Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sahid
Yogyakarta : Andi, 2005
518.23 SAH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Sahid
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya gagasan perlunya transparansi dalam program-program pembangunan di Indonesia, sebagaimana yang disposonri oleh lembaga-lembaga dana internasional seperti bank dunia dan IMF. Dalam pelaksanaan proyek SAADP (Sulawesi Agriculture Area Development Project) di desa Atowatu, kecamatan Soropian kabupaten kendari, Sulawesi Tenggara - sebagai kasus dalam penelitian ide transparansi tersebut juga menjadi pendekatan yang harus dilakukan oleh masyarakat penerima program. Namun sejak awal pelaksanaannya tahun 1999 hingga saat ini (2003), penerapan transpanransi khususnya dalam pengelolaan dana belum berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini ditunjukkan antara lain masyarakat tidak mengetahui secara jelas/pasti dan benar tentang dana proyek, dan belum adanya sosial dari masyarakat terhadap proses-proses pengelolaan dana, yang berakibat munculnya kasus-kasus korupsi dana proyek.
Untuk itu, melalui pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap informan yang terlibat dalam proyek dan pengkajian dokumen, penelitian mencoba mendikripsikan dan menganalisis bagaimana proses penerapan ide transparansi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan transparansi pada masyarakat sasaran yang menjadi kasus penelitian ini.
Transparansi adalah ide/gagasan baru (inovasi) sehingga yang menjadi pijakan teori dalam penelitian ini mengacu pada teori adopsi tekhnologi yang dikembangkan oleh Everett M. Rogers atau lebih dikenal dengan diffusion of inovation theory. Teori ini menjelaskan bagaimana proses suatu inovasi disampaikan pada masyarakat sasaran, dan bagaimana proses masyarakat mengambil keputusan mengadopsi inovasi tersebut.
Teori ini juga menjelaskan bahwa penerapan suatu inovasi berjalan melalui tahapan-tahapan antara lain: pengenalan, pengenalan lebih jauh, pengambilan keputusan, dan tahap penggunaan/implementasi. Kemudian proses adopsi tersebut dipengaruhi antara lain oleh faktor karakteristik sosial budaya masyarakat sasaran, peran metode pengenalan, dan peran para agent yang memperkenalkan inovasi tersebut.
Hasil-hasil temuan lapangan dan analisis menunjukkan bahwa pada penggarapan ide transparansi pengelolaan dana dalam kasus penelitian ini juga dilakukan melalui pengenalan (sosialisasi). Sementara implementasi dari ide transparansi tersebut belum terlaksana, dalam arti masyarakat belum menjalankan prinsip-prinsip transparansi dalam pengelolaan dana proyek. Hal ini ditunjukkan dengan informasi yang tidak valid terhadap dana proyek, sistim pembukuan yang buruk, dan tidak adanya kontrol sosial dari masyarakat dalam proses pengelolaan dana proyek.
Belum berjalannya (belum diadopsinya) prinsip trasnparansi tersebut disebabkan oleh: (i) sosialisasi ide transparansi hanya dilakukan melalui secara formal dan instant (pada saat persiapan proyek) pertemuan; (ii) peran fasilitator (sebagai agent) tidak efektif dalam arti fasilitator tidak melakukan upaya pemberdayaan (empowemment) khususnya penyadaran akan hak-hak masyarakat terhadap pengelolaan dana proyek, (iii) sikap mental) masyarakat (khususnya pengelola dana proyek) yang cenderung tidak jujur (praktek KKN), dan (iv) kuatnya nilai-nilai primordial (kekeluargaan) di desa sasaran proyek yang ditunjukkan dengan tidak adanya kontrol terhadap pengelola dana karena masyarakat desa sasaran adalah mayoritas dari masyarakat desa sasaran adalah keluargalkerabat para pengelola dana proyek.
