Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rosiyana
"Latar Belakang : Implementasi kebijakan akreditasi puskesmas dimulai sejak 2015 hal ini sebagai jawaban atas adanya tantangan di era globalisasi ini. Pada tahun 2021 BPJS mensyaratkan adanya sertifikat akreditasi bagi puskesmas untuk menjalin kerja sama. Hal ini mendapat tanggapan yang bervariasi baik positif maupun negatif. Ada yang beranggapan akreditasi adalah kewajiban adapula yang menganggap sebagai kebutuhan, bagaimanapun sebagai insan kesehatan yang bekerja di puskesmas harus mematuhinya. Pertanyaan penting bagi pembuat kebijakan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia adalah apakah akreditasi tidak memiliki konsekuensi seperti menurunkan kepuasan kerja para pegawai. Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 133 responden pada 4 puskesmas yaitu Puskesmas Pangkalan Lada terakreditasi paripurna, Puskesmas Arut Selatan terakreditasi utama, Puskesmas Teluk Bogam terakreditasi madya dan puskesmas Sambi belum terakreditasi pada bulan April tahun 2021. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rerata kepuasan kerja pegawai berdasarkan status akreditasi (p=0,0005). Namun diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja pegawai puskesmas di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Background: The implementation of accreditation policies in primary healthcare centres have been implemented since 2015, as a response towards the challenges in this globalization era. Recently in 2021, the Indonesian government made it mandatory for primary healthcare centres to have an accreditation certificate, as a prerequisite for them to be covered by the government health insurance (BPJS). This recent policy was met with a variety of opinions, both positive and negative. Despite this difference of opinions, health personnel in primary healthcare centres need to comply with accreditation policies. An important matter that needs to be addressed by policy makers are whether accreditation policies can cause negative consequences such as decreasing the job satisfaction of employees. This study is a quantitative study with a cross sectional design. A total of 133 samples from 4 primary healthcare centers, namely Pangkalan Lada Primary Healthcare Centre which was fully accredited, Arut Selatan Primary Healthcare Centre which has a major accreditation, Teluk Bogam Primary Healthcare Centre which has a semi-major accreditation and Sambi Primary Healthcare Centre which wasn’t accredited. Data was collected with an online questionnaire, taken in April 2021. The results showed that there was a significant difference of average employee satisfaction scores between the different primary healthcare centres (p = 0,0005). However, an association between the satisfaction score with other demographic variables and was not found."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anna Rosiyana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kerangka kepercayaan dan komitmen sebagai mediator dari kredibilitas endorser terhadap persepsi konsumen pada ekuitas merek maupun terhadap harapan konsumen akan hubungan yang berkelanjutan. Studi kasus yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah penggunaan Agnes Monica sebagai endorser layanan instant messaging LINE.
Penelitian ini menggunakan desain konklusif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode. Responden penelitian ini berjumlah 275 orang pengguna LINE yang berusia 17 tahun keatas, berdomisili di Jabodetabek dan mengetahui Agnes Monica sebagai endorser LINE. Hipotesis pada model penelitian diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian menyatakan bahwa analisis mendukung mediasi secara penuh dari kerangka kepercayaan dan komitmen dalam menjelaskan hasil hipotesis. Kredibilitas endorser memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan pada merek. Kepercayaan pada merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen sebuah hubungan dan komitmen sebuah hubungan juga memiliki pengaruh signifikan terhadap harapan akan hubungan yang berkelanjutan serta terhadap ekuitas merek.
The purpose of this study is to identify the influence of trust and commitment framework as a mediator of endorser credibility on consumer perceived brand equity as well as consumer expectations of relationship continuity. The case study of this research is Agnes Monica's endorsement for instant messaging LINE. This research uses conclusive and descriptive design conducted in one time period (cross sectional design). Respondents of this study are 275 people above 17 years old in Jabodetabek who use LINE as their instant messaging and know about Agnes Monica as an endorser of LINE. The hypotheses of this research model are tested with Structural Equation Modeling (SEM). The result finds that analysis supports a fully mediated of the trust and commitment framework in explaining the hypothesized outcomes. Endorser credibility significantly influences brand trust. Brand trust significantly influences relationship commitment. Relationship commitment significantly influences relationship continuity expectation and brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54070
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library