Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Fadhilah
"Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik kronis yang dapat ditandai dengan kondisi hiperglikemia, atau tingginya kadar gula pada darah pada pasien. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel penghasil insulin, kurangnya sekresi insulin, atau adanya resistensi terhadap insulin. Tingginya kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dapat diturunkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan penghambatan enzim pengkatalis karbohidrat, seperti enzim α-amilase dan α-glukosidase.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antidiabetes dari daun Garcinia kydia melalui penghambatan aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase. Pada penghambatan α-amilase, digunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 490 nm dan pada penghambatan α-glukosidase digunakan Microplate Reader dengan panjang gelombang 405 nm. Hasil pada uji penghambatan α-amilase menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki persen penghambatan tertinggi, sebesar 89,06% dengan IC50 15,67μg/mL.
Hasil pada uji penghambatan α-glukosidase menunjukkan ekstrak metanol juga memiliki IC50 terkecil, yaitu 22,89μg/mL. Pada kedua uji menunjukkan bahwa ekstrak metanol nilai IC50 terrendah, oleh karena itu dilakukan penapisan senyawa kimia pada ekstrak, hasilnya yaitu ekstrak metanol daun Garcinia kydia mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan terpenoid.

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia condition, or an increasing of sugar blood levels in patient. This condition was caused by β-cell destruction, insufficient insulin secretion, and resistance to the action of insulin. Hyperglycemia in diabetes mellitus patients could be reduced by several ways, which one of them is by inhibition of carbohydrate hydrolyzing enzymes, such as α-amylase and α-glucosidase.
This research was aimed to identify antidiabetic effect of Garcinia kydia Roxb leaves through inhibition of α-amylase and α-glucosidase. Inhibition of α-amylase was tested by Spectrophotometer UV-Visible (λ=490 nm), meanwhile inhibition of α-glucosidase was tested by Microplate Reader (λ=405 nm).
The result showed methanol extract had the highest inhibition percentage of α-amylase, 89.06% and has IC50 15.67μg/mL, and methanol extract also had the highest IC50, for inhibiting α-glucosidase, which is 22.89μg/mL. Methanol extract of Garcinia kydia leaves showed the lowest IC50 value of both tests. Phytochemical screening showed that in methanol extract of Garcinia kydia Roxb leaves contains alkaloids, flavonoids, tannins, glycosides, saponins, and terpenoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fadhilah
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fadhilah
"ABSTRAK
Pada Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009, disebutkan bahwa pekerjaan
kefarmasian salah satunya dapat dilakukan di fasilitas produksi sediaan farmasi,
seperi industri farmasi obat. Dalam melakukan pekerjaan kefamasian di industri
farmasi, dibutuhkan sumber daya yang memiliki pemahaman mengenai Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker, salah
satunya di PT. AstraZeneca Indonesia, pada periode 4 Januari hingga 29 Februari
2016, yang bertujuan untuk mengerti peranan, tugas, dan tanggung jawab
apoteker, memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis
untuk melakukan pekerjaan kefarmasian, memahami penerapan CPOB, serta
memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan farmasi di industri
farmasi.

ABSTRACT
Refers to PP No. 51 in 2009, state that one of place to held pharmaceutical service
is in manufacturing pharmaceutical products, such as in Pharmaceutical Industry.
To held pharmaceutical service, it needs a comprehensive knowledge about Good
Manufacturing Practices (GMP). One of industry that internship from Apothecary
Program of Fakultas Farmasi UI was held at PT. AstraZeneca Indonesia, from 4
January to 29 February 2016, that was aimed to understand the roles, duty, and
responsibilities to held pharmaceutical services, understand the application of
Good Manufacturing Practices, and to know about the real problems of
pharmaceutical services in pharmaceutical industry.;"
2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fadhilah
"Badan Pengawas Obat dan Makanan merupakan Lembaga Pemerintahan Non Kementrian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan di bidang pengawasan obat dan makanan. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang sesuai dengan fungsinya. Apoteker merupakan profesi di bidang kesehatan yang berperan dalam bidang obat-obatan, dapat berperan sebagai pengawas terhadap produk kesehatan yang beredar di masyarakat seperti obat, obat tradisional, dan kosmetik di Badan POM. Praktek Kerja Profesi di Badan POM yang dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2016 bertujuan agar dapat mengetahui tugas, fungsi, serta ruang lingkup kegiatan yang dilakukan oleh Badan POM.

