Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudi Hartono
Abstrak :
Pembinaan narapidana di Lapas dilakukan bertahap mulai dari tahap masa pengenalan lingkungan (Mapenaling) sampai dengan masa asimilasi. Pada tahap Mapenaling narapidana mempersepsikan apa yang dialaminya melalui proses penilaian tentang atribusi pengamatannya dengan menggunakan kesadarannya (kognisi). Persepsi dan tingkah laku dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu bentuk keseluruhan atau totalitas dari rangsang (emergent) dan kekuatan-kekuatan (forces) yang ada dalam lapangan psikologi (Field theory: Lewin,1914) yang saling berinteraksi dan membuat hubungan konsonan, tidak relevan dan hubungan disonan. Hubungan yang terakhir inilah yang menimbulkan perasaan yang tidak enak atau tidak senang (disonansi kognitif) yang berakibat penilaian narapidana terhadap pembinaan menjadi negatif. Dalam tulisan ini penulis mencoba merancang program intervensi untuk mengurangi disonansi kognitif narapidana dengan menerapkan Teori Sumber Perhatian dalam Kesadaran (Conscious Attentional Resourches Theory: Festinger, 1957) yang menekankan pada proses kognisi individu. Rancangan Program Mapenaling yang diusulkan di Lapas Paledang adalah intervensi berbasis evaluasi did pada tahap Mapenaling melalui latihan meditasi dan penyusunan Buku Panduan Melakukan Evaluasi Diri. Yang menjadi pertimbangan adalah efektivitas pelaksanaan program ini dan perlunya dukungan para Pemangku Kebijakan (Stake Holder) disamping kegiatan-kegiatan lain sebagai pelengkap.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rudi Hartono
Abstrak :
Karya tulis ini bertujuan untuk mempelajari dan mengukur volatilitas serta membuat estimasi model yang dapat meramalkan volatilitas imbal basil saham-saham sektor tekstil dan Barmen. Periode penelitian adalah antara tahun 1998 sampai dengan 2005. Dalam melakukan estimasi model volatilitas model yang dipilih adalah Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Kelebihan dari model tersebut adalah kemampuannya untuk menangkap kecendrungan dari volatility clustering dimana berdasarkan basil observasi pergerakan yang besar (kecil) biasanya diikuti dengan pergerakan yang besar (kecil) pula. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat 8 emiten yang memiliki volatilitas return bersifat homoscedastic yaitu PT Argo Pantes Tbk (ARGO), PT Centex Tbk (CNTX), PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI), PT Apac Citra Centertex Tbk (MYTX), PT Pan Brothers Tex Tbk (PBRX), PT Texmaco Jaya Tbk (TEJA) dan PT Teijin Indonesia Fiber Corporation Tbk (TFCO). Volatilitas return saham 8 emiten tersebut bersifat konstan sepanjang waktu sehingga tidak dapat dibuat model conditional variance dengan menggunakan model ARCH/ GARCH. Sementara itu terdapat 10 emiten yang memili volatilitas return bersifat heteroscedastic yaitu PT Karwell Indonesia Tbk (KARW), PT Panasia Filamen Inti Tbk (PAFI), PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY), PT Stinson Textile Manufacture Tbk (SSTM) dan PT Panasia Indosyntec Tbk (HDTX). Dengan demikian hanya terliadap 10 emiten tersebut dapat dibuat estimasi model conditional variace dengan metode ARCH/GARCH untuk meramalkan volatilitas return saham emiten yang bergerak dalam bidang tekstil dan garmen. Kesimpulan permodelan volatilitas (conditional variance) terhadap 10 emiten yang memiliki volatilitas bersifat heteroscedastic adalah model ARCH hanya cocok digunakan untuk emiten ERTX (ARCH (3)), RICY (ARCH (3)), dan SSTM (ARCH (2)) sedangkan model GARCH cocok untuk emiten ADMG (GARCH (1, I)), HDTX (GARCH (1, I)), INDR (LARCH (I, 1)), KARW (GARCH (3, 2)), MYRX (GARCH (2, 3)), PAF1 (GARCH (4, 1)), dan POLY (GARCH (4, 1)). Berdasarkan model ARCH/ GARCH tersebut diketahui bahwa pada periode 1998 sampai dengan 1999 (awal-awal krisisi ekonomi) volatilitas imbal hasil saham relatif tinggi, yang diikuti oleh volatilitas yang rendah setelah tahun 1999 sampai dengan 2005. