Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safriana
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang perilaku memilih jajanan siswa Sekolah Dasar (SD). Kebiasaan jajan sangat digemari anak pada usia sekolah. Hasil survey yang dilakukan di Bogor pada tahun 2004 menyatakan 36% kebutuhan energi anak sekolah diperoleh dari pangan jajanan yang dikonsumsinya. Panganan jajanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku memilih jajanan serta faktor-faktor yang berhubungan dan faktor yang paling besar mempengaruhi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan design studi cross sectional dimana variabel independen dan dependen di teliti secara bersamaan. Variabel dalam penelitian ini antara lain: karakteristik responden (umur, jenis kelamin, kelas), karakteristik orang tua (pendidikan dan pekerjaan), pengetahuan (responden dan orang tua), sikap siswa dalam memilih makanan, dukungan orang tua, jumlah uang saku, pengaruh media, pengaruh teman sebaya dan perilaku memilih jajanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara variabel jenis kelamin dimana siswa yang berjenis kelamin perempuan memiliki perilaku memilih jajanan yang lebih baik dibandingkan siswa laki-laki. Sikap siswa dalam memilih makanan, pengaruh media, pengetahuan orang tua dan dukungan mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku memilih jajanan. Sedangkan variabel pengetahuan orang tua merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap perilaku siswa dalam memilih jajanan. ......This research discusses about the behavior of elementary school students (SD) to choose snacks. Buying a hawker food is a favorite habit in elementary school students. Survey conducted in Bogor in 2004 claimed that 36% of energy needs of school students come from the hawker food they consumed. Means, the hawker food they consumed are very much influent on the students? growth and maturity. Under these conditions, the purposes of this study are to analyze the behavior of choosing hawker food and related faktors to the behavior in choosing hawker food also the most influence faktors in choosing hawker food. This is a descriptive analytical study that use cross sectional study design in which the independent variabel and dependent are studied simultaneously. The variabels in this study are: the characteristics of the respondents (age, gender, and class), parental characteristics (education and employment), knowledge (respondents and their parents), the manner of students in choosing their food, parental support, the amount of pocket money, influence of media, peer influence, and the behaviors in choosing hawker food. The results showed the significant relationship between the variabels of gender, the attitude of choosing the food, media influence, parental knowledge and support of parents with students' behavior in choosing hawker food at SDN Garot Kec.Darul Imarah Kab. Aceh Besar. The results of study showed the significant relationship in the variabels of gender, where female students have better behavior than male students in choosing hawker food. Favorable attitudes in choosing food, Media influence and Parental knowledge and support showed a significant correlation with students' behavior in choosing a hawker food. Parental knowledge variabel is the most influence variabel on the student?s behavior in choosing a hawker food.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alia Safriana
Abstrak :
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan dan persamaan mariage forc/em>atau pernikahan paksa di Prancis pada masa pemerintahan Jacques Chirac dan François Hollande. Kebebasan individu untuk menikah direnggut oleh adanya praktik pernikahan paksa yang mana bertolak belakang dengan prinsip negara Prancis yang tertulis dalam Konstitusi Republik Kelima tahun 1958. Perbedaan sikap Prancis dalam melawan fenomena pernikahan paksa diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan yang disahkan oleh kedua presiden. Berawal dari pengesahan kebijakan pertama yang memperketat kontrol praktik pernikahan paksa, hingga dibentuknya hukum pidana pada pelaku pernikahan paksa. Karakteristik kebijakan dari kedua masa pemerintahan yang berdampak terhadap praktik pernikahan paksa di Prancis penting untuk dibahas berdasarkan pengaruh ideologi politik dan kepentingan otoritas publik pada kedua masa pemerintahan. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik studi literatur, penelitian ini memaparkan kebijakan Jacques Chirac dan Fraois Hollande serta kondisi sosial masyarakat pada masanya untuk menguraikan keterkaitan ideologi politik kedua pemerintahan, sikap Prancis terhadap pernikahan paksa pada periode itu, serta dampak implementasi terhadap jumlah praktiknya. Melalui analisis dengan konsep ideologi politik dan konteks pada masa kedua pemerintahan, ditemukan bahwa ideologi politik tidak sepenuhnya menjadi faktor pengendali sikap Prancis pada kedua masa pemerintahan, mementingkan perlindungan wanita dan anak secara keseluruhan, dan bukan mengangkat imigran sebagai fokus utama permasalahan.
This article aims to explain the differences and similarities of mariage forc or forced marriage in France under Jacques Chirac and François Hollande presidency. Individual freedom to marry were torn by the existence of the practice of forced marriage which is contrary to the principle of France written in Fifth French Republic Constitution 1958. Frances different attitude in fighting against this phenomenon is manifested in policies made by the two presidents. Starting from the first policy ratification which reinforce control of the marriage, until the creation of criminal law on perpetrators of the practice. The policies characteristic of the two presidency that have impacts on the practice are important to be discussed based on the influence of political ideology and the interests of public authorities in both presidency. Using qualitative methods and literature study techniques, this study describes Jacques Chirac and Franois Hollandes policies and the social conditions of society at the time to describe the interrelationships of the political ideologies of the two presidency, the attitude of France to forced marriage in that period, and the impact of implementation on the number of practices. Through analysis with the concept of political ideology and the context of the two presidency, found that political ideology was not entirely a controlling factor of French attitudes in both presidency, but rather concerned with the protection of women and children in general, rather than focused on the immigrant.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library