Republic of Indonesia National Agency of Drug and Food Control is Government Institution Non Ministry that is responsible directly to the President and coordinating with Ministry of Health in controlling food and drug. Therefore, it needs human resources meeting with the requirements of the function. Pharmacist is a profession in health section having a role in drugs section, which function is as a controller of health product that circulating in Indonesia, such as medicine, traditional medicine, and cosmetics in the National Agency of Drug and Food Control. Internship at NA-DFC that was held in March 2016, was aimed to know and learn about tasks, function, and scope of activity that was hekd by NA-DFC.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taqwa Rizki Fadhilah
"Latar Belakang: Nyeri tulang belakang adalah masalah umum di kalangan orang dewasa. Ini dapat mengakibatkan pembatasan aktivitas dan absensi pekerjaan. Penyakit tulang belakang lainnya seperti nyeri leher dan nyeri pinggang juga menjadi masalah kesehatan masyarakat yang meningkat, terutama di kalangan remaja. Penyakit tulang belakang dapat disebabkan oleh kerusakan tulang belakang atau saraf yang menyebabkan rasa sakit dan gangguan stabilitas tulang belakang. Di Indonesia, nyeri punggung sering diabaikan atau diobati sendiri sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penanganan yang tepat. Masih kurang penelitian tentang profil operasi tulang belakang di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan sedikit data epidemiologis penyakit tulang belakang yang dipublikasikan di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif terhadap pasien bedah tulang belakang di departemen bedah saraf RSCM dari Januari 2018 hingga Desember 2022 yang bertujuan untuk menggambarkan profil demografi, presentasi klinis, dan waktu antara gejala pertama dan operasi pasien. Data akan dikumpulkan dari semua rekam medis yang tersedia dan dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistik 24.0. Data tersebut akan ditabulasikan dan disajikan secara deskriptif.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 363 pasien, dengan usia rata-rata 46,55 ± 15,732 tahun. Mayoritas pasien (41,1%) mengalami keterlambatan lebih dari 12 bulan antara onset gejala pertama dan operasi. Gejala klinis yang paling umum adalah defisit sensorik bilateral (44,6%) dan nyeri radikular (29,2%), dan penyakit tulang belakang degeneratif, terutama degenerasi lumbal (25,4%), adalah etiologi yang paling umum.
Kesimpulan: Penelitian ini menggarisbawahi prevalensi penyakit tulang belakang degeneratif dan menyoroti pentingnya diagnosis dan intervensi tepat waktu untuk meningkatkan hasil bedah untuk kondisi penytulang belakang di Indonesia.

Introduction: Back pain is a common issue among adults. It can result in activity restrictions and job absences. Other spinal diseases such as neck pain and low back pain are also becoming a rising public health concern, especially among teenagers. The number of spinal surgeries has almost doubled from 2004 to 2015. Spinal disease can be caused by damage to the spine or nerves, leading to pain and impaired spinal stability. In Indonesia, back pain is often ignored or self-treated, leading to a delay in proper treatment. There is a lack of studies on the profiles and outcomes of spinal surgeries in Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) and little to no published epidemiological data of spinal diseases in Indonesia.
Method: This study is a retrospective observational study of spinal surgery patients at the department of neurosurgery RSCM from January 2018 to December 2022 that aims to describe demographic profiles, clinical presentations, and time between first symptoms and surgery of the patients. The data will be collected from all available medical records and analyzed using IBM SPSS Statistics 24.0.  The data will be tabulated and presented in a descriptive manner.
Results: The study included 363 patients, with a mean age of 46.55 ± 15.732 years. The majority of patients (41.1%) experienced delays of more than 12 months between first symptom onset and surgery. The most common clinical symptoms were bilateral sensoric deficits (44.6%) and radicular pain (29.2%). Degenerative spinal diseases, particularly lumbar degeneration (25.4%), were the most common etiology.
Conclusion: The findings underscores the prevalence of degenerative spinal diseases and highlights the importance of timely diagnosis and intervention to improve surgical outcomes for spinal conditions in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library