Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira
Abstrak :
Tesis ini merupakan penelitian mengenai preferensi nasabah FIF terhadap FlF syariah serta karakteristik nasabahnya. Selain itu penelitian ini melihat faktor - faktor yang paling dominan mempengaruhi preferensi nasabah FIF penelitian ini menggunakan landasan konsep perilaku konsumen sebagai dasar variabel yang hendak diuji ada sepuluh variabel yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan serta jumlah angsuran, jangka waktu kredit, keyakinan nasabah terhadap ajaran agama tentang larangan atas sistem bunga (riba) atau alasan emosional dan pengetahuan nasabah mengenai kehadiran sistem pembiayaan syariah dalam hal ini adalah FIF syariah. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan dengan melakukan penyebaran kuisioner. Jumlah sampel yang diteliti adalah 146 nasabah FIF untuk Kredit Pemilikan Motor (KPM) Honda. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan SPSS Versi 15.00 dengan model statistik deskriptif dan model Priciple Coniporient Analysis (PCA) atau Analisis Komponen Utama. Hasil penelitian terlihat bahwa faktor yang paling dominan lnempengartdii preferensi nasabah FIF pada FIF syariah adalah faktor keadaan ekonomi nasabah yang terdiri dari income (penghasilan). jangka waktu kredit dan besarnya jumlah angsuran perbulan yang dibayarkan oleh nasabah.
This thesis presents the research about the preference of the costumer of FIF falling one of the company product's FIF syariah. Include the costumer?s characters. Furthermore the research describes the dominant factors influence the preference of the costumer to use the product, the method used in this thesis based on the consumer behavior as the variable which is tested. There are [0 variables consists of age, gender, marital status, education, occupation and the income, monthly installment, term of credit, costumer belief on their religion principal about the interest prohibition (riba) or emotional reason and costumers awareness about the FIF syariah. The questioners had been spread to collect the data which is used to gain the primary data. The amount of the sample is 146 FIF's costumer for the Honda motorcycle?s credit. The collected data is tested with SPSS Ver 15.00 with descriptive statistic model and analyzed with PCA model or main component analysis. The research result seem that the most dominant factor that effect FIF costumers preference in svariah FIF is costumers economic factor that divide from income credit term's and how much installment that costumers have to paid every mounth.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira
Abstrak :
Skripsi ini berfokus kepada peran pustakawan, serta kendala yang dihadapi oleh pustakawan dalam renovasi gedung perpustakaan Unika Atma Jaya Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus serta menggunakan wawancara dan observasi sebagai teknik penelitian. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa pustakawan hanya berperan sebagai pemberi masukan dan tidak berperan aktif dalam tahap-tahap renovasi gedung perpustakaan Unika Atma Jaya Jakarta. Kendala yang dihadapi adalah kendala komunikasi diantara pihak yang bersangkutan.
This research focused on the librarian?s role as well as the constraints faced by librarians in renovation of library building at the Unika Atma Jaya library. This research is a qualitative research with a case study method and using interviews and observation as research techniques. The result of this research shows that the librarian would only serve as an adviser and do not play an active role in the stages of the renovation of the library building . The obstacles encountered was communication problems between concerned parties.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira
Abstrak :
ABSTRAK
Kebanyakan anak autis memiliki gangguan terhadap sensori integrasi. Untuk mengatasi disfungsi sensori anak akan diterapi menggunakan objek. Objek yang digunakan untuk terapi adalah bentukan dari objek bermain, sehingga ruang sensori integrasi dapat dikatakan sebagai ruang bermain anak autis. Objek di sini menjadi poin penting karena menjadi elemen yang sangat dibutuhkan untuk terapi. Penyusunan objek yang ada di dalamnya akan menjadi sangat penting karena harus memenuhi kebutuhan terapi tiap-tiap anak yang berbeda. Susunan objek yang berproses akan membuat anak bergerak beralur dan tidak diam di satu sisi. Susunan objek yang berproses dapat dibentuk dengan mengkombinasi antar objek yang satu dengan yang lain. Objek dan penyusunannya yang dinamis/fleksibel menjadi sangat efektif untuk mendukung aktifitas yang berproses untuk kebutuhan terapi setiap anak. Kebutuhan gerak setiap anak autis untuk mendukung terapinya berbeda-beda. Adanya penyusunan objek yang berbeda disetiap anaknya akan menghasilkan proses gerakan yang berbeda pula, misalnya untuk anak yang aktif dan pasif. Sehingga penyusunan objek yang fleksibel dapat dijadikan pertimbangan dalam mendesain ruang sensori integrasi untuk anak autis.