Perencanaan ke depan, bahwa dalam menerapkan prinsip transparansi pada suatu program/proyek bagi masyarakat, pendekatan/metode sosialisasi perlu dilakukan dengan sosialisasi informal dan berkelanjutan, perlu upaya-upaya pemberdayaan pada masyarakat, khususnya advokasi (penyadaran) akan hak-hak mereka terhadap pengelolaan dana, dan perlunya melakukan assessment (identifikasi dan pengkajian) awal tentang krakteristik sosial budaya dan ekonomi masyarakat, sebelum proyek diimplementasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin Sahid
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris mengenai pola hubungan ketetanggaan di kota baru. Di samping itu juga untuk mengetahui keterkaitannya dengan status sosial ekonomi, etnisitas, dan religiusitas. Penelitian ini dilakukan di Perumnas I Depok Jawa Barat. Penentuan sampel dilakukan melalui teknik sampel bertahap (multistage random sampling), di mana untuk penentuan daerah sampel dilakukan dengan cara area random sampling, sedangkan penentuan responden dilakukan dengan cara simple random sampling atau acak sederhana dengan jumlah sampel seluruhnya 96 orang. Guna melengkapi data penelitian, khususnya yang bersifat kualitatif, dipilih pula 4 orang key informan.
Data kuantitatif dikumpulkan dengan teknik angket dan data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam yang masing-masing teknik menggunakan kuesioner dan pedoman wawancara sebagai instrumen. Di samping itu dilakukan pula studi dokumenter untuk menggali data-data dokumenter. Analisis data terutama menggunakan teknik analisis kuantitatif, yaitu pertama teknik analisis deskriptif yang menggunakan statistika deskriptif, dan kedua analisis inferensial yang menggunakan statistika induktif, yakni analisis regresi sederhana, korelasi sederhana, dan korelasi parsil. Untuk menganalisis data kualitatif yang dimaksudkan untuk mendukung dan memperkuat analisis dan kesimpulan penelitian dilakukan dengan teknik analisis kualitatif.
Hasil penelitian memberikan kesimpulan, bahwa intensitas hubungan ketetanggaan di kota baru cenderung tinggi. Kecenderungan yang tinggi ini ditandai oleh tingginya intensitas pada tegur sapa, mendengar kabar tentang tetangga yang sakit, pengenalan terhadap tetangga yang dekat, tolong menolong antartetangga, partisipasi dalam kegiatan keluarga, partisipasi dalam kegiatan bersama; serta ditandai oleh rendahnya konflik. Tingginya intensitas hubungan ketetanggaan di kota baru secara nyata terlihat dari angka indeks sebesar 70,03%. Ini berarti bahwa hubungan ketetanggaan di kota baru masih menunjukkan pola hubungan gemeinschaft, belum seluruhnya berubah menjadi pola hubungan gesellschaff.
Penelitian ini juga telah berhasil memperoleh beberapa ternuan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang terkait dengan intensitas hubungan ketetanggaan, yaitu: Pertama, ditemukan adanya keterkaitan/hubungan negatif yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan intensitas hubungan ketetanggaan (signifikan pada a = 0,01). Hubungan negatif ini menunjukkan, bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi, semakin rendah intensitas hubungan ketetanggaan, dan sebaliknya semakin rendah status sosial ekonomi, maka semakin tinggi intensitas hubungan ketetanggaan. Artinya, pada mereka yang berstatus sosial ekonomi tinggi cenderung memiliki intensitas hubungan ketetanggaan yang rendah, sedangkan pada mereka yang berstatus sosial ekonomi rendah cenderung memiliki intensitas hubungan ketetanggaan yang tinggi. Temuan ini sejalan dengan hasil studi Gans yang menjadi kerangka teori studi ini. Kedua, temyata tidak terdapat keterkaitan/hubungan yang signifikan antara etnisitas dengan intensitas hubungan ketetanggaan (pada taraf signifikansi a = 0,01). Ini berarti tinggi rendahnya intensitas hubungan ketetanggaan di kota baru tidak berkaitan dengan, atau ditentukan oleh tinggi rendahnya etnisitas warga secara berarti. Ketiga, ternyata religiusitas juga tidak memiliki keterkaitan secara signifikan dengan intensitas hubungan ketetanggaan (pada taraf signifikansi a = 0,01). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya intensitas hubungan ketetanggaan di Perumnas I Depok tidak berkaitan secara berarti dengan tinggi rendahnya religiusitas warganya.
