Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sahrudin
Abstrak :
Sistem jenjang karir perawat yang diterapkan di Rumah Sakit dapat meningkatkan kinerja, kepuasan, dan profesionalisme perawat, sehingga mutu pelayanan kesehatan menjadi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi perawat tentang peningkatan jenjang karir dan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik perawat dengan persepsi tentang jenjang karir juga dengan sub variabel jenjang karir (pengembangan karir, penghargaann pengakuan, promosi dan tantangan). Desain penelitian ini adalah deskiptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) menggunakan sampel perawat klinik di Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon sebanyak 133 responden yang dipilih dengan teknik Proposional sampling. Penelitian dianalisis dengan cara chi squere. Hasil penelitian menemukan terdapat hubungan bermakna antara usia dengan persepsi perawat tentang pengakuan (p= 0.034), terdapat hubungan bermakna antara lama kerja dengan persepsi tentang pengakuan (p= 0.031: OR= 0.423). Hasil penelitian ini merekomendasikan program jenjang karir yang dapat diterapkan untuk menciptakan profesi keperawatan yang Profesional. Mengimplementasikan sistem jenjang karir institusi pelayanan harus menyiapkan perangat sistem jenjang karir yang akan digunakan, merencanakan kapan target untuk mulai dilaksanakan dan panduan untuk kedepan agar sistem jenjang karir dapat berlaku untuk saat ini dan masa yang akan datang. ...... Nursing career ladder system which is implemented at the hospital can improve the nurses’ performance, satisfaction and professionalism, so that the quality of health services can be improved. This study aimed to describe the nurses’ perception of career ladder promotion and to identify the correlation between the nurses’ characteristics and their perceptions of career ladder and its sub variables (career development, reward, recognition, promotion and challenge). This research was a descriptive study with cross sectional design. The sample was 133 clinical nurses at the Krakatau Medika Cilegon Hospital who was selected by proportional sampling technique. The study was analyzed using Chi Square. The study found that there was a significant correlation between the nurses’ age and their perception of career recognition (p = 0.034), there was a significant correlation between the length of employment and the perception of career recognition (p = 0.031: OR = 0.423). The results of this study recommended a career ladder program that can be applied to create a professional nursing profession. The implementation of career ladder program in health services institutions needs a preparation of a career ladder system that will be used, a plan of time when the system has to be implemented and a guide for a future so that the career ladder system can be applied now and in the future.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrudin
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui potensi, efisiensi dan efektifitas pajak daerah dan mencari upaya untuk meningkatkan penerimaan dari pajak daerah, penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bima menggunakan data primer dan data sekunder. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT, dan regresi linier sederhana. Analisis SWOT adalah untuk mencari upaya untuk meningkatkan penerimaan dari pajak daerah, dan analisis regersi linier sederhana digunakan untuk menghitung potensi, efisiensi, dan efektifitas pajak daerah. Hasil kesimpulan menunjukkan bahwa rata-rata penerimaan dari masing-masing potensi pajak daerah di Kabupaten Bima belum mendekati potensi riil. Dari hasil perhitungan potensi, efisiensi, dan efektifitas pajak daerah dan tingkat efisiensi pajak daerah seperti Pajak Hotel adalah sebesar 52,08 persen, Pajak Restoran 43,56 persen, Pajak Reklame 53,37 persen, dan Pajak Hiburan 53,16 persen tergolong sangat efisien, dengan kriteria efisiensi kineija keuangan berdasarkan keputusan Kementerian Dalam Negeri Nomor 690.900.327 Tahun 1996 kurang dari 60 persen sangat efisien. Dari hasil perhitungan efektifitas Pajak Hotel adalah sebesar 4,23 persen Pajak Restoran 7,13 persen Pajak Reklame 18,08 persen Pajak Hiburan 4,45 persen tergolong tidak efektif, dengan kriteria efektifitas kineija keuangan berdasarkan keputusan Kementerian Dalam Negeri Nomor 690.900.327 Tahun 1996 kurang 60 persen tidak efektif.
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2017
330 JABE 3:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library