rate reduce vehicle mileage, production of carbon gas emissions and the use of gasoline by an average of 3,63%. Second scenario were able to increase waste collection to 100%."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Amri
"ABSTRAK
Tingginya heterogenitas penduduk perkotaan membuat tidak semua golongan
masyarakat terwadahi, sehingga muncul fenomena kelompok subkultur. Fokus
penelitian ini adalah kelompok subkultur dalam bentuk geng. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui karakteristik identitas geng, karakteristik teritori geng, dan
hubungan keduanya. Untuk mengetahui fenomena keruangan geng di Kecamatan
Johar Baru, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan komparatif .
Variabel yang digunakan adalah karakteristik anggota geng, tujuan geng, aktifitas
geng, sifat teritori, penandaan tempat, dan lokasi yang ditempati. Hasil penelitian
menunjukan bahwa geng yang bersifat ekonomis dan mayoritas status kependudukan
anggotanya merupakan pendatang, memiliki karakteristik wilayah teritori yang
menempati lokasi sumber ekonomi terdekat, bersifat tertutup, dan melindunginya.
Geng yang memiliki tujuan yang bersifat non-ekonomi dan mayoritas status
kependudukan anggotanya merupakan warga asli, memiliki karakteristik wilayah
teritori yang tidak menempati lokasi sumber ekonomi, bersifat terbuka dan
mengutamakan pada kegiatan kumpul anggota meskipun dekat dengan sumber ekonomi

ABSTRACT
The high heterogeneity of urban population makes not all of the community groups
are accommodated, so it appears the phenomena of subculture groups. This study
focused on the Gangs as the subculture groups. The purpose of this study was to
determine the characteristics of gang identity, characteristics of gang territory and
relations between them. To determine spatial phenomena of the gangs in Kecamatan
Johar Baru, this study used qualitative descriptive and comparative method. The
variables used are the characteristics of gang members, the purpose of gang, gang
activity, the nature of the territory, place marks, and the occupied location. The result
showed that the gangs that is economical and the majority of the residence status of
its members are migrants, have characteristic of territory that occupies the location of
the closest economic resources, is closed, and protect it. The gangs that have noneconomic
goals and the majority of residence status of its members are native, have
the characteristics of territory that does not occupy the location of economic
resources, is open and prioritize the group gathering despite being close to the
economic resources"
2016
S65504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library