Penelitian ini telah berhasil pula memperoleh beberapa temuan lain yaitu: (1) ditemukan adanya lapisan-lapisan (lingkaran) ketetanggaan yang menunjukkan kedekatan hubungan antartetangga; (2) di dalam proses hubungan ketetanggaan berlangsung proses interaksi secara dinamis yang membentuk siklus interaksi sosial. Pada satu sisi berlangsung proses yang asosiatif dan pada sisi lain kadang-kadang terjadi proses yang disasosiatif karena adanya konflik; (3) kecenderungan tingginya intensitas hubungan ketetanggaan di Perumnas 1 Depok mungkin karena adanya upaya pembinaan melalui pembentukan asosiasi, kegiatan bersama warga, dan pembudayaan identitas komunitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Abdul Sahid
"Tesis ini mendeskripsikan dan menganalisa mengenai seorang tokoh pengusaha Aburizal Bakrie dan politik. Dalam penjabarannya penyusun memfokuskan pada permasalahan bagaimana gambaran aktivitas politik tokoh pengusaha dan bagaimana juga ia dapat berhasil tampil dalam gelanggang politik. Kasus yang dijadikan studi pada penelitian ini adalah aktivitas politik Aburizal Bakrie pada rangkaian Pemilihan Presiden-Wakil Presiden 2004.
Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskripsi-analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan studi pustaka (library research). Adapun teknik analisis data dilakukan secara iteratif (berkeianlutan) dan dikembangkan sepanjang program penelitian, mulai dari penetapan masalah, pengumpulan data dan setelah data terkumpulkan.
Sedangkan kerangka teori yang digunakan adalah kekuasaan dan sumber politik dari Charles F. Andrain. Secara umum teori ini menandaskan bahwa kekayaan politik itu terkait dengan tiga hal, yakni pertama, seberapa besar sumber daya politik yang dimiliki dan didayagunakan. Sumber politik itu meliputi: sumber fisik, sumber ekonomi (kekayaan), sumber personal, sumber normatif, dan sumber keahlian. Makin besar kepemilikan atas sumber-sumber politik semakin besar pula kesempatan seseorang untuk dapat tampil dalarn gelanggang politik. Kedua, sarana yang didayagunakan, seperti organisasi dan jaringan personal. Dan ketiga, faktor pendorong yakni motivasi. Di sini dijelaskan bahwa makin kuat motivasi untuk memperoleh kekuaaan maka makin kuat juga dorongan untuk mendayagunakan sumber-sumber politiknya.
Temuan dari penelitian ini adalah berhasilnya Aburizal Bakrie tampil dalam gelanggang politik pada Pilpres-Wapres 2004 tidaklah didorong oleh faktor tunggal, namun difasilitasi oleh multi faktor, yakni, sumber kekayaan, jaringan personal, dan motivasi.

This thesis to describe and analyze about entrepreneur figure of Aburizal Bakrie and politic. In the explanation, writer will be focus on problem about how the picture of political entrepreneur activity and how he have success to act in political arena. The case will be studied on this research is AburizaI Bakrie's political activity in election of president and vice president 2004.
The methodology has used qualitative approach with kinds of description-analyze. Technical data accumulation is applied by in-depth interview and library research. Technical data analyze is applied by iterative and development while doing research program, namely deciding problem, accumulating data, and collecting data.
While, the frame of theory in this thesis are power and political resources from Charles F. Andrain. Generally, that theories explain that power of politic are related with three kinds, namely: Firstly, how much resources politic will he get and will be used. The resources of politic are included physic resources, economy resources (property), potential resources, normative resources, and skill resources. "More increasing someone have property of politic resources, easier he gets opportunity to act at political arena". Secondly, the usage of infrastructure of politic, as a organization and personal networking. Dan third, supporting factor, namely motivation. In here is explained that strong motivation to get power so that strong supporting to use politic resources.
