Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saepudin
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini mempelajari pola konflik Islam dan negara pada masa Orde Baru dengan memilih studi kasus Insiden Tanjung Priok 1984.

Mempelajari konflik Islam dan Negara pada masa Orde Baru pada kasus Insiden Tanjung Priok menjadi cukup menarik, karena memperlihatkan banyak faktor yang terkait didalamnya. Oleh sebab itu ada tiga permasalahan yang ditelaah pada studi ini. Pertama, bagaimana peran negara dalam melangsungkan pembangunan pada masa Orde Baru dengan memprioritaskan pada pertumbuhan ekonomi dan pemantapan stabilitas politik dan pengaruhnya terhadap umat Islam. Kedua, mengapa pemerintah Orde Baru bersikap represif terhadap kegiatan umat Islam dan Ketiga, bagaimana reaksi kelompok radikal Islam terhadap tindakan represif Pemerintah Orde Baru. Teori untuk menganalisis permasalahan tersebut ada dua teori yakni: 1. Teori negara Otoriter Birokratik (OB). 2. Teori radikalisasi Islam. Instrumen penelitian ini menggunakan studi literatur dan wawancara mendalam.

Analisis dan interpretasi data menunjukkan bahwa teori yang digunakan, masih relevan untuk menjelaskan studi ini. Terlalu besarnya intervensi negara dalam berbagai bidang kehidupan tidak bisa dielakkan dan berdampak pada melemahnya kekuatan politik diluar negara, terutama kelompok radikal Islam. Negara memiliki otonomi relatif dalam menghadapi kekuatan diluar dirinya. Implikasi teoritisnya adalah kelompok radikal Islam sebagai kekuatan politik diluar negara menjadi terbatas dalam melakukan kegiatannya. Akibatnya mereka melakukan reaksi melalui ceramah-ceramah yang ekstrim dan aksi sosial yang radikal. Selain itu dengan tidak meratanya hasil pembangunan ekonomi mengakibatkan terjadinya kesenjangan sosial yang semakin lebar. Keadaan demikian bagi kelompok radikal Islam merasa kecewa yang puncaknya ditandai dengan meletusnya insiden Tanjung Priok 1984 sebagai wujud perlawanan Islam terhadap negara.

1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saepudin
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterlibatan jawara TTKKDH dalam setiap pemilihan kepala daerah di Banten. Pada pemilihan gubernur Banten tahun 2017, TTKKDH mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy. Dukungan tersebut mengindikasikan adanya daya tawar TTKKDH dalam pemilihan kepala daerah. Hal ini bisa dimengerti karena TTKKDH adalah organisasi jawara yang mengakar dan tersebar luas di masyarakat Banten. Teori yang digunakan untuk menganalisis dan menjawab permasalahan penelitian ini adalah teori status dan peran dari Linton dan Merton. Teori elit dan kekuasaan yang dikemukakan oleh Pareto, Lipset, Solari, Miriam Budiardjo, Andrain, dan Weber. Teori budaya politik dari Almond dan Verba. Terakhir yaitu teori modal sosial dari Putnam, Bourdieau, dan Fukuyama. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik analisa yang digunakan adalah deskriptif-analitis. Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam dengan narasumber yang mempunyai pemahaman tentang kasus penelitian dan penelusuran studi literatur berupa buku, penelitian terdahulu maupun berita cetak atau online. Temuan di lapangan menunjukkan peran jawara TTKKDH dalam mendukung Wahidin Halim-Andika Hazrumy diantaranya sebagai: pemberi dukungan, fasilitator dan pengaman kegiatan, pemuka pendapat, dan tim sukses dan pelobi. Selain itu keterlibatan jawara TTKKDH karena didorong oleh beberapa faktor yaitu persepsi normatif-primordial, melestarikan seni budaya dan trah jawara, faktor historis, modal sosial jaringan, faktor keanggotaan dan pertalekan, faktor pragmatis, dan dualisme TTKKDH dalam pilkada Banten. Implikasi teoritis menunjukkan bahwa teori peran dan status Linton, jawara TTKKDH tidak hanya berperan mengajarkan bela diri aliran Cimande tetapi perannya meluas dalam keterlibatan politik. Keterlibatan mereka didukung karena mempunyai fasilitas-fasilitas peran role facilities berupa peguron yang terstruktur dan tersebar dari tingkat pusat sampai daerah. Selain itu jawara TTKKDH mempunyai hubungan yang luas dengan berbagai kalangan baik pejabat maupun masyarakat biasa yang disebut dengan perangkat peran role set Merton atau modal sosial menurut Putnam, Bourdieau, dan Fukuyama. Dengan modal sosial tersebut memberikan signifikansi pentingnya dukungan TTKKDH untuk diperebutkan. Selain itu sumber kekuasaan jawara TTKKDH tidak hanya tradisional-patrimonialisme tetapi adanya legitimasi dari organisasi. Budaya politik untuk elit TTKKDH berbentuk partisipan, sedangkan anggotanya secara umum budaya politik subyek.