ABSTRAK
Most children with autism have a disruption to sensory integration. To overcome sensory dysfunction the child will be treated using the object. The object used for therapy as a form of the play object, so that the sensory space of integration can be autistic children 39 s playroom. The object becomes an important point because it becomes an indispensable element for therapy. Arrangement of objects in it, will be very important because it must meet the needs of each therapy of different children. The arrangement of objects in the process will make the child move grooved and not stay on one side. The arrangement of processed objects can be formed by combining the objects with each other. Objects and arrangements with dynamic and flexible are very effective to supporting the activities in process for every child 39 s therapy needs. The needs of every autistic child 39 s movement to support therapy may vary. The existence of arrangement different objects in each child will produce a different process of movement, for example for children who are active and passive. So the arrangement of a flexible object can be taken to consideration in designing the sensory space integration for children with autism.
2017
S68059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai Singapura dalam Federasi Malaysia, sejak proses pembentukannya pada tahun 1961 sampai pemisahan Singapura dari Federasi Malaysia pada tahun 1965. Posisi Singapura dalam Federasi Malaysia terlihat tidak begitu baik sejak dari proses pembentukan Federasi Malaysia, berbagai permasalahan politik, ekonomi maupun rasial mewarnai hubungan Singapura dan Malaysia di dalam Federasi Malaysia. Banyaknya perbedaan di antara kedua negara, seperti perbedaan mayoritas etnis, ideologi publik maupun persaingan dalam bidang ekonomi membuat situasi semakin lama semakin memanas, sehingga puncaknya adalah Tunku membuat suatu keputusan untuk melepaskan Singapura dari Federasi Malaysia pada tahun 1965.
This thesis discusses about Singapore in the Federation of Malaysia, since the formation in 1961 until the separation of Singapore from Federation of Malaysia in 1965. The position of Singapore in the Federation of Malaysia not as well since the formation of the Federation of Malaysia, various aspects of politics, economic and race coloring the relation of Singapore and Malaysia in the Federation of Malaysia. Many of the differences between the two countries, like the majority of ethnic differences, political ideologies, economic competition make the situation even more heated. So that the peak Tunku make a decision to separate Singapore from the Federation of Malaysia.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S12582
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira
Abstrak :
Kampung seringkali dianggap menjadi bagian kota yang kumuh. Padahal, kampung dapat mendukung pembangunan kota apabila masyarakat termotivasi untuk meningkatkan kualitas hunian agar dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Beberapa kasus menunjukkan bahwa perkembangan kampung dapat mengubah kondisi lingkungan dan sosial masyarakat yang tinggal di kampung menjadi lebih atraktif. Kondisi kampung menjadi lebih hidup dan interaksi masyarakat akan lebih beragam dan bermakna. Skripsi ini menyimpulkan bahwa kontinuitas dalam kreativitas menjadi faktor yang penting dalam menciptakan hunian yang berkelanjutan. ......Kampung is often considered as a slum area in the city. In fact, kampung could support the city if the people are motivated to improve their living place in order to fulfill human needs. Some cases show that kampung improvement can potentially change the social as well as environmental conditions to a more attractive quality. The kampungs become more alive and the people?s interaction will be more various and meaningful. This thesis concludes that continuous creativity is an important factor in creating a sustainable living.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42588
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Safira