The finding of this thesis is that the success of Aburizal Bakrie in political arena in president and vice president election 2004 is not supported by single factor, but it is facilitated by multi factor, namely, property resource, personal networking, and motivation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Akmaludin Sahid
"Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk mendukung perusahaan diperlukan agar perusahaan dapat bersaing di lingkungan pasar yang kompetitif. Salah satu cara yang digunakan agar karyawan dalam perusahaan itu memiliki kemampuan yang dibutuhkan adalah dengan pelatihan. Namun dalam pelaksanaan pelatihan sering kali terjadi kegagalan, seperti pelatihan tidak memperbaiki kinerja dan produktifitas perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya proses pelatihan yang benar sehingga pelatihan dapat memberikan perubahan yang positif bagi perusahaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelatihan. Survei dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil survei diolah melalui analisa statistik sehingga didapat faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan pelatihan, yaitu memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan dan terdapat job requirement yang dibutuhkan untuk jenjang karier yang lebih tinggi.

Human resources are one of important factors in a company; human resources that have the capability to support the company are a necessity, so that they will be able to compete in a competitive market. One useful way to develop the essential skills of the employees in accompany is through training. However, failure can frequently occur during the implementation of a training: it does not improve the performance and productivity of the company. Therefore, a proper training is needed in order for the training to give a positive change for the company. This research aims to determine the factors that influence training success. A survey was conducted to obtain research result. The result of the survey were analyzed through a statistic analysis. As a result, the research finds the dominant factors affecting training success. Those result are: the training meets the need of the companies, and a job requirement is needed for higher career ladder."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50627
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Komarudin Sahid
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011
306.2 KOM m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diannovi Nugraha Sahid
"Perdagangan internasional tidak akan dapat terjadi tanpa adanya akses ke pasar domestik dari negara lain. Terbukanya akses pasar ini selain memberikan keuntungan, juga menjadi ancaman baik secara ekonomis maupun secara agamis terutama bagi negara-negara dengan penduduk beragama Islam, salah satunya Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, 87% penduduk Indonesia beragama Islam.
Secara ekonomis, kehadiran produk-produk tersebut menjadi saingan produk-produk lokal, sedangkan secara agamis kehadiran produk-produk tersebut semakin menambah daftar makanan yang disangsikan kehalalannya oleh umat Islam. Sebab, produk-produk tersebut dibuat oleh negara-negara Barat yang sudah terbiasa menggunakan babi dan alkohol dalam proses produksinya.
Demi memberikan perlindungan kepada konsumen-konsumen beragama Islam dari produk-produk yang diragukan kehalalannya, terutama produkdaging sapi impor, maka pemerintah Indonesia membuat seperangkat kebijakan yang bertujuan agar produk-produk daging sapi impor disertifikasi dan dilabelisasi halal sebelum masuk ke pasar Indonesia. Menurut Hukum World Trade Organization, negara-negara anggota dibebaskan untuk membuat kebijakan domestik demi melindungi konsumen maupun pasar dalam negerinya. Perangkat kebijakan ini dapat diberlakukan selama tidak menimbulkan hambatan yang tidak perlu dalam perdagangan internasional.
Penelitian ini membahas mengenai kebijakan-kebijakan sertifikasi dan labelisasi halal yang diberlakukan Indonesia sebagai Technical Barrier to Trade atas daging sapi dan produk daging sapi yang diimpor ke Indonesia, penerapannya dan keselarasannya dengan Agreement on Technical Barrier to Trade atau TBT Agreement World Trade Organization. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejauh ini, permasalahan sengketa atas produk daging sapi masih minim jumlahnya dan masih bisa diselesaikan.

International trade can not occur without access to domestic markets of other countries. In addition to providing benefits,the opening of this market access also becomes a threat both economically and religiously, especially for countries with a Muslim population, such as Indonesia. As is known, Indonesia is the country with the largest Muslim population in the world, 87 % of Indonesia's population is Muslim.