ABSTRACT
This research is motivated by involvement TTKKDH jawara in the Banten local election. In the 2017 Banten gubernatorial election, TTKKDH declare the support of the couple Wahidin Halim Andika Hazrumy. This support indicates the bargaining power of TTKKDH in the local election. This is understandable because TTKKDH is a jawara organization that is rooted and widespread in Banten society. The theory used to analyze and answer the problems of this research is status and role theory of Linton and Merton. The theory of elite and power proposed by Pareto, Lipset, Solari, Miriam Budardjo, Andrain, and Weber. The theory of political culture of Almond and Verba. The last is the theory of social capital by Putnam, Bourdieau, and Fukuyama. This type of research uses a qualitative approach. While the analytical technique using descriptive analytical. This study uses two methods of data collection, namely in depth interviews with resource persons who have an understanding of the case research and search of literature studies in the form of books, previous research and print or online news. The research findings show the role of TTKKDH jawara in supporting Wahidin Halim Andika Hazrumy such as supporters, facilitators and event safekeeping, opinion leaders, and lobbying and successful teams. Besides, the involvement of TTKKDH jawara is motivated by several factors, namely normative primordial perception, preserving cultural arts and jawara breeds, the historical factors, the social capital of network, the factors of membership and pertalekan, the pragmatic factors, and dualism TTKKDH in Banten local election. Theoretical implications indicate that Linton 39 s role and status theory, the TTKKDH jawara not only plays a role in teaching Cimande martial arts but its role extends in political engagement. Their involvement is supported because it has role facilities in the form of structured peguron and spread from central to local level. In addition TTKKDH jawara have a wide relationship with various circles both officials and ordinary people called the role of sets from Merton or social capital by Putnam, Bourdieau, and Fukuyama. With such social capital give significance of the importance of TTKKDH support for grabs in Banten local election. In addition, the source of power of the TTKKDH jawara is not only traditional patrimonialism but the legitimacy of the organization. The political culture for the elite TTKKDH takes the form of participants, while members are generally the political culture of subject.
2018
T51150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saepudin
Abstrak :
ABSTRAK
Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru. Kinerja guru menentukan keberhasilan dalam pembelajaran di sekolah. Pentingnya persiapan mengajar dengan desain RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang meliputi pembukaan, kegiatan inti dan evaluasi dilaksanakan dengan proporsi yang akurat serta menggunakan media yang modern dan metode yang variasi sehingga mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan dan pengaruh antara supervisi akademik dengan kinerja guru pada jenjang SMA Negeri di Guligas 2 Sliyeg Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada tahun 2011. Analisis ini dilandasi teori Amatembun (1981) dan Alfonso, Farith, serta Novella (1981) yang isinya bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya adalah supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mix method). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana.

Hasil uji korelasi dan regresi bahwa variabel bebas (supervisi akademik) dalam penelitian ini ada hubungan dan mempengaruhi variabel terikat (kinerja guru) secara signifikan sebesar 58,8% di Guligas 2 Sliyeg.
Abstract
Academic supervision done by the shool principal influenced teachers performance. Teachers performance determined teachers success in teaching learning process. The importance of teachers preparation in teaching by using lesson plan : opening, core activity and evaluation done by using accurate proportion and various methods to avoid students' boredom in learning.

