Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosidin
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak unsur-unsur historis yang cukup menarik untuk diungkap dalam penulisan sejarah penumpasan DI/TII di wilayah Bogor. Dalam hal ini, munculnya DI/TII di Bogor dapat ditarik suatu benang merahnya dengan factor-faktor geografis, agama, sosial, ekonomi, agama dan politik pemerintah yang memang mendukung untuk meletupnya gerakan sparatis tersebut. Dilihat dari kaca mata historis, gambaran mengenai operasi penumpasan DI/TII di wilayah Bogor dimulai dari situasi politik pemerintah yang memang mendukungnya (kembalinya sistem demokrasi Pancasila dari sistem Liberal), dan terbentuknya Komando Operasi tersebut yang ternyata cukup memuaskan berkat kerja sam yang baik antar TNI dan rakyat. Guna mengungkap kejelasan historis operasi penumpasan DI/TII di wilayah Bogor ini, dalam pengumpulan data atau heuristik (primer maupun skunder), penulis lakukan dengan studi literatur di berbagai instansi pemerintah maupun perpustakaan. Mengingat aspek politik militer sangat dominan dalam pembahasan skripsi ini, maka pendekatan politik militer merupakan pendekatan yang lebih cocok digunakan untuk mengupas dimensi kesejarahannya.
1996
S12406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosidin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S34244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosidin
Abstrak :
Organisasi Kerohanian Islam (Rohis) di SMA Negeri 1 Sragen adalah salah satu sarana untuk memperdalam Agama Islam bagi para siswa. Secara ideal, pembelajaran agama yang diberikan hendaknya selaras dengan wawasan kebangsaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Tujuan Penelitian ini adalah menggambarkan pemahaman keagamaan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rohis dalam konteks kebangsaan dan menggambarkan sikap dan perilaku siswa anggota Rohis sebagai bentuk pemahaman tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data primer didapatkan melalui interviu dan FGD dengan para pengurus Rohis SMA Negeri 1 Sragen serta guru dan pembina Rohis. Analisis data menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengurus Rohis SMA Negeri 1 Sragen meyakini bahwa Agama Islam merupakan agama yang paling benar dan kesadaran tersebut tetap diikuti dengan kesadaran bahwa Ideologi Pancasila mengakui adanya keragaman dan perbedaan, sehingga ide untuk menjadikan Islam sebagai ideologi negara tidak bisa dibenarkan. Pemahaman agama tercermin dalam perilaku melaksanakan ajaran agama secara benar. Perbedaan keyakinan tidak menghalangi para pengurus Rohis untuk melakukan interaksi dengan siswa lain di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Nilai yang dianut untuk mewujudkan persatuan adalah toleransi dan saling menghormati. Namun, interaksi dengan pihak luar terutama yang terindikasi menyebarkan radikalisme patut diwaspadai. Dengan demikian, pemahaman agama anggota Rohis SMAN 1 Sragen sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan, yaitu menjaga persatuan bangsa.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
370 JPK 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusup Rosidin
Abstrak :
Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan sebagai salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan baru yang disebut Paradigm Seha! sebagai realisasi konsep organisasi kesehaum dunia World Health Assembly (WHA) dalam rangka upaya memperbaiki kinelja dari sistem kesehatan. sejalan dengan prinsip dan nilai-nilai pada Health for All 2000, stmtegi pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2001 rncnitik beratkan upayanya terhadap profesionalisme dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas dan professional. Masalah kesehatan di Kabupaten Karawang adalah tidak tercapainya target program pelayanan kesehatan ibu hamil (cakupan ANC Kl,K4 dan cakupan persalinan olch tenaga kesehatan) mempakan indikator rendahnya kinelja bidan di desa Tujuan penclitian ini adalah untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan kinerja bidan di desa Kabupaten Karawang tahun 2001 serta untuk mengetahui determinan falctor variabcl independen dalam menentukan kinerja bidan di desa. Penelitian ini mcnggunakan metoda deskri1iiĀ£_Analisis dilaksanakan dcngan rancangan ?crass sectional? Populasi penelitian adalah bidan yang ditempatkan di _desa, berjumlah 277 orang. Sampel penelitian adalah seluruh bidan di dcsa (total sampel) namun yang berhasil di data sebanyak 267 orang. Pcngumpulan data dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Juli tahun 2001. Analisis data meliputi analisis univariat, dengan membuat disuibusi Iiequensi masing-masing vadabel, analisis bivariat dengan membuat tabel silang antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan analisis multivariat mclalui uji rcresi logistik ganda dengan kriteria kemaknaan p<0,05, Hasil penelitian menunjukan, proporsi kelompok responden, yang memiliki kinetja lcurang lebih besar dibanding responden yang memiliki kinetja baik. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa variabel umur, status perkawinan, pengalaman ketja, penghasilan tambahan dan supervisi_ memiliki hubungan bcnnakna dengan kinetja bidan di desa. Bidan yang berumur <28 tahun cenderung berkinerja kurang 8,3 kali lebih besar dibanding umur 328 tahun,. Bidan yang bclum kawin cenderung berkinetja kurang 7,3 kali lebih besar dibanding yang sudah kawin, Bidan yang kurang berpengalaman cendemng berkineljia kurang 6,1 kaii Iebih besar dibanding yang berpengalaman, Bidan yang berpenghasilan tambahan rendah cendenmg berkinetja kurang 13,6 kali lebih besar dibanding yang berpenghasilan tambahan tinggi. Bidan yang mendapat supewisi kurang cendenmg berkinezja kurang 3,5 kali lebih besar dibanding yang mendapat supetvisi baik. Hasil analisis multivanat menunjulcan bahwa vaxiabel umur, penghasilan tambahan, dan supcrvisi mempakan determinan faktor yang dapat menentukan hubungan variabel bebas dengan kinetja bidan di desa setclah dikontrol variabel status pcrkawinan, pengalaman kerj; sarana dan ])I'ZS3I'3.l13., Serta pelatihan dan