Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roy Darmawan
"ABSTRAK
Perubahan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari keberadaannya. Di mana
pun dan kapan pun manusia selalu dihadapkan dengan perubahan. Oleh karena itu, yang
harus dilakukan adalah bukan menghindarinya, melainkan bagaimana menghadapinya.
Untuk dapat survive dalam menghadapi perubahan yang teijadi, diperlukan sikap terhadap
perubahan yang positif.
Studi ini dilakukan untuk menelaah kontribusi kepemimpinan dan motivasi
berprestasi pada sikap terhadap perubahan organisasi. Responden berasal dari dua
populasi. Kelompok responden pertama adalah staf pengajar dan staf administrasi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kelompok responden
kedua adalah staf pengajar dan staf administrasi pada Program Pascasarjana Ilmu
Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penelitian ini melibatkan sampel
sebanyak 187 orang. Sampel penelitian, diambil dengan teknik accidental sampling. Data
variabel kepemimpinan atasa, motivasi berprestasi, dan sikap terhadap perubahan
diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh staf pengajar dan karyawan non sta f pengajar.
Setelah terkumpul, data tersebut dianalisis secara statistik dengan teknik analisis regresi
multipel (multiple regression analysis) dengan menggunakan software SPSS 11.0.
Variabel-variabel kepemimpinan terdiri atas perilaku kepemimpinan
transaksional, perilaku kepemimpinan transformasional, dan perilaku kepemimpinan
laissez faire. Variabel-variabel motivasi berprestasi terdiri atas inconsistent
responding, self-enhancing, s e lf critical (sub profil response style), achiever, motivation^
competitiveness, goal orientation (sub profil motivation fo r achievement), relaxed style,
happiness, patience, self-confidence (sub profil inner resources), assertiveness, personal
diplomacy, extroversion, cooperativeness (sub profil interpersonal strengths), planning
and organization, initiative, team player (sub profil work habits). Variabel-variabel
sikap terh ad ap perubahan organisasi terdiri atas menerima aktif, menerima pasif,
menolak pasif, dan menolak aktif
Hasil yang diperoleh dari analisis regresi multipel pada kelompok responden
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen FE UI sebagai berikut:
• Salah satu aspek motivasi berprestasi, yaitu Team Player, berkontribusi negatif
terhadap sikap menolak pasif terhadap perubahan, sedangkan aspek motivasi
berprestasi lainnya, yaitu S e lf Enhancing and S e lf Critical, serta aspek
kepemimpinan, yaitu Perilaku Kepemimpinan Transformasional, berkontribusi positif
pada sikap menolak pasif terhadap perubahan organisasi.
• Jika orang memiliki S e lf Enhancing and Self-Critical yang rendah, serta
mempersepsikan perilaku kepemimpinan atasan sebagai transformasional, berarti
bahwa sikap menolak pasif terhadap perubahan organisasi pada orang tersebut juga
rendah (kemungkinan untuk menolak aktif). Demikian pula sebaliknya.
• Self-Enhancing and Self-Critical berkontribusi positif terhadap sikap menolak aktif
terhadap perubahan organisasi, sedangkan Initiatif berkontribusi negatif terhadap
sikap menolak aktif terhadap perubahan organisasi. Ini berarti bahwa orang yang
profil motivasi berprestasi Self-Enhancing and Self-Critical rendah (tidak tinggi
kadarnya pada nervoiis, tidak takut ditolak, tidak menyembunyikan perasaaannya,
perasaan yang tidak berubah-ubah, tidak mudah marah, dsb.), akan memiliki skor
Menolak Aktif yang tinggi (cenderung untuk memiliki sikap menolak secara aktif atas
perubahan). Begitu pula sebaliknya.
Sedangkan, jika orang memiliki Initiative yang rendah), berarti bahwa sikap menolak
aktif atas perubahan pada orang tersebut akan tinggi (kemungkinan bersikap menolak
aktif atas perubahan). Begitu pula sebaliknya.
• Aspek profil motivasi berprestasi SELF-ENHANCING AND SELF-CRITICAL lebih
berperan daripada INISIATIVE dalam menimbulkan SIKAP MENOLAK AKTIF
ATAS PERUBAHAN. Hal ini terlihat dari angka intercept X2 bernilai positif
sedangkan angka intercept X3 bernilai negatif. Selain itu, angka koefisien 15,788 ini
juga menunjukkan bahwa jika kedua variabel X tidak ada, sikap menolak aktif akan
tetap ada.