The purpose of the research is to analyze the correlation and influence between academic supervision and teachers performance at SMA Negeri Guligas 2 Sliyeg, Indramayu West Java in 2011. The analisys was based on Amatembun theory (1981), Alfonso, Farith, and Novella (1981) said that the factor which influence teachers performance was academic supervision done by the school principal.

The research is eksplanative research with quantitative and qualitative approach (mix method). The tecnique of data gathering was through questionaire, interview and observation then analyzed by simple regression analisys technique.

The result of correlation and regression analisys show that independent variable (academic supervision) has the correlation and significantly influence the dependent variable (teachers performance) about 58,8% in Guligas 2 Sliyeg.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asep Saepudin
Abstrak :
Tujuan penelitian pada tesis ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong terjadinya migrasi risen tenaga kerja masuk ke wilayah Bodetabek, termasuk menganalisis hubungan antar variabel serta pola dan kecenderungannya. Penelitian ini menggunakan model Regresi Multinomial Logistik (Polytomus Logit Regression), dengan variabel terikat daerah asal migran yang bermigrasi ke Bodetabek yaitu yang berasal dari: internal Bodetabek; DKI Jakarta; Jabanten (Jawa Barat dan Banten); Pulau Jawa (DIY, Jateng dan Jatim) serta Luar Pulau Jawa (seluruh daerah - Jawa). Sedangkan variabel indevenden yang digunakan adalah variabel individu (yaitu: umur, Janis kelamin, stutus kawin, tingkat pendidikan dan status kerja), dan variabel kontekstual (yaitu: pertumbuhan ekonomi, peran sektor industri, upah dan tingkat pengangguran) dari daerah asal dan daerah tujuan migrant. Data yang digunakan adalah data Supas (Survei Antar Sensus) dan Sakrenas (Survei Angkatan Kerja Nasional) Tahun 2005, serta data publikasi lainnya dari Biro Pusat Statistik (BPS). Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa jumlah migran risen tenaga kerja yang masuk ke Bodetabek terbesar adalah berasal dari DKI Jakarta yaitu sebesar 420.899 orang (42%) dari total migran yang masuk ke Bodetabek yaitu sejumlah 1.009.565 orang (Data supas 2005, BPS, diolah). Urutan kedua adalah migran asal Jawa 191.290 orang (19%) dan yang terendah adalah migran asal Luar Jawa hanya (11%). Berdasarkan variabel individu, ditemukan bahwa migran risen tenaga kerja dari berbagai daerah, jumlah terbesar yang masuk ke Bodetabek memiliki karakteristik sebagai berikut: migran berumur muda (20-34 tahun) sebesar (59%); berjenis kelamin laki-laki (51%); berpendidikan SMU (46%); berstatus kawin (65%) dan bekerja di sektor informal (57%). Secara umum karakteristik migran tersebut mempunyai pola yang sama baik berdasarkan daerah asal maupun daerah tujuan. Analisis inferensial menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi dan peran sektor industri mempunyai hubungan yang negatif. Artinya variabel pertumbuhan ekonomi atau peran sektor indutri yang tinggi di daerah asal migran menjadi faktor penghambat terjadinya migran pindah ke Bodetabek. Sedangkan variabel upah dan variabel tingkat pengangguran tidak sesuai dengan hipotesis (teori), artinya peningkatan tingkat upah di daerah asal migran (dari berbagai daerah) tidak menjadi pengahambat terjadinya migran untuk pindah ke Bodetabek. Demikian juga variabel tingkat pengangguran mempunyai nilai koefisien parameter negatif untuk semua daerah asal migran. Artinya bahwa walaupun terjadi peningkatan rasio tingkat pengangguran daerah asal relatif terhadap Bodetabek, namun kecenderungannya migran untuk pindah ke Bodetabek masih lebih besar.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Saepudin
Abstrak :