Economically, the presence of such products is rival with local products, while religiously presence of these products adds to the list of sanctioned halal food by Muslims. Especially since these products are made by Western countries who are already accustomed to using pork and alcohol in the production process.
In order to provide protection to Muslim consumers, especially imported beef products, the Indonesian government established a set of policies that aim products imported beef to be halalcertified before entering into the Indonesian market. According to the Law of the World Trade Organization, member states are free to make domestic policies to protect consumers as well as its domestic market. This policy can be applied as long as not to cause unnecessary obstacles to international trade.
This study discusses the policies of halal certification and labeling imposed by Indonesia as Technical Barrier to Trade on beef and beef products imported to Indonesia, its application and its alignment with the Agreement on Technical Barrier to Trad , or TBT Agreement of the World Trade Organization. The results showed that so far, the problem of a dispute over beef products is still minimal in number and still be resolved.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafa Husni Sahid
"Laporan magang ini membahas analisis pengendalian internal pada siklus pengeluaran kas untuk pembayaran gas di PT Pupuk Kalimantan Timur. Perusahaan berada di industri pupuk dimana gas adalah bahan baku dan pengeluaran utama perusahaan. Metode penulisan laporan magang ini dilakukan melalui wawancara dan pengamatan penulis selama program magang berlangsung. Hasil dari laporan ini yaitu penilaian dan usulan atas pengendalian internal pada siklus pengeluaran kas untuk pembayaran gas di PT Pupuk Kalimantan Timur. Penerapan pengendalian internal di PT PT Pupuk Kalimantan Timur telah terlaksana dengan baik, walaupun masih ditemukan beberapa aktivitas yang masih perlu diperbaiki.

This report discusses about the analysis of internal control of the cash disbursement cycle for the payment of gas in PT Pupuk Kalimantan Timur. As a fertilizer producing company, gas is the main and most important materials, thus become the main expenditure of the company. Internship report writing method is done trough interviews and observation of the author during ongoing internship program. This report is the result of the proposed assesment on the internal control of the cash disbursement Cycle for the payment of gas in PT Pupuk Kalimantan Timur. Implementation of internal control at PT Pupuk Kalimantan Timur has done well, although there are some activities need to be improved."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hidayat Sahid
"Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi anak yangdiukur berdasarkan berat badan dan tinggi badan anak. Data status gizi pada anak usiaumur 5-12 tahun di DKI Jakarta menunjukkan underweight 14,0 , stunting 22,7 ,wasting 9,9 , dan gemuk 6,8 . Data secara spesifik untuk wilayah Jakarta Selatanadalah underweight 7,4 , stunting 17,8 , wasting 6,3 , dan gemuk 7,3 . Dari datatersebut didapatkan gambaran mengenai permasalahan gizi yang terjadi di DKIJakarta. Permasalahan gizi memiliki dampak pada tumbuh kembang anak. Gizimerupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap prestasi akademiksiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh status giziterhadap prestasi akademik siswa kelas 1-3 sekolah dasar. Desain yang digunakanadalah cohort restrospective dengan melihat hubungan antara hasil School WideAssessment SWA dengan status gizi anak pada 9 bulan sebelumnya. Populasi dalampenelitian ini adalah siswa kelas 1-3 sekolah dasar di Sekolah HighScope Indonesiadengan dilakukan total sampling yaitu mengambil seluruh siswa kelas 1-3 yangberjumlah 480 anak. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yangbermakna antara variabel status gizi lebih pada pelajaran Bahasa Indonesia RR 1,89 CI 95 1,46-2,44 , Bahasa Inggris RR 5,22 CI 95 3,23-8,45 , Matematika RR1,81 CI 95 1,45-2,26 dan IPA RR 1,90 CI 95 1,48-2,44 . Demikian juga padaprestasi akademik kumulatif yaitu RR 6,29 CI 95 3,82-10,35 . Oleh karenanyamasyarakat khsususnya orang tua perlu menyadari adanya pengaruh status giziterhadap prestasi akademik sehingga akan lebih bijak dalam memilih asupanmakanan dan jenis sekolah atau pendidikan yang tepat sesuai dengan usia anak.