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aggarwal dkk (1999) bahwa pada saat krisis terjadi perubahan volatilitas yang cukup besar karena adanya perubahan kurs mats uang negara yang bersangkutan. Seluruh model volatilitas dengan ARCH/ GARCH signifikan secara statistik, namun demikian seluruh model tersebut memiliki tingkat explanatory power yang rcndah dimana model tersebut hanya dapat menerangkan variasi volatilitas sekarang di bawah 5% kccuali terhadap dua emiten yaitu MYRX dan POLY . Hal ini mcnunjukkan bahwva masih banyak variabel lain yang dibutuhkan untuk dapat menerangkan volatilitas return saham selain volatilitas dan kesalahan periode sebelumnya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Pembinaan narapidana di Lapas dilakukan bertahap mulai dari tahap masa pengenalan linglcungan (Mapenaling) sampai dengan masa asimilasi. Pada tahap Mapenaling narapidana memperscpsikan apa yang dialaminya rnelalui proses penilaian tentang atribusi pengamatannya dengan rnenggunakan kesadarannya (kognisi). Pcrsepsi dan tingkah laku dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu bentuk keseluruhan atau totalitas dari rangsang (emergent) dan kekuatan-kekuatan (forces) yang ada dalam lapangan psikologi (Field theory: Lewin,l9l4) yang saling berinteraksi dan membuat hubungan konsonan, tidak relevan dan hubungan disonan. Hubungan yang terakhir inilah yang menimbulkan perasaan yang tidak enak atau tidak senang (disonansi kognitif) yang berakibat penilaian narapidana terhadap pembinaan menjadi negatif. Dalarn tulisan ini penulis mencoba merancang program intervensi untuk mengurangi disonansi kognitif narapidana dengan menerapkan Teori Sumber Perhatian dalam Kesadaran (Conscious Artentional Resourches Theory : Festinger, 1957) yang menekankan pada proses kognisi individu. Rancangan Program Mapenaling yang diusulkan di Lapas Paledang adalah intervensi berbasis evaluasi diri pada tahap Mapenaling melalui latihan meditasi dan penyusunan Buku Panduan Melakukan Evaluasi Diri. Yang menjadi pertimbangan adalah efektivitas pelaksanaan program ini dan perlunya dukungan para Pemangku Kebijakan (Stake Holder) disamping kcgiatan-kegiatan lain sebagai pelengkap.
2007
T34173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Rudi Hartono
Abstrak :
[ABSTRAK
Tesis ini akan membahas tentang konsep jogekankei yang ada dalam gaya bahasa enkyokuhou. Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah memaparkan adanya konsep jougekankei didalam percakapan yang menggunakan gaya bahasa enkyokuhou yang dilakukan kebanyakan oleh bawahan (buka) kepada atasan (joshi). Untuk penelitian ini pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan kulitatif dengan menggunakan novel Nihon Kogyou Ginkou karya Ryo Takasugi untuk memahami konsep jougekankei yang ada didalam gaya bahasa enkyoukuhou. Untuk metode pengumpulan data penulis menggunakan metode kepustakaan. Untuk menganalisis penulis akan menggunakan dua metode yaitu Metode Interpretatif dan Metode Deskriptif. Dalam Metode Deskriptif Analisis ini penulis akan memamparkan hasil pemahaman penulis setelah menganalisis data agar dapat dipahami oleh pembaca.Metode yang ketiga adalah metode wawancara. Data yang dianalisis ada sepuluh buah. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Engkyokuhou terbagi dalam dua kelompok besar yaitu enkyokuhou berjenis Gramatikal dan enkyokuhou berjenis Leksikal. Enkyokuhou berjenis Gramatikal terdapat dua fungsi dan enkyokuhou berjenis Leksikal terdapat empat fungsi.