Di antara organisasi-organisasi yang ada di Indonesia, salah satunya adalah organisasi yang menghimpun ka_um ulama. Salah satu di antara organisasi ulama tersebut adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Organisasi ini tergolong masih muda, karena baru berdiri pada tahun 1975. Sementara itu organisasi ulama lain_telah berdiri pada zaman sebelum Indonesia memperoleh kemerdekaan, bahkan ada juga yang berdiri sebe1um itu. Pemerintah Republik Indonesia tampaknya menaruh ha_rapan besar terhadap MUI, karena untuk menjalankan serta menyukseskan pembangunan nasional, pemerintah sangat memerlukan ulama yang dalam masyarakat dikenal sebagai pemimpin informal (informal leader). Untuk itulah penulis tertarik menulis tentang MUI, apa dan bagaimanakah kedudukan MUI di tengah umat Islam dan pemerintah Indonesia. apakah MUI semacam alat bagi pemerintah untuk memudahkan segala keinginannya terhadap umat Islam, atau semacam lembaga resmi umat Islam sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi dan keinginan mereka terhadap pemerintah. Apakah umat Islam merasa bahwa MUI sebagai organisasi yang mewakili keinginan dan aspirasi mereka dan apakah mereka merasa memiliki MUI sehingga kehadiran MUI dibutuhkan umat Islam dalam menyelesaikan permasalahan mereka, adalah pertanyaan-pertanyaan yang mendorong penulis menyusun judul ini. Di samping itu, penulis ingin mengetahui fungsi, tugas, dan program-program yang dilaksanakan MUI, sejauh manakah program-program tersebut memberi manfaat bagi umat Islam serta Pemerintah. Bagaimana pula mekanisme yang dijalankan MUI dalam program kerjasamanya dengan pemerintah mengingat demikian banyaknya program pembaagunan yang direncanakan pemerintah. Alasan lain yang mendorong penulis adalah ingin mengetahui suara-suara umat Islam baik berupa komentar, usul, saran., kritik, kesan dan pesan serta harapan yang disampaikan kepada MUI. Juga, apa yang menjadi harapan dan keinginan pemerintah terhadap MUI ikut mendorong penulis menyusun skripsi dengan judul tersebut.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saepudin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saepudin
Abstrak :
Tumpahan minyak di perairan telah menimbulkan pencemaran di lingkungan laut maupun di daerah pesisir pantai, sehingga perlu dilakukan penelusuran kejadian tumpahan minyak dapat digunakan untuk mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan pergerakan tumpahan minyak di perairan Cilacap, Jawa Tengah tahun 2008, serta hubungannya dengan angin, arus, dan pasang surut. Identifikasi tumpahan minyak dilakukan dengan interpretasi citra Modis surface reflectance dengan melihat penurunan nilai spektral dan diikuti oleh peningkatan nilai fluorescence index. Tumpahan minyak menyebar di sekitar pesisir pantai Teluk Penyu Kecamatan Cilacap Selatan, Kecamatan Cilacap Utara, Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Adipala, dengan luas total area yang tercemar sebesar 1.378 ha. Angin merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap pergerakan minyak dibandingkan dengan arus dan pasang surut. Pergerakan tumpahan minyak menyebar menjauhi lokasi sumber tumpahan dan bergerak searah dengan arah angin menuju ke arah timur. Dari kondisi oseanografis menunjukan bahwa jenis penyebarannya termasuk kedalam jenis difusi gabungan ekspansi dan relokasi. ...... The oil spill in the waters has occurred pollution in the marine environment as well as in coastal areas, so needs to do investigation of occurrence oil spill which can use for disaster mitigation. This research is going to describe the distribution and movement of oil spill in Cilacap coastal, Central Java in 2008, and its relation with the wind, currents, and tides. Identification of oil spill conducted by Modis image surface reflectance interpretation by looking at the impairment of spectral and was followed increase in fluorescence index value. Distribution of oil spill spreading around at Teluk Penyu coast of south Cilacap, North Cilacap, Kesugihan, and Adipala, with a total area of 1.378 ha contaminated. Wind is the dominant factor influencing the movement of oil compared with currents and tides. The movement away from the spreading oil spill and the spill source location moves in the direction of the wind toward the east. Of oceanographic conditions indicate that the type of distribution, including the type of diffusion into the combined expansion and relocation.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aep Saepudin