Utritional status is a measure of success in the fulfillment of child nutrition asmeasured by weight and height. The prevalency of nutritional status of children aged5 12 years in Jakarta is 14.0 underweight, 22.7 stunting, 9.9 wasting, and 6.8 fat. Specific data for South Jakarta area were underweight 7.4 , stunting 17.8 ,wasting 6.3 , and grease 7.3 . Nutrition problems have an impact on child growth.Nutrition is one of the important factors that affect student achievement. The purposeof this study was to determine the effect of nutritional status on academicachievement of grade 1 3 elementary school students. The design used was cohortrestrospective by looking at the correlation between School Wide Assessment SWA with child nutritional status in the previous 9 months. The population in this researchis the students of 1 3 grade of elementary school in HighScope Indonesia with takingall students which amounts to 480 children as a total sampling. The results of thisstudy indicate that there is a significant relationship between the variables of nutritionstatus more on Indonesian lessons RR 1.89 95 CI 1.46 2.44 , English RR 5.22 95 CI 3.23 8, 45 , Mathematics RR 1.81 95 CI 1.45 2.26 and IPA RR 1.90 95 CI 1.48 2.44 . Similarly, the cumulative academic achievement of RR 6.29 95 CI 3.82 10.35 . Therefore, especially the parents should be aware of theinfluence of nutritional status on academic achievement so it will be wise in choosingfood intake and the type of school or education that appropriate to the child."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T52699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Panji Sahid
"Sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Menjadi Hukum, Institusi
persiapannya belum diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Namun, melalui analisis yang penulis lakukan dengan metode studi pustaka beberapa putusan di tingkat Pengadilan Negeri, yaitu Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No.1270 / Pid.Sus / 2013 / PN.JKT.TIM; Keputusan Pengadilan Distrik Jakarta Utara No.311 / Pid.Sus / 2015 / PN.Jkt.Utr; dan Keputusan Pengadilan Distrik Jakarta Barat Nomor 178 / Pid.Sus / 2018 / PN.Jkt.Brt; serta wawancara bersama sumber dari Kejaksaan Republik Indonesia diketahui bahwa hukuman untuk serangkaian tindakan yang termasuk dalam kategori tindakan persiapan sudah dilakukan. Keberadaan implementasi lembaga ini bisa dilihat dalam bentuk tafsir ekstensif maupun implementasi nyata dari institusi lembaga konspirasi dan / atau pengadilan dalam menegakkan kasus selesai. Untuk alasan ini, pelaksanaan kursus dan ketentuan tambahan untuk dibutuhkan aparat penegak hukum terkait lembaga ini.

Prior to the promulgation of Law Number 5 of 2018 concerning Amendments to Law Number 15 of 2003 concerning Stipulation Government Regulation in Lieu of Law Number 1 of 2002 concerning the Eradication of Criminal Acts of Terrorism, Becoming Law, Institution the preparations have not been regulated in the laws and regulations in Indonesia. However, through the analysis by the author using the literature study method, several decisions at the District Court level, namely the East Jakarta District Court Decision No.1270 / Pid.Sus / 2013 / PN.JKT.TIM; North Jakarta District Court Decree No.311 / Pid.Sus / 2015 / PN.Jkt.Utr; and West Jakarta District Court Decree Number 178 / Pid.Sus / 2018 / PN.Jkt.Brt; as well as an interview with a source from the Republic of Indonesia Prosecutor's Office, it is known that the sentences for a series of actions that fall under the category of preparatory action have been taken. The existence of the implementation of this institution can be seen in the form of extensive interpretations as well as actual implementations of institutions conspiracy agencies and / or courts in enforcing cases done. For this reason, the implementation of additional courses and provisions is required by law enforcement officials related to this institution."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>