ABSTRACT
This thesis will discuss the concept of jogekankei in enkyokuhou figure of speech. The study aims to describe the jougekankei concept in conversation that uses jougekankei conducted mostly by subordniates (buka) to their superiors (joshi). For this research, the writer uses the qualitative approach, by using Nihon Kogyou Ginkou novel by Ryo Takasugi to to understand the jogekankei concept in enkyoukuhou figure of speech . To collect the data, the writer uses literary analysis method. To analyze the data, the writer uses two methods: Interpretative Method and descriptive methods. When using Descriptive Analysis Method, the writer describes his understanding of the data . The third data collection method is interview. There are ten collections of data to be analyzed. In general, it can be concluded that Engkyokuhou is divided into two major groups, namely grammatical enkyokuhou and lexical enkyokuhou . Grammatical Enkyokuhou has two functions and lexical has four functions.;This thesis will discuss the concept of jogekankei in enkyokuhou figure of speech. The study aims to describe the jougekankei concept in conversation that uses jougekankei conducted mostly by subordniates (buka) to their superiors (joshi). For this research, the writer uses the qualitative approach, by using Nihon Kogyou Ginkou novel by Ryo Takasugi to to understand the jogekankei concept in enkyoukuhou figure of speech . To collect the data, the writer uses literary analysis method. To analyze the data, the writer uses two methods: Interpretative Method and descriptive methods. When using Descriptive Analysis Method, the writer describes his understanding of the data . The third data collection method is interview. There are ten collections of data to be analyzed. In general, it can be concluded that Engkyokuhou is divided into two major groups, namely grammatical enkyokuhou and lexical enkyokuhou . Grammatical Enkyokuhou has two functions and lexical has four functions.;This thesis will discuss the concept of jogekankei in enkyokuhou figure of speech. The study aims to describe the jougekankei concept in conversation that uses jougekankei conducted mostly by subordniates (buka) to their superiors (joshi). For this research, the writer uses the qualitative approach, by using Nihon Kogyou Ginkou novel by Ryo Takasugi to to understand the jogekankei concept in enkyoukuhou figure of speech . To collect the data, the writer uses literary analysis method. To analyze the data, the writer uses two methods: Interpretative Method and descriptive methods. When using Descriptive Analysis Method, the writer describes his understanding of the data . The third data collection method is interview. There are ten collections of data to be analyzed. In general, it can be concluded that Engkyokuhou is divided into two major groups, namely grammatical enkyokuhou and lexical enkyokuhou . Grammatical Enkyokuhou has two functions and lexical has four functions.;This thesis will discuss the concept of jogekankei in enkyokuhou figure of speech. The study aims to describe the jougekankei concept in conversation that uses jougekankei conducted mostly by subordniates (buka) to their superiors (joshi). For this research, the writer uses the qualitative approach, by using Nihon Kogyou Ginkou novel by Ryo Takasugi to to understand the jogekankei concept in enkyoukuhou figure of speech . To collect the data, the writer uses literary analysis method. To analyze the data, the writer uses two methods: Interpretative Method and descriptive methods. When using Descriptive Analysis Method, the writer describes his understanding of the data . The third data collection method is interview. There are ten collections of data to be analyzed. In general, it can be concluded that Engkyokuhou is divided into two major groups, namely grammatical enkyokuhou and lexical enkyokuhou . Grammatical Enkyokuhou has two functions and lexical has four functions.;This thesis will discuss the concept of jogekankei in enkyokuhou figure of speech. The study aims to describe the jougekankei concept in conversation that uses jougekankei conducted mostly by subordniates (buka) to their superiors (joshi). For this research, the writer uses the qualitative approach, by using Nihon Kogyou Ginkou novel by Ryo Takasugi to to understand the jogekankei concept in enkyoukuhou figure of speech . To collect the data, the writer uses literary analysis method. To analyze the data, the writer uses two methods: Interpretative Method and descriptive methods. When using Descriptive Analysis Method, the writer describes his understanding of the data . The third data collection method is interview. There are ten collections of data to be analyzed. In general, it can be concluded that Engkyokuhou is divided into two major groups, namely grammatical enkyokuhou and lexical enkyokuhou . Grammatical Enkyokuhou has two functions and lexical has four functions., This thesis will discuss the concept of jogekankei in enkyokuhou figure of speech. The study aims to describe the jougekankei concept in conversation that uses jougekankei conducted mostly by subordniates (buka) to their superiors (joshi). For this research, the writer uses the qualitative approach, by using Nihon Kogyou Ginkou novel by Ryo Takasugi to to understand the jogekankei concept in enkyoukuhou figure of speech . To collect the data, the writer uses literary analysis method. To analyze the data, the writer uses two methods: Interpretative Method and descriptive methods. When using Descriptive Analysis Method, the writer describes his understanding of the data . The third data collection method is interview. There are ten collections of data to be analyzed. In general, it can be concluded that Engkyokuhou is divided into two major groups, namely grammatical enkyokuhou and lexical enkyokuhou . Grammatical Enkyokuhou has two functions and lexical has four functions.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari Penelitian ini adalah menentukan kondisi operasi optimum untuk sintesi biodiesel dari minyak jelantah dengan menggunakan katalis resin penukar ion zeolit Bayah Banten yang telah dilakukan perlakuan basa. Perlakuan basa diawali dengan pemanasan pada 100 0C selama 24 jam; dilanjutkan dengan impegnasi pada suhu 60 0C selam 2 jam dengan variasi persen berat KOH 20 hingga 50%(b/b); serta kalsinasi pada suhu 450 0C selama 4 jam.
ABSTARCT
The research was aimed to determined the optimum operating conditions for biodiesel synthesis of waste cooking oil by using Bayah zeolit Banten ion exchange resin catalyst which has been carried out the base treatment. The base treatment was initiated by heating at 100 0Cfor 24  hours; followed by impregnation at 60 0C for 2 hours with variations in weight percen KOH 20-50% (b/B); and Calcination.

[, ]: 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Rudi Hartono
Abstrak :
Indonesia memiliki potensi energy biomassa yang cukup besar. Cangkang kelapa dan limbah hutan seperti ranting dapat dengan mudah diperoleh. Saat ini pemanfaatan limbah tersebut sebagai energi alternatif masih sedikit. Teknologi fluidized bed combustor merupakan salah satu teknologi yang tepat untuk mengkonversi enrgi biomassa menjadi energy panas. Pengujian pembakaran biomassa ini dilakukan pada FBC UI jenis bubbling untuk mengetahui karakteristik temperatur hasil pembakaran campuran kedua bahan bakar tersebut dengan bebarapa rasio perbandingan dan laju udara 4,89 m³/min. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pembakaran dapat mencapai temperatur rata-rata pada kisaran 600-700ºC.
Indonesia has great potential of biomass energy. Coconut shell and forestry waste such as tree branch are easy to find. Today, the exploiting of waste as an alternative energy is still not much. Fluidized bed combustor technology is one of the suitable technology to convert biomass energy to heat energy. The objective of biomass combustion experiment that is done in bubbling type of fluidized bed combustor is to learn the characteristic temperature of both biomass combustion by supplying 4.89 m³/min air flow rate. The result of the test shows that combination tree branches and coconut shell combustion has average temperature can reach 600-700ºC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50984
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library