Abstrak :
Rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya orang sehat maupun orang sakit fungsinya sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, serta dapat menjadi sumber infeksi oleh mikroba patogen terutama Staphylococcus aureus yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas fisik udara, kebersihan ruangan, kepadatan hunian, jumlah pengunjung, ventilasi frekuensi pemebersihan lantai. Rumusan masalah bagaimana gambaran kualitas udara rumah sakit dan keberadaan angka bakteri Staphyloccocus aureus di ruang rawat inap RSUD dr.Slamet Garut ndash; 2017. Penelitian ini bersifat deskiptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas udara rumah sakit keberadaan angka bakteri Staphylococcus aureus di ruang rawat inap RSUD dr.Slamet Garut. Pengambilan sampel dalam penelitian adalah total populasi ruang rawat inap sebanyak 17 Ruang Rawat Inap. Hasil penelitian di ruang rawat inap ini 100 temperatur tidak memenuhi syarat, 64.7 kelembaban tidak memenuhi syarat, 41,2 Pencahayaan tidak memenuhi syarat, 47 Kepadatan hunian tidak memenuhi syarat, jumlah pengunjung 11.8 tidak memenuhi syarat, ventilasi 100 tidak memenuhi syarat, Frekuensi pembersihan lantai 100 memenuhi syarat, kebersihan ruangan 11.8 tidak memenuhi syarat dan keberadaan angka bakteri staphylococcus aureus 53 tidak memenuhi syarat. Temperatur dan kelembaban yang tinggi di ruang rawat inap tersebut diperlukan pendingin ruangan agar temperatur dapat dipertahankan sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk masalah pencahayaan yang tidak masuk ke ruangan dan tingginya angka bakteri Staphylococcus aureus diperlukan perbaikan ventilasi agar cahaya dapat masuk menerangi ruangan dan untuk pencahayaan yang tinggi melapisi ventilasi dengan gorden dan melakukan desinfeksi baik secara fisik maupun kimia selain itu untuk jumlah pengunjung, kepadatan hunian serta kebersihan ruangan lebih ditertibkan. ...... The hospital is a gathering place for healthy people as well as ill people as a place of healing illness and health restoration, and can be a source of infection by pathogenic microbes especially Staphylococcus aureus whose growth is influenced by several factors such as physical quality of air, room cleanliness, occupancy density, Ventilation frequency of floor cleaning. The formulation of the problem how is the air quality hospitals and the existence of Staphyloccocus aureus bacterial numbers in the inpatient unit dr.Slamet Garut Hospital deskiptif 2017. This study is aimed to find a picture of the air quality hospitals and the presence of Staphylococcus aureus bacteria numbers in the inpatient hospital Dr.Slamet Garut. The samples in the study was the total population were 17 inpatient ward patient wards. The results of the research in the inpatient unit is 100 temperature not eligible, 64.7 moisture does not qualify, 41.2 Lighting ineligible, 47 occupancy density is not eligible, the number of visitors 11.8 do not qualify, the vents 100 no qualify, frequency of cleaning the floor 100 qualified, room cleanliness 11.8 do not qualify and the presence of staphylococcus aureus bacteria figure 53 are not eligible. Temperature and high humidity in the inpatient unit of the required cooling the room so the temperature can be maintained as required. As for the lighting issues that do not get into the room and the high number of Staphylococcus aureus bacteria needed repair ventilation so that light can enter the light the room and for a high luminance lining vents with curtains and perform disinfection, both physically and chemically in addition to the number of visitors, occupancy density and Cleanliness of the room is more disciplined.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inas Fathinah Saepudin