Abstrak :
Good corporate governance merupakan pedoman untuk mengelola suatu perusahaan dengan baik. Good corporate governance ini bertujuan untuk mengurangi kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan yang mengakibatkan kerugian pada pihak lain. PT Astra International Tbk. (Astra) dalam menjalankan perusahaannya telah melaksanakan prinsip good corporate governance sejak lama sebelum pemerintah mewajibkannya. Penerapan good corporate governance dilaksanakan Astra disesuaikan dengan situasi, kondisi dan perkembangan dari Astra sendiri. Penelitian yang dilakukan dengan mempergunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat normatif dipilih untuk mengetahui sejauh mana penerapan good corporate governance itu dilaksanakan oleh Astra. Data yang dipergunakan merupakan data sekunder melalui Studi pustaka yang didukung dengan wawancara. Astra mempunyai program, sistem dan komite-komite yang dibentuk untuk menunjang penerapan good corporate governance. Kesimpulan yang diperoleh PT. Astra International Tbk telah melakukan penerapan good corporate Governance dengan baik.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T16373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsye As Safira
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan: Upaya pencegahan sakit akibat kerja karena pajanan bahan kimia dapat dilakukan melalui program kesehatan kerja yang berbasis risiko. Kajian risiko penting bagi Proyek Konstruksi LNG. Pekerjaan yang bersifat jangka pendek, jumlah tenaga keria yang besar, Iokasi proyek di daerah terpencil dan dengan jenis pekerjaan yang sangat bervariasi serta dikerjakan secara simultan (SIMOPS) dapat menimbulkan berbagai macam risiko kesehatan kerja melalui pajanan berbagai macam bahaya kesehatan termasuk bahan-bahan kimia. Metode: Penelitian ini bersifat dekriptif dengan meiakukan evaluasi penggunaan pendekatan He-althMap dalam mengkaji risiko bahan kimia pada Proyek Konstruksi LNG di Perusahaan X yang dilakukan pada tahun 2007. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil kajian risiko yang diperoleh melalui pendekatan Hea!thMap dengan hasil kajian risiko yang diperoleh melalui Studi Iiteratur. Hasil telitian: ldentifikasi Hazard. Beberapa hazard bahan kimia tidak teridentifikasi seperti benlium, karbon monoksida, debu, gas, isocyanates. Tidak teridentirikasinya hazard tersebut karena kurangnya kompetensi pelaksana dan tidak tersedianya alat bantu. Kaiian Pa'|anan. Faktor ketidakpastian cukup besar karena tidak tersedianya data pajanan, kesulitan menentukan besar relatif populasi terpajan dan terbatasnya informasi untuk mengestimasi tingkat pajanan. Kaian dan Prioritisasi Risiko. Tingkat risiko Iebih ditentukan dari aspek konsekuensi atau dampak kesehatan. Pnoritisasi diiakukan untuk menyesuaikan dengan kemampuan proyek dalam melakukan tindak-Ianjut. Kesimpulanz ldentifikasi Hazard. (1) Pemberian alat bantu berupa daftar periksa dapat membantu proses identiiikasi hazard. (2) Kompetensi pelaksana identifikasi hazard mempengaruhi hasil identihkasl. (3) Proses prioritisasi pada tahap identitikasi hazard mengakibatkan tidak terkajinya beberapa hazard bahan kimia pada tahapan selanjutnya. Ka`|ian Pa'|anan. (1) Penentuan tingkat pajanan yang berdasarkan nilai ambang batas sulit untuk dipahami oleh karyawan yang non-specialist. (2) Kajian pajanan dilakukan dengan hanya mempertimbangkan besar relatif populasi berisiko. (3) Terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam menentukan besar pajanan tanpa data pengukuran lingkungan kerja. Kaiian dan Prioritisasi Risiko. (1) Penentuan tingkat risiko berdasarkan tingkat hazard atau pajanan yang lebih tinggi sudah tepat. (2) Diperlukan kekuatan analisa assessor dalam menentukan tingkat risiko. (3) Hasil Healthlvlap belum bisa dijadikan basis yang kuat dalam pengembangan manajemen dan program kesehatan kerja. (3) HealthMap sebagai screening awal dalam kajian risiko dapat membantu perusahaan agar dapat Iebih etisien dan efektif dalam melakukan manajemen risiko.