dukungan masyarakat. Dengan diketahuinya faklor-faktor yang berhubungan dcngan kinerja bidan di dcsa, maka dapat difommulasikan saran-satan sebagai berikut 1 Bagi pengelola program; perlu dibuat kebijakan tentang persyaratan batasan umur dan penglaman ketja dalam penempatan bidan di desa serta wajib praktek magang di rumah sakit atau puskesmas bagi bidan sebelum ditempatkan di desa. Bagi puskesmas dan dinas kesehatan; perlu pcmbinaan intensif melalui supervisi terhadap bidan yang memilfki kinerja kurang Peningkatan SDM perlu pelatihan serta pcmbetian reward dan punishrnan melalui evaluasi yang terencana, kondusif dan berkesinambungan. Bagi bidan; perlu meningkatkan sosialisasi di masyatakat serta memanfaatkan peran aktif dukun bayi melalui program kerja sama tcrpadu yang hannonis dan saiing menguntungkan. Bagi Instjtusi pendidikan; pcrlu pcngkajian ulang tentang struktur program mata ajaran kegawatdamratan kebidanan scrta sikap dan perilaku bidan di masyarakat. Bagi peneliti lain perlu penelitian yang lebih akurat dan lebih baik tentang kinetja bidan di desa. ......Materral and neonatal rate is health degree indicator of a country, and it is high rate in Indonesia made government the new policy which called ? Health Paradigm ? to improve health system perfomance. Related with the princip and the value of Health For All 2000, the health development stategy to health Indonesia' 2001 considers more its Effort to professionalism in increasing the quality of the health hiunan resources which are quality and professional. The health problem in Karawarig regcncyis not gotten the target of pregiant health service program ( including ANC K1, K4 and delivery service coverage by the health ofiicers mentioning) an indicator as low service done by midwives in the village. This research objective is to End out the relationship of tice variable with midwives perfomance in village of Karawang regency 2001 and also to know independent variable factor determinant to detemaine the midwives perfomance in village. This research used descriptive method. The analysis is done with the assumption of ? cross sectional " research population is using midwives which are placed in village are 277. Research sample is all midwive in village but just 267 are successfully recorded as data. The data collection is started in june until july 2001. Data analysis including univariate, analyis by making frequency distribution of such variable, bivariate analysis by making cross table between dependent and independent variable, and making logistic regression analysis to get the odd ratio, the last is multivariate analysis by multiregression logistic test with p value (p<0,05). The research result shows, that respondence group proportion, which have less perfomance bigger comparing than the respondence which have good perfomance. Bivariat analysis result shows that age variable, marital status, job experrence, additional income and supervision have communicative relationship with the midwives performance in the village. The risk midwive less that 28 ages tend performing less 8,3 times bigger than lessequal 28 age, unmarried midwive tends performing less 7,3 times bigger than married ones, less experienced midwive tendes perfonnancing less 6,1 times bigger comparing than the experinced ones, the low additional income midwive tends performing less 13,6 times bigger than high additional income less supcrviedlmiclwivc tends performing less 3,5 times bigger than the ones got good supervision. Multivariate analysis result shows that age variable, additional income, and supervision is determinant factor which can decide lice variable relationship with midwives perfomiing in village after they are controlled by marital status variable,job experience, facility and pre facility, and then training and social support. By being known factors which correlated with midwives perfomiance in village, can be formulated suggestion as follows. For the program keepers are necessarily made policy about age limitation and job experience requimment in placing midwives in village and they are obliged to training practice in the hospital or clinic for midwives before they are placed in village, For clinic and 'health oiicers, needs intensive improvement trough supervision to midwives who have less perfonnance. Human resources improvement needs training and giving rewards and punisment trough plarmed condusive and successive evaluation, For midwives; needs social improvement in society and uses active role for tradiad bitt attendant trough, cooperative program wich is harmoning and mutual profot. For educational institution; needs referation review about structur of rnidwiveness first aids program and midwives and behavior in sociaty. For another reseorder needs reseach wich is more accurate and better about perfomiant in village.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T6437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Odin Rosidin
Abstrak :
Tesis ini merupakan laporan penelitian tentang klasifikasi dan deskripsi bentuk, kategori, dan sumber makian, serta alasan penggunaan makian oleh responden lakilaki dan oleh responden perempuan. Responden penelitian ini terdiri atas 43 orang laki-laki dan 43 orang perempuan. Melalui kuesioner diperoleh sebanyak 95 buah makian yang digunakan oleh responden laki-laki dan sebanyak 143 buah makian yang digunakan oleh responden perempuan. Analisis data makian dilakukan berdasarkan sudut pandang bentuk, kategori, dan sumber makian, serta alasan penggunaan makian. Temuan penelitian ini menunjukkan (1) tidak terdapat perbedaan klasifikasi bentuk makian antara makian yang digunakan oleh responden laki-laki dan oleh responden perempuan, (2) tidak terdapat perbedaan klasifikasi kategori makian antara makian yang digunakan oleh responden laki-laki dan oleh responden perempuan, (3) tidak terdapat perbedaan klasifikasi sumber makian antara makian yang digunakan oleh responden laki-laki dan oleh responden perempuan, dan (4) tidak terdapat perbedaan klasifikasi alasan penggunaan makian antara alasan responden laki-laki dan alasan responden perempuan.