Abstrak :
Dalam penelitian ini, beberapa jenis lilin (gondorukem, cecek, beeswax, parafin) dan Karbon digunakan sebagai konstituen dari bahan phantom setara jaringan. Jaringan Tubuh yang menjadi ruang lingkup penelitian adalah lemak, otot, hati, serta materi putih dan abu-abu materi di otak. Studi kelayakan material dilakukan dengan uji HU. nilai menggunakan CT scan dengan tegangan rendah 80 kVp dan tinggi 130 kVp, dan menguji koefisien atenuasi menggunakan mesin x-ray dengan tegangan 70 kVp dan pada kondisi file standar RQA 5 dengan tegangan 82 kVp. Dari hasil uji nilai HU, diperoleh komposisi dan perbandingan bahan penyusun phantom material yaitu bahan ekuivalen lemak [10 (cecek) : 10 (karbon) : 80 (parafin)], otot [10 (cecek) : 10 (karbon) : 80 (gondorukem)], hati [60 (cecek) : 40 (tepung beras)], otak putih [16 (cecek) : 16 (karbon) : 68 (gondorukem)], dan materi abu-abu otak [20 (cecek) : 20 (karbon) : 60 (gondorukem)]. Dalam pengujian koefisien redaman massa, nilai /r diperoleh dengan perhitungan koefisien atenuasi linier (μ) dan densitas massa (r) dari hasil pengukuran. Akibatnya, bahan ekuivalen jaringan memiliki nilai /r pada tegangan 70 kVp ( = 39,36 keV) untuk lemak 0,205 cm2/g; otot 0,232 cm2/g; materi putih otak 0,225 cm2/g; otak abu-abu materi 0,229 cm2/g; dan hati 0,253 cm2/g dengan kesalahan literatur masing-masing jaringan sebesar 15,7%; 15,6%; 18,8%; 17,4%; dan 8,4%; serta pada tegangan 82 kVp ( = 57,82 keV) untuk lemak 0,163 cm2/g; otot 0,187 cm2/g; materi putih otak 0,179 cm2/g; materi abu-abu otak 0,170 cm2/g; dan hati 0,185 cm2/g dengan kesalahan literatur masing-masing jaringan sebesar 18,6%; 10,5%; 15,1%; 18,9%; dan 11,9%. Secara keseluruhan, bahan ekuivalen jaringan dari pengujian memiliki nilai /r yang lebih rendah dan tidak sangat dekat dengan nilai /r jaringan berdasarkan referensi. ......In this study, several types of wax (gondorukem, cecek, beeswax, paraffin) and carbon were used as constituents of tissue equivalent phantom material. Body tissues that are the scope of research are fat, muscle, liver, and white matter and gray matter in the brain. The feasibility study of the material was carried out with the HU test. values ​​using a CT scan with a low voltage of 80 kVp and a high of 130 kVp, and testing the attenuation coefficient using an x-ray machine with a voltage of 70 kVp and on standard file conditions RQA 5 with a voltage of 82 kVp. From the results of the HU value test, the composition and comparison of the ingredients for the phantom material are obtained, namely the equivalent of fat [10 (cecek) : 10 (carbon) : 80 (paraffin)], muscle [10 (cecek) : 10 (carbon) : 80 (gondorukem) )], liver [60 (cecek) : 40 (rice flour)], white brain [16 (cecek) : 16 (carbon) : 68 (gondorukem)], and brain gray matter [20 (cecek) : 20 ( carbon): 60 (gondorukem)]. In testing the mass attenuation coefficient, the value of /r is obtained by calculating the linear attenuation coefficient (μ) and mass density (r) from the measurement results. Consequently, the tissue equivalent material has a value of /r at a voltage of 70 kVp (= 39.36 keV) for 0.205 cm2/g fat; muscle 0.232 cm2/g; brain white matter 0.225 cm2/g; gray brain material 0.229 cm2/g; and liver 0.253 cm2/g with a literature error of 15.7% for each tissue; 15.6%; 18.8%; 17.4%; and 8.4%; and at a voltage of 82 kVp (= 57.82 keV) for fat 0.163 cm2/g; muscle 0.187 cm2/g; brain white matter 0.179 cm2/g; brain gray matter 0.170 cm2/g; and liver 0.185 cm2/g with a literature error of 18.6% for each tissue; 10.5%; 15.1%; 18.9%; and 11.9%. Overall, the tissue equivalent material from the test has a lower /r value and is not very close to the network /r value based on the reference
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>