ABSTRACT
Introduction: Occupational illnesses due to exposure to chemicals can be prevented through risk»based occupational health programs. Therefore, risk assessments are important during the construction phase of the LNG project. A variety of occupational health risks, including exposure to chemicals, can be the result of: ~ Short-term work activities, » Large numbers ofworkers, » Remote area locations, ` ~ Various types of work performed simultaneously (SIMOPS). Method: This research, conducted in 2007, is descriptive in nature and was carried out by evaluating the implementation of the ?HealthMap" approach in assessing chemical risks during the construction phase of the LNG project at Company X. This evaluation was conducted by comparing the results of the health risk assessment from the HealthMap approach and literature. Research results: Hazard Identitication: Several chemical hazards were not identitied, such as beryllium, carbon monoxide, dust, gas, and isocyanates due to a lack of competent skills of the personnel involved and unavailability of hazard identification tools. Exposure Assessment: There was a great deal of uncertainty due to an unavailability of data regarding exposure, dificulties in estimating the populations at risk and limited information available to estimate the exposure levels in the workplace. _Risk Assessments and Prioritizations: Risk levels were determined by focusing more on the consequences rather than the effects of the hazards themselves. Prioritizations were determined to ensure that the project is capable of implementing the risk control programs. Conclusions: Hazard Identification: (1) A checklist as a tool to identify hazards is necessary to optimize this process. (2) The competencies of personnel who cany out the hazard identitications are critical in ensuring that the results are accurate. (3) Prioritization processes during the hazard identification may result in the overlook of chemical hazard review in the next stage. Exposure Assessment: (1) Determining the exposure levels based on threshold limit value is difticult for non-specialist personnel to understand. (2) Exposure assessments are conducted by merely considering the relative numbers of people at risk. (3) There is still a great deal of uncertainty about how to determine the exposure levels without any access to workplace environmental monitoring data. Risk Assessments and Prioritizations; (1) Detennining risk levels based on more stringent level between the effects of hazards and exposure would be more suitable. (2) Personnel with more highly developed analytical skills are required to determine the risk levels. (3) The HealthMap results are not adequate as a basis for developing occupational health management and programs. (3) Using Healthlvlap as a preliminary screening to assess health risks can assist the company in becoming more efhcient and effective in managing risks.
2007
T34552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nimim Putri Safira
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan akan hunian yang layak serta fasilitas pendukungnya yang lengkap namun berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sebagai hunian, oleh karenanya pengembangan mixed-use properti merupakan solusi atas permasalahan kurangnya ketersediaan lahan. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan metode studi kepustakaan. Peraturan perundang-undangan yang terdapat di Indonesia sebenarnya hanya mengenal istilah Rumah Susun, dan istilah-istilah yang lain merupakan istilah serapan dari bahasa asing yang digunakan oleh para pengembang dalam memasarkan produknya. Pada dasarnya UU 20/2011 sudah mengakomodir adanya konsep mixed-use properti. Hal ini dapat diperhatikan dalam ketentuan Pasal 50 serta penjelasan Pasal 50 huruf b UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Dalam setiap tahapan pengembangan mixed-use properti, terdapat aturan-aturan hukum yang tidak boleh dikesampingkan dan harus sangat diperhatikan, mulai dari tahapan pra-pembangunan, tahapan pembangunan, tahapan pasca-pembangunan. Dalam proses pengembangan mixed-use properti ini, terdapat beberapa permasalahan hukum yang perlu diperhatikan.Terkait studi kasus dimana penulis memilih pengembangan mixed-use properti di Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah dikarenakan di daerah tersebut telah diterbitkan beberapa Peraturan Daerah, khususnya di Kabupaten Sleman, yang cenderung menambah permasalahan hukum dalam rangka mixed-use properti.
