Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Rois Leonard Arios
"Tradisi pada suatu suku bangsa akan tetap eksis dan lestari jika masyarakat pendukungnya tetap menjalankan peran sesuai dengan fungsinya pada tradisi tersebut. Tulisan ini menjelaskan bagaimana tradisi bimbang bebalai pada suku bangsa Serawai yang pada masa pemerintahan tradisional bisa dilaksanakan tetapi saat ini tidak lagi dilaksanakan walaupun sudah difasilitasi oleh pemerintah. Dalam menganalisis masalah, pendekatan teori fungsional struktural A.R. Radcliffe-Brown digunakan dengan berfokus pada analisis fungsi peran setiap struktur. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan pengamatan sebagai alat pengumpul data utama dan didukung dengan studi pustaka. Dari hasil analisis ditemukan bahwa tradisi bimbang bebalai tidak bisa dilaksanakan pada saat ini karena peran lembaga adat dan struktur yang ada pada tradisi itu tidak berfungsi. Peran pemerintah yang terlalu luas justru menghilangkan peran masyarakat yang seharusnya difasilitasi sebagai pemilik dan pelaksana tradisi tersebut.
Tradition of an ethnic group will still exist and be sustainable if the supporting community continues to carry out its role in accordance with its function in the tradition. This paper explains how bimbang bebalai tradition in the Serawai tribe, which could be implemented during the reign, is no longer carried out even though it has been facilitated by the government. In analyzing the problem, the A.R. Radcliffe-Brown structural functional approach was used by focusing on the analysis of the role functions of each structure. The study was conducted with a qualitative approach with interviews and observations as a primary data collection tool and supported by literature study. The study has found that bimbang bebalai tradition cannot be implemented at this time because the existing role of indigenous institution and structure in the tradition itself does not work. The role of the government that is overboard actually eliminates the community’s role which is supposed to be facilitated as the owner and executor of the tradition."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2020
900 HAN 4:1 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library