This thesis is a research report on the clasification and description of forms, categories, and sources of swearing, as well as the reason of using swearing performed by the male and female students as the respondents. There are 86 taken as the sample that consist of 43 male and 43 female. Based on the questionnaire, there are 95 kinds of swearing performed by male students and 143 by female. Based on the findings of the research, it shows that: (1) there is no difference between the forms of swearing performed by male and female respondents; (2) there is no difference between the categories of swearing perfomed by male and female respondents; (3) there is no difference between the sources of swearing performed by male and female respondents; and (4) there is also no difference between the reasons of using swearing performed by male and female respondents.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27827
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkika Ramadhani Rosidin
Abstrak :
PT MRT Jakarta adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pelayanan transportasi jenis Mass Rapid Transit (MRT) yang mulai beroperasi di DKI Jakarta sejak awal tahun 2019. MRT merupakan moda transportasi baru di Indonesia, sehingga menjamin layanan operasional sebaik mungkin bagi para penumpang menjadi fokus utama PT MRT Jakarta. Salah satu upaya untuk meningkatkan layanan operasional yang diberikan ialah melalui peningkatan resiliensi stasiun ketika mengalami gangguan. Resiliensi merupakan salah satu bentuk upaya bagi perusahaan ketika mengalami gangguan atau risiko untuk bangkit kembali ke dalam kondisi semula atau tertentu. Dalam penelitian ini, resiliensi memiliki empat faktor, yaitu robustness, resourcefulness, redundancy, dan rapidity. Setiap faktor memiliki kumpulan indikator yang diperoleh melalui studi literatur dan Forum Group Discussion (FGD) secara berkala. Selanjutnya, metode AHP digunakan untuk mengetahui besar bobot dari setiap faktor dan indikator resiliensi dengan menggunakan fitur pairwise comparison. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data untuk setiap indikator pada masing-masing stasiun yang akan diolah dengan metode TOPSIS untuk memperoleh peringkat stasiun berdasarkan performa resiliensinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor dan indikator resiliensi yang paling berpengaruh ialah rapidity dan assembly point capacity (untuk setiap stasiun), secara berurutan. Pada hasil peringkat stasiun diketahui bahwa Stasiun Bundaran HI memiliki performa resiliensi yang paling tinggi sedangkan Stasiun Haji Nawi merupakan stasiun dengan performa resiliensi yang paling rendah diantara stasiun lainnya. ......PT MRT Jakarta takes full responsibility for the transportation service in Mass Rapid Transit which began operating since early 2019 in DKI Jakarta. MRT is the latest transportation mode in Indonesia, so it is their main focus on providing the best operational services to the passengers. One of the efforts in increasing the operational services is by improving the station resilience during disruptions. Resiliency is one of the ways of a company when a disruption or risk occurs to bounce back to a normal or desired condition. In this research, resilience has four factors, such as robustness, resourcefulness, redundancy, and rapidity. Each factor has a set of indicators from literature studies and forum group discussion (FGD) regularly. After that, the AHP method is used to know the level of importance of each factor and indicator by using a pairwise comparison feature. Next, the data from each indicator for every station is required to gather in which will be calculated by using the TOPSIS method to achieve the station rank based on their resiliency performance. The result of this research shows that the most influencing factor and indicator is rapidity and assembly point capacity (of each station) respectively. Meanwhile, based on the station rank, it can be concluded that Bundaran HI Station has the highest resiliency performance, where at the same time, Haji Nawi Station has the lowest among others.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Utang Rosidin
Bandung: Pustaka Setia , 2019
307.725 98 UTA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library