The increase of population growth from year to year and directly proportional to the increase in demand for proper-residential with complete facilities, but inversely proportional to the availability of land that can be developed as residential, therefore the mixed-use development property is a solution to the problem of the lack of land availability. Form of study is a normative legal research with the literature study method. Legislation in Indonesia was only familiar with the term of ?Rumah Susun?. Other terms are term uptake of foreign languages ​​used by developers in marketing their products. Basically Law 20/2011 already accommodate the concept of a mixed-use property. This can be noted in the provisions of Article 50 as well as the elucidation of Article 50 paragraph b of Law No. 20 of 2011 on the ?Rumah Susun?. In every stage of the development of mixed-use properties, there are rules of law that should not be ruled out and should be very concerned, ranging from pre-construction stages, development, stage, and post-development stages. In the process of developing a mixed-use properties, there are some legal issues that need to be noted. Related to the case study in which the authors chose the mixed-use development property in Daerah Istimewa Yogyakarta, is due in the area has issued several Regional Regulation, particularly in Sleman, which tends to add to the legal issues in the framework of a mixed-use development property.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Safira
Abstrak :
Woman/Leader identity conflict merupakan konflik yang terjadi pada pemimpin wanita akibat ketidaksesuaian tuntutan antar peran sebagai wanita dan pemimpin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara evaluasi positif yang dimiliki pemimpin wanita terhadap identitas kepemimpinannya positive leader identity, perbandingan diri yang dilakukan terhadap rekan kerja pria social comparisons to man, dan lama memimpin seseorang leadership experience dengan woman/leader identity conflict. Penelitian ini menggunakan dua studi. Studi pertama merupakan studi cross-sectional N=145 dengan metode pengukuran self-report berbentuk survey online. Untuk meminimalisir bias respon penelitian, pengambilan data diambil dalam dua tahap dengan waktu yang berbeda. Studi kedua merupakan studi kuasi-eksperiemental N=70 between-subject design kelompok positive identity vs kelompok kontrol dengan jenis manipulasi tertulis straightforward manipulation. Hasil penelitian studi pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara positive leader identity b=-0,376, p ......Woman leader identity conflict defined as conflict occurred when there was incongruity between the role of woman identity and leader identity on women in leadership position. This research purposed to investigate whether there are relationships between positive evaluations women leaders had on their leadership identity positive leader identity, social comparisons to their male coworkers social comparisons to man, and years of leadership leadership experience, with identity conflict on women leaders. This research used two studies. The first study was cross sectional study N 145 with self report in an online survey as the measurement method. To limit common method bias, collecting participant rsquo s data was done in two phases in different times. The second study was a quasi experimental N 70 between subject design positive leader identity group vs control group with written manipulation straightforward manipulation. The results of the first study revealed that there was negative significant relationship between positive leader identity b 0,376, p
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mazaya Rizy Safira
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai dimensi sosial humaniora dalam pemberdayaan digital dalam konteks masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu secara kualitatif dengan wawancara serta observasi dan kuantitatif untuk uji faktor. Penelitian kualitatif dengan desain tematik dilakukan dengan wawancara dan observasi pada masyarakat di Desa Menowo, Magelang, Jawa Tengah yang terlibat dalam Kampung Blogger yang kemudian menghasilkan indikator mengenai sosial humaniora dalam penggunaan teknologi digital. Selanjutnya indikator dari dimensi sosial humaniora yang muncul dan indikator pemberdayaan digital diuji secara kuantitatif dengan survei pada sampel siswa kelas X dan XI SMAN 1 Magelang. Hasil dari penelitian ini menyarankan bahwa perlunya melihat penggunaan teknologi digital berdasarkan konteks masyarakat agar ke depannya program yang diberikan dan dilakukan dapat sesuai dengan kebutuhan masing-masing masyarakat. Selain itu, pengujian faktor pemberdayaan digital dan sosial humaniora dalam konteks Indonesia dapat dijadikan masukan dalam pengukuran tingkat pemberdayaan digital masyarakat.
ABSTRACT
This thesis discussed the dimension of social humanism in digital empowerment in the context of Indonesian society. This research was conducted in two stages, qualitatively with interviews and observations and quantitative to test the factors. Qualitative research with thematic design was carried out by interviewing and observing the people in Menowo Village, Magelang, Central Java, who were involved in the Blogger Village which then produced indicators about the social humanism in using digital technology. Furthermore, indicators from the emerging social humanism dimensions and digital empowerment indicators were tested quantitatively with surveys on sample of 10th and 11th grader students of SMAN 1 Magelang. The results of this study suggest that it is important to look at the use of digital technology based on the community context so that in the future the programs provided and carried out can be in accordance with the needs of each community. In addition, testing of digital empowerment and social humanities factors in the Indonesian context can be used as input in measuring the level of digital empowerment of the community.
2019
T53363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>