Pada kelompok responden Departemen Manajemen FE UI, hanya ditemukan
kotribusi yang kecil dari perilaku kepemimpinan atasan (transaksional, transformasional,
maupun laizzes faire) dan profil motivasi berprestasi (response style, self-enhancing and
self-critical, motivation fo r achievement, inner resources, dan interpersonal strengths)
terhadap sikap atas perubahan organisasi. Berdasarkan analisis peneliti, hal ini
dikarenakan beberapa kemungkinan:
- Berkenaan dengan karakterik kelompok responden perguruan tinggi, khususnya di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, terdapat sejumlah staf pengajar yang sedikit
sekali melakukan contact dengan pimpinan Departemen maupun pimpinan Fakultas.
Contact belum tentu teijadi satu kali dalam satu bulan. Karena pengambilan data pada
Departemen Manajemen FE UI dilakukan oleh peneliti secara langsung dengan disertai
pengantar resmi dari pimpinan Departemen Manajemen FE UI dan karena status
peneliti yang juga sebagai staf pengajar pada Departemen Manajemen FE UI, dapat
membuat responden memiliki rasa segan kalau tidak mengisi kuesioner yang
diberikan. Diperkirakan ada beberapa, responden yang memaksakan diri memilih
jawaban pada kuesioner, meskipun tidak paham benar perilaku kepemimpinan Kepala
Departemen Manajemen, sehingga hasil penelitian menjadi bias.
- Karakteristik yang khas dari perilaku kepemimpinan Ketua Departemen Manajemen
FE UI sebagai atasan yang dinilai.
- Sikap terhadap perubahan organisasi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, lebih ditentukan oleh faktor-faktor lain di luar dua prediktor
yang diteliti: Kepemimpinan Atasan dan Motivasi Berprestasi.
- Faktor-faktor lain yang perlu diteliti dengan penelitian selanjutnya."
2006
T38004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Darmawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara financial literacy, financial risk attitude, dan financial inclusion terhadap investment decision pada mahasiswa S1 di Jabodetabek untuk periode tahun 2022. Dalam penelitian ini juga membahas bagaimana karakteristik dan perilaku mahasiswa dalam melakukan investasi dan pemilihan risky asset. Data yang dikumpulkan melalui survei online dengan menggunakan sampel sebanyak 240 mahasiswa maupun mahasiswi Strata 1 yang sedang berkuliah di Jabodetabek dengan rentang angkatan antara tahun 2018-2022. Survei ini mencakup total 32 pertanyaan yang meliputi anggaran investasi, financial literacy, financial risk attitude, financial inclusion, pemilihan aset, dan investment decision. Metode penelitian yang digunakan adalah model regresi linear berganda dan Structural Equation Modeling (SEM). Metode SEM yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis component-based SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial literacy tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investment decision. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang membuat financial literacy tidak berperan dalam keputusan untuk berinvestasi, namun keputusan untuk hal lain seperti menabung atau berbelanja. Akan tetapi peran dari financial inclusion dapat menjadi perantara antara financial literacy dengan investment decision karena dapat meningkatkan pertimbangan untuk membeli suatu aset investasi atau risky asset.

This study aims to analyze the effect of financial literacy, financial risk attitude, and financial inclusion on investment decisions for undergraduate students in Jabodetabek for the period 2022. This study also discusses the characteristics and behavior of students in investing and selecting risky assets. Data collected through an online survey using a sample of 240 undergraduate students and undergraduate students who are studying in Jabodetabek with a range of batches between 2018-2022. This survey includes a total of 32 questions covering investment budget, financial literacy, financial risk attitude, financial inclusion, asset selection, and investment decision. The research method used is Structural Equation Modeling (SEM). The SEM method used in this study belongs to the type of component-based SEM. The results of this study indicate that financial literacy does not have a significant influence on investment decisions. These results indicate that there are other factors that make financial literacy not play a role in the decision to invest, but decisions for other things such as saving or shopping. However, the role of financial inclusion can be an intermediary between financial literacy and investment decisions because it can increase considerations for buying an investment asset